Penggunaan Graf dan Pohon Merentang Minimum dalam Menentukan Jalur Terpendek Bepergian di Negara-negara Asia Tenggara dengan Algoritma Prim

dokumen-dokumen yang mirip
Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

Representasi Hierarki Kebutuhan Maslow Menggunakan Teori Graf

BAB II LANDASAN TEORI

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

Aplikasi Graf pada Fitur Friend Suggestion di Media Sosial

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Penjadwalan Pertandingan Olahraga Sistem Setengah Kompetisi

Aplikasi Algoritma Prim dalam Penentuan Pohon Merentang Minimum untuk Jaringan Pipa PDAM Kota Tangerang

Aplikasi Graf pada Hand Gestures Recognition

Penerapan Pewarnaan Graf pada Permainan Real- Time Strategy

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI. Penggunaan Teori Graf banyak memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat.

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

Algoritma Prim sebagai Maze Generation Algorithm

Pengaplikasian Graf dalam Pendewasaan Diri

Penerapan Graf pada Rasi Bintang dan Graf Bintang pada Navigasi Nelayan

Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

Penggunaan Graf Semi-Hamilton untuk Memecahkan Puzzle The Hands of Time pada Permainan Final Fantasy XIII-2

Analogi Pembunuhan Berantai Sebagai Graf Dalam Investigasi Kasus

MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM

Perancangan Sistem Transportasi Kota Bandung dengan Menerapkan Konsep Sirkuit Hamilton dan Graf Berbobot

Graf Sosial Aplikasi Graf dalam Pemetaan Sosial

Penerapan Algoritma Prim dan Kruskal Acak dalam Pembuatan Labirin

Penerapan Pohon Keputusan pada Penerimaan Karyawan

Penerapan Teori Graf untuk Menentukan Tindakan Pertolongan Pertama pada Korban Kecelakaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas

Aplikasi Graf dalam Merancang Game Pong

Representasi Graf dalam Menjelaskan Teori Lokasi Industri Weber

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Contoh-contoh graf

Pengembangan Teori Graf dan Algoritma Prim untuk Penentuan Rute Penerbangan Termurah pada Agen Penyusun Perjalanan Udara Daring

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Penerapan Graf dan Algoritma Prim dalam Perancangan Rute Wisata di Kota Tokyo yang Efisien

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Perancangan Lalu Lintas Udara

Penerapan Algoritma Greedy untuk Memecahkan Masalah Pohon Merentang Minimum

PEWARNAAN GRAF SEBAGAI METODE PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN

Aplikasi Graf Berarah Pada Item Dalam Game DOTA 2

Pengaplikasian Graf dan Algoritma Dijkstra dalam Masalah Penentuan Pengemudi Ojek Daring

Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar

Menghitung Pendapatan Mata Uang Digital Menggunakan Graf dan Rekursi

Menghitung Pendapatan Mata Uang Digital Menggunakan Graf dan Rekursi

Perancangan Rute Kunjungan Terpendek ke Objek- Objek Wisata di Jakarta dengan Menggunakan Algoritma Prim

Aplikasi Pewarnaan Graf untuk Sistem Penjadwalan On-Air Stasiun Radio

Aplikasi Graf dalam Rute Pengiriman Barang

PERBANDINGAN ALGORTIMA PRIM DAN KRUSKAL DALAM MENENTUKAN POHON RENTANG MINIMUM

PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

Penerapah Graf untuk Memecahkan Teka-Teki Menyeberangi Sungai

Penggunaan Pohon Biner Sebagai Struktur Data untuk Pencarian

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

Penyelesaian Traveling Salesman Problem dengan Algoritma Heuristik

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Pengaturan Penyimpanan Bahan Kimia

Penyelesaian Teka-Teki Sudoku dengan Didasarkan pada Teknik Pewarnaan Graf

Pencarian Lintasan Hamilton Terpendek untuk Taktik Safe Full Jungle Clear dalam Permainan League of Legends

