PENGEMBANGAN POTENSI WILAYAH TERTENTU KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP) MODEL MANDAILING NATAL SUMATERA UTARA SKRIPSI OLEH Febri Pratamar 101201041 Manajemen Hutan PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014
HALAMAN PENGESAHAN Judul Penelitian : Pengembangan Potensi Wilayah Tertentu Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Mandailing Natal Sumatera Utara Nama : Febri Pratamar NIM : 101201041 Program Studi : Kehutanan Minat Studi : Manajemen Hutan Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing Rahmawaty S.Hut., M.Si., Ph.D Ketua Prof. Dr. Ir.Abdul Rauf, M.P. Anggota Mengetahui : Siti Latifah, S.Hut., M.Si., Ph. D Ketua Program Studi Kehutanan
ABSTRACT FEBRI PRATAMAR. Development of Specific Areas Production Forest Management Unit (KPHP) Model Mandailing Natal, North Sumatra.Supervisied by RAHMAWATYand ABDUL RAUF. Specific areas are forest areas that the circumstances do not have a business license, so all of management and supervision given to KPH. So it will be examined public perceptions of the potential of forest products in specific areas KPHP Mandailing Natal,then adjusted the public perception of the potential that exists in specific areas through direct surveys to be verified. This study aims to determine the public perception of the existence in specific areas zone of KPHP Mandailing Natal and potential contained in a specific areas of KPHP Mandailing Natal. The method used in this study is the Pebble Distribution Method and Ground Check Method. Public perception in the Guo Batu village and Simanguntong village is not so much different,it shows that the garden is a type of land that has the highest score of the two villages with a percentage of 56.8% for the group of men and 50.45% for women in the Guo Batu village, while in the Simanguntongvillage garden has a percentage of 62.5% for the group of men and 49.5% for women.while plants that dominate in specific areas of KPHP Mandailing Natal is meranti. The potential is there a specific areas of KPHP Mandailing Natal based Ground Check method is meranti namely red meranti (Shorea leprosula) and yellow meranti (Shorea macroptera),this is in accordance with the public perception based questionnaire stating meranti the highest potential with the percentage of 58.30% for the Guo Batu villageand 36.70% for the Simanguntong village. Keywords : KPHP, specific areas, perception, pebble distribution method, ground check method
ABSTRAK FEBRI PRATAMAR. Pengembangan Potensi Wilayah Tertentu Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) ModelMandailing Natal, Sumatera Utara. Dibimbing oleh RAHMAWATY dan ABDUL RAUF. Wilayah tertentu adalah wilayah hutan yang situasi dan kondisinya belum mempunyai izin usaha, sehingga seluruh pengelolaan dan pengawasan diberikan kepada pihak KPH. Untuk itu akan diteliti persepsi masyarakat terhadap potensi hasil hutan yang ada di wilayah tertentu KPHP Mandailing Natal, kemudian disesuaikan persepsi masyarakat tersebut dengan potensi yang ada di wilayah tertentu melalui survey langsung untuk dibuktikan kebenarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap keberadaan zona wilayah tertentu KPHP Mandailing Natal dan potensi yang terdapat di wilayah tertentu KPHP Mandailing Natal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Distribusi Kerikil (Pebble Distribution Method) dan Metode Ground Check. Persepsi masyarakat yang ada di desa Guo Batu dan desa Simanguntong tidak begitu jauh berbeda, dapat dilihat dari hasil Metode Distribusi Kerikil menunjukkan bahwa kebun merupakan tipe lahan yang memiliki skor paling tinggi dari kedua desa tersebut dengan persentase 56,8% untuk kelompok laki-laki dan 50,45% untuk kelompok perempuan di Desa Guo Batu, sementara di Desa Simanguntong kebun memiliki persentase 62,5% untuk kelompok laki-laki dan 49,5% untuk kelompok perempuan. Sementara tanaman yang mendominasi di wilayah tertentu KPHP Mandailing Natal adalah jenis meranti. Potensi yang terdapat pada wilayah tertentu KPHP Mandailing Natal berdasarkan metode Ground Check adalah jenis meranti yaitu meranti merah (Shorea leprosula) dan meranti kuning (Shorea macroptera), hal ini sesuai dengan persepsi masyarakat berdasarkan kuisioner yang menyatakan meranti merupakan potensi tertinggi dengan persentase 58,30% untuk Desa Guo Batu dan 36,70% untuk Desa Simanguntong. Kata kunci: KPHP, wilayah tertentu, persepsi, pebble distribution method, ground check method
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan berkat dan rahmat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan usul penelitian ini. Penelitian ini berjudul Pengembangan Potensi Wilayah Tertentu Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) ModelMandailing Natal Sumatera Utara. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada orangtua penulis yang telah membimbing, mendidik serta mendukung penulis dalam doa dan materil. Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rahmawaty S.Hut., M.Si., Ph.D dan Bapak Prof. Dr. Ir.Abdul Rauf, M.P.. sebagai pembimbing penelitian, yang telah membimbing saya selama penyusunan usul penelitian ini, serta kepada teman-teman di Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, yang telah memberikan bantuannya atas penyelesaian usul penelitian ini. Penulis juga menyadari masih banyak terdapat kekurangan di dalam usul penelitian ini. Untuk itu penulis terbuka terhadap berbagai kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan usul penelitian ini. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih. Medan, Oktober 2014 Penulis
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i ABSTRACT...... iiab STRAK... iii KATA PENGANTAR..... iv DAFTAR ISI.... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 Tujuan Penelitian.... 2 Manfaat Penelitan... 2 TINJAUAN PUSTAKA Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)... 3 Wilayah Tertentu... 8 Persepsi... 9 Penggunaan Lahan...11 Metode Distribusi Kerikil(Pebble Distribution Method)...12 METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat...... 13 Alat dan Bahan Penelitian.. 13 Metode Penelitian...13 Metode Distribusi Kerikil (Pebble Distribution Method)... 13 Metode Ground Check...16 HASIL DAN PEMBAHASAN Persepsi Masyarakat Mengenai Tingkat Kepentingan Dari Tipe-Tipe Penggunaan Lahan Wilayah Tertentu KPHP Mandailing Natal... 20 Data Wilayah Tertentu KPHP Mandailing Natal... 37 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan... 41 Saran... 41
DAFTAR PUSTAKA... 42 LAMPIRAN... 43
DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Matriks metodologi yang digunakan dalam penelitian... 18 2. Matrik tipe lahan berdasarkan kategori penggunaan lahan kelompok laki-laki di Desa Guo Batu..... 19 3. Matrik tipe lahan berdasarkan kategori penggunaan lahan kelompok perempuan di Desa Guo Batu... 19 4. Matrik tipe lahan berdasarkan kategori penggunaan lahan kelompok laki-laki di Desa Simanguntong... 26 5. Matrik tipe lahan berdasarkan kategori penggunaan lahan kelompok perempuan di Desa Simanguntong... 27 6. Data Hasil Metode Ground Check... 37 7. Data Hasil Analisis Kerapatan dan Frekuensi Metode Ground Check... 39
DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Nilai kepentingan secara keseluruhan dari berbagai tipe lahan (nilai rata-rata dalam bentuk persen (%) dari kelompok laki-laki dan kelompok perempuan) di Desa Guo Batu.... 25 2. Nilai kepentingan secara keseluruhan dari berbagai tipe lahan (nilai rata-rata dalam bentuk persen (%) dari kelompok laki-laki dan kelompok perempuan) di Desa Simanguntong... 32 3. Perbedaan persepsi masyarakat Desa Guo Batu dan Desa Simanguntong terhadap lahan yang cocok diterapkan dalam wilayah tertentu KPHP Mandailing Natal... 34 4. Perbedaan persepsi masyarakat Desa Guo Batu dan Desa Simanguntong terhadap potensi tertinggi yang terdapat dalam wilayah tertentu KPHP Mandailing Natal... 35 5. Layout Peta Lokasi Wilayah Tertentu... 36 6. Layout metode ground check skala 1:100.000... 36 7. Layout metode ground check skala 1:100.000... 37 8. Perbedaan persepsi masyarakat Desa Guo Batu dan Desa Simanguntong terhadap potensi tertinggi yang terdapat dalam wilayah tertentu KPHP Mandailing Natal... 38