BAB I PENDAHULUAN. denyut/menit; 3. Respirasi >20/menit atau pa CO 2 <32 mmhg; 4. Hitung leukosit

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Sepsis adalah terjadinya SIRS ( Systemic Inflamatory Respon Syndrome)

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya komplikasi yang lebih berbahaya. diakibatkan oleh sepsis > jiwa pertahun. Hal ini tentu menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sepsis menimbulkan suatu respon imun yang berlebihan oleh tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Sindrom klinik ini terjadi karena adanya respon tubuh terhadap infeksi, dimana

BAB I PENDAHULUAN. multiorgan, ini disebut septic shock. Sepsis merupakan SIRS (Systemic. tempat infeksi, maka ini disebut dengan sepsis berat.

BAB I PENDAHULUAN. Pneumonia merupakan infeksi akut di parenkim paru-paru dan sering

BAB I PENDAHULUAN. Sepsis didefinisikan sebagai adanya infeksi bersama dengan manifestasi

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kurang lebih 21 hari. Albumin mengisi 50% protein dalam darah dan menentukan

BAB I PENDAHULUAN. jantung yang prevalensinya paling tinggi dalam masyarakat umum dan. berperan besar terhadap mortalitas dan morbiditas.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. tubuh yang berlebihan terhadap infeksi. Sepsis sering terjadi di rumah sakit

I. PENDAHULUAN. Air merupakan komponen terbesar dari tubuh sekitar 60% dari berat badan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jantung koroner yang utama dan paling sering mengakibatkan kematian (Departemen

BAB I PENDAHULUAN. observasi, perawatan dan terapi pasien gawat karena penyakit, trauma atau

PERBEDAAN MORTALITAS ANTARA PASIEN SEPSIS DAN SEPSIS DENGAN KOMPLIKASI ACUTE RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME (ARDS) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Angka morbiditas dan mortalitas pneumonia di seluruh dunia sangat

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan meliputi Anestesiologi dan Terapi Intensif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kejang demam merupakan salah satu kejadian bangkitan kejang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. bawah 5 tahun dibanding penyakit lainnya di setiap negara di dunia. Pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh kompensasi anti-inflamasi atau fenotip imunosupresif yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. juta dolar Amerika setiap tahunnya (Angus et al., 2001). Di Indonesia masih

ANGKA KEJADIAN PNEUMONIA PADA PASIEN SEPSIS DI ICU RSUP DR.KARIADI SEMARANG LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan kesehatan suatu negara. Menurunkan angka kematian bayi dari 34

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu aspek yang penting dan banyak digunakan bagi perawatan pasien yang

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemukan didunia. Tumor ini sangat prevalen didaerah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kariadi adalah salah satu dari bagian ruang rawat intensif lain yaitu ICU pediatrik,

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang Lingkup Keilmuan: Anastesiologi dan Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian dimulai pada bulan juni 2013 sampai juli 2013.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. paru. Bila fungsi paru untuk melakukan pembebasan CO 2 atau pengambilan O 2 dari atmosfir

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. adalah penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dini pada usia bayi, atau bahkan saat masa neonatus, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. kelompok penyakit yang berhubungan dengan infeksi. Penyakit ini banyak ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tiga puluh empat penderita stroke iskemik dengan komplikasi pneumonia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Infeksi bakteri yang berkembang menjadi sepsis, merupakan suatu respons

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pneumonia merupakan bentuk infeksi saluran napas. bawah akut yang tersering. Sekitar 15-20% kasus

BAB I LATAR BELAKANG. A. Latar Belakang Masalah. Analisis Gas Darah merupakan salah satu alat. diagnosis dan penatalaksanaan penting bagi pasien untuk

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan penanganan khusus di ruang rawat intensif (ICU). Pasien yang dirawat

BAB I PENDAHULUAN. systemic inflammatory response syndrome (SIRS) merupakan suatu respons

FAKTOR FAKTOR PREDIKTOR MORTALITAS SEPSIS DAN SYOK SEPSIS DI ICU RSUP DR KARIADI LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pedoman penyelanggaran pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di

BAB I PENDAHULUAN. secara spontan dan teratur segera setelah lahir. 1,2. penyebab mortalitas dan morbiditas bayi baru lahir dan akan membawa berbagai

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai salah satu penyulit kehamilan. 1. (AKI) di Indonesia masih merupakan salah satu yang tertinggi di Asia

PENATALAKSANAAN ASMA EKSASERBASI AKUT

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii

BAB 1 PENDAHULUAN. neonatus dan 50% terjadi pada minggu pertama kehidupan (Sianturi, 2011). Menurut data dari

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskuler secara cepat di negara maju dan negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mikroorganisme yang didapat dari orang lain (cross infection) atau disebabkan oleh

Jika tidak terjadi komplikasi, penyembuhan memakan waktu 2 5 hari dimana pasien sembuh dalam 1 minggu.