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Instant Insanity

Aplikasi Graf dalam Formasi dan Strategi Kesebelasan Sepakbola

I. PENDAHULUAN. Gambar 1: Graf sederhana (darkrabbitblog.blogspot.com )

Art Gallery Problem II. POLIGON DAN VISIBILITAS. A. Poligon I. PENDAHULUAN. B. Visibilitas

Pengaplikasian Graf dalam Menentukan Rute Angkutan Kota Tercepat

POLA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN REPRESENTASI GRAF

Aplikasi Graf pada Telaah Naskah Akademik RUU Pemilihan Kepala Daerah

ANALISIS JARINGAN LISTRIK DI PERUMAHAN JEMBER PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM

RANCANG BANGUN APLIKASI MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL

Aplikasi Pohon Merentan Minimum dalam Menentukan Jalur Sepeda di ITB

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas

Penerapan Graf pada Database System Privilege

Penerapan Teori Graf dalam Pemetaan Sosial

Penerapan strategi runut-balik dalam penyelesaian permainan puzzle geser

Kasus Perempatan Jalan

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog: 1.

Aplikasi Graf pada Penentuan Jadwal dan Jalur Penerbangan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penggunaan Algoritma Greedy dalam Membangun Pohon Merentang Minimum

Penerapan Teori Graf dalam Game Bertipe Real Time Strategy (RTS)

Pemanfaatan Algoritma Sequential Search dalam Pewarnaan Graf untuk Alokasi Memori Komputer

Implementasi Graf berarah dalam Topologi Jaringan di Perusahaan Distributor

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pencarian Lintasan Terpendek Pada Aplikasi Navigasi Menggunakan Algoritma A*

Algoritma Brute-Force dan Greedy dalam Pemrosesan Graf

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Studi Algoritma Optimasi dalam Graf Berbobot

Aplikasi Graf dalam Pembuatan Game

Penerapan Graf dalam validasi path di Permainan Saboteureun menggunakan DFS

Penerapan Graf dan Pohon pada Klasifikasi Aplikasi di Play Store

Algoritma Prim dengan Algoritma Greedy dalam Pohon Merentang Minimum

STUDI OPTIMALISASI JUMLAH PELABUHAN TERBUKA DALAM RANGKA EFISIENSI PEREKONOMIAN NASIONAL

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS

Pencarian Jalur Terpendek dengan Menggunakan Graf dan Greedy dalam Kehidupan Sehari-hari

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

LOGIKA DAN ALGORITMA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Teori Graf dalam Social Network Analysis dan Aplikasinya pada Situs Jejaring Sosial

Penerapan Graf Dalam File Sharing Menggunakan BitTorrent

Kode MK/ Matematika Diskrit

Implementasi Graf dalam Penentuan Rute Terpendek pada Moving Object

Transkripsi:

