Ekspose Draf Standar Penilaian Indonesia 363 ( SPI 363 ) Kaji Ulang Penilaian

dokumen-dokumen yang mirip
Eksposur Draft Standar Penilaian Indonesia 366 (SPI 366) Penilaian Untuk Tujuan Lelang

Eksposur Draft Standar Penilaian Indonesia 366 (SPI 366) Penilaian Untuk Tujuan Lelang

SPJ 4400: PERIKATAN UNTUK MELAKUKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS INFORMASI KEUANGAN SPJ 4410: PERIKATAN KOMPILASI

Panduan Penerapan Penilaian Indonesia 18 (PPPI 18) Penilaian Dalam Rangka Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

STANDAR PENGENDALIAN MUTU 1 STANDAR PERIKATAN JASA 4410 PERIKATAN KOMPILASI

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

Eksposur Draft. Petunjuk Teknis PENILAIAN UNTUK TUJUAN LELANG (SPI 366)

STANDAR PENGENDALIAN MUTU 1 STANDAR PERIKATAN JASA 4400 PERIKATAN UNTUK MELAKUKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS INFORMASI KEUANGAN

Standar Audit SA 230. Dokumentasi Audit

SOP-2 KETENTUAN ETIK PROFESI YANG BERLAKU

AUDIT MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

SOP-6 PENELAAHAN MUTU. Halaman 1 dari 12

Petunjuk Teknis PENILAIAN UNTUK TUJUAN LELANG (SPI 366)

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan

SISTEM PENGENDALIAN MUTU. KANTOR JASA AKUNTANSI (KJA) Dr. SURYO PRATOLO & REKAN

BAB II PEMBAHASAN. 2.1 Tipe Opini Auditor. 1. Pendapat wajar tanpa pengecualian

Petunjuk Teknis PENILAIAN TERHADAP PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM (SPI 306)

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan profesi auditor berbanding sejajar dengan

Pedoman Penilaian dan Laporan Perkembangan Pembangunan Properti terkait LTV

Standar Audit (SA) 720. Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor

Standar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan

TENTANG JASA PENILAI PUBLIK MENTERI KEUANGAN,

Petunjuk Teknis PENILAIAN TERHADAP PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM (SPI 306)

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang semakin berkembang saat ini, tidak hanya membutuhkan modal

EXPOSURE DRAFT STANDAR JASA TERKAIT ( SJT ) 4400 PERIKATAN UNTUK MELAKSANAKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS INFORMASI KEUANGAN EXPOSURE DRAFT

Laporan keuangan bertujuan umum Kerangka bertujuan umum

2.4 KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA

AUDIT LAPORAN KEUANGAN. Pertemuan 3

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

2. Layanan-layanan LS ICSM Indonesia akan memberikan layanan-layanan sebagai berikut:

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang dianggap sangat

PERMOHONAN PENDAFTARAN PENILAI SEBAGAI PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PENERAPAN SPM 1 SECARA PROPORSIONAL SESUAI KARAKTERISTIK OPERASI DAN BESAR KECILNYA KANTOR AKUNTAN PUBLIK

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 68 /POJK.04/2017 TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan suatu alat. Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan

PANDUAN INDIKATOR KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK

PERMINTAAN KETERANGAN DARI PENASIHAT HUKUM KLIEN TENTANG LITIGASI, KLAIM, DAN ASESMEN

PEDOMAN UMUM AUDIT SISTEM ELEKTRONIK

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

BAB II LANDASAN TEORI

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing auditor berbeda. Auditor pemerintah dibedakan menjadi dua yaitu

Panduan Tugas Pokok dan Fungsi Kerja Komite Audit Sesuai Tata Kelola Perusahaan Yang Baik PIAGAM KOMITE AUDIT PT ELNUSA TBK

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PROFESI PENILAI & KONSEP DAN TEORI DASAR PENILAIAN PROPERTI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

Penerapan SA Berbasis ISA Secara Proporsional. Sesuai Ukuran dan Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /SEOJK.03/2016 TENTANG LEMBAGA PEMERINGKAT DAN PERINGKAT YANG DIAKUI OTORITAS JASA KEUANGAN

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU INTERNAL SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL STIKES HARAPAN IBU JAMBI

