BAB I PENDAHULUAN. harapan untuk memajukan pertumbuhan ekonomi di lingkup Indonesia, akan tetapi tidak

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi bertujuan untuk mewujudkan ekonomi yang handal. Pembangunan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

I. PENDAHULUAN. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara sedang berkembang, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. ketertinggalan dibandingkan dengan negara maju dalam pembangunan

A. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki potensi ekonomi tinggi, potensi yang mulai diperhatikan dunia internasional.

BAB I PENDAHULUAN. 97% tenaga kerja Indonesia, terutama dalam mikro ekonomi yang mencapai

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

I. PENDAHULUAN. industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan berbagai indikator-indikator yang dapat menggambarkan potensi. maupun tingkat kemakmuran masyarakat suatu wilayah.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan atas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan usaha yang tergolong besar (Wahyu Tri Nugroho,2009:4).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang salah satunya sebagai negara yang berkembang masih mengalami ketertinggalan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Risna Khoerun Nisaa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

I. PENDAHULUAN. dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

SURAT PERNYATAAN STRUKTUR EKONOMI DAN KESEMPATAN KERJA SEKTOR PERTANIAN DAN NON PERTANIAN SERTA KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kota ataupun kabupaten untuk berlomba-lomba mengembangkan daerahnya di

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Arief Rahman Yuditya (2010) hasil jumlah lapangan pekerjaan tidak diimbangi

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberadaan usaha kecil menengah (UKM) di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. Filipina, Malaysia dan lainnya yang mengalami distorsi ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha

BAB IV INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN BOGOR Perkembangan Industri Kecil dan Menengah

DENI HAMDANI, 2015 PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PERSAINGAN, DAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembangunan, khususnya di negara-negara berkembang. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN hingga tahun 2012 terlihat cukup mengesankan. Di tengah krisis keuangan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN KECIL DAN MENENGAH DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah yang sedang dihadapi (Sandika, 2014). Salah satu usaha untuk

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. stabilitas ekonomi pada khususnya (Ardiana dkk, 2010).

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkembang secara mandiri dan pendapatan ekonomi daerah. Sektor industri

I. PENDAHULUAN. Dalam konteks ekonomi pembangunan, perluasan terhadap ekspor. merupakan faktor penentu kunci pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk. membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 mendefiniskan Dunia Usaha. sebagai Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam. perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang disertai terjadinya perubahan struktur ekonomi. Menurut Todaro

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini

I. PENDAHULUAN. ekonomi yang terjadi. Bagi daerah indikator ini penting untuk mengetahui

I. PENDAHULUAN. Ketika krisis melanda Indonesia sejak tahun 1997 usaha kecil berperan

BAB I PENDAHULUAN. lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas, namun jauh lebih

BAB I PENDAHULUAN. oleh suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan maupun taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dengan meningkatkan pemerataan dan keadilan. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah kita ketahui sebelumnya, krisis ekonomi pernah

Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan. pembangunan dalam melaksanakan ketetapan Garis-Garis Besar Haluan

BAB I PENDAHULUAN. atau kontribusi dari masing-masing sektor perekonomian. Pada tahap-tahap

I. PENDAHULUAN. Amartya Sen, peraih Nobel Ekonomi tahun 1998, menyatakan bahwa. bersama akan maksimal, dengan demikian kemakmuran sebuah bangsa dapat

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rakyatnya. Pembangunan ekonomi suatu bangsa juga merupakan pilar penting bagi

Analisis Isu-Isu Strategis

BAB I PENDAHULUAN. jatuhnya perekonomian nasional. Sehingga banyak usaha-usaha berskala besar

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan terlebih dahulu beberapa istilah yang terkait dengan judul. Adapun

wbab I PENDAHULUAN No Indikator Satuan Tahun 2011 *) TAHUN 2012 **) PERKEMBANGAN TAHUN Jumlah % Jumlah % Jumlah %

I. PENDAHULUAN. melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan pada pengembangan dan peningkatan laju pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang baru, jumlah unit usaha bordir yang tercatat selama tahun 2015 adalah

BAB I PENDAHULUAN. namun sektor industri adalah satu dari beberapa yang bertahan dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi adalah usaha atau kebijakan yang bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi hal yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN Industri Pengolahan

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

2015 PENGARUH KREATIVITAS, INOVASI DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP LABA PENGUSAHA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Statistik KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian nasional.

Statistik KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dan kekurangan dana (Mishkin, 2009). Bank memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada

DAMPAK RESTRUKTURISASI INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) TERHADAP KINERJA PEREKONOMIAN JAWA BARAT (ANALISIS INPUT-OUTPUT)

BAB II TINJAUAN UMUM USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. negaranya, yaitu sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan progres

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor usaha kecil dan menengah di Indonesia merupakan sebuah harapan untuk memajukan pertumbuhan ekonomi di lingkup Indonesia, akan tetapi tidak juga mengesampingkan kontribusi dari sektor-sektor ekonomi lainnya. Harapan baik dari pusat maupun daerah agar terciptanya keseimbangan dan keselarasan di semua sektorsektor ekonomi lainnya, untuk itu diperlukannya dukungan dari pemerintah pusat dan daerah untuk memajukan pertumbuhan ekonomi di segala sektor khususnya di sektor industri demi kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat bersama. Sektor usaha kecil dan menengah memiliki peluang besar sebagai sektor tulang punggung perekonomian, dan mengalami perkembangan yang sangat cepat dengan menggunakan teknologi yang semakin maju dan canggih. Dalam upaya peningkatan produksi sektor usaha kecil ini maka diperlukan usaha-usaha dalam rangka mendukung perkembangannya, hal tersebut mengingat bahwa sektor ini mempunyai peranan yang sangat besar dalam perekonomian suatu bangsa. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memainkan suatu peranan yang sangat vital di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara sedang berkembang tetapi juga dinegara-negara maju. UMKM sangat penting tidak hanya karena kelompok usaha tersebut menyerap paling banyak tenaga kerja dibandingkan usaha besar seperti halnya di negara-negara sedang berkembang, tetapi juga dibanyak negara

kontribusinya terhadap pembentukan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) paling besar dibandingkan kontribusi dari usaha besar. 1 Definisi Usaha Mikro didalam UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi criteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Kriteria Usaha Mikro adalah memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). 2 Salah satu penggerak roda perekonomian di Kabupaten Blitar adalah sektor industri usaha kecil, khususnya industi kecil rumah tangga yang jumlahnya mencapai 99,64%. namun begitu, apabila dilihat dari komposisi PDRB Kabupaten Blitar, sektor industri hanya memberikan kontribusi sebesar 2,55% sehingga dengan jumlah persentase tersebut kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja masih relatif kecil. Hal tersebut sedikit banyak disebabkan oleh masih dominanya industri kecil rumah tangga. Adapun jangkauan pemasaran hasil industri kecil tersebut sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan pangsa pasar lokal dan regional dan sedikit ekspor. 3 Tabel 1.1 Penggolongan jenis industri, jumlah unit usaha dan jumlah tenaga kerja Kabupaten Blitar tahun 2016 No Jenis Industri Jumlah Unit Usaha 1 Industri Kecil Formal Jumlah Tenaga Kerja (org) Industri Hasil Pertanaian dan 462 3.723 Kehutanan Industri Aneka 163 651 Industri iogam, mesin dan 53 214 Kimia 2 Industri Kecil Non Formal 1 Tambunan, Tulus T.H. UMKM di Indonesia. (Jakarta: Ghalia Indonesia. 2009) Hlm,1 2 http://umkm-blitar.id/ diakses pada tanggal 7 maret 2017, pukul; 10:50. 3 https://www.blitarkab.go.id/2012/06/15/industri-2/ Diakses Pada Tanggal 12 Desember 2017. Pukul: 07.45.

Industri Hasi Pertanian dan.748 17.110 Kehutanan Industri Aneka 4.955 20.948 Industri logam, mesin dan 110 475 Kimia Sumber: Blitar dalam angka (diolah) 2016 Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa profil industri kecil formal didominasi oleh kelompok industri hasil pertanian dan kehutanan dimana hal ini sesuai dengan potensi Kabupaten Blitar di sektor pertanian khususnya peternakan yang memiliki pangsa pasar berskala nasional. Sedangkan industri kecil non formal didominasi oleh kelompok industri aneka yang didalamnya ada beberapa unit usaha industri kecil tanpa perizinan formal. Menurut pendapat Hasibuan masalah lapangan kerja tidak dapat dipungkiri lagi merupakan salah satu masalah pokok yang dihadapi dalam pembangunan khususnya dalam perekonomian. Lapangan kerja ini berfungsi sebagai wahana untuk menempatkan manusia dalam posisi sentral dalam pembangunan. Lapangan kerja merupakan sumber pendapatan bagi angkatan kerja yang bekerja. Besar atau kecilnya jumlah pendapatan yang diperoleh dari lapangan kerja menentukan kemakmuran sebuah keluarga. Selain itu lapangan kerja juga merupakan wahana bagi sumber daya manusia untuk mengekspresikan diri mereka selaku makhluk pembuat alat. 4 Agar operasional dapat berjalan dengan efektif dan efisien, manajemen harus mengelola modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan dengan baik. Modal kerja sangat erat kaitannya dengan aktivitas sehari-hari perusahaan sehingga dapat dinilai kecepatan perputaran agar tidak terjadi krisis dalam membiayai kebutuhan dana jangka pendek. Selain faktor modal, nilai produksi juga menjadi faktor penting penyerapan tenaga kerja. Jumlah produksi adalah tingkat produksi atau keseluruhan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh industri. Untuk meningkatkan output atau pengeluaran, diperlukan 2009). Hlm, 99. 4 Hasibuan, Sayuti. Ekonomi Sumber Daya Manusia (Teori Dan Kebijakan). (Jakarta: LP3ES.

peningkatan input atau pemasukan yang dalam hal ini tenaga kerja. Semakin tinggi produktivitas tenaga kerja semakin tinggi pula jumlah produksi, dan semakin rendah produktivitas tenaga kerja semakin rendah pula jumlah produksi yang dihasilkannya. Sebagai usaha meningkatkan pendapatan individu pada umumnya dan masyarakat Kabupaten pada khususnya, penduduk Kabupaten Blitar telah berusaha menciptakan lapangan kerja sendiri, yaitu dengan mendirikan usaha kecil dan menengah. Keberadaan usaha kecil dan menengah tersebut merupakan salah satu potensi yang memiliki peran yang strategis didalam memajukan roda perekonomian suatu bangsa. Dalam kegiatan usahanya sebagian besar penduduk di Kabupaten Blitar bekerja di bidang pertanian, dengan hasil yang minim untuk mencukupi biaya hidup, dan yang semakin lama biaya hidup semakin naik sehingga banyak orang perorangan yang mendirikan usaha kecil untuk mendapatkan penghasilan. Akhirnya usaha kecil dan menengah di Kabupaten Blitar tumbuh dan berkembang secara baik dan banyak menyerap tenaga kerja. Pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan dua faktor produksi saja yaitu modal dan tenaga kerja. Menurut pengakuan dari beberapa para pengusaha industri kecil bahwa jumlah tenaga kerja dan modal sangatlah berpengaruh terhadap banyaknya hasil produksi. Di Kabupaten Blitar perkembangan usaha kecil atau home industri sangatlah pesat, banyak masyarakat yang memilih menjadi pengusaha meskipun masih dalam unit penghasilan produksi maupun keuntungan yang kecil. Untuk memproduksi kebanyakan pengusaha tidak menggunakan bantuan alat mesin melainkan lebih banyak menggunakan tenaga manual yang lebih banyak membutuhkan tenaga kerja untuk proses produksi, meskipun dengan demikian dengan jumlah tenaga kerja yang cukup para pengusaha mampu menghasilkan produksi yang banyak. Begitu juga dengan besarnya modal yang

