KEMAMPUAN SISWA MENCERITAKAN PENGALAMAN MELALUI MODEL COOPERATIF INTEGREAD READING AND COMPOSITION (CIRC)

dokumen-dokumen yang mirip
Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN PEMBELAJARAN TSTS DENGAN AKTIFITAS WINDOW SHOPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BANGUN RUANG SISI DATAR

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

IMPROVING SKILLS ESSAY WRITING BARE INDONESIAN THROUGH COOPERATIVE LEARNING TYPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, DAN REVIEW (SQ3R)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Wahyu Budi Setyorini A54E13043

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kemampuan Berpendapat

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

Wardhani et al., Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi...

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

Raehanun 1, Rukayah 2, Ruli Hafidah 1. 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

Arif Darmawan* Tarto Sentono** ABSTRAK

PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA

PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI BEBAS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) Jumadi

PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

Peningkatan Kemampuan Berbicara Mahasiswa Melalui Model Pembelajaran Debat

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI METODE KOOPERATIF (STAD) SISWA KELAS VIII. Oleh. Silfia Edi Suyanto

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG. Sri Harjanti

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian). Dalam dunia anak-anak usia

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SDN 12 Biau

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

Jurusan Bahasa dan Seni, STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN SISWA KELAS V SD

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

Kata Kunci: kemampuan menulis,card sort, bahasa Indonesia

Mardhatillah 1 *, Nora Akmalia 2.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODELS TYPE WRITE A ROUND TO IMPROVE THE CAPABILITIES OF WRITING STUDENTS CLASS V SD NEGERI 5 TANJUNG PUNAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

Surya Hatma Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 30 Pekanbaru

TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE

Keywords: Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), Learning Outcomes

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERDEKLAMASI MELALUI METODE DEMONSTRASI LANGSUNG PADA SISWAKELAS VIIA SMP NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODELCIRC DENGAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA DALAM PENINGKATANKETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI POGUNG KIDUL

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMABACA TEKS

Nur Rahmi, Suhermi, Atma Murni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

Key word: application of the discussion method-based contextual learning, increasing the ability to write reports

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN WOTBUWONO KLIRONG KEBUMEN

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION) PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

Ririn Budi U. K. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016

Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Volume 1, Nomor 1, Desember 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE SINEKTIK UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI JLABAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Transkripsi:

Jurnal Pesona, Volume 4 No. () Hlm. 7-9 ISSN Cetak : 356 - ISSN Online : 356-7 KEMAMPUAN SISWA MENCERITAKAN PENGALAMAN MELALUI MODEL COOPERATIF INTEGREAD READING AND COMPOSITION (CIRC) A. Rahman STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung Pos-el: rahmanstkip956@gmail.com Abstract This study aims to determine whether Cooperative Integread Reading and Composition (CIRC) learning model can improve the students ability in telling impressive experiences. The esearcher used classroom action research design with data retrieval method on the test in the form of test. The learning model used is Cooperative Integread Reading and Composition (CIRC). Subjects in this study are the first semester students of class VII, MTs Negeri Sukoharjo academic year 7/ which amounted to 34 students. From the result of data analysis, it is known that telling impressive experience in writing in cycle I obtained the average value of 7,74 and the complete student reaches 64,7% while in cycle II it is obtained the average,55 and student complete %. Thus the use of appropriate learning model such CIRC can improve students' learning ability in telling the written story. Key Words: Cooperative Integread Reading and Composition (CIRC), written story. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran Cooperative Integread Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menceritakan pengalaman yang mengesankan. Peneliti menggunakan desain penelitian tindakan kelas dengan metode pengambilan data pada pengujian dalam bentuk tes. Model pembelajaran yang digunakan adalah Cooperative Integread Reading and Composition (CIRC). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa semester I kelas VII, MTs Negeri Sukoharjo tahun akademik 7/ yang berjumlah 34 siswa. Dari hasil analisis data diketahui bahwa menceritakan pengalaman mengesankan secara tertulis pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 7,74 dan siswa yang tuntas mencapai 64,7% sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata,55 siswa lengkap %. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran yang tepat seperti CIRC dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam menceritakan kisah secara tertulis. Kata Kunci: Cooperative Integread Reading and Composition (CIRC), cerita tertulis. Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4. Internasional. Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona Pesona : Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia

A. Rahman. PENDAHULUAN Mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah formal merupakan mata pelajaran wajib. Tujuan dari pembelajaran tersebut agar siswa dapat berkomunikasi dengan baik. Komunikasi akan berlangsung dengan baik apabila pesan yang disampaikan pembicara atau peneliti dapat diterima dengan baik oleh pendengar atau pembaca. Komunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia akan lancar apabila penggunanya dapat menggunakan dengan baik dan lancar dan sesuai dengan kondisi saat ujaran itu diucapkan. Komunikasi dapat menggunakan bahasa lisan atau tulis. Agar dapat berkomunikasi dengan baik kita harus memiliki kemahiran dalam mempergunakan bahasa. Menurut Tarigan (99: ) kemahiran bahasa meliputi empat aspek, yaitu ) Menyimak, ) Berbicara, 3) Membaca, 4) Menulis. Keempat ketrampilan tersebut memiliki keterkaitan dengan satu yang lainya. Keterampilan berbahasa berdasarkan penggunaan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: bahasa lisan dan bahasa tulis. Dalam penggunaan bahasa lisan terkesan lebih mudah dan praktis dibandingkan dengan bahasa tulis. Bahasa lisan tidak ada aturan yang sangat mengikat, apabila terjadi salah pengertian dapat langsung diperbaiki karena pembicara dan lawan bicara langsung berhadapan, sedangkan berkomunikasi secara tertulis tidak demikian, si penyampai pesan tidak bertemu langsung dengan si penerima pesan. Oleh karena itu, kemungkinan terjadi salah pengertian sangatlah besar. Oleh sebab itu, diperlukan aturan atau kaidah tertentu untuk memperkecil kesalahan tersebut. Keterampilan menulis dapat memperlihatkan kecerdasan, interaktif, kreativitas, menambah keberanian, serta merangsang kemauan dan kemampuan untuk mengumpulkan informasi sesuai denngan tema yang akan dituangkan ke dalam tulisan. Oleh sebab itu, banyak orang yang enggan menulis karena merasa tidak berbakat dalam menulis; tidak tahu untuk apa dia menulis; pelajaran menulis dianggap tidak menarik; kegiatan menulis memerlukan waktu yang tidak sedikit (Akhadiah dkk., 997:5). Selanjutnya, Tarigan (99:5) mengantarkan menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambanglambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat memahami lambang-lambang grafik tersebut. Menurut Akhadiah dkk. (997:6) Menulis merupakan kegiatan

penyampaian pesan (gagasan, perasaan, dan informasi) secara tertulis kepada pihak lain. Dengan demikian menulis merupakan kegiatan yang kompleks, yaitu kemampuan mengorganisasikan isi tulisan dan menuangkan dalam ragam bahasa tulis. Salah satu kompetensi yang dibelajarkan di MTs Negeri Sukoharjo Pringsewu kelas VII semester I ialah mampu menceritakan pengalaman yang sangat mengesankan. Untuk dapat menceritakan pengalaman dengan baik, siswa diminta untuk menuliskan pengalamannya terlebih dahulu berdasarkan kriteria: kesesuaian isi dengan judul cerita, ketepatan urutan peristiwa, pilihan kata dan kata hubung, penggunaan kalimat yang efektif, dan penggunaan tanda baca. Oleh karena itu, peranan guru dalam mengelola pembelajaran sangat menentukan keberhasilan siswa. Berdasarkan hasil prapenelitian diperoleh data bahwa nilai rata-rata hasil belajar kelas VII semester I pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi dasar menceritakan pengalaman yang mengesankan masih rendah. Artinya masih banyak siswa yang hasilnya di bawah standar ketuntasan belajar minimal (SKBM) seperti yang diharapkan. Hal ini bisa dilihat dari tingkat kemampuan belajar siswa dalam menceritakan pengalaman yang menggesankan secara tertulis dengan kriteria: kesesuaian isi dengan judul, penggunaan tanda baca, ketepatan struktur kalimat masih rendah. Umumnya nilai rata-rata siswa di bawah 67. Mengingat rendahnya kemampuan tersebut dapat disebabkan oleh pemilihan metode yang kurang tepat atau model pembelajaran yang kurang tepat, hal ini senada dengan Djamarah Bahri dan Zain Aswar (6:76) bahwa kegagalan pengajaran salah satunya disebabkan oleh pemilihan metode yang kurang tepat. Untuk itu perlu digunakan model pembelajaran yang tepat dalam hal ini peneliti memilih model pembelajaran Cooperative Integread Reading and Composition (CIRC). Model pembelajaran CIRC atau model pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis merupakan model pembelajaran khusus mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam rangka menentukan ide pokok pikiran atau tema sebuah wacana/kliping (Slavin, ). Model pembelajaran CIRC ini dapat dikatagorikan pembelajaran terpadu. Prinsip belajar terpadu ini sejalan dengan empat pilar pendidikan yang digariskan 9

UNESCO dalam kegiatan pembelajaran empat pilar itu adalah ) belajar untuk mengetahui (learning to know). ) belajar untuk berbuat (learning to do). 3) belajar untuk menjadi diri sendiri (learing to be). 4) belajar untuk kebersamaan (learning to live together) (Depdiknas 4). Model pembelajaran CIRC mempunyai kelebihan, yaitu: ) pengalaman dan kegiatan belajar anak didik akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak. ) kegiatan yang dipilih sesuai, dan bertolak dari minat siswa dan kebutuhan anak. 3) seluruh kegiatan belajar lebih bermakna sehingga hasil belajar anak didik lebih bertahan lama. 4) pembelajaran terpadu akan menimbulkan perkembangan berpikir anak. 5) pembelajaran terpadu dapat menimbulkan motivasi belajar siswa ke arah belajar yang dinamis, optimal dan tepat guna. 6) menumbuhkembangkan interaksi sosial anak seperti kerja sama, toleransi, komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain. Atas dasar ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan berupaya meningkatkan kemampuan menceritakan pengalaman yang mengesankan pada siswa kelas VII semester I MTs Negeri Sukoharjo Pringsewu.. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di MTs Negeri Sukoharjo Pringsewu tahun pelajaran 7-. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menceritakan pengalaman yang mengesakan secara tertulis. Peneliti menggunakan model pembelajaran Cooperative Integread Reading and Composition (CIRC), yaitu dengan mengajak siswa menuliskan cerita pengalaman yang mengesankan. Tugas tersebut dengan bekerja sama atau kerja kelompok dan pengelompokan siswa telah ditentukan bahwa setiap kelompok bersifat heterogen dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Tujuan dari pembelajaran ini adalah bekerja sama dalam kelompok dan bertanggung jawab individual. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Data penelitian ini berupa hasil belajar siswa dalam bentuk kemampuan menceritakan pengalaman yang mengesankan berdasarkan indikator yang ditetapkan. Prosedur siklus penelitian yang dilakukan adalah dengan mengongkretkan hasil belajar siswa. Maksudnya, pelaksanaan setiap siklus disesuaikan atas hasil refleksi siklus yang menjadi acuan. 9

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil penelitian mengenai upaya meningkatkan kemampuan menceritakan pengalaman yang mengesankan secara tertulis diperoleh dari hasil tes yang dilakukan pada setiap siklus akhir pelajaran dari hasil pengamatan selama penelitian berlangsung diperoleh data bahwa penggunaan model cooperative integread reading and composition (CIRC) untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pengalaman yang mengesankan mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Siklus I Hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dilihat pada tabel berikut: Tabel Lembar pengamatan kegiatan siswa dalam menulis cerita pengalaman yang mengesankan, siklus I S 9 S S S S 3 S 4 S 5 S 6 S 7 S S 9 S S S S 3 S 4 S 5 S 6 S 7 S S 9 S 3 Nama A B C D E b s k b s k b s k b s k b s k S 3 S 3 S S S 3 S 33 S 34 Sumber : olahan peneliti S 4 S 5 S 6 S 7 S Keterangan: A = menemukan (inqury) B = bertanya (questioning) C = masyarakat belajar (learning community) 9

D = refleksi (reflection) S 6 4 77,7 T S 7 3 3 3 3 7, T b: baik s: sedang k: kurang S 3 66,67 TT S 9 3 7, T S 3 3 4 77,7 T 4 S 3 3 66,67 TT S 5 3,33 T S 3 3 3 3 66,67 TT Adapun evaluasi atau tes pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Data hasil belajar siswa pada siklus I dalam menuliskan cerita pengalaman yang mengesankan dengan Kel model pembelajaran CIRC Nama Skor penilaian Ju mla h Nilai a b c d e f 3 7, T S 3 4 77,7 T S 3 3 3 3 7, T Ket S 3 3 3 3 55,55 TT 5 6 S 4 3 3 7, T S 5 3 6,9 T S 6 3 3 3 3 5 3,33 T S 7 3 3 3 4 77,7 T S 3 3 66,67 TT S 9 3 5 3,33 T S 3 3 3 3 66,67 TT S 3 3 3 77,7 T S 3 3 3 4 6, TT S 33 3 T S 34 3 3 3 3 4 77,7 Jumla h 5 3 6 5 6 7 9 43 473,3 S 4 3 66,67 TT S 5 3 4 77,7 T Skor maksi mal 6 3 S 6 3 3 3 66,67 TT S 7 3 4 77,7 T S 3 3 3 6, TT S 9 3 3 7, T S 3 3 3 7, T S 3 6,9 T S 3 3 3 3 4 77,7 T S 3 3 3 3 66,67 TT S 4 3 3 4 77, T S 5 3 3 3 55,55 TT Sumber : hasil belajar siswa pada siklus I Keterangan : T : Tuntas TT : Tidak Tuntas ) a : menentukan pengalaman dan menyusun 3 pokok cerita ) b-f : mengembangkan pokokpokok cerita menjadi cerita yang menarik Analisis Data Siklus I 9

Berdasarkan data diatas maka dapat persentase kemampuan siswa untuk taptiap indikator adalah sebagai berikut:. menentukan pengalaman yang mengesankan jumlah skor siswa : 5 skor maksimal. Kemampuan siswa = x % = 3,33%. mengembangkan pokok-pokok cerita menjadi narasi atau cerita yang menarik. a. Kesesuaian judul dengan isi cerita Jumlah perolehan skor siswa : 3 skor maksimal Kemampuan siswa = x % =,37% b. Ketepatan urutan peristiwa Jumlah perolehan skor siswa, skor maksimal Kemampuan siswa = x % = 7,43% c. Pilihan kata dan kata hubung Jumlah perolehan skor siswa 65, skor maksimal x % = 63,7% d. Penggunaan kalimat efektif Jumlah perolehan skor siswa 66, skor maksimal x % = 64,7% e. Penggunaan tanda baca Jumlah perolehan skor siswa 79 skor maksimal x % = 74,45% Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa upaya meningkatkan kemampuan menuliskan cerita pengalaman yang mengesankan dengan menggunakan model pembelajaran cooperative integread reading and composition (CIRC) diperoleh skor total 43 dari skor maksimal 6 sehingga skor kemampuan siswa dapat dihitung x % = 7,5%. Pada siklus pertama ini dapat diketahui dengan menggunakan model pembelajaran cooperative integread reading and composition (CIRC) 64,7% atau siswa termasuk pada kategori tuntas dan kata gori tidak tuntas terdapat 35,3% atau sebanyak siswa. Peneliti melanjutkan penelitian dengan memfokuskan pada siswa yang belum mencapai KKM yang diharapkan. Refleksi Pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative inteqread reading and composition (CIRC) pada siklus I belum menunjukkan hasil yang optimal, karena masih terdapat siswa yang belum mencapai KKM. Meskipun demikian model pembelajaran cooperative inteqread reading and composition (CIRC) dapat meningkatkan kemampuan siswa jika dibandingkan dengan pembelajaran pada hari-hari sebelumnya. Melihat hasil belajar siswa pada siklus I yang masih belum 93

memenuhi harapan, proses tindakan pembelajaran harus ada perbaikan. Oleh karena itu tindakan tersebut akan dilakukan ulang pada siklus kedua, dengan beberapa perbaikan di antaranya: a. Memperhatikan alokasi waktu b. Menjelaskan kembali aturan pelaksanaan model pembelajaran cooperative inteqread reading and composition (CIRC)yaitu bekerja sama dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Serta pengarahan kembali ketercapaian kompetensi berdasarkan kriteria yang ditentukan. c. Meminta siswa agar lebih mengoptimalkan kerja sama mereka dalam menyelesaikan tugas. Siklus II Pengamatan evaluasi dilaksanakan dengan mengadakan tes individual di akhir siklus untuk mengetahui pemahaman dan penguasaan setelah proses kegiatan pembelajaran berlangsung lembar pengamatan pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3 Lembar pengamatan kegiatan siswa dalam menulis cerita pengalaman yang mengesankan, siklus II S 3 S 4 S 5 S 6 S 7 S S 9 S S S S 3 S 4 S 5 S 6 S 7 S S 9 S S S S 3 S 4 S 5 S 6 S 7 S S 9 S 3 S 3 S 3 S 33 S 34 Sumber : olahan peneliti A B C D E Nama b s k b s k b s k b s k b s k S S A = Menemukan (inquiry) B = Bertanya (questioning) C = Masyarakat belajar (learning comunitiy) 94

D = Pemodelan (modeling) E = Refleksi(reflection) b: baik s: sedang k: kurang Adapun hasil tes pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4 Data hasil belajar siswa pada siklus II dalam menuliskan cerita pengalaman yang mengesankan dengan model pembelajaran CIRC Kelo mpok Nama Skor Penilaian a b c d e f Jum lah Nilai S 3 3 3 5 3.33 T S 3 3 3 3 5 3.33 T S 3 3 3 3 3 6.4 T Ket 5 6 S 3 3 4 77.7 T S 3 3 3 3 7. T S 3 3 3 3 5 3.33 T S 4 3 3 4 77.7 T S 5 3 3 4 77.7 T S 6 3 3 3 3 3 7 77.7 T S 7 3 3 3 5 3.33 T S 3 3 3 6.9 T S 9 3 3 3 3 6.9 T S 3 3 3 5 3.33 T S 3 3 3 3 3 6.9 T S 3 3 3 3 3 5 3.33 T S 33 3 3 4 77.7 T S 34 3 3 3 5 3.33 T Jumla h 9 4 9 3 3 7 7 4 49 73. 7 S 4 3 3 4 77.7 T S 5 3 3 3 7. T Skor maksi mal 6 3 4 S 6 3 3 3 5 3.33 T S 7 3 3 3 3 5 3.33 T S 3 4 77.7 T S 9 3 3 3 7. T S 3 3 3 3 7. T S 3 3 3 6.9 T S 3 3 4 77.7 T S 3 3 3 3 5 3.33 T S 4 3 3 3 4 77.7 T S 5 3 3 3 3 3 5 3.33 T S 6 3 3 3 4 77.7 T S 7 3 3 4 77.7 T S 3 3 3 4 77.7 T S 9 3 3 3 5 3.33 T S 3 3 7. T Sumber: hasil belajar siswa pada siklus II Keterangan T = Tuntas TT = Tidak Tuntas.a : menentukan pengalaman dan menyusun 3 pokok cerita.b-f : mengembangkan pokok-pokok cerita menjadi cerita yang menarik. Berdasarkan data di atas maka dapat persentase kemampuan siswa untuk tiaptiap indikator adalah sebagai berikut. ) Menentukan pengalaman dan menyusun 3 pokok cerita 95

Jumlah perolehan skor siswa 94, skor maksimal. Kemampuan siswa = x % = 9,5% ) Mengembangkan pokok-pokok cerita menjadi cerita yang menarik dengan ketentuan. a. Kesesuaian isi dengan judul cerita Jumlah perolehan skor siswa 93, skor maksimal Kemampuan siswa = x % = 9,%, b. Ketepatan urutan peristiwa Jumlah perolehan skor siswa 3, skor maksimal. Kemampuan siswa = x % =,77%. c. Pilihan kata dan kata hubung Jumlah perolehan siswa skor 7, skor maksimal. Kemampuan siswa = x % = 76,47%. d. Penggunaan kalimat yang efektif Jumlah perolehan skor maksimal 7, skor maksimal. Kemampuan siswa = x % = 7,5%. e. Penggunaan tanda baca Jumlah perolehan skor siswa 4 skor maksimal. Kemampuan siswa = x % =,35%. Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa upaya mengingkatkan kemampuan menulis cerita pengalaman yang mengesankan dengan menggunakan model pembelajaran cooperative inteqread reading and composition (CIRC) diperoleh skor total 49 dari skor maksimal 6 sehingga persentase kemampuan siswa dapat dihitung sebagai berikut. x % =,6% Pada siklus kedua ini dapat kita ketahui jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas dalam pembelajaran menuliskan cerita pengalaman yang mengesankan dengan menggunakan model pembelajaran cooperative inteqread reading and composition (CIRC. Pada siklus kedua dengan menggunakan model pembelajaran cooperative inteqread reading and composition (CIRC) ketuntasan siswa mencapai % atau sebanyak 34 siswa. Hasil tes pada setiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut. Dari temuan penelitian menggunakan model pembelajaran cooperative inteqread reading and composition (CIRC) sebagai upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam menuliskan cerita pengalaman yang mengesankan dapat dibahas dalam masing-masing siklus sebagai berikut. Siklus I menunjukkan bahwa model pembelajaran cooperative inteqread reading and composition (CIRC) sudah dapat meningkatkan kemampuan menceritakan pengalaman yang mengesankan secara tertulis. Akan tetapi 96

dari 34 siswa masih terdapat siswa yang memperoleh dibawah KKM. Dengan demikian, penelitian dilanjutkan pada siklus II. Kondisi kegiatan pembelajaran pada siklus II lebih optimal, artinya siswa dalam mengerjakan tugas sudah dapat mengikuti aturan pembelajaran dengan baik. Kemudian dilakukan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa sudah menunjukkan peningkatan yang cukup optimal. Siswa yang memperoleh nilai standar KKM mencapai % dari 34 siswa. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative integread reading and composition (CIRC) sudah memberikan hasil yang optimal jika dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada siklus sebelumnya hal tersebut selain menunjukkan adanya peningkatan juga telah memenuhi indikator keberhasilan hal ini disebabkan siswa sudah dapat mengoptimalkan kegiatan pembelajaran berdasarkan ketentuan yang sudah dijelaskan oleh guru. Hal ini menunjukkan bahwa telah tercapainya tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Dengan demikian penelitian tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. 4. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas VII semester I MTs Negeri Sukoharjo tahun pelajaran 7- dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran CIRC bisa membantu siswa meningkatkan keterampilan siswa dalam menceritakan pengalaman yang mengesankan secara tertulis. Hal ini dibuktikan dari peningkatan keterampilan siswa dari siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa dalam menceritakan pengalaman yang mengesankan secara tertulis sebesar 7,74. Siswa yang memperoleh nilai 67 berjumlah siswa dengan persentase ketuntasan mencapai 64,7%. Kemudian pada siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa dalam menceritakan pengalaman yang mengesankan secara tertulis sebesar,55 dan siswa yang memperoleh nilai 67 berjumlah 34 siswa dengan persentase ketuntasan mencapai %. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. (4). Garis-Garis Besar Program Pembelajaran. Jakarta. Sabarti Akhadiah, dkk. (997). Menulis I. Jakarta: Universitas Terbuka. Sabarti Akhadiah, dkk. (997). Menulis I. Jakarta: Universitas Terbuka. Syaiful Djamarah Bahri dan Zain Anwar. (6). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. 97

Slavin, Robert E. (). Cooperative Learning (Teori, Riset, dan Praktik). Bandung: Nusa Media. Tarigan, H.G. (99). Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Winarno Surakhmad. (96). Pengantar Metodologi Ilmiah. Bandung: Tarsito. 9