BAB I PENDAHULUAN. Setiap pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di. dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap insan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. motivasi pokok implemenatasi pendidikan karakter negara ini. Pendidikan

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN HISBUL WATHAN DI SD MUHAMMADIYAH 2 KAUMAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. upaya sekolah dalam mendukung tujuan pendidikan nasional, Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PEMBINAAN DISIPLIN ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH. (Studi Kasus di SLB Pelita Bangsa Kesamben Jombang) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER HIZBUL WATHAN DALAM MEMBENTUK AKHLAK SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hampir semua orang mendapatkan pendidikan dan melaksanakan

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam Undang-Undang tentang

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjan S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan dapat dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

tindakan kekerasan, diskriminasi, dan bullying, supaya anak dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. Para pendidik dan tenaga kependidikan di

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi masa depannya. Sasaran pendidikan merupakan upaya. memajukan dan meningkatkan sumber daya manusia siap memperbaiki

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan suatu bangsa. Pendidikan menjadi sarana dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia. Orang tua dapat menanamkan benih

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyederhanakan sumber-sumber moral dan disajikan dengan memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2004), hlm Netty Hartati, dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta: PT Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersikap tenang dalam menghadapi ujian nasional. Orangtua dan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan aspek penting bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendapatkan pekerjaan yang baik. Sekolah harus mampu mendidik peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN 01 PANDEYAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah ialah karena dirasakan tidak efektifnya lembaga-lembaga. reformulasi ajaran dan pendidikan Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata. mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari belum mengerti sampai mengerti agar lebih maju dan handal dalam

BAB I PENDAHULUAN. sempurna sehingga ia dapat melaksanakan tugas sebagai manusia. Pendidikan

budaya, alam sekitar, dan meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. oleh tuhan dikarenakan telah dibekali akal dan pikiran. Melalui akal dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mental spiritual yang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad Munib,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. telah mengundang berbagai musibah dan bencana di negri ini. Musibah dan

BAB I PENDAHULUAN. Dharma Kesuma, dkk, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 5.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan dapat dilakukan baik secara formal maupun non formal. Setiap pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran, guru mempunyai peran sangat penting peranannya dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Perkembangan pendidikan tidak lepas dari kecenderungan globalisasi yang mempengaruhi kehidupan manusia. Pendidikan akan berkembang sesuai IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) jika pendidikan suatu negara statis, maka kualitas sumber daya manusia akan kalah bersaing dengan Negara lain. Salah satu upaya untuk melaksanakan pendidikan sebagaimana diharapkan, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ialah mengembangkan potensi subyek didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia. Amanah tujuan pendidikan itu bermaksud membentuk insan cerdas juga kepribadian atau berkarakter sehingga lahir generasi bangsa yang berbudaya. Pengertian pendidikan karakter, menurut Ratna Megawangi dikutip oleh Kesuma (2011:5) Sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikanya dalam kehidupan 1

2 sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan konstribusi yang positif kepada lingkungannya. Berdasarkan pengertian pendidikan karakter diatas dapat disimpulkan bahwa dengan dikelolanya sekolah untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan dapat mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa tersebut dapat memberikan konstribusi yang positif kepada lingkungannya. Pendidikan karakter sangatlah penting bagi siswa dan sesungguhnya bukan sekedar mendidik benar dan salah, tetapi mencakup proses pembiasaan tentang perilaku yang baik sehingga siswa dapat memahami, merasakan, dan mau berperilaku baik sehingga terbentuklah tabiat yang baik. Pengelolaan pendidikan karakter pada siswa dapat dilakukan dalam pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan karakter dalam pendidikan non formal dapat dilakukan di lingkungan keluarga dan masyarakat, sedangkan dalam pendidikan formal dapat dilakukan di lingkungan sekolah salah satunya dengan cara mengikuti kegiatan ekstrakulikuler Hisbul Wathan (HW), semua itu dimaksudkan untuk dapat menciptakan generasi muda yang sadar sebagai warga Negara yang baik, agar generasi muda memiliki akhlak yang mulia. Organisasi otonom Muhammadiyah yang bergerak dibidang kepanduan untuk menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang memiliki aqidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi serta berakhlaq karimah dengan tujuan untuk mewujudkannya pribadi muslim yang sebenar-

3 benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa dengan metode yang menarik, menantang dan menyenangkan. Dengan kegiatan yang dilakukan oleh gerakan kepanduan Hisbul Wathan (HW) siswa ditanamkan cara berfikir dan berperilaku yang menunjukkan nilai baik serta dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Hisbul Wathan di SD lain kurang memberikan konstribusi sedangkan di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta memberikan konstribusi yang positif dan siswa lebih mendapatkan pendidikan karakter. Sejalan dengan latar belakang diatas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian sebagai upaya untuk mengetahui lebih lanjut kegiatan di atas, maka penulis mengambil judul penelitian tentang Pengelolaan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Hisbul Wathan (Studi Kasus di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015). B. Perumusan Masalah Perumusan masalah diistilahkan problematika yang ada dalam penelitian suatu karya ilmiah. Peneliti memandang perlu mengidentifikasikan persoalan yang akan diteliti secara jelas. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengelolaan pendidikan karakter melalui kegiatan Hisbul Wathan (HW) di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015?

4 2. Siapa yang mengelola pendidikan karakter melalui kegiatan Hisbul Wathan (HW) di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun pelajaran 2014/2015? 3. Apa tujuan kegiatan Hisbul Wathan di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015? 4. Apa saja bentuk kegiatan yang mengadung karakter di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015? 5. Apa saja kadungan nilai karakter melalui kegiatan Hisbul Wathan (HW) di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015? C. Tujuan Penelitian Pada penelitian ini, perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai pokok terhadap masalah yang akan diteliti sehingga dapat bekerja secara terarah dalam mencari data sampai langkah pemecahan masalahnya. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mendeskripsikan pengelolaan pendidikan karakter melalui kegiatan Hisbul Wathan (HW) di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Untuk mengetahui siapa yang mengelola pendidikan karakter melalui kegiatan Hisbul Wathan (HW) di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. 3. Untuk mengetahui tujuan kegiatan Hisbul Wathan (HW) di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

5 4. Untuk mendeskripsikan apa saja bentuk-bentuk kegiatan yang mengandung pendidikan karakter di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. 5. Untuk mengetahui kandungan nilai karakter dari kegiatan Hisbul Wathan di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. D. Manfaat atau Kegunaaan Penelitian Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan dapat tercapai beberapa manfaat atau kegunaan, yaitu : 1. Manfaat atau Kegunaan Teoristis a. Sebagai suatu karya ilmiah maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi konstribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya maupun bagi masyarakat luas dan pada umumnya tentang pengelolaan pendidikan karakter melalui kegiatan Hisbul Wathan (HW) di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. b. Menambah wawasan dan pengetahuan khususnya tentang pendidikan karakter bagi siswa SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta. c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan penelitian yang sejenis yang akan datang. 2. Manfaat atau Kegunaan Praktis a. Hasil penelitian ini dapat memberi informasi dan masukan yang berguna tentang pengelolaan pendidikan karakter melalui kegiatan

6 Hisbul Wathan (HW) di SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. b. Memberikan sumbangan atau masukan kepada pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas kegiatan Hisbul Wathan (HW) sebagai sarana pengelolaan pendidikan karakter. E. Daftar Istilah 1. Pengelolaan Kata pengelolaan dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti pula pengaturan atau perurusan (Suharsimi Arikunto,1993:31). Banyak orang yang mengartikan manajemen sebagai pengaturan, pengelolaan, dan pengadministrasian, dan memang itulah pengertian yang populer saat ini. Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut pendapat Siagian yang dikutip oleh Prihatin (2011:2), manajemen adalah sebagai kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah suatu rangkaian pekerjaan yang dilakukan oleh sekelompok sebagai kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh tujuan tetentu.

7 2. Pendidikan Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang RI nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang (Mudyahardjo, 2012:11). Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan terencana melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah agar peserta didik memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 3. Karakter. Menurut Suyanto sebagaimana yang dikutip oleh Wibowo (2012:65), Karakter adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas individu untuk hidup dan berkerja sama baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. Sementara itu Gunawan (2012: 3) memaknai karakter adalah keadaan asli yang ada dalam individu yang membedakan antara dirinya dengan orang lain.

8 Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa karakter adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas individu yang membedakan antara dirinya dengan orang lain. 4. Pendidikan Karakter Pendidikan karakter menurut Ratna Megawangi yang dikutip oleh Kesuma (2011:5) sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan konstribusi yang positif kepada lingkungannya. Definisi lainnya dikemukakan oleh Fakry Gaffarb dikutip oleh Kusuma (2011:5) Sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuh kembangkan dalam kepribadian seorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu. Berdasarkan paparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah sebuah usaha proses transformasi untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan konstribusi positif kepada lingkungannya. 5. Kegiatan Hisbul Wathan(HW) Hisbul wathan adalah sebuah organisasi otonom Muhammadiyah yang bergerak dibidang kepanduan untuk menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang memiliki aqidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi serta berakhlaq karimah dengan tujuan untuk

9 mewujudkannya pribadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan, umat, dan bangsa dengan metode yang menarik, menantang dan menyenangkan.