BAB III METODE PENELITIAN. kopi Robusta. Faktor-faktor produksi yang diduga mempengaruhi produksi kopi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. faktor produksi yang kurang tepat dan efisien. Penggunaan faktor produksi

BAB III METODE PENELITIAN. didukung oleh kondisi alam dan iklim tropis di Indonesia. Adanya perubahan pola

BAB III METODE PENELITIAN. komoditas tembakau merupakan bahan baku utama pada industri rokok. Usahatani

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

LAMPIRAN. Isilah data bapak/ibu/saudara/saudari dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai salah satu input faktor produksi yang memiliki peran penting. Permintaan

BAB III METODEPENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. Brondong dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong di Jalan Raya Brondong

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data dalam penelitian merupakan data sekunder, yaitu sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan

III. METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. populasi disebut parameter populasi dan ukuran-ukuran pada sampel disebut. sampel merupakan bagian dari populasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Kabupaten Tapanuli Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB III METODE PENELITIAN. Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerja sama usaha ternak ayam broiler

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data-data dan keterangan yang akurat dan langsung ke lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. Objek adalah lokasi atau bisa saja produk yang digunakan untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi

BAB III METODE PENELITIAN. produk dapat menentukan permintaan produk tersebut di pasaran. Semakin baik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini berlokasi di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang

BAB III METODE PENELITIAN. survei SOUT (Struktur Ongkos Usaha Tani) kedelai yang diselenggarakan oleh

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III. METODE PENELITIAN A. Subjek. Bursa Efek Indonesia pada periode tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuatitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak yang terdaftar di KPP

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian peternak

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. teknik purposive sample. Dengan kriteria kriteria sebagai berikut : melaporkan keuangan di BEI periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum (intitusi/ perusahaan/ responden)

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode kuantitatif yaitu data sekunder dan didapat dari laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.

BAB 2 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN

Gatak Gatak Gatak Kartasura Kartasura Baki

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB III DESAIN PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan manufaktur skala besar dan sedang di Semarang. 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Jln. Raya Merak Km. 3, Merak Banten. Waktu penelitian dilaksanakan pada

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

Transkripsi:

15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Produksi kopi Robusta erat hubungannya dengan faktor-faktor produksi kopi Robusta. Faktor-faktor produksi yang diduga mempengaruhi produksi kopi Robusta yaitu luas lahan, jumlah pohon, pupuk Kandang, Pupuk NPK dan tenaga kerja. Faktor-faktor tersebut diduga berpengaruh dalam produksi kopi, Setelah dilakukan pendugaan faktor-faktor produksi kopi Robusta, maka akan dilakukan pengolahan dan analisis data maka akan diketahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh secara signifikan terhadap produksi kopi Robusta. Kerangka pemikiran disajikan pada Ilustrasi 1. Faktor-faktor produksi : 1. Luas Lahan 2. jumlah pohon 3. Pupuk Kandang 4. Pupuk NPK 5. Tenaga Kerja Berpengaruh Tujuan Produksi kopi 1. Menganalisis jumlah produksi rata-rata kopi Robusta petani di Kecamatan Sumowono 2. Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi kopi Robusta di Kecamatan Sumowono. 3. Mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap produksi kopi Robusta di Kecamtan Sumowono. Ilustrasi 1. Kerangka Pemikiran

16 3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2017 di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Lokasi penelitian ini di tentukan secara purposive, yaitu penentuan lokasi penelitian yang dipiliih berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan Sumowono memiliki produksi kopi Robusta terbesar di Kabupaten Semarang. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010) yang menyatakan bahwa purposive adalah suatu teknik penentuan lokasi penelitian secara sengaja berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. 3.3. Metode Penelitian dan Penentuan Sampel Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yang melibatkan objek penelitian dengan populasi yang relative besar mapun kecil. Tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga di temukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubunganhubungan antar variabel sosiologi maupun psikologis (Sugiyono, 2010). Lokasi penelitian ini di tentukan secara purposive yaitu Kecamatan Sumowono terdiri dari 16 desa dan diambil sebanyak 3 desa. Berdasarkan 3 desa, dari setiap desa dipilih 1 kelompok tani dengan kriteria produksi kopi Robusta paling berpotensial berdasarkan rekomendasi dari Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Sumowono. Kelompok tani yang dipilih yaitu Kelompok Tani Sidodadi 2 dari Desa Ngadikerso, Kelompok Tani Suka Maju 1 dari Desa Pledokan dan Kelompok Tani Sido Subur 1 dari Desa Kebonagung. Setiap kelompok tani tersebut diambil 25 responden untuk dijadikan sampel, sehingga total ada 75 responden.

17 Pengambilan responden dilakukan dengan metode snowball yaitu adalah salah suatu cara dalam menentukan responden dengan mencari responden pertama yang dianggap sebagai kriteria penelitian (ketua kelompok tani). Setelah itu responden pertama menunjuk orang lain (Anggota kelompok tani) yang dijadikan responden yang dianggap dapat memberikan data yang dibutuhkan (Sugiyono, 2010). Proses ini berjalan terus menerus sampai mencapai 75 responden. Responden yang di ambil dalam penelitian ini adalah petani kopi Robusta. Total responden tersebut sudah memenuhi syarat untuk analisis regresi, karena responden minimal berjumlah 15 dikalikan variabel independen yang akan diuji berjumlah 5 sehingga total 75 responden. Hal ini sesuai dengan pendapat Hair et al. (2006) yang menyatakan bahwa rasio antara jumlah subjek dan jumlah variabel independen dalam analisis dianjurkan sekitar 15 sampai 20 subjek per variabel independen. 3.4. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam peneilitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan secara langsung dari lapangan oleh orang yang melakukan penelitian. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara wawancara dengan panduan menggunakan kuesioner. Data Sekunder dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada seperti Dinas Perkebunan dan berbagai sumber di tabulasi dan di analisis data (Hasan, 2004).

18 3.5. Analisis Data Data yang telah diperoleh kemudian dikumpulkan, ditabulasi dan dilakukan analisis data. Data terbagi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Analisis data kualitatif berdasarkan dari data yang dinyatakan dalam bentuk uraian dan analisis data kuantitatif berdasarkan angka dan perhitungan dengan metode statistik menggunakan program SPSS (Subagyo,1997). Sebelum data dianalisis diuji kenormalan datanya. Jika normal diuji dengan statistik parametrik dan jika data tidak normal di uji dengan statistik non parametrik. Pengujian kenormalanya diuji dengan menggunakan model Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan SPSS. Jika hasil uji normalitas data menunjukan nilai signifikansi > 0,05 maka data normal, jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak normal. (Ghozali, 2009). Jika variabel Y (Produksi) normal maka analisis regresi dapat dilanjutkan. 3.6. Uji Hipotesis 3.6.1. Uji One Sample t-test Hipotesis pertama di uji dengan uji One Sample t-test jika data nomal dan uji Wilcoxon jika data tidak normal. Tingkat Sig. yang digunakan menunjukan nilai signifikansi < 0,05 maka data normal, jika nilai signifikansi > 0,05 maka data tidak normal.

19 Hipotesis statistik untuk uji One Sample t-test adalah sebagai berikut : H 0 = µl - µs = 0 (Jumlah produksi rata-rata kopi Robusta petani tidak berbeda nyata dari rata-rata kopi Robusta di Provinsi Jawa Tengah dan Nasional). H 1 = µl - µs 0 (Jumlah produksi rata-rata kopi Robusta petani berbeda nyata dari rata-rata kopi Robusta di Provinsi Jawa Tengah dan Nasional). 3.6.2. Uji F (Serempak) dan Uji t (Parsial) Hipotesis kedua di uji dengan uji F (serempak) dan t (parsial) di melalui persamaan regresi jika data normal. Persamaan regresi dianalisis dengan model fungsi produksi model Cobb- Douglas. Analisis fungsi produksi model Cobb-Douglas dapat menjelaskan pengaruh penggunaan input atau faktor produksi kopi Robusta yang meliputi luas lahan (X1), jumlah pohon (X2), pupuk kandang (X3), pupuk NPK (X4) dan tenaga kerja (X5) terhadap jumlah produksi kopi Robusta (Y). Berdasarkan fungsi Cobb- Douglass diatas maka untuk mencapai tujuan penelitian ini akan memperoleh persamaan : Y = ax1 β1.x2 β2.x3 β3. X4 β4. X5 β5. e u...(3) Keterangan : Y = Jumlah produksi kopi (kg/tahun) β1, β2... β4 = Koefisien Regresi untuk X1,X2...X4 X1 X2 X3 = Luas Lahan (ha) = jumlah Pohon (pohon) = Pupuk Kandang (kg/tahun)

20 X4 X5 e u = Pupuk NPK (kg/tahun) = Tenaga kerja (HKP/tahun) = Logaritma natural (e=2,7182) = Kesalahan/error Dari persamaan 3 di transformasi ke Ln supaya bisa di selesaikan dengan SPSS dan bisa diketahui elastisitasnya : LnY = Ln a + β1lnx1 + β2lnx2 + β3lnx3 + β4lnx4 + β5lnx5 + ulne...(4) Persamaan yang telah diperoleh dilihat koefisien R 2 dan dilanjutkan denganuji normalitas error dan uji asumsi klasik. Uji Asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi. 1. Uji normalitas error bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Metode uji normalitas yang digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2009). 2. Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji model regresi terdapat korelasi antara variabel independen. Hal tersebut dapat dilihat dari output Colliniearity statistics. Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikorelasi, model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinieritas (Gujarati, 2003).

21 3. Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedastisitas digunakan untuk menguji mengenai sama atau tidak varians dari residual satu observasi dengan observasi lainya dalam persamaan regresi berganda. Jika residual mempunyai varians yang sama, disebut homoskedastisitas dan jika variansya tidak sama disebut terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2009). Lebih lanjut dijelaskan bahwa metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dengan melalui Uji Park program SPSS. Apabila hasil uji menghasilkan signifikansi variabel independen tidak signifikansi (sig>0,01) maka tidak terjadi heterokedastisitas, sedangkan jika signifikansi variabel independen signifikan (sig<0,01) maka terjadi heterokedastisitas. 4. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi untuk menguji model regresi terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode T dengan kesalahan periode t-1 atau sebelumnya. Hal tersebut dilihat dari uji durbin watson (DW) apabila menunjukan angka -2<DW<2 maka tidak terjadi autokorelasi (Santoso, 2001). Hipotesis kedua di uji dengan uji F (serempak) adalah sebagai berikut : H 0 : β1=β2=β3=β4=β5=0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara serempak terhadap variabel dependen) H 1 : β1 β2 β3 β4 β5 0 (Variabel independen berpengaruh secara serempak terhadap variabel dependen) Kriteria pengambilan keputusan uji F(Serempak) adalah : H 0 ditolak dan H 1 diterima jika sig hit 0,05. H 1 ditolak dan H 0 diterima jika sig hit > 0,05.

22 Hipotesis kedua di uji dengan uji t (parsial) adalah sebagai berikut : H 0 : β1=0, β2=0, β3=0, β4=0, β5=0, (Variabel independen tidak berpengaruh secara parsial tidak terhadap variabel dependen.) H 1 : β1 0, β2 0, β3 0, β4 0,β5 0, (Variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.) Kriteria pengambilan keputusan uji F(Serempak) adalah : H 0 ditolak dan H 1 diterima jika sig hit 0,05. H 1 ditolak dan H 0 diterima jika sig hit > 0,05. Jika data tidak normal digunakan uji Korelasi Spearman. Hipotesis statistik untuk uji Spearman adalah sebagai berikut : H 0 : rs = 0, (Variabel independen tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.) H 1 : rs 0, (Variabel independen berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.) Kriteria pengambilan keputusan yaitu uji Spearman adalah :: H 0 ditolak dan H 1 diterima jika sig hit 0,05. H 1 ditolak dan H 0 diterima jika sig hit > 0,05.

23 Hipotesis ketiga diuji dengan melihat nilai Signifikansi nyata dari koefisien regresi parsial yang koefisienya tertinggi. Hipotesis untuk uji parsial adalah sebagai berikut : H 0 = β i = 0, H 1 = β i 0, (Tertinggi) Batasan Pengertian dan Konsep Pengukuran 1. Jumlah produksi (Y), adalah jumlah total produksi kopi biji kopi kering. Satuan yang digunakan adalah dihitung dalam Kilogram /tahun. 2. Luas lahan (X1) adalah Luas lahan yang diusahakan untuk mengolah sejumlah input produksi kopi. Data diperoleh dari petani. Besaran luas lahan dinyatakan dalam ha. 3. Jumlah pohon (X2) yaitu jumlah penggunaan pada usahatani kopi dalam satu kali masa tanam yang diukur dalam satuan pohon. 4. Pupuk kandang (X3) yaitu jumlah penggunaan pada usahatani kopi dalam satu tahun. Dimana pupuk kandang yang digunakan dihitung dalam satuan kilogram (kg/tahun). 5. Pupuk NPK (X4) penggunaan pada usahatani kopi dalam satu tahun. Dimana pupuk NPK yang digunakan dihitung dalam satuan kilogram (kg/tahun). 6. Tenaga kerja (X5) adalah jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi kopi robusta dalam 1 tahun. (Hari Kerja Pria (HKP)). 1 HKP = 7 jam kerja/hari. 1 Pria = 1 HKP, 1 Wanita = 0,7 HKP, 1 Anak-anak = 0,5 HKP