KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT DWI ANEKA JAYA KEMASINDO TBK Keterbukaan Informasi ini dibuat dan ditujukan dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) No. 38/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. PT DWI ANEKA JAYA KEMASINDO TBK ( PERSEROAN ) Kegiatan Usaha: Industri kemasan percetakan offset dan karton gelombang Kantor Pusat: Jl. Industri Raya II/5, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Jatiuwung, Tangerang. Telp (021) 5903636 Jika Anda memiliki pertanyaan terkait informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan perantara pedagang efek, manajer investasi, penasihat hukum, akuntan publik atau penasihat profesional lainnya. Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, bertanggung jawab sepenuhnya atas kelengkapan dan kebenaran seluruh informasi atau fakta material yang dimuat dalam Keterbukaan Informasi ini dan menegaskan bahwa informasi yang dikemukakan dalam Keterbukaan Informasi ini adalah benar dan tidak ada kesalahan pengungkapan fakta atau tidak dikemukakannya suatu fakta yang terkait Keterbukaan Informasi yang dapat menyebabkan informasi material dalam Keterbukaan Informasi ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan. Jakarta, 22 Mei 2017 Direksi Perseroan
DAFTAR ISI ANGGAL PENTING DAN PRAKIRAAN JADWAL WAKTU PENDAHULUAN Sejak akhir tahun 2015 pasca pabrik plant 3 terbakar, operasional perusahan masih mengalami perurunan yang diikuti oleh penurunan kemampuan keuangan yang berakibat pada modal kerja perusahaan. Pada bulan april 2016 ada beberapa kreditur yang mengajukan permohonan untuk PKPU, sampai putusan hasil PKPU yang berakhir damai yang telah disahkan pada putusan pengesahan perdamaian (Homologasi) Nomor:39/PDT.SUS.PKPU/2016/PN.NIAGA.JKT.PST pada tanggal 31 Januari 2017. Sesuai dengan perjanjian homologasi, Direksi atas dukungan Dewan Komisaris dan berdasarkan Peraturan POJK Nomor 38 dengan ini mengumumkan bahwa Perseroan berencana melakukan penambahan modal melalui penerbitan saham baru tanpa HMETD sebagai pelaksanaan restrukturisasi (penyelesaian) utang yang telah disepakati Perseroan sesuai dengan putusan perjanjian homologasi yang telah diputuskan dan membuka kemungkinan/meberikan kesempatan adanya investor baru yang masuk. Pelaksanaan rencana penambahan modal melalui penerbitan saham baru tanpa HMETD, baru akan dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari RUPST Perseroan dan terpenuhinya syarat syarat administrasi lainnya sesuai ketentuan yang berlaku. Transaksi tersebut di atas bukan merupakan transaksi afiliasi dan bukan pula merupakan Transaksi yang mengandung benturan kepentingan sebagaimna dimaksud dalam Peraturan Nomor IX.E.1. II. INFORMASI MENGENAI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU A. Latar Belakang Penambahan Modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Mempertimbangkan kondisi keuangan Perseroan yang tidak memungkinkan memenuhi kewajiban baik pencicilan utang pokok maupun bunga/denda dalam waktu yang relatif pendek sebagaimana yang dikehendaki oleh para kreditur, maka Perseroan mengajukan permohonan restrukturisasi utang kepada para kreditor Perseroan. Permohonan restrukturisasi tersebut diajukan kepada masing masing kreditor melalui proses PKPU, dengan skema restrukturisasi secara umum adalah untuk menyelesaikan dan memperbaiki syarat dan ketentuan baru atas utang Perseroan yang disesuaikan dengan kemampuan arus kas Perseroan antara lain (1) permohonan perpanjangan jangka waktu pengembalian utang dengan grace period tertentu (2) penghapusan bunga dan denda yang terutang (3) penyesuaian tingkat bunga yang me madai bagi Perseroan, serta (4) potensi konversi utang menjadi saham Perseroan. Pada tanggal 24 Januari 2017 bertempat di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah dilaksanakan pemungutan suara ( voting) atas Rencana perdamaian yang ditawarkan oleh Debitor kepada para Kreditor Separatis dan Kreditor Konkuren dengan hasil persetujuan untuk restrukturisasi utang yang dimiliki Perseroan dan opsi untuk konversi utang menjadi saham dengan harga konversi Rp 100, - yang merupakan harga di atas rata rata penutupan selama 25 hari perdagangan BEI sampai dengan tanggal 12 Mei 2017. Harga ini lebh tinggi Rp 50,- per saham dari harga penutupan pada tanggal 12 Mei 2017 yang seharga Rp 50,-. Perjanjian restrukturisasi utang dengan skema konversi utang menjadi modal saham ini akan berlaku efektif setelah Perseroan memenuhi beberapa ketentuan antara lain: 1. Memperoleh persetujuan RUPST 2. Perseroan telah melakukan pelaporan ke BEI dan OJK tentang persetujuan RUPST yang berkaitan dengan konversi utang menjadi modal saham:
Melakukan restrukturisasi utang dengan skema penyelesaian utang dengan konversi saham dan membuka pintu untuk investor masuk akan meringankan beban keuangan Perseroan dan tentunya akan memperbaiki struktur keuangan Perseroan sehingga dipandang sebagai pilihan terbaik bagi Perseroan dan seluruh pemegang saham Perseroan. Dari skema restrukturisasi yang telah disepakati tersebut Perseroan akan memperoleh beberapa manfaat antara lain: Memperbaiki struktur keuangan Perseroan yaitu dengan adanya persetujuan untuk mengkonversi seluruh utang tersebut menjadi saham, akan memperbaiki rasio solvabilitas seperti rasio utang terhadap ekuitas Perseroan baik dari perubahan utang ke saham maupun dari pendapatan komprehensif dari penghapusan bunga dan kedepan akan menambah modal kerja. Kreditor menyetujui Perseroan untuk mendapatkan tambahan modal baru dengan ketentuan komersial yang wajar dengan jumlah tidak lebih dari Rp300.000.000.000 (tiga ratus milyar) yang mana dana tersebut akan digunakan sebagai tambahan modal. B. Proforma Struktur Permodalan Perseroan Sebelu m dan sesudah Konversi Utang Menjadi Saham dan masuknya calon investor baru Jumlah Lembar Saham Rupiah Modal Dasar 31 Desember 2016 31 Maret 2017 Setelah Konversi 31 Desember 2016 31 Maret 2017 Setelah Konversi Saham dengan nominal Rp 100 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 1.000.000.000.000 1.000.000.000.000 1.000.000.000.000 Modal Disetor Penuh Nominal Rp 100 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 250.000.000.000 250.000.000.000 250.000.000.000 Saham dalam portepel 7.500.000.000 7.500.000.000 7.500.000.000 750.000.000.000 750.000.000.000 750.000.000.000 C. Proforma Struktur Pemegang saham Perseroan Sebelum dan Sesudah Konversi Utang Menjadi Saham dan masuknya calon investor baru Jumlah Lembar Saham % Nama Pemegang Saham 31 Desember 2016 31 Maret 2017 Setelah Konversi 31 Desember 2016 31 Maret 2017 Setelah Konversi PT Anugerah Pratama Internasional 1.474.577.000 1.474.577.000 1.474.577.000 58,98% 58,98% 26,81% Nani Sugiarti 161.984.083 161.984.083 161.984.083 6,48% 6,48% 2,95% Andreas Chaiyadi Karwandi 10.567.000 10.567.000 10.567.000 0,42% 0,42% 0,19% Djafar Lingkaran 10.553.000 10.553.000 10.553.000 0,42% 0,42% 0,19% Witjaksono 4.303.000 4.303.000 4.303.000 0,17% 0,17% 0,08% Masyarakat 838.015.917 838.015.917 838.015.917 33,52% 33,52% 15,24% Investor baru 3.000.000.000 0,00% 0,00% 54,55% Jumlah 2.500.000.000 2.500.000.000 5.500.000.000 100% 100% 100%
D. Rincian Utang Jangka Panjang Perseroan Rincian Utang Jangka Panjang Perseroan 31 Desember 2016 Kreditur Jumlah pinjaman dalam ribuan (RP) PT Bank BRI Syariah 148.998.336 Standard Chartered Bank 370.508.462 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 428.278.556 PT Bank QNB Indonesia Tbk - PT Bank DKI 11.320.378 Bank Commenwealth 50.359.599 City Bank 27.676.946 Bank Danamon 9.988.329 Sub jumlah 1.047.130.606 E. Jumlah Maksimal Rencana Pengeluaran Saham Tanpa Memberikan HMETD Perseroan berencana untuk melakukan penambahan modal tanpa memberikan HMETD dalam jumlah tidak lebih dari Rp300.000.000.000 (tiga ratus milyar Rupiah). dengan harga tidak kurang dari Rp100,- per lembar saham. F. Analisis Mengenai Pengaruh Penambahan Modal terhadap Kondisi Keuangan dan Pemegang Saham Dampak Terhadap Kondisi Keuangan Perseroan Perseroan berencana untuk menggunakan dana yang diperoleh dari Penambahan Modal tanpa HMETD sebagai tambahan modal diluar rencana Perseroan melakukan pembiayaan ulang (refinancing). Mengurangi beban keuangan dimana pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas serta memperkuat arus kas Perseroan di masa yang akan datang yang disebabkan penurunan pokok utang Lebih lanjut, Perseroan percaya bahwa penambahan modalnya dapat memperkuat keadaan keuangan dan memungkinkan Perseroan untuk menjalan kegiatan operasi terutama untuk memperbaiki mesin yang ada di Plant 3. Dampak Terhadap Pemegang Saham Perseroan Dengan dilaksanakannya Penambahan Modal tanpa HMETD, akan berdampak pada pemegang saham yang akan terdilusi sebesar 0,09% - 32,17%. G. Perkiraan Rencana Penggunaan Dana Dana yang diperoleh dari Penambahan Modal tanpa HMETD ini, setelah dikurangi biaya- biaya emisi saham, seluruhnya akan digunakan untuk tambahan modal kerja, sebagaimana dijelaskan diatas.