1 PENDAHULUAN. 1.1 Identitas Pemberi Tugas

PENILAIAN UNTUK PELAPORAN KEUANGAN

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

No a. kebijakan pemberdayaan, pembinaan, dan pengawasan Akuntan Publik dan KAP; b. penyusunan standar akuntansi dan SPAP; dan c. hal lain yang

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN III PROSES PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang digunakan oleh beberapa pihak untuk mengambil keputusan,

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi memiliki dua fungsi dasar yang saling melengkapi, yaitu : untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menanggapi informasi laporan keuangan yang diperoleh, ditambah dengan

PERMINTAAN AKSES ATAS KERTAS KERJA AUDITOR OLEH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

No. 13/31/DPNP Jakarta, 22 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang Diakui Bank Indonesia

PERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/17/PDK/XII/2012 TENTANG KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat umum terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan

SOP-3 PENERIMAAN DAN PENOLAKAN PENUGASAN DARI KLIEN DAN PERIKATAN

Mengingat. 1. Menimbang '. a. STANDAR AUDIT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dimana profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk

BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1. Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

PIAGAM AUDIT INTERNAL

Standar Pengendalian Mutu SPM 1

5. Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan yang belum dicatat per tanggal neraca

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

Pedoman Kerja Komite Audit

BAB I PENDAHULUAN. diumumkan di bursa. Peraturan ini tertera dalam Peraturan Bursa No. I-E tahun

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KANTOR AKUNTAN PUBLIK

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak era globalisasi ini, pertumbuhan dunia bisnis semakin pesat. Hal ini dapat

LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN ATAS PENERAPAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM

Transkripsi:

Ekspose Draf Standar Penilaian Indonesia 363 ( SPI 363 ) Kaji Ulang Penilaian Dipublikasikan tanggal : 13 Februari 2018 Masukan dan/atau tanggapan atas Ekspose Draf ini diharapkan selambatnya tanggal 30 April 2018 dapat diterima secara tertulis ke KPSPI MAPPI melalui email: info-kpspi@mappi.or.id atau dikirim langsung ke sekretariat MAPPI, jalan Kalibata Raya, No. 11-12E, Jakarta 12740; Fax No. 021-7949081 atau Kantor Pusat MAPPI, 18 Office Park 3rd Floor Suit F, Jln. TB Simatupang Kav.18, Jakarta Selatan; Ph.: +622122783000, 22783111 Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) Komite Penyusun Standar Penilaian Indonesia (KPSPI) Jl. Kalibata Raya No. 11-12E, Jakarta Selatan 12740 Telepon: 62 21 7949079 79181706; Fax: 62 21 7949081 Kantor Pusat MAPPI, 18 Office Park 3rd Floor Suit F, Jln. TB Simatupang Kav.18, Jakarta Selatan; Telepon: +622122783000, 22783111 Email: sekretariat@mappi.or.id; kpspi@mappi.or.id; Website: http://www.mappi.or.id