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan aliran udara yang menetap pada saluran napas dan bersifat progresif.

BAB I PENDAHULUAN. pasien tersebut. Pasien dengan kondisi semacam ini sering kita jumpai di Intensive

BAB I PENDAHULUAN. sering kita jumpai di Intensive Care Unit (ICU) dan biasanya membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN adalah 32 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan target Millenium

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. toksin ke dalam aliran darah dan menimbulkan berbagai respon sistemik seperti

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ICU RSUP dr. Kariadi Semarang.

POLA KLINIS PNEUMONIA KOMUNITAS DEWASA DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. baru atau berulang. Kira-kira merupakan serangan pertama dan

KERACUNAN OKSIGEN. Oleh Diah Puspita Rifasanti I1A Pembimbing: dr. Dwi Setyohadi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sepsis merupakan salah satu masalah kesehatan utama penyebab kesakitan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh pasien, serta kondisi ekonomi dan finansial dari pasien, yang

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi dari makanan diet khusus selama dirawat di rumah sakit (Altmatsier,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Semarang, dimulai pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014.

RESPIRATORY FAILURE. PRESENTATION by Dr. Fachrul Jamal Sp.An(KIC)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dalam ruang lingkup keilmuan Obstetri Ginekologi.

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran napas bawah masih tetap menjadi masalah utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. jumlah serta tingkat kompleksitasnya. 2. penyakit jantung semakin meningkat. 3 Di Washington, Amerika Serikat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pneumonia merupakan penyebab kematian tersering. pada anak di bawah usia lima tahun di dunia terutama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat yang penting, khususnya di negara berkembang. Obat-obat andalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Community Acquired Pneumonia (CAP) adalah penyakit saluran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan salah satu penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis sebagian besar bakteri ini menyerang

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan diri dalam bidang life support atau organ support pada pasienpasien

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada sepsis terjadi proses inflamasi sistemik atau systemic inflammatory

BAB I PENDAHULUAN. Pasien yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tentunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sakit kritis nondiabetes yang dirawat di PICU (Pediatric Intensive Care Unit)

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatnya angka harapan hidup pada negara negara berkembang, begitu pula

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan ditentukan oleh nilai-nilai dan harapan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. tersering kematian di negara industri (Kumar et al., 2007; Alwi, 2009). Infark

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 METODE PENELITIAN. Pulmonologi serta Ilmu Mikrobiologi Klinik.

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan menyebabkan angka kematian yang tinggi. Penyakit ini

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada periode penelitian dijumpai 41 orang penderita stroke iskemik akut

BAB I PENDAHULUAN. tahun (Smeltzer C. Suzanne, 2002).

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di ruang rekam medik RSUP Dr.Kariadi Semarang

BAB 4 METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepsis adalah SIRS (Systemic Inflamatory Respons Syndrome) ditambah tempat infeksi yang diketahui atau ditentukan dengan biakan positif dari organisme dari tempat tersebut. Sedangkan SIRS itu sendiri memiliki dua atau lebih kriteria sebagai berikut: 1. Suhu >38 o C atau <36 o C; 2. Denyut jantung > 90 denyut/menit; 3. Respirasi >20/menit atau pa CO 2 <32 mmhg; 4. Hitung leukosit >12.000/mm 3 atau 10% sel imatur (band). 1 Sepsis merupakan penyakit yang sering terjadi di ICU dan merupakan salah satu penyebab kematian tersering yang masih ada di jaman sekarang. Salah satu komplikasi dari sepsis yang banyak dijumpai adalah Acute Respiratory Distrees Syndrome (ARDS). Angka kejadian pada pasien di ICU masih sering di temukan di Indonesia, oleh karena itulah penelitian ini penting untuk diketahui bagaimana kebenarannya. Pada penelitian sebelumnya banyak yang mengatakan bahwa angka kejadian ARDS yang berhubungan dengan komplikasi sepsis di ICU masih sangat tinggi. Insidensi komplikasi tersebut yang dilaporkan pada SIRS dan sepsis dalam data text book adalah 2-8% untuk Sepsis yang berkomplikasi ke ARDS. 1 Tapi sudah menurun jika dibandingkan dengan angka kejadian di tahun-tahun sebelumnya. Oleh sebab itu sangat penting untuk dilakukan penelitian mengenai angka kejadian komplikasi sepsis yaitu ARDS agar semakin berkurang angka kejadiannya dan resiko kematian akibat komplikasi tersebut semakin menurun. 1

2 Beberapa penyebab kejadian ARDS masih menjadi masalah penelitian yang terus di kaji kebenarannya. Faktor yang berkaita dengan komplikasi tersebut antara lain adalah gagal nafas dengan onset akut, PaO 2 /FIO 2 <200 mmhg sampai hipoksemia berat, radiografi thorak sesuai dengan edema paru dan tekanan baji kapiler pulmoner <18 mmhg tanpa tanda klinis hipertensi atrial kiri. 2,3 Selain itu juga bisa sangat mungkin diatasi dengan menangani masalah sepsis yang sebelumnya terjadi yaitu tentang stabilisasi pasien, pemberian antibiotik yang adekuat, fokus infeksi awal harus dieliminasi, pemberian nutrisi yang adekuat, dan terapi suportif lainnya. ARDS adalah salah satu penyakit paru akut yang memerlukan perawatan di Intensive Care Unit (ICU) dan mempunyai angka kematian yang tinggi yaitu mencapai 60%. 3 Sedangkan data mortalitas dari kejadian ARDS di Amerika adalah sebanyak 40% dari keseluruhan kasus yang ditemukan. 4 Pada penelitian yang lain didapatkan bahwa mortalitas pasien ARDS yang sebelumnya terkena sepsis lebih tinggi dari pada pasien yang hanya terkena ARDS. 5 Penelitian ini akan mengkaji tentang perbedaan mortalitas pasien Sepsis dan Sepsis dengan komplikasi ARDS di ICU RSUP dr Kariadi semarang. Data diambil dari catatan medis pasien yang dirawat di ICU RSUP dr Kariadi.

3 1.2 Rumusan Masalah Apakah ada perbedaan mortalitas antara pasien Sepsis dan Sepsis dengan komplikasi ARDS di ICU Rumah Sakit dr Kariadi Semarang? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui apakah ada perbedaan mortalitas antara pasien Sepsis dan Sepsis dengan komplikasi ARDS di ICU Rumah Sakit dr Kariadi Semarang. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui mortalitas pasien sepsis dengan komplikasi ARDS. 2. Mengetahui mortalitas pasien sepsis tanpa komplikasi ARDS. 3. Membandingkan angka mortalitas pasien sepsis dengan komplikasi ARDS dan pasien sepsis tanpa komplikasi ARDS. 1.4 Manfaat penelitian a. Penelitian ini akan berguna untuk meningkatkan mutu pelayanan di RSUP dr. Kariadi Semarang. b. Hasil penelitian ini akan berguna bagi para klinisi dalam pengelolaan suatu penyakit. c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan penelitian selanjutnya.

4 1.5 Keaslian Penelitian Penelitian ini mengkaji tentang korelasi antara pasien ARDS dengan mortalitas pada pasien sepsis di ICU RSUP dr. Kariadi. Sejauh ini belum ada penelitian yang mengkaji tentang hal tersebut, tapi banyak penelitian yang menggunakan variabel yang hampir sama pada penelitian-penelitian sebelumnya. Tabel 1. Orisinalitas penelitian Penulis Allan J Walkey Judul dan Metode Penelitian Acute respiratory distress syndrome: epidemiology and management approaches, Dove Press journal, 2012, volume 2012:4(1), 159-169 Epidemiologi klinik Hasil Epidemiologi ARDS memiliki banyak kesenjangan pengetahuan, dan mortalitasnya masih tetap tinggi dan pengobatan tambahan sangat diperlukan. Ahli epidemiology klinik akan berperan melanjutkan pengelolaan pasien denngan ARDS.

5 Margaret S. Herridge, M.D., M.P.H. Chau-Chyun Sheu, MD Functional Disability 5 Years after Acute Respiratory Distress Syndrome, NEJM, 2011, 364, 14, 1293-1304 Kohort Clinical Characteristics and Outcomes of Sepsis- Related vs Non-Sepsis- Related ARDS, Chest pub, 2010, 138, 3, 559-567 Prospektive kohort Pada pasien yang lebih muda memiliki tingkat penyembuhan yang lebih baik dari pada pasien tua, tapi tidak satupun yang kembali ke tingkat normal dari fungsi fistik pada waktu 5 tahun. Fungsi paru cenderung normal. Sepsis dengan ARDS memiliki tingkat kegawatan yang lebih tinggi, kerusakan paru sulit sembuh, keberhasilan ekstubasi rendah dan mortalitas lebih tinggi dari pada ARDS yang tidak berhubungan dengan sepsis.

6 terletak pada: Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Perbedaan tersebut 1) Subyek penelitian pada penelitian ini adalah pasien Sepsis yang pernah dirawat di ICU RSUP dr Kariadi Semarang. 2) Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah belah lintang. 3) Penelitian ini menggunakan data catatan medik pasien yang pernah dirawat di ICU RSUP dr Kariadi Semarang.