Penggunaan Graf dan Pohon Merentang Minimum dalam Menentukan Jalur Terpendek Bepergian di Negara-negara Asia Tenggara dengan Algoritma Prim Ellen / 3007 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 0 Bandung 03, Indonesia 3007@std.stei.itb.ac.id Abstrak Dengan waktu liburan akhir tahun yang cukup singkat, banyak masyarakat yang sedang giat-giatnya merencanakan rute bepergian agar dapat menikmati sebanyakbanyaknya tujuan wisata dengan waktu yang cukup singkat. Tujuan wisata ke luar negeri terutama negara Asia Tenggara pun jga tak luput dari incaran wisatawan Indonesia. Seringkali dengan perencanaan yang buruk dan kurang mangkus membuat wisatawan tak dapat menikmati liburan dengan semestinya. Oleh karena itu, diperlukan cara untuk dapat merancang rute bepergian secara mangkus. Salah satu cara yang dapat diterapkan yaitu dengan menerapkan salah satu penurunan dari teori Graf, yaitu pohon merentang minimum dengan menggunakan algoritma Prim. Dengan menggunakan algoritma Prim, penulis akan mengilustrasikan rute terpendek agar wisatawan dapat mengunjungi seluruh negara di Asia Tenggara dengan tepat waktu. Kata kunci Asia Tenggara, Graf, Jarak, Prim, Pohon. I. PENDAHULUAN Bepergian antarnegara merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh semua orang, baik bepergian dengan alasan bisnis, rekreasi, maupun mengunjungi sanak saudara. Menurut laporan dari Mastercard pada tahun 0, Indonesia masuk dalam 0 besar jumlah wisatawan ke luar negeri di Asia Pasifik pada tahun 0, diperkirakan dengan jumlah wisatawan 0, juta orang, dengan laju pertumbuhan,% per tahunnya. Terlebih kini di penghujung tahun, tentunya makin banyak orang Indonesia yang bepergian ke luar negeri untuk merayakan liburan Natal dan Tahun Baru 0 bersama keluarga tercinta. Sebagian masyarakat Indonesia selain berkunjung ke destinasi wisata lokal juga memilih melakukan perjalanan ke negara-negara lain, khususnya negara-negara yang terdekat dari Indonesia. Salah satu alasan yang kerap muncul adalah karena biayanya yang relatif lebih murah ketimbang berwisata ke negara-negara yang tergolong jauh seperti negara-negara Eropa maupun Amerika Serikat. Destinasi-destinasi negara terdekat yaitu negara-negara di Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia seringkali menjadi tujuan para wisatawan Indonesia yang ingin melepaskan penat dari aktivitasnya masing-masing. Wilayah-wilayah Asia Tenggara juga banyak memiliki pesona-pesonanya masing-masing, seperti Kamboja dengan Angkor Wat-nya, keindahan pulau Phu Quoc di Vietnam, kemegahan Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin di, Menara Kembar Petronas yang ikonik di Malaysia, Pulau Sentosa dengan segala hiburannya di Singapura, kesejukkan Bukit Phou Si-Luang Prabang di Laos, dan masih banyak lainnya. Umumnya, para wisatawan memilih untuk melakukan perjalanan ke destinasi-destinasi wisata menarik sebanyak mungkin dalam waktu yang singkat pada masa liburan ini. Oleh sebab itu, banyak wisatawan yang bingung untuk memilih rute yang tepat untuk dapat mengunjungi semua destinasi dengan lengkap dan tepat waktu. Kurangnya efisiensi rute yang dipilih merupakan salah satu penyebab mengapa seringkali wisatawan tidak dapat mengunjungi semua destinasi yang diinginkannya. Dengan memanfaatkan graf serta pohon dan pengaplikasiannya terutama dengan menggunakan Algoritma Prim, penulis berharap bahwa makalah ini dapat membantu wisatawan untuk memilih rute bepergian, khususnya bepergian antarnegara Asia Tenggara dengan menetapkan ibukota negaranegara Asia Tenggara sebagai acuan destinasi. Makalah IF0 Matematika Diskrit Sem. I Tahun 07/0

Gambar. Negara-Negara yang Terletak di Asia Tenggara Sumber: http://informasidaftar.blogspot.co.id/0//negara-negara-asia-tenggarabeserta.html II. TEORI DASAR.. Graf Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Representasi visual dari graf adalah dengan menyatakan objek dinyatakan sebagai noktah, bulatan, atau titik, sedangkan hubungan antara objek dinyatakan dengan garis. Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E), ditulis dengan notasi G = (V, E), yang dalam hal ini V (vertices atau nodes) merupakan himpunan tidak kosong dari simpulsimpul dan E (edges atau arcs) merupakan himpunan sisi yang menghubungkan sepasang simpul. Jadi, sebuah graf dimungkinkan tidak mempunyai sisi satu buah pun, tetapi simpulnya harus ada, minimal satu. Gambar. Contoh graf Sumber: http://mathworld.wolfram.com/simplegraph.html... Jenis-Jenis Graf Graf dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori (jenis) bergantung pada sudut pandang pengelompokkannya. Pengelompokkan graf dapat dipandang berdasarkan ada tidaknya sisi ganda atau sisi kalang, berdasarkan jumlah simpul, atau berdasarkan orientasi arah pada sisi. Berikut merupakan sebuah table mengenai jenis-jenis graf. Jenis Sisi Sisi ganda Sisi gelang Graf Tak berarah Tidak Tidak sederhana Graf ganda Tak berarah Ya Tidak Graf semu Tak berarah Ya Ya Graf berarah Berarah Tidak Ya Graf ganda Berarah Ya Ya berarah... Terminologi Dasar Terdapat beberapa istilah yang akan sering digunakan berkaitan dengan graf, yaitu:. Bertetangga (Adjacent) Dua buah simpul pada graf tak berarah G dikatakan bertetangga bila keduanya terhubung langsung dengan sebuah sisi.. Bersisian (Incident) Untuk sembarang sisi e = (v j, v k), sisi e dikatakan bersisian dengan simpul v j dan simpul v k. 3. Simpul Terpencil (Isolated Vertex) Simpul terpencil ialah simpul yang tidak mempunyai sisi yang bersisian dengannya (tidak memiliki tetangga).. Graf Kosong (Null Graph atau Empty Graph) Graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong disebut sebagai graf kosong.. Derajat (Degree) Derajat suatu simpul pada graf tak berarah adalah jumlah sisi yang bersisian dengan simpul tersebut.. Lintasan (Path) Lintasan yang panjangnya n dari simpul awal v o ke simpul tujuan v n di dalam graf G ialahbarisan berselangseling simpul-simpul dan sisi-sisi yang berbentuk v o, e, v, e. V,, e n, v n sedemikian sehingga e = (v 0, v ), e = (v, v ),, e n = (v n-, v n) adalah sisi-sisi dari graf G. 7. Siklus (Cyclic) atau Sirkuit (Circuit) Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut sirkuit atau siklus.. Terhubung (Connected) Graf tak berarah G disebut graf terhubung jika untuk setiap pasang simpul v i dan v j di dalam himpunan V terdapat lintasan dari v i ke v j. Jika tidak, maka G disebut graf tak terhubung. Graf berarah G dikatakan terhubung jika graf tak berarahnya terhubung (graf tak berarah dari G diperoleh dengan menghilangkan arahnya. Graf berarah G disebut graf terhubung kuat bila untuk setiap pasang simpul sembarang v i dan v j di G terhubung kuat. Kalau tidak, G disebut graf terhubung lemah.. Upagraf (Subgraph) dan Komplemen Upagraf Misalkan G = (V, E) adalah sebuah graf, G = (V, E ) adalah upagraf (subgraph) dari G jika V V dan E E. Komplemen dari upagraf G terhadap graf G adalah graf G = (V, E ) sedemikian sehingga E = E E dan V adalah himpunan simpul yang anggota-anggota E bersisian dengannya. Komponen terhubung adalah upagraf terhubung dari graf G yang tidak termuat di dalam upagraf terhubung dari G yang lebih besar. Pada graf berarah, komponen terhubung kuat adalah upagraf yang terhubung kuat dari graf G yang tidak termuat di dalam upagraf terhubung kuat dari G yang lebih besar. 0. Upagraf Merentang (Spanning Subgraph) Upagraf G = (V, E ) dari G = (V, E) dikatakan upagraf merentang jika V = V (G mengandung semua simpul dari G).. Cut-Set Cut-set dari graf terhubung G adalah himpunan sisi yang bila dibuang dari G menyebabkan G tidak terhubung. Jadi, cut-set selalu menghasilkan dua buah komponen terhubung.. Graf Berbobot (Weighted Graph) Graf berbobot adalah graf yang setiap sisinya diberi sebuah harga (bobot). Makalah IF0 Matematika Diskrit Sem. I Tahun 07/0

.. Pohon Pohon merupakan graf yang khusus. Pohon adalah graf tak berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit.... Sifat-Sifat Pohon Misalkan G = (V, E) adalah graf tak berarah sederhana dan jumlah simpulnya n. Maka, semua pernyataan di bawah ini adalah ekivalen:. G adalah pohon. Setiap pasang simpul di dalan G terhubung dengan lintasan tunggal 3. G terhubung dan memiliki m = n buah sisi. G tidak mengandung sirkuit dan memiliki m = n buah sisi. G tidak mengandung sirkuit dan penambahan satu sisi pada graf akan membuat hanya satu sirkuit. G terhubung dan semua sisinya adalah jembatan (jembatan adalah sisi yang bila dihapus menyebabkan graf terpecah menjadi dua komponen)... Pohon Merentang Misalkan G = (V, E) adalah graf tak berarah terhubung yang bukan pohon, yang berarti di G terdapat beberapa sirkuit. G dapat diubah menjadi pohon T = (V, E ) dengan cara memutuskan sirkuit-sirkuit yang ada. Caranya, mula-mula dipilih sebuah sirkuit, lalu hapus satu buah sisi dari sirkuit ini. G akan tetap terhubung dan jumlah sirkuitnya berkurang satu. Bila proses ini dilakukan berulang-ulang sampai semua sirkuit di G hilang, maka G menjadi sebuah pohon T, yang dinamakan pohon merentang (spanning tree). Disebut pohon merentang karena semua simpul pada pohon T sama dengan semua simpul pada graf G, dan sisi-sisi pada pohon T sisi-sisi pada graf G. Dengan kata lain, V = V dan E E. yang terdiri dari k buah pohon merentang. Pada graf terhubung terdapat setidaknya satu buah pohon merentang...3. Pohon Merentang Minimum Jika G adala graf berbobot, maka bobot pohon merentang T dari G didefinisikan sebagai jumlah bobot semua sisi di T. Pohon merentang yang berbeda mempunyai bobot yang berbeda pula. Di antara semua pohon merentang di G, pohon merentang yang berbobot minimum (pohon merentang minimum) merupakan pohon perentang yang paling penting. Terdapat dua buah algoritma membangun pohon merentang minimum, yaitu algoritma Prim dan algoritma Kruskal. Karena makalah ini membahas penggunaan graf dan pohon merentang minimum dengan algoritma Prim, maka yang akan dibahas disini hanya algoritma Prim saja.... Algoritma Prim Algoritma Prim membentuk pohon merentang minimum langkah per langkah. Pada setiap langkah kita mengambil sisi dari graf G yang mempunyai bobot minimum namun terhubung dengan pohon merentang miimum T yang telah terbentuk. Cara kerja algoritma Prim yaitu seperti berikut:. Ambil sisi dari graf G yang berbobot minimum, masukkan ke dalam T. Pilih sisi (u, v) yang mempunyai bobot minimum dan bersisian dengan simpul di T, tetapi (u, v) tidak membentuk sirkuit di T. Tambahkan (u, v) ke dalam T. 3. Ulangi sebanyak n kali. Berikut ini merupakan pseudo-code dari algoritma Prim: Contoh penerapan algoritma Prim dalam menentukan pohon merentang minimum adalah sebagai berikut: Gambar. Pohon Merentang Sumber: https://www.tutorialspoint.com/data_structures_algorithms/spa nning_tree.htm Pohon merentang didefinisikan hanya untuk greaf terhubung, karena pohon selalu terhubung. Pada graf tak terhubung dengan n buah simpul kita tidak dapat menemukan upagraf terhubung dengan n buah simpul. Tiap komponen dari graf tak terhubung mempunyai satu buah pohon merentang. Dengan demikian, graf tak terhubung dengan k komponen mempunyai hutan merentang Makalah IF0 Matematika Diskrit Sem. I Tahun 07/0