digunakan akan berpengaruh terhadap banyaknya pembelian bahan baku untuk proses produksi. Berdasarkan fenomena diatas, peneliti ingin mengadakan penelitian yang dituangkan dalam judul PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKSI USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN BLITAR. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dan pembatasan masalah dapat dipaparkan sebagai berikut : 1. Perubahan modal yang mengalami naik turun mempengaruhi terhadap peningkatan jumlah produksi. 2. Perubahan tenaga kerja yang mengalami naik turun mempengaruhi terhadap peningkatan jumlah produksi. 3. Perubahan modal dan tenaga kerja yang mengalami naik turun mempengaruhi terhadap peningkatan jumlah produksi. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah faktor modal berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah produksi usaha kecil dan menengah di Kabupaten Blitar? 2. Apakah faktor tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah produksi usaha kecil dan menengah di Kabupaten Blitar? 3. Apakah faktor modal dan tenaga kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah produksi usaha kecil dan menengah di Kabupaten Blitar? D. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini berupaya untuk menjawab perumusan masalah yang telah dipaparkan. Adapaun tujuan penelitian ini antara lain: 1. Menguji pengaruh faktor modal terhadap peningkatan jumlah produksi usaha kecil dan menengah di Kabupaten Blitar. 2. Menguji pengaruh faktor tenaga kerja terhadap peningkatan jumlah produksi usaha kecil dan menengah di Kabupaten Blitar.. 3. Menguji pengaruh faktor modal dan tenaga kerja terhadap peningkatan jumlah produksi usaha kecil dan menengah di Kabupaten Blitar. E. Kegunaan Penelitian Penelitian ini juga diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang terkait dalam permasalahan di atas, yaitu sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menambah wawasan pemikiran dalam pengembangan ilmu yang berkaitan dengan perekonomian yang terfokus dalam kegiatan usaha kecil dan mennegah sekaligus dapat dijadikan sebagai sumber literature. 2. Manfaat Praktis a) Bagi Akademisi : Hasil penelitian ini dapat menjadii acuan bagi pihak lain atau peneliti selanjutnya agar penelitian tersebut terpacu pada bidang ekonomi dan tidak meluas kebidang yang lainnya. b) Bagi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung : Sebagai referensi kebendaharaan perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung. c) Bagi Pihak Lain : Sebagai bahan acuan dan wawasan terhadap objek yang diteliti serta pendorong untuk terus berkarya dalam mengembangkan penelitian

yang berkaitan dengan pengaruh modal kerja dan tenaga kerja terhadap peningkatan jumlah produksi usaha kecil dan menengah di kabupaten Blitar. d) Bagi Pemangku Kebijakan : Sebagai bahan acuan dalam membuat kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan peraturan tentang permodalan, ketenagakerjaan, dan produksi. F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini dibahas mengenai identifikasi cakupan yang mungkin muncul dalam penelitian dan pembatasan masalah, agar pembahasannya lebih terarah dan sesuai tujuan yang akan dicapai 1. Ruang lingkup Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh dari tiga variabel yang terkait tentang pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap peningkatan jumlah produksi usaha kecil dan menengah di Kabupaten Blitar. 2. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini hanya terbatas hanya pada satu objek yaitu usaha kecil dan menengah yang di Kabupaten Blitar tahun 2016. UKM di Kabupaten Blitar merupakan usaha yang banyak mengalami pertumbuhan yang begitu pesat dan merupakan salah satu usaha yang terus mengalami perkembangan yang signifikan baik dari modal, tenaga kerja dan juga jumlah produksi. Karena begitu luasnya asumsi tentang usaha kecil dan menengah tetapi peneliti hanya berfokus pada usaha kecil yang berhubungan dengan jumlah produksi yang dipengaruhi oleh modal kerja, dan tenaga kerja G. Penegasan Istilah 1. Definisi konseptual

