BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang strategi pembelajaran batik kelas pada siswa kelas I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif ( descriptive research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut diolah untuk dapat dibaca menjadi sebuah hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan sebagai tempat praktek industri oleh mahasiswa Teknik Boga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI REMAJA AKHIR (LATE ADOLESCENCE) DI KELAS XII SMK N2 GODEAN TERHADAP PEKERJAAN RUMAH TANGGA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menguji suatu data yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Syaodih Sukmadinata (2009: 72) menyatakan bahwa metode penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pendapat industri tentang relevansi kurikulum pelatihan

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil lokasi di SDN Tlogo Bantul Yogyakarta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

Transkripsi:

32 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang berkaitan dengan hubungan fungsional menyangkut peristiwa yang sudah terjadi dengan kondisi masa kini. Penelitian ini berisi informasi dari pendapat objek penelitian. Menurut Arif Furchan (1982: 51), tujuan penelitian deskriptif adalah melukiskan keadaan sesuatu atau yang sedang terjadi pada saat penelitian berlangsung. Pada umumnya penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam langkahnya penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis (Suharsimi Arikunto, 1997: 245). Akan tetapi, penelitian yang menggambarkan persepsi remaja akhir (late adolescence) di kelas XII SMK N2 Godean terhadap pekerjaan rumah tangga secara apa adanya. 2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XII SMK N2 Godean Yogyakarta dengan beralamatkan Jl. Jae Sumantoro. Sidoagung Godean Sleman Yogyakarta. Sedangkan, waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April 2007 dilanjutkan Oktober 2007 - April 2008 dengan diawali persetujuan pra proposal sampai pengambilan data.

33 B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN Menurut Sugiyono (2006: 38), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian persepsi remaja akhir ( late adolescence) dikelas XII SMK N2 Godean terhadap pekerjan rumah tangga menggunakan satu variabel. Adapun variabel yang dimaksud adalah tanggapan terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan rumah tangga, meliputi unsur: tata laksana makanan, tata laksana pakaian, membersihkan rumah dan perabot serta pembelanjaan dan pencatatan yang didasarkan atas pengalaman atau segala sesuatu yang diketahui oleh remaja akhir. C. POPULASI DAN SAMPEL Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subyak yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan, menurut Sugiyono (2006: 80). Sedangkan menurut John W. Best (1982:?), populasi adalah sekelompok individu tertentu yang memiliki satu atau lebih karkteristik umum yang menjadi pusat perhatian peneliti. Dalam penelitian ini, populasinya adalah remaja akhir ( late adolescence) di SMK N2 Godean Yogyakarta dengan alasan mereka mempunyai persepsi terhadap pekerjaan rumah tangga.

34 Sedangkan, sampel sebagai bagian dari populasi. Menurut Arif Furchan (1982: 190), penarikan sampel dari populasi untuk memperoleh informasi mengenai populasi tersebut, maka penting sekali diusahakan agar individu-individu yang dimasukkan kedalam sampel itu merupakan contoh agar individu-individu yang dimasukkan ke dalam sampel itu merupakan contoh yang representatif atau mewakili, yang benar-benar mewakili semua individu yang ada didalam populasi. Sampel yang diambil oleh peneliti sebagai objek adalah siswa kelas XII SMK N2 Godean Yogyakarta. Alasan peneliti mengambil siswa kelas XII SMK sebagai sampel dikarenakan usia mereka rata-rata adalah remaja akhir. Sedangkan menurut Sugiyono (2006: 62), penentuan sampel didasarkan pada tabel Krejie dengan tingkat kesalahan 5% sehingga sampel yang diperoleh mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi, yaitu jumlah sampel yang diambil 117 dari 168 orang siswa. Sedangkan, prosedur penarikan sampel tiap kelas digunakan teknik random, sebagai berikut: Tabel 1. Jumlah Sampel, Uji Sampel dan Jumlah Total Siswa Kelas XII SMK N2 Godean Kelas Total Siswa Sampel III Boga 1 34 siswa 24 siswa III Boga 2 31 siswa 21 siswa III Busana 1 34 siswa 24 siswa III Busana 2 34 siswa 24 siswa III Busana 3 35 siswa 24 siswa Jumlah 168 siswa 117 siswa Dengan perhitungan sebagai berikut: 34 Kelas III Boga 1 = x 117 = 23.6 dibulatkan 24 siswa 168

35 31 Kelas III Boga 2 = x 117 = 21.5 dibulatkan 21 siswa 168 34 Kelas III Busana 1 = x 117 = 23.6 dibulatkan 24 siswa 168 34 Kelas III Busana 2 = x 117 = 23.6 dibulatkan 24 siswa 168 35 Kelas III Busana 3 = x 117 = 24.4 dibulatkan 24 siswa 168 D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Tahap pengumpulan data yang dilakukan penelitian, apabila proposal penelitian telah tersusun jelas, rapi dan lengkap sehingga mereka dapat menyelesaikan penelitiannya dalam waktu yang telah ditentukan. Menurut Syamsul Hadi (2006: 62), penelitian harus menggunakan data primer maka pengumpulan data dapat dilakukan dengan tiga alternatif, yaitu; dengan lembar pertanyaan, wawancara dan observasi. Akan tetapi, pada penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan angket atau kuesioner yang diisi dan dokumentasikan berupa data dan nama responden. Menurut Suharsimi Arikunto (1997: 141), pengambilan data menggunakan angket mempunyai kelebihan, sebagai berikut: 1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti. 2. Dapat dibagikan secara serentak kepada responden. 3. Dapat dijawab oleh responden sesuai kecepatannya masing-masing dan menurut waktu senggang responden. 4. Dapat dibuat anonim sehingga responden dapat dibuat jujur dan tidak malu-malu untuk menjawab. 5. Dapat dibuat standar sehingga bagi semua responden diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

36 Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2005: 219), angket (kuesioner) merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Sedangkan menurut Sanapiah Fisal (2005: 122), angket adalah suatu alat pengumpul data berisi daftar pertanyaan secara tertulis yang ditujukan kepada subjek atau responden penelitian. Pertanyaan yang diajukan bermacam bentuk, yaitu; pertanyaan terbuka, pertanyaan terstruktur dan tertutup. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2005: 220), pertanyan terbuka berisi pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan pokok yang bisa dijawab atau direspon oleh responden secara bebas. Pada angket berstruktur disamping ada pertanyaan pokok atau pertanyaan utama juga ada anak pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan telah memliki alternatif jawaban (option) yang tinggal dipilih oleh responden. Penelitian ini termasuk pertanyaan tertutup dikarenakan pertanyaanpertanyaan yang disediakan oleh peneliti telah memiliki alternatif jawaban sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tersedia. Pertanyaanpertanyaan yang terdapat dalam lembar instrumen berisi tentang pekerjaanpekerjaan rumah tangga. E. INSTRUMEN PENELITIAN Penelitian memerlukan instrumen untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dalam pengukuran, peneliti memilih alat pengukur sebagai tugas utama yang dapat dipertanggung jawabkan untuk mengukur tingkah laku dan

37 sifat dari sesuatu yang sedang diteliti. Menurut Suharsimi Arikunto (1997: 151), instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar dalam pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah untuk diolah. Pada pengujian validitas ini dibