PENGARUH HIPNOTERAPI TERHADAP PENURUNAN NYERI RHEUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA DI KECAMATAN LANGSA BARAT KOTA LANGSA. Idwar 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yaitu: usia pertengahan (middle age) adalah tahun, lanjut usia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional telah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. hingga kematian. Proses menua berlangsung secara alamiah dalam tubuh yang

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dilihat dari data Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika

BAB I PENDAHULUAN. menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan lunak untuk. memperbaiki kerusakan yang dideritanya disebut menua aging

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada tahun 2000 jumlah lansia di Indonesia diproyeksikan sebesar

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

SKRIPSI SULASTRI J

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (lansia) adalah kelompok usia 60 tahun ke atas dan mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Nyeri pada penderita artritis reumatoid adalah gejala yeng sering

BAB I PENDAHULUAN. yang manifestasi utamanya melibatkan seluruh organ tubuh yang dapat terjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

Wa Ode Yuliastri 1* STIKES Mandala Waluya Kendari, Indonesia *

2013 GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT REUMATIK PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang berusia di atas 60 tahun (UU 13

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. organ dan jaringan tubuh terutama pada sistem muskuloskeletal dan jaringan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Non-equivalent Control Group Design. Kelompok Eksperimen. Kelompok Kontrol

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh para penggerak yang produktif. Namun hal ini sedikit terganggu

FIRMAN FARADISI J

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan termasuk ke dalam penelitian eksperimen-kuasi (quasi

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB I. tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, jumlah

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :

BAB 1 PENDAHULUAN. menahun yang disebabkan oleh penyakit degeneratif, diantaranya

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN FRAKTUR TENTANG TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2014

SKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk lansia pada umumnya banyak mengalami penurunan akibat

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu (quasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Nyeri SendiPada Lansia

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

Kata kunci : Tekanan darah, Terapi rendam kaki air hangat, Lansia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perjalanan kehidupan manusia berada dalam rentang toleransi dan keseimbangan yang dinamis terhadap

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

1. Menjelaskan maksud, tujuan, dan cara dilakukannya teknik relaksasi Pernapasan

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai waktu dan umur (Irianto, 2014). Penyakit degeneratif. dan tulang salah satunya adalah asam urat (Tapan, 2005).

KOMPRES HANGAT MENURUNKAN NYERI PERSENDIAN OSTEOARTRITIS PADA LANJUT USIA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode True Eksperiment Pre-

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

PENGARUH RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA BENDUNGAN KECAMATAN KRATON PASURUAN

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Self Medication menjadi alternatif yang diambil masyarakat untuk meningkatkan

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. proses alami yang sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa (Nugroho,

Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang

BAB III METODE PENELITIAN

Nora Haryani, Gambaran Pengetahua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, menyebabkan

Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIFITAS KUMUR AIR GARAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PENDERITA NYERI GIGI

BAB IV METODE PENELITIAN

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Reumatoid Arthritis (RA) merupakan suatu penyakit autoimun yang

Tasnim 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn:

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

Eva Marvia, Nia Firdianty, IGA Mirah Adhi Staf Pengajar STIKES Mataram ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kasus yang belum terselesaikan. Disisi lain juga telah terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan dan menjadi beban tanggungan baik oleh keluarga, masyarakat,

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan dengan desain penelitian pretest posttest with control group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen, yaitu. tertentu (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk

Transkripsi:

PENGARUH HIPNOTERAPI TERHADAP PENURUNAN NYERI RHEUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA DI KECAMATAN LANGSA BARAT KOTA LANGSA Idwar 1 1 Dosen Prodi Keperawatan Langsa Poltekkes Kemenkes Aceh ABSTRAK Rheumatoid Artritis merupakan penyakit degenerative dengan keluhan nyeri, kaku serta kelemahan pada sendi. Nyeri Rheumatoid Arthritis dapat diatasi dengan menggunakan tehnik hipnoterapi. Tujuan penelitian: untuk diketahuinya pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan nyeri rheumatoid arthritis pada lansia di Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan Quasi ekperimen. Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimen. Sampel dalam penelitian ini adalah lansia sebanyak masing-masing 15 orang pada kelompok kontrol dan intervensi sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil : Hasil penelitian ini didapatkan bahwa skala nyeri kelompok kontrol mayoritas adalah responden yang mengalami nyeri berat terkontrol dengan jumlah 9 responden (60%) dan minoritas yang mengalami nyeri ringan dengan jumlah 6 responden (40%). Skala nyeri yang dilakukan hipnoterapi mayoritas adalah responden yang mengalami nyeri ringan dengan jumlah 13 responden (86,7%) dan mengalami nyeri berat terkontrol dengan jumlah 2 responden (13,3%). Kesimpulan dan Saran: Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan skala nyeri rheumatoid arthritis dengan p-value = 0,000. Saran yang diberikan kepada responden dan petugas kesehatan agar dapat melaksanakan hipnoterapi sebagai terapi tanpa obat-obatan untuk menurunkan nyeri Rheumatoid Artritis. Kata Kunci: Hipnoterapi, Nyeri, Rheumatoid Arthritis, Lansia PENDAHULUAN Penyakit Rheumatoid Artritis (RA), adalah gangguan autoimun kronik yang menyebabkan proses inflamasi pada sendi. Rheumatoid Artritis atau bisa disebut dengan rematik ini adalah penyakit yang berupa keluhan nyeri, kaku serta kelemahan sendi. Jika keluhan tersebut berlanjut dan tidak segera dikonsultasikan ke dokter, tentunya tidak menutup kemungkinan akan menjadi penyakit yang membahayakan. 1 Penyakit rematik tanda dan gejalanya sering di jumpai rasa nyeri dan pembengkakan pada persendian.secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan maupun berat, nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalami. Nyeri adalah sensasi yang muncul akibat stimulasi nyeri berupa biologis, zat kimia, panas, listrik, serta mekanik. 2 Masalah penyakit degeneratif salah satu diantaranya adalah penyakit ISSN : 2460-4356 90

persendian atau artritis yang kebanyakan lansia mengalami penyakit tersebut karena seiring perubahan usia. Berdasarkan survey WHO bahwa pada tahun 2010 di temukan bahwa artritis/rheumatisme menepati urutan pertama (49%) dari pola penyakit lansia. 3 Prevalensi nyeri rematik dibeberapa negara Asean adalah 26.3% Bangladesh, 18.2% India, 23.6-31.3% Indonesia, 16.3% Filipina, dan 14.9% Vietnam. Dari data yang didapatkan ini, bisa dikatakan bahwa, negara Indonesia mempunyai prevalensi nyeri rematik yang cukup tinggi dimana keadaan seperti ini dapat menurunkan produktivitas negara akibat dari pada keterbatasan fungsi fisik penderita yang mengefek kualitas hidupnya. Rasa tidak nyaman dapat berupa rasa nyeri yang dirasakan oleh lanjut usia sebagai salah satu bentuk penurunan fungsi akibat dari penuaan seperti rematik, nyeri sendi dan sebagainya. Munculnya rasa nyeri secara berulang ini menimbulkan rasa kekhawatiran pada diri lanjut usia jika ras nyeri tersebut datang kembali. Lanjut usia yang memiliki penyakit nyeri tentunya telah memahami saat mana nyeri tersebut akan muncul yaitu seperti saat udara atau cuaca dingin dan sebagainya. Umumnya untuk menghilangkan nyeri pada sendi biasanya dengan pemberian obat obatan, seperti alopurinol dan proxikam tetapi mempunyai efek samping bagi kehidupan sel bahkan bisa jadi kefatalan, adapun upaya penyembuhan untuk menghilangkan nyeri sendi rematik tanpa efek samping lainnya non farmakologis yaitu dengan terapi komplementer. 4 Terapi komplementer bisa di bilang belum cukup dikenal oleh masyarakat, karena terapi komplementer lebih dikenal dengan pengobatan alternatif berkaitan dengan keluarnya peraturan Menteri Kesehatan RI nomor HK.02.02/MENKES148/1/2010 tahun 2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik perawat, maka terapi komplementer bisa dilakukan disarana pelayanan kesehatan. Terapi komplementer yang bisa di aplikasikan di klinik diantaranya akupuntur kesehatan, aroma terapi, terapi relaksasi, terapi herbal, dan hipnoterapi. Penelitian Wahida dan Khusniyah (2012) Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Nyeri Sendi Pada Lansia hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan antara skala nyeri pada lansia sebelum dan sesudah dilaksanakan hipnoterapi dengan nilai signifikan P = 0,032. Kesimpulannya adalah ada pengaruh hipnoterapi terhadap nyeri sendi pada lansia karena hipnoterapi menyebabkan relaksasi, sehingga tubuh akan mengeluarkan hormone endorphin yang menghambat signal nyeri di subtansia gelatinosa (kornudorsalis medulla spinalis). 5 Dalam buku hipnoterapi menurut Prabowo kata hypnosis berasal dari bahasa yunani yang merupakan dewa tidur (Hypnos berarti tidur) namun, hypnosis itu sendiri bukanlah tidur. Secara sederhana, yaitu fenomena yang mirip tidur, dimana alam bawah sadar lebih mengambil peranannya. Pada kondisi ini seseorang menjadi sangat sugesti (mudah dipengaruhi), karena alam bawah sadar yang seharusnya menjadi filter logic sudah tidak ada lagi mengambil peranan. Kunci dari hypnosis adalah adanya kekuatan sugesti/ keyakinan terhadap sesuatu hal yang positif yang muncul berdasarkan pada konsep dalam pikiran, sehingga akan memberikan energi positif bagi suatu tindakan yang dilakukan. Kajian inti dari hypnosis adalah berpijak pada asumsi dasar bahwa mind control dapat dicoba diterapkan dalam intervensi pembedahan jaringan. Hal ini lah yang sering disebut hypnoanasthesia. Keberhasilan menerapkan hypnosis dalam mengurangi bahkan menghilangkan rasa nyeri (hypnoanasthesi) penggunaan metode ini mengakibatkan berkurangnya bahkan menghilangkan rasa nyeri yang dialami tubuh manusia sebagai respon terhadap suatu trauma ataupun adanya intervensi terhadap jaringan. 6 ISSN : 2460-4356 91