Dalam karya ilmiah ini, peneliti perlu memberikan penegasan istilah dari judul yang peneliti angkat dengan tujuan agar tidak terjadi kerancuan atau perbedaan pemahaman dalam membaca proposal skripsi ini, yaitu: a) Modal : adalah besarnya nilai uang yang digunakan untuk mendukung operasionalisasi suatu bisnis. Tanpa adanya sejumlah uang tersebut, operasionalisasi bisnis akan terganggu. Misalnya, tidak bisa mendapatkan bahan baku, tidak bisa menyediakan sediaan yang mencukupi, dan tidak tercukupnya kas untuk transaksi. b) Tenaga kerja : adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaaan terhadap tenaga mereka,dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. 5 c) Produksi : setiap usaha yang menciptakan atau memperbesar daya guna barang. Untuk dapat melakukan proses produksi, orang tentu memerlukan tenaga kerja, bahan baku, modal dalam segala bentuknya serta keahlian atau skill. Semua unsur-unsur tersebut disebut dengan faktor-faktor produksi. Sedangkan produksi merupakan kegiatan untuk meningkatkan manfaat suatu barang. 6 2. Definisi Operasional Definisi operasional dimaksudkan untuk memberikan kejelasan mengenai judul penelitian agar tidak muncul berbagai penafsiran terhadap judul penelitian. Yang dimaksud pengaruh modal, dan tenaga kerja terhadap peningkatan jumlah produksi usaha kecil dan menengah di Kabupaten Blitar. H. Sistematika Skripsi 5 Mulyadi, Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Pembangunan. (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2003) Hal, 59 6 Rosyidi, Suherman. Pengantar Teori Ekonomi Pendekatan kepada Teori Ekonomi Mikro & Makro. (Surabaya: Rajawali Pers. 2004). Hlm, 54

Secara garis besar, penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab. Masing-masing bab memiliki sub bab yang akan memberikan penjelasan secara terperinci dan sistematis serta berkesinambungan agar dapat dipahami. Adapun sistematika penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini memberikan gambaran sebagaimana penelitian ilmiah pada umumnya, bab satu adalah pendahuluan yang mencakup: a). latar belakang masalah, b) identifikasi masalah, c). rumusan masalah, d) tujuan penelitian, e) kegunaan penelitian, f) ruang lingkup dan keterbatasan masalah. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan berbagai teori, konsep dan anggapan dasar tentang teori dari variabel-variabel penelitian yang terdiri dari: a) modal kerja, b) tenaga kerja, c) produksi, d) penelitian terdahulu, dan e) kerangka teori. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab penelitian ini akan menguraikan mengenai rancangan penelitian yang di dalamnya memuat: a) pendekatan dan jenis penelitian, b) populasi, sampling dan sampel, c) sumber data, variabel, dan skala pengukuran, d) teknik pengumpulan data dan instrument penelitian, serta e) teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini memuat hasil singkat, yang terdiri dari: a) hasil penelitian (berisis deskripsi data dan pengujian hipotesis) dan b) temuan penelitian. BAB V HASIL PEMBAHASAN Dalam bab ini memuat deskripsi dalam pembahasan hasil penelitian disertai dengan analisis berdasarkan teori yang mendukung penjelasan materi penulisan terkait.

BAB VI PENUTUP Pada bab ini akan memuat tentang bagian akhir yaitu: a) kesimpulan dan b) saran. Bagian akhir, terdiri dari : a) daftar rujukan, b) lampiran-lampiran, c) surat pernyataan keaslian skripsi, d) daftar riwayat hidup.