Pertanyaan dan Masukan Adanya kebutuhan untuk memastikan ketelitian, kepatutan, dan kualitas dari laporan penilaian, maka Kaji Ulang Penilaian menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari praktek profesi. Kaji Ulang Penilaian adalah suatu kaji ulang yang dilakukan oleh Penilai terhadap pekerjaan penilaian yang sedang atau telah dikerjakan oleh Penilai lain, dimana penugasannya bisa sebagian atau keseluruhan dari proses penilaian yang dilaksanakan. Kaji Ulang Umum Penilaian adalah evaluasi terhadap suatu pekerjaan penilaian, dalam rangka menghasilkan penilaian yang berkualitas dan dapat dipercaya, atau untuk meyakini kredibilitas dan keakuratan dari suatu pekerjaan penilaian. Kaji Ulang Penilaian termasuk yang diatur dalam standar khusus dan mencoba mengatur supaya Penilai dapat berpraktek secara benar dan meyakinkan. Sehubungan dengan hal tersebut, KPSPI telah mempersiapkan eksposur draft SPI 363 yang merupakan standar revisi dari standar yang telah berlaku sebelumnya sejak tahun 2007. Dalam pemenuhan penyempurnaan, KPSPI mengundang semua pemangku kepentingan dapat memberikan tanggapan dan komentar terhadap beberapa pertanyaan yang disebutkan di bawah ini. 1. Kaji Ulang Penilaian dikategorikan menjadi Kaji Ulang Pemeriksaan Penilaian (Audit Review of A Valuation) dan Kaji Ulang Umum Penilaian (Critical Review of A Valuation). Kaji Ulang Pemeriksaan Penilaian dilakukan oleh regulator atau Asosiasi Profesi Penilai yang melakukan fungsi pengawasan dan penindakan atas kepatuhan Penilai menjalankan KEPI dan SPI. a. Apakah anda setuju Kaji Ulang Pemeriksaan Penilaian hanya dilakukan oleh regulator dan Asosiasi Profesi Penilai yang melakukan fungsi pengasawan dan penindakan? Bila tidak setuju, jelaskan. b. Apakah anda setuju Kaji Ulang Umum Penilaian untuk kepentingan eksternal menjadi jasa penilaian yang dapat dilakukan Penilai Publik? Bila tidak setuju, jelaskan. 2. SPI coba mengatur bahwa Kaji Ulang Umum Penilaian yang dimaksud dalam standar ini tidak diperuntukan untuk kepentingan Litigasi. a. Apakah anda setuju bahwa Kaji Ulang Umum Penilaian yang dimaksud tidak diperuntukan untuk kepentingan Litigasi? Bila tidak setuju, jelaskan 3. Identifikasi status Penilai; sebelum menerima penugasan, Penilai harus memastikan dirinya kompeten, objektif dan independen dalam melakukan Kaji Ulang Penilaian. Persyaratan Kaji Ulang Penilaian untuk kepentingan eksternal oleh Penilai. a. Apa pendapat anda bahwa yang dapat melakukan Kaji Ulang Penilaian untuk kepentingan eksternal harus telah memenuhi syarat kompetensi melalui pembuktian telah memiliki sertifikat pendidikan khusus penilaian terkait Kaji Ulang Penilaian (reviewer) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi Penilai atau Asosiasi Penilai Internasional yang diakui oleh Asosiasi Profesi Penilai? Jelaskan secara singkat

b. Menurut pendapat anda apakah untuk dapat melakukan, seorang Penilai Publik harus telah memiliki pengalaman melakukan penilaian objek yang sejenis? c. Bila Anda setuju memiliki pengalaman sejenis, apakah pengalaman tersebut paling sedikit 1 (satu) penugasan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir atau harusnya lebih dari 1 penugasan? jelaskan 4. SPI coba mengatur Penilai yang melakukan Kaji Ulang dapat memperoleh akses ke Penilai yang menerbitkan laporan penilaian yang di Kaji Ulang. a. Apakah anda setuju? Bilak tidak setuju, jelaskan b. Bila setuju, menurut anda apakah sebaiknya menggunakan kata dapat atau menggunakan kata harus? 5. Kesimpulan dan opini Kaji Ulang Penilaian sangat ditentukan oleh ruang lingkup yang disepakati antara Penilai Kaji Ulang dengan Pemberi Tugas. Kesimpulan dan opini Kaji Ulang Penilaian dapat berupa: Menyetujui Laporan Penilaian apa adanya (as is) dan dapat disingkat MLPA; Menyetujui Laporan Penilaian dengan catatan dan dapat disingkat MLPC; Tidak menyetujui Laporan Penilaian dan dapat disingkat TMLP; dan Menolak Laporan Penilaian karena tidak memenuhi administrasi a. Apa pendapat anda terhadap pernyataan kesimpulan yang dimaksud SPI di atas, apakah Anda setuju? Bila tidak, berikan pendapat. b. Kaji Ulang Penilaian tidak mengeluarkan opini Nilai, namun kesimpulan dan opini Kaji Ulang Penilaian adalah menyetujui atau tidak menyetujui atau menolak Laporan Penilaian yang di Kaji Ulang. Apakah Anda sependapat dengan ketentuan ini? Bila tidak, berikan pendapat. * * * terima kasih * * *

Ekspose Draf Standar Penilaian Indonesia 363 ( SPI 363 ) Kaji Ulang Penilaian Standar ini hendaknya dibaca dalam konteks sesuai dengan pernyataan yang tercantum dalam Pendahuluan maupun dalam Konsep dan Prinsip Umum Penilaian 1.0 Pendahuluan 1.1 Oleh karena adanya kebutuhan untuk memastikan ketelitian, kepatutan, dan kualitas dari laporan penilaian, maka Kaji Ulang Penilaian menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari praktek profesi. 1.2 Kaji Ulang Penilaian dikategorikan menjadi Kaji Ulang Pemeriksaan Penilaian (Audit Review of A Valuation) dan Kaji Ulang Umum Penilaian (Critical Review of A Valuation). Kaji Ulang Pemeriksaan Penilaian dilakukan oleh regulator atau Asosiasi Profesi Penilai yang melakukan fungsi pengawasan dan penindakan atas kepatuhan Penilai menjalankan KEPI dan SPI. 1.3 Berdasarkan prosedur yang dilaksanakan, terdapat beberapa jenis Kaji Ulang Penilaian, antara lain kaji ulang administrasi (compliance review), kaji ulang teknis (technical reviews), kaji ulang terbatas (desk reviews), kaji ulang lapangan (field reviews), kaji ulang untuk memastikan bahwa suatu penilaian telah dilaksanakan sesuai dengan SPI (di mana dasar penilaian yang digunakan dalam penilaian yang dikaji ulang dapat diterima), kaji ulang dalam rangka mengumpulkan informasi pasar untuk mendukung atau memperbandingkan kesimpulan nilai, dan kaji ulang dalam rangka pengujian data tertentu dalam penilaian yang dikaji menggunakan data pembanding dari suatu kelompok data. 1.4 Standar ini diterapkan agar pekerjaan Kaji Ulang Penilaian dilaksanakan oleh Penilai dengan lebih konsisten dan bermutu rangka menghasilkan penilaian yang berkualitas dan dapat dipercaya. 2.0. Ruang Lingkup 2.1 Standar ini mengatur Penilai dalam melaksanakan pekerjaan Kaji Ulang Umum Penilaian untuk kepentingan eksternal. Kaji Ulang Umum Penilaian untuk kepentingan internal dapat mengacu kepada standar ini sebagai rujukan, termasuk untuk kepentingan internal Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP). 2.2 Kaji Ulang Umum Penilaian tidak diperuntukan untuk kepentingan Litigasi.

2.4 Dalam melaksanakan standar ini, Penilai seharusnya mempertimbangkan standar lainnya yang relevan dan terkait sesuai dengan cakupan dari objek Kaji Ulang Penilaian. 3.0 Definisi 3.1 Kaji Ulang Penilaian adalah suatu kaji ulang yang dilakukan oleh Penilai terhadap pekerjaan penilaian yang sedang atau telah dikerjakan oleh Penilai lain, dimana penugasannya bisa sebagian atau keseluruhan dari proses penilaian yang dilaksanakan. 3.2 Kaji Ulang Umum Penilaian adalah evaluasi terhadap suatu pekerjaan penilaian, dalam rangka menghasilkan penilaian yang berkualitas dan dapat dipercaya, atau untuk meyakini kredibilitas dan keakuratan dari suatu pekerjaan penilaian. 3.3 Kaji Ulang Administrasi (Compliance Review). Suatu Kaji Ulang Penilaian yang dilakukan oleh Pemberi Tugas atau Pengguna Jasa penilaian sebagai suatu pengujian yang menyeluruh dalam hal penilaian akan digunakan untuk tujuan pengambilan keputusan seperti penjaminan, pembelian, atau penjualan properti. Dalam situasi tertentu, seorang Penilai dapat melaksanakan kaji ulang administrasi untuk membantu Pemberi Tugas dalam fungsi tersebut. Kaji ulang administrasi dapat juga dilaksanakan untuk memastikan bahwa suatu penilaian telah memenuhi persyaratan yang harus dipatuhi atau pedoman yang disyaratkan dalam suatu penugasan penilaian, sesuai dengan Konsep & Prinsip Umum Penilaian (KPUP). 3.4 Kaji Ulang Terbatas (Desk Review). Suatu Kaji Ulang Penilaian yang terbatas pada data yang disajikan dalam laporan, yang dapat atau tidak dapat dikonfirmasi secara independen. Kaji ulang ini pada umumnya diterapkan dengan menggunakan daftar rincian (check list) materi. Penilai yang melaksanakan kaji ulang memeriksa keakuratan perhitungan, kewajaran data, kesesuaian metodologi, pemenuhan lingkup penugasan, persyaratan regulasi, dan pemenuhan Standar Penilaian Indonesia (SPI). Lihat Kaji Ulang Lapangan. 3.5 Kaji Ulang Lapangan (Field Review). Suatu Kaji Ulang Penilaian yang meliputi inspeksi bagian luar dan dapat juga bagian dalam dari suatu properti serta kemungkinan inspeksi dari properti pembanding untuk mengkonfirmasikan data yang disajikan dalam laporan. Pada umumnya dilakukan menggunakan suatu daftar rincian yang memenuhi materi yang diuji dalam Kaji Ulang Terbatas (Desk Review), dan dapat termasuk konfirmasi atas data pasar, penelitian untuk mengumpulkan data tambahan, serta verifikasi terhadap perangkat lunak (software) yang digunakan dalam menyusun suatu laporan. Lihat Kaji Ulang Terbatas.

3.6 Kaji Ulang Teknis (Technical Review). Suatu Kaji Ulang Penilaian yang dilakukan oleh penilai untuk membentuk suatu opini apakah analisa, pendapat, dan kesimpulan dalam laporan yang dikaji ulang telah sesuai, layak, dan bisa dipertanggungjawabkan, sesuai dengan ketentuan Standar Penilaian yang berlaku. 4.0 Hubungan Dengan Standar Akuntansi Hubungan antara standar akuntasi dan praktek penilaian dibahas di SPI 201. 5.0 Penerapan Teknis 5.1 Penugasan pekerjaan Kaji Ulang Penilaian mencakup berbagai jenis objek dan tujuan. Kaji Ulang Penilaian dikategorikan menjadi Kaji Ulang Pemeriksaan Penilaian (Audit Review of A Valuation) dan Kaji Ulang Umum Penilaian (Critical Review of A Valuation). Penilai dan pengguna jasa Kaji Ulang Penilaian hendaknya berhati-hati dalam membedakan antara Kaji Ulang Umum Penilaian dengan Kaji Ulang Pemeriksaan Penilaian. 5.2 Kaji Ulang Pemeriksaan Penilaian dilakukan oleh regulator atau Asosiasi Profesi Penilai yang melakukan fungsi pengawasan dan penindakan atas kepatuhan Penilai menjalankan KEPI dan SPI. Mekanisme pelaksanaan Kaji Ulang Pemeriksaan diatur oleh masing-masing lembaga. 5.3 Kaji Ulang Umum Penilaian dapat dilaksanakan untuk kepentingan internal dan eksternal. Kaji Ulang Umum Penilaian untuk kepentingan internal adalah kaji ulang yang dilakukan oleh Penilai, baik dalam rangka finalisasi laporan maupun setelah laporan final. 5.4 Kaji Ulang Umum Penilaian untuk kepentingan eksternal adalah Kaji Ulang yang dilakukan Penilai dimana Pemberi Tugas adalah entitas yang bukan KJPP. Kaji Ulang Umum Penilaian untuk kepentingan eksternal dapat dilakukan untuk berbagai alasan antara lain sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bisnis Kaji Ulang Penilaian untuk tujuan yang melibatkan publikasi hanya dapat dilakukan apabila Penilai memiliki seluruh fakta dan informasi yang digunakan dalam penilaian yang dikaji ulang. 5.5 Karaktertistik utama dari Kaji Ulang Penilaian secara umum adalah ketidakberpihakan dalam mempertimbangkan pekerjaan dari Penilai lain. Hasil dari Kaji Ulang Penilaian dapat menyetujui kesimpulan nilai dari penilaian yang dikaji, ataupun menunjukkan ketidaksetujuan terhadap kesimpulan nilai.

5.6 Kaji Ulang Penilaian menghasilkan suatu pemeriksaan yang dapat dipercaya atas suatu pekerjaan penilaian, termasuk didalamnya pemeriksaan pada kekuatan dari pekerjaan penilaian yang dihasilkan oleh seorang Penilai, dengan mempertimbangkan pengetahuan, pengalaman, dan independensi dari Penilai tersebut. 5.7 Dalam penyusunan Lingkup Penugasan, Penilai harus menggunakan SPI 103 dengan memperhatikan: 5.7.1 Kaji Ulang Penilaian yang akan dilakukan Penilai dapat dilakukan untuk masing-masing atau keseluruhan dari kaji ulang administrasi (compliance review), kaji ulang teknis (technical reviews), kaji ulang lapangan (field reviews) atau kaji ulang terbatas (desk reviews), 5.7.2 Identifikasi status Penilai; sebelum menerima penugasan, Penilai harus memastikan dirinya kompeten, objektif dan independen dalam melakukan Kaji Ulang Penilaian. Persyaratan Kaji Ulang Penilaian untuk kepentingan eksternal oleh Penilai, meliputi: a. Memiliki sertifikat pendidikan khusus penilaian terkait Kaji Ulang Penilaian (reviewer) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi Penilai atau Asosiasi Penilai Internasional yang diakui oleh Asosiasi Profesi Penilai; b. Memiliki pengalaman melakukan penilaian objek yang sejenis paling sedikit 1 (satu) penugasan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir. 5.7.3 Mengidentifikasi pemberi tugas dan pengguna laporan Kaji Ulang Penilaian secara jelas dengan melihat kesesuaiannya dengan tujuan penugasan yang ingin dilakukan; 5.7.4 Penilai harus memastikan bahwa Lingkup Penugasan yang menjadi dasar penugasan telah memenuhi untuk dilaksanakannya Kaji Ulang Penilaian sesuai yang dibutuhkan oleh Pemberi Tugas. Lngkup Penugasan yang ditentukan dan disepakati harus cukup efektif untuk menghasilkan kaji ulang yang dapat dipercaya. 5.8 Dalam pelaksanaan proses Implementasi, Penilai harus menerapkan SPI 104 dengan memperhatikan: 5.8.1 Kaji Ulang Penilaian menghasilkan suatu pemeriksaan yang dapat dipercaya terhadap penilaian yang dikaji, sehingga konsistensi, kesesuian, keakuratan dan kelengkapan data perlu dipertimbangkan. Cakupan pemeriksaan akan disesuaikan dengan jenis Kaji Ulang Penilaian yang dilakukan, antara lain: 1) Kesesuaian penilaian yang dilakukan dengan lingkup penugasan;

2) Kecukupan dan relevansi dari data yang digunakan, serta verifikasi yang dilakukan; 3) Kesesuaian dan kewajaran asumsi yang dibuat; 4) Kesesuaian pendekatan, metode, dan teknik penilaian yang diaplikasikan; 5) Keakuratan perhitungan yang dilakukan; 6) Kesesuaian serta kewajaran dari analisis dan opini yang dilaksanakan serta kesimpulan yang dihasilkan; atau 7) Kesesuaian hasil penilaian yang disajikan dengan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI), Standar Penilaian Indonesia (SPI), dan regulasi lain yang terkait. 5.8.2 Penilaian merupakan suatu proses yang kompleks; kaji ulang terhadap suatu penilaian membutuhkan pengetahuan khusus dan keahlian. Penilai Kaji Ulang harus berhati-hati dalam mereviu penilaian yang dikaji, dan dalam memahami pemikiran Penilai. Penilai Kaji Ulang harus bersikap objektif dalam melaksanakan Kaji Ulang Penilaian, sekalipun memiliki opini yang berbeda dengan opini pada penilaian yang dikaji ulang. 5.8.3 Penilai dapat melaksanakan Kaji Ulang Penilaian dengan bantuan tenaga ahli yang memiliki keahlian khusus, seperti dalam perhitungan biaya-biaya konstruksi, pendapatan properti, permasalahan hukum dan perpajakan, atau permasalahan lingkungan. 5.8.4 Dalam menyusun Kaji Ulang Penilaian, Penilai seharusnya: 1) Mengidentifikasi properti yang dinilai, tanggal laporan Kaji Ulang Penilaian, hak kepemilikan dari properti, tanggal laporan penilaian, tanggal penilaian yang tercantum pada laporan penilaian yang dikaji ulang, dan Penilai yang melaksanakan penugasan penilaian yang dikaji ulang; 2) Mengidentifikasi ruang lingkup dan jenis dari Kaji Ulang yang dilakukan; 3) Mengidentifikasi semua asumsi dan syarat pembatas dalam Kaji Ulang Penilaian; 4) Membangun suatu opini mengenai kelengkapan dari laporan yang sedang dikaji sesuai ruang lingkup penugasan; 5) Membangun suatu opini mengenai kecukupan dan relevansi data dan penyesuaiannya; 6) Membangun suatu opini mengenai kesesuaian pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan, serta alasan-alasan untuk

mendukung atau tidak menyetujui laporan penilaian yang dikaji; 7) Membangun suatu opini mengenai apakah analisa, pendapat, dan kesimpulan dalam pekerjaan penilaian yang dikaji telah sesuai, wajar, dan dapat dipertanggungjawabkan. 5.9 Penilai harus menggunakan SPI 105 tentang Pelaporan Penilaian dalam penyusunan pelaporan penilaian untuk kepentingan Kaji Ulang Penilaian, dengan mempertimbangkan: 1) Menyatakan identitas dari pemberi tugas dan pengguna jasa, serta maksud dan tujuan penugasan; 2) Menyatakan informasi yang harus diidentifikasi sesuai dengan butir 5.8.1; 3) Menyatakan sifat, asumsi dan syarat pembatas, serta uraian dari proses kaji ulang yang dilakukan; 4) Menyatakan pendapat, alasan-alasan, dan kesimpulan yang dimaksud dalam SPI ini; 5) Menyatakan apakah semua informasi yang relevan telah dinyatakan; 6) Mencantumkan Pernyataan Penilai yang ditandatangani dalam laporan Kaji Ulang Penilaian. 5.6 Penilai Kaji Ulang seharusnya tidak mempertimbangkan peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi properti atau kondisi pasar yang terjadi setelah penilaian (subsequent event), tetapi hanya informasi yang tersedia di pasar pada saat penilaian dilakukan. 5.7 Kaji Ulang Penilaian harus didasarkan pada asumsi dan syarat pembatas yang digunakan dalam penilaian yang dikaji. Penilai Kaji Ulang harus menjelaskan secara lengkap, alasan untuk menyetujui atau tidak menyetujui kesimpulan dari suatu laporan penilaian. 5.8 Jika Penilai Kaji Ulang tidak memiliki semua fakta-fakta dan informasi yang digunakan oleh Penilai, Penilai Kaji Ulang harus mengungkapkan keterbatasan tersebut di dalam kesimpulan yang dibuatnya. 5.9 Penilai Kaji Ulang dapat memperoleh akses ke Penilai yang menerbitkan laporan penilaian yang di Kaji Ulang. 5.10 Kesimpulan dan opini Kaji Ulang Penilaian sangat ditentukan oleh ruang lingkup yang disepakati antara Penilai Kaji Ulang dengan Pemberi Tugas. Kesimpulan dan opini Kaji Ulang Penilaian dapat berupa:

Menyetujui Laporan Penilaian apa adanya (as is) dan dapat disingkat MLPA; Menyetujui Laporan Penilaian dengan catatan dan dapat disingkat MLPC; Tidak menyetujui Laporan Penilaian dan dapat disingkat TMLP; dan Menolak Laporan Penilaian karena tidak memenuhi administrasi 5.11 Alasan untuk menyetujui atau tidak menyetujui kesimpulan dari suatu laporan penilaian seharusnya dijelaskan secara lengkap oleh Penilai yang melakukan kaji ulang. 6.0 Syarat Pengungkapan 6.1 Kaji Ulang Penilaian tidak mengeluarkan opini Nilai, namun kesimpulan dan opini Kaji Ulang Penilaian adalah menyetujui atau tidak menyetujui atau menolak Laporan Penilaian yang di Kaji Ulang sebagaimana yang diatur oleh SPI ini. 6.2 Jika Kaji Ulang Penilaian dibuat oleh seorang Penilai Internal, pengungkapan khusus harus dicantumkan dalam laporan Kaji Ulang Penilaian mengenai keberadaan dan sifat hubungan antara Penilai dan Pemberi Tugas. 6.3 Penilai Kaji Ulang harus mengungkapkan setiap penyimpangan dari standar ini untuk memenuhi ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. 7.0 Kutipan dan Tanggal Berlaku 7.1 Standar ini dapat dikutip sebagai SPI 363 Kaji Ulang Penilaian. 7.2 SPI 363 ini ditetapkan pada tanggal... 2018 dan mulai berlaku secara efektif pada tanggal... 2018. *******