3. Filipina Manila. Singapura Singapura. Kamboja Phnom Penh. Laos Vientiane Gambar.3 Penerapan Algoritma Prim Sumber: https://www.geneseo.edu/~baldwin/csci/spring03/00m st.html 7. Myanmar Naypyidaw III. PENGGUNAAN ALGORITMA PRIM UNTUK MENENTUKAN RUTE ANTARNEGARA ASIA TENGGARA DENGAN EFISIEN Berikut ini merupakan daftar negara Asia Tenggara serta letak ibukotanya: No Negara Ibukota Letak ibukota.. Indonesia Jakarta. Thailand Bangkok. Vietnam Hanoi. Malaysia Kuala Lumpur 0. Darussala m Bandar Seri Begawan Makalah IF0 Matematika Diskrit Sem. I Tahun 07/0

. Timor Leste Dili Tenggara Sumber: Penulis Berikut merupakan tabel jarak antar negara Asia Tenggara yang dibuat berdasarkan situs www.distancecalculator,net dengan beberapa penyesuaian: Tabel 3. Tabel Negara Asia Tenggara Beserta Lokasi Ibukotanya Beriku merupakan gambar node dari seluruh negara-negara di Asia Tenggara: 7 0 Gambar 3. Peta Negara Asia Tenggara dengan beberapa modifikasi Sumber: maps.google.com Berikut ini merupakan graf terhubung berdasarkan peta di atas: 3 Malaysia Filipina 7 Singapura Kamboja Laos 7 Indonesia () Myanmar 30 Thailand 3 Vietnam 3030 Timor Leste 0 Tabel 3. Tabel Jarak Indonesia dengan negara lainnya di Indonesia Filipina 73 Singapura 30 Kamboja 000 Laos Malaysia () Myanmar Thailand Vietnam 0 Timor Leste Tabel 3.3 Tabel Jarak Malaysia dengan negara lainnya di 7 0 3 Indonesia 7 Malaysia 73 Singapura 3 Kamboja 777 Laos Filipina (3) Myanmar 707 Thailand Vietnam 7 Timor Leste 7 Tabel 3. Tabel Jarak Filipina dengan negara lainnya di Gambar 3. Graf Terhubung dari Kumpulan Negara Asia Indonesia Singapura () Malaysia 30 Filipina 3 Makalah IF0 Matematika Diskrit Sem. I Tahun 07/0

Kamboja 0 Laos Myanmar Thailand Vietnam 00 Timor Leste Tabel 3. Tabel Jarak Singapura dengan negara lainnya di Indonesia Malaysia 000 Filipina 777 Singapura 0 Laos 7 Kamboja () Myanmar 3 Thailand 37 Vietnam 00 33 Timor Leste 300 Tabel 3. Tabel Jarak Kamboja dengan negara lainnya di Indonesia 7 Malaysia Filipina Singapura Kamboja 7 Laos () Myanmar 7 Thailand Vietnam 7 7 Timor Leste 33 Tabel 3.7 Tabel Jarak Laos dengan negara lainnya di Indonesia 30 Malaysia Filipina 707 Singapura Kamboja 3 Myanmar (7) Laos 7 Thailand Vietnam 07 30 Timor Leste Tabel 3. Tabel Jarak Myanmar dengan negara lainnya di Indonesia 3 Malaysia Filipina Singapura Kamboja 37 Thailand () Laos Myanmar Vietnam Timor Leste 370 Tabel 3. Tabel Jarak Thailand dengan negara lainnya di Indonesia 3030 Malaysia 0 Filipina 7 Singapura 00 Kamboja 00 Vietnam () Laos 7 Myanmar 07 Thailand 07 Timor Leste 337 Tabel 3.0 Tabel Jarak Vietnam dengan negara lainnya di Indonesia Malaysia Filipina Singapura Kamboja 33 (0) Laos 7 Myanmar 30 Thailand Vietnam 07 Timor Leste 07 Tabel 3. Tabel Jarak dengan negara lainnya di Indonesia 0 Malaysia Filipina 7 Singapura Kamboja 300 Timor Leste () Laos 33 Myanmar Thailand 370 Vietnam 337 07 Makalah IF0 Matematika Diskrit Sem. I Tahun 07/0

Tabel 3. Tabel Jarak Timor Leste dengan negara lainnya di Berikut merupakan penerapan algoritma Prim pada graf terhubung tadi yang dihasilkan dengan bobot sebesar jarak (km): Langkah Sisi Bobot Pohon Merentang (, ) 30 (, ) 7 (, ) 7 (, 7) 7 7 3 (, ) 000 (, ) 37 (, 0) 7 (, ) 0 Makalah IF0 Matematika Diskrit Sem. I Tahun 07/0

(0, 3) terima kasih kepada keluarga serta teman-teman penulis yang tetap menyemangati dan membantu penulis dalam menentukan ide yang cocok. 0 (0, ) 07 REFERENCES [] Baldwin, Doug. 03. Minimum Spanning Trees. https://www.geneseo.edu/~baldwin/csci/spring03/00mst.html. Diakses pada 30 November 07. [] Munir, Rinaldi. 00. Matematika Diskrit. Bandung: Institut Teknologi Bandung. [3] Susanti, Inda. 07. Orang Indonesia Wisata ke Luar Negeri Diprediksi Tembus 0, Juta. https://ekbis.sindonews.com/read/70/3/orang indonesia-wisata-ke-luar-negeri-diprediksi-tembus-0-juta-0. Diakses pada November 07. [] Weisstein, Eric W. "Simple Graph." From MathWorld--A Wolfram Web Resource. http://mathworld.wolfram.com/simplegraph.html B. Smith, An approach to graphs of linear forms (Unpublished work style), unpublished. Diakses pada November 07. Berdasarkan pohon merentang minimum, maka didapat jarak minimum yang dibutuhkan untuk mengunjungi tiap negara Asia Tenggara, yaitu sejauh km. IV. KESIMPULAN Teori graf sangat sering dipakai di dalam kehidupan nyata; terbukti dari teori yang konon sudah lama sekali dipakai ini. Salah satu contoh penerapan teori graf yaitu dalam pembuatan pohon merentang minimum untuk menentukan rute yang efisien untuk bepergian antar negara Asia Tenggara, dengan menganggap ibukota negara sebagai simpul dan sisi sebagai jalan antar negara. Pada kenyataannya, analisis ini belum pasti merupakan rute paling efisien. Hal ini disebabkan karena penulis belum menyesuaikan dengan rute pesawat, maupun transportasi lainnya dengan memperhitungkan waktu yang dibutuhkan jika memakai transportasi tersebut. Juga, terdapat beberapa asumsi yang penulis pakai sehingga perhitungan pada makalah ini belum sepenuhnya akurat. Berdasarkan kekurangan-kekurangan tersebut, pengoptimalan penggunaan aplikasi graf dan pohon lainnya dapat dilakukan, seperti misalnya menggunakan pohon keputusan untuk menimbang jenis transportasi apa yang dipakai dengan mempertimbangkan rute dan waktu yang diperlukan, dan sebagainya. PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 3 Desember 07 Ellen 3007 V. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah-nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu, terlebih dengan segala kekurangan dari penulis. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rinaldi Munir selaku dosen pengajar penulis yang telah menurunkan ilmunya kepada kelas pengajar dengan penuh semangat dan mangkus sehingga dapat dimengerti oleh penulis. Tak lupa juga penulis mengucapkan Makalah IF0 Matematika Diskrit Sem. I Tahun 07/0