Hasil penelitian Wahida dan Khusniyah, (2012), tentang pengaruh hipnoterapi terhadap nyeri sendi pada lansia..hasil penelitian tersebut menunjukan adanya perbedaan antara skala nyeri pada lansia sebelum dan sesudah dilaksanakan hipnoterapi dengan nilai signifikan P= 0,032. Kesimpulannya adalah ada pengaruh hipnoterapi terhadap nyeri pada lansia karena hipnoterapi menyebabkan relaksasi, sehingga tubuh akan mengeluarkan hormone endorphin yang mengahmbat signal nyeri disubtansia gelatinosa (kornudorsalis medulla spinalis). Hipnoterapi dapat direkomendasikan sebagai terapi alternative lansia yang mengalami nyeri sendi. 5 Berdasarkan hasil survey awal pada responden dengan prinsip observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti langsung terhadap responden lansia yang mengalami nyeri, terdapat 7 diantaranya mengalami nyeri berat dan 8 diantaranya mengalami nyeri sedang kisaran umur dari 65 tahun keatas di Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa. Dari uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan skala nyeri heumatoid. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: Apakah pemberian hipnoterapi berpengaruh terhadap penurunan nyeri Rheumatoid Artritis di Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa? Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan nyeri Rheumatoid Artritis pada lansia di Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa. METODE A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi ekperimen. Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimen (one group pre dan post design) dimana sampel di observasi terlebih dahulu sebelum di beri perlakuan ( pre test) setelah diberikan perlakuan ( post test) sampel tersebut di observasi kembali 18. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti. 19 Adapun populasi penelitian ini adalah seluruh lansia yang mengalami nyeri rheumatoid arthritis dengan skala nyeri sedang dan berat yang berjumlah 34 orang. 2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan di teliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. 20 Untuk menentukan sampel dari populasi digunakan perhitungan maupun acuan tabel yang dikembangkan oleh para ahli. Secara umum dalam penelitian eksperimental jumlah sampel minimum 15 dari masing masing kelompok, untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eksperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah dengan ukuran sampai kecil antara 10 sampai dengan 20. Maka dari itu pada penelitian ini sampel ditetapkan secara non probability sampling (purposive sampling) yaitu tehnik dimana penentu sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai yang dikehendaki penelitian. 21 Jumlah sampel dalam penelitian ini 30 responden masing masing kelompok 15 responden. ISSN : 2460-4356 92

3. Kriteria Inskusi dan Eksklusi Sampel pada penelitian ini seluruh lansia yang mengalami nyeri sedang dan nyeri berat yang memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut : 1) Meliputi usia > 65 di kecamatan langsa barat kota langsa 2) Bersedia untuk menjadi responden penelitian 3) Lansia rheumatoid athritis yang mengalami nyeri sedang dan nyeri berat Adapun yang menjadi criteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : 1) Lansia yang mengalami nyeri ringan 2) Tidak bersedia menjadi responden 3) Lansia yang tidak berpenyakit rheumatoid arthritis Cara Pengumpulan Data Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu: Persiapan penelitian, pelaksanan penelitian dan penyusunan laporan. 1. Persiapan penelitian Persiapan penelitian diawali dengan studi literatur dengan mempelajari beberapa hasil penelitian.selanjutnya melakukan usulan penelitian disertai dengan studi pendahuluan di di Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa. Setelah mendapatkan data maka dilakukan pengurusan perizinan. 2. Pelaksanaan penelitian a. Menentukan dan memilih responden sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Mengisi lembaran persetujuan sebagai responden. Bila responden menyetujui maka menandatangani informed consent yang telah disediakan. Proses pengumpulan data dan pengisian biodata dilakukan langsung oleh peneliti. b. Pengolahan dan analisis data. 3. Penyusunan laporan Tahap terakhir ini adalah penyusunan laporan setelah melakukan analisis data, pembahasan hasil, dan menyusun kesimpulan dari penelitian. Data yang dikumpulkan adalah data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari lapangan. Analisis Data. Tabulasi data dilakukan sesuai dengan variabel yang diteliti untuk mempermudah dalam melakukan analisis. Analisis data menggunakan komputer dengan program SPSS dengan tahapan sebagai berikut: 1. Analisis univariat Dilakukan dengan statistik deskriptif untuk melihat distribusi frekuensi masing-masing variabel penelitian (kelompok kontrol dan kelompokperlakuan) dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. 2. Analisis bivariat Analisis bivariat yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel, yaitu pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan skala nyeri rheumatoid arthritispada lansia dengan menggunakan rumus t-test dependent sebab peneliti ingin membandingkan pengaruh intensitas nyeri saat rheumatoid arthritis sebelum dan sesudah pemberian hipnoterapi, dengan tingkat kepercayaan 95% atau dapat pula dengan membandingkan nilai p-value dengan membandingkan nilai α 0,05. 22 ISSN : 2460-4356 93

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat a. Skala Nyeri Rheumatoid Arthritis Kelompok Kontrol Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Rheumatoid Arthritis Kelompok Kontrol No Skala Nyeri Kelompok Kontrol Frekuensi Persentase (f) (%) 1 Nyeri Sedang 6 40 2 Nyeri Berat Terkontrol 9 60 Jumlah 15 100 Sumber : Data Primer (Diolah Tahun 2016) Berdasarkan tabel 4.1 hasil terkontrol penelitian menunjukkan bahwa skala nyeri kelompok kontrol mayoritas adalah responden yang mengalami nyeri berat dengan jumlah 9 responden (60%) dan minoritas adalah responden yang mengalami nyeri sedang dengan jumlah 6 responden (40%). b. Skala Nyeri Rheumatoid Arhritis Kelompok Hipnoterapi Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Rheumatoid Kelompok Hipnoterapi No Skala Nyeri Sesudah Hipnoterapi Frekuensi Persentase (f) (%) 1 Nyeri Ringan 13 86,7 2 Nyeri Sedang 2 13,3 Jumlah 15 100 Sumber : Data Primer (Diolah Tahun 2016) Berdasarkan tabel 4.2 hasil penelitian menunjukkan bahwa skala nyeri dengan jumlah 13 responden (86,7%) dan mengalami nyeri sedang dengan jumlah 2 responden (13,3%). kelomok hipnoterapi mayoritas adalah responden yang mengalami nyeri ringan 2. Analisis Bivariat c. Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Rheumatoid Arthritis Pada Lansia Tabel 4.3 Uji Paired Samples Test (t test) Skala Nyeri Rheumatoid Arthritis Skala Nyeri Kelompok Kontrol Skala Nyeri Hipnoterapi Mean 3,60 2,13 Paired Differences Std. Std. 95% Devia Error Confidence tion Mean Interval of the Difference 0,507 0,352 0,133 0,091 t df P 1,181-1,753 11,260 24 0,000 ISSN : 2460-4356 94

Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa hasil pengukuran nyeri rheumatoid arthritis dengan Uji Paired Samples Test (t-test) didapatkan nilai signifikan yaitu 0,000 yang nilainya lebih kecil dari alpha 0,05 atau dengan signifikan 95% dan didapatkan nilai mean kelompok kontrol yaitu 3,60 dengan standart deviasi 0,507. Sedangkan nilai mean hipnoterapi adalah 2,13 dengan standart deviasi 0,352. PEMBAHASAN Bab ini mendiskusikan hasil penelitian yang telah di peroleh peneliti dan litelatur terkait dan penelitian yang di proleh pada penelitian sebelumnya. Selain itu bab ini akan membahas keterbatasan penelitian. 1. Nyeri Rheumatoid Arthritis Kelompok Kontrol dan Kelompok Hipnoterapi Berdasarkan hasil penelitian menyimpulkan bahwa skala nyeri kelompok kontrol mayoritas adalah responden yang mengalami nyeri berat terkontrol jumlah 9 responden (60%) dan mengalami nyeri ringan dengan jumlah 6 responden (40%). Berdasarkan hasil penelitian menyimpulkan bahwa skala nyeri kelompok kontrol mayoritas adalah responden yang mengalami nyeri berat terkontrol jumlah 9 responden (60%) dan mengalami nyeri ringan dengan jumlah 6 responden (40%). Rheumatiod atau biasa disebut reumatik adalah gangguan berupa kekakuan, pembengkakan, nyeri, dan kemerahan pada daerah persendian dan jaringan sekitanya. 5 Secara umum penyakit reumatik meliputi cukupan luas dari penyakit dikarakteristikan oleh kecenderungan untuk mengefek tulang, sendi, dan jaringan lunak. 6 Penyakit reumatik dapat digolongkan kepada dua bagian, yang pertama dapat diuraikan sebagai penyakit jaringan ikat karena ia Terlihat nilai mean yang berbeda antara kelompok kontrol dengan kelompok hipnoterapi yaitu 1,467 dengan standart deviasi 0,516 dengan nilai t hitung 11,260 > t tabel 1,740. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara skala nyeri rheumatoid arthritis antara kelompok kontrol dengan kelompok hipnoterapi. mengefek rangka pendukung ( supporting framework) tubuh dan organ organ internalnya. Antara penyakit yang dapat digolongkan dalam golongan ini adalah osteoartritis, gout, dan fibromialgia. Golongan yang kedua pula dikenali sebagai penyakit autoimun karena ia terjadi apabila sistem imun yang biasanya memproteksi tubuh dari infeksi dan penyakit, mulai merusak jaringan jaringan tubuh yang sehat. Antara penyakit yang dapat digolongkan dalam golongan ini adalah rheumatoid artritis, spondiloartritis, lupus eritematosus sistemik, dan scleroderma. 7 Penyakit rematik tanda dan gejalanya sering di jumpai rasa nyeri dan pembengkakan pada persendian. Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan maupun berat, nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalami. 8 Menurut Presetyo tahun 2010 nyeri adalah sensasi yang muncul akibat stimulasi nyeri berupa biologis, zat kimia, panas, listrik, serta mekanik. 10 Nyeri merupakan hal yang kompleks, banyak faktor yang mempengaruhi pengalaman seseorang terhadap nyeri. Nyeri selalu dikaitkan dengan adanya stimulus (rangsangan nyeri) dan reseptor, reseptor yang dimaksud dalah nosiseptor, yaitu ujung ujung saraf bebas kulit yang berespon terhadap stimulus yang kuat. Munculnya nyeri dimulai dengan adanya stimulus tersebut dapat berupa biologis, zat kimia, panas, listrik, serta mekanik. 7 ISSN : 2460-4356 95

Hipnoterapi adalah salah satu cabang ilmu psikologis yang mempelajari manfaat sugesti untuk mengatasi yang mengatasi masalah pikiran, perasaan, dan prilaku. Hipnoterapi dapat juga dikatakan sebagai suatu teknik terapi pikiran menggunakan hipnotis. 20 Keberhasilan menerapkan hypnosis dalam mengurangi bahkan menghilangkan rasa nyeri (hypnoanasthesi) penggunaan metode ini mengakibatkan berkurangnya bahkan menghilangkan rasa nyeri yang dialami tubuh manusia sebagai respon terhadap suatu trauma ataupun adanya intervensi terhadap jaringan 23 Berdasarkan hasil penelitian menyimpulan bahwa skala nyeri kelompok hipnoterapi mayoritas adalah responden yang mengalami nyeri ringan dengan jumlah 13 responden (86,7%) dan mengalami nyeri berat terkontrol dengan jumlah 2 responden (13,3%). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hipnoterapi terhadap skala nyeri rheumatoid arthritis pada lansia. Dari hasil observasi tingkat nyeri terbanyak sebelum hipnoterapi adalah mahasiswi dengan tingkat nyeri berat terkontrol menurun menjadi nyeri sedang dan ringan dan tingkat nyeri sedang menurun menjadi tingkat nyeri ringan. 1. Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Skala Nyeri Rheumatoid Arthritis Pada Lansia Ditinjau dari skala nyeri sebelum dan sesudah di lakukan hipnoterapi di dapatkan hasil observasi pengukuran nyeri rheumatoid arthritis dengan Uji T-Test didapatkan nilai signifikan yaitu 0,000 yang nilainya lebih kecil dari alpha 0,05 atau dengan signifikan 95% dan didapatkan nilai mean kelompok kontrol yaitu 3,60 dengan standart deviasi 0,507. Sedangkan nilai mean hipnoterapi adalah 2,13 dengan standart deviasi 0,352. Terlihat nilai mean yang berbeda antara kelompok kontrol dengan kelompok hipnoterapi yaitu 1,467 dengan standart deviasi 0,516 dengan nilai t hitung 11,260 > t tabel 1,740. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara skala nyeri rheumatoid arthritis sebelum dan sesudah dilakukan hipnoterapi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Wahida dan Zulfa Khusniyah, (2012), tentang pengaruh hipnoterapi terhadap nyeri sendi pada lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah pengetahui pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan nyeri pada lansia, penelitian ini menggunakan desain Quasy Eksperimental Tipe Non Randomized Control Group Pretestpostest. Besar sample masing masing kelompok 10 responden, menggunakan teknik purposive sampling. Uji statistic menggunakan wilcoxon dan mannwhitney tingkat P 0.005. hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan antara skala nyeri pada lansia sebelum dan sesudah dilaksanakan hipnoterapi dengan nilai signifikan P = 0,032. Kesimpulannya adalah ada pengaruh hipnoterapi terhadap nyeri pada lansia karena hipnoterapi menyebabkan relaksasi, sehingga tubuh akan mengeluarkan hormone endorphin yang mengahmbat signal nyeri disubtansia gelatinosa (kornudorsalis medulla spinalis). 8 Relaksasi merupakan teknik pengendoran atau pelepasan ketegangan. Teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas nafas abdomen dengan frekuensi lambat, berirama atau teknik relaksasi nafas dalam, contoh bernafas dalam-dalam dan pelan. Hal ini di dukung oleh penelitian yang di lakukan oleh Ernawati, Tri Hartiti dan Idris Hadi tahun 2010. Menggunakan metode quasi eksperimen, dengan rancangan Non Equivalent Control Group Desain. Sample 50 orang usia 17 sampai 20 tahun. Dengan uji wiloxon di ketahui nilai signifikan difference P=0,000 < α (0,05). Sehingga ada perbedaan bermakna antara nyeri diminore sebelum ISSN : 2460-4356 96

dan sesudah dilakukan teknik reaksi nafas dalam. Kajian inti dari Hypnosis adalah berpijak pada asumsi dasar mind control dapat dicoba diterapkan dalam kegiatan intervensi pembedahan jaringan. Hal inilah yang sering disebut hypnoanasthesia. Keberhasilan menerapkan metode hypnosis dalam mengurangi bahkan menghilangkan rasa nyeri (hypnoanasthesia), penggunaan metode ini mengakibatkan berkurangnya bahkan menghilangnya rasa nyeri yang dialami tubuh manusia sebagai respon terhadap suatu trauma ataupu adanya intervensi terhadap jaringan. 9 Asumsi peneliti sendiri bahwa terdapat adanya pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan nyeri rheumatoid arthritis pada lansia ini di lakukan selama 10 menit, sebagian dari responden pun memiliki tingkat sugestifitas sedang dan sedikit yang memiliki tingkat sugestifitas sulit. Walaupun demikian peneliti tetap harus meyakinkan respondent dengan test sugestifitas lebih lama dan lebih dalam lagi karena terdapat beberapa respondent masih ada yang kurang percaya diri untuk melakukan hipnoterapi. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Skala nyeri kelompok kontrol mayoritas adalah responden yang mengalami nyeri berat terkontrol dengan jumlah 9 responden (60%) dan mengalami nyeri ringan dengan jumlah 6 responden (40%). 2. Skala nyeri yang dilakukan hipnoterapi mayoritas adalah responden yang mengalami nyeri ringan dengan jumlah 13 responden (86,7%) dan minoritas adalah responden yang mengalami nyeri berat terkontrol dengan jumlah 2 responden (13,3%). 3. Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh hipnoterapi terhadap penurunan skala nyeri rheumatoid arthritis dengan p-value = 0,000. Saran 1. Untuk institusi kesehatan untuk mengembangkan ilmu keperawatan khususnya penerapan metode pengurangan rasa nyeri rheumatoid arthritis secara non farmakologis dengan penerapan hypnoterapi. 2. Untuk pengembangan ilmu keperawatan untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang hipnoterapi untuk penurunan nyeri rheumatoid arthritis. 3. Untuk responden dapat melaksanakan hipnoterapi secara rutin yang dilakukan oleh petugas terlatih dan meningkatkan pengetahuan dalam pencegahan dan penurunan nyeri rheumatoid arthritis. DAFTAR PUSTAKA Adelia, (2011). Libas Reumatik dan Nyeri Otot Dari Hidup Anda Yogyakarta: Briliant Book. Arbaini Umi Qamariati, (2013). Jurnal Kesehatan Masyarakat, (online). http://ejournals1.undip.ac.id./index.p hp.jkm A. Tamsuri, (2007). Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri EGC, Jakarta. Azizah, Lilik Ma rifatul, (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Edisi 1. Yogyakarta: GrahaIlmu. Efendi, F., Makhfudli, (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Rizqi Yulida Astari dan Arina Maliya, (2010). Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Penurunan Nyeri Pada ISSN : 2460-4356 97

Pasien Post Operasi Fraktur Femur di Ruang Rawat Inap Bedah Rumah Sakit Ortopedi Surakarta. http://publikasiilmiah.ums.ac.id/hand le/123456789/3696. Rudi Haryono dan Sulis Setianingsih, (2013). Awas Musuh Musuh Anda Setelah Usia 40 Tahun, Gosyen Publiishing.Buffer, (2010). Rheumatoid Arthritis. http://www.rheumatoid_arthritis.net/ duwload.doc Nur Wahida dan Zulfa Khusniyah, (2012). Pengaruh Hipnoterapi Terhadap Nyeri Sendi Pada Lansia. http://n Wahida, Z Khusniyah - Prosiding Seminas Competitive, 2012 - journal.unipdu.ac.id. National Institute Of Arthritis and Muskuloskletal And Skin Disease (NIAMS), 2008. Questions And Answer about Arthriris and Reumatik Disease. National Institute Of Health, United State: 02-4999 Maryam, R. Siti, dkk. (2008) Mengenal Lanjut Usia dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika. Padila. (2013). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Medikal Book. Stanley, Mickey dan Patricia Gauntlett Beare, (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik, Edisi 2., Jakarta: EGC Mubarak, (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas, Konsep dan Aplikasi, Salemba Medika. Rinajumita, (2011). Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kemandirian Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Lampasi Kecamatan PayaKumbuh Utara. http:// repository.unand.ac.id Rudi Haryono dan Sulis Setianingsih, (2013). Awas Musuh Musuh Anda Setelah Usia 40 Tahun, Gosyen Publiishing.Buffer, (2010). Rheumatoid Arthritis. http://www.rheumatoid_arthritis.net/ duwload.doc Kozier, Erb, Berman, Snyder, (2010). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, & Praktek, Edisi 7. Jakarta:ECG Setiadi, (2007). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Iwan Ketan&Fadli Nur Haque, (2010). Fenomena Hipnotis Menguat Fakta Di Balik Mitos. Mini book Prabowo. PB, (2009). Hipnomedik, Hipnoterapi, & Hypnopregnancy. Yogyakarta: Nuha Medika Syarifudin. B, (2010). Panduan TA Keperawatan dan Kebidanan Dengan SPSS. Yogyakarta: Grafindo Litera Media. Tubagus Erwin Kusuma& Nenden Rilla Artistiana, (2013). Bebas Hipertensi Dengan Self-Hypnosis. Jakarta: Noura Book Nugroho, Wahyudi, (2008). Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Edisi 3. Jakarta: EGC. ISSN : 2460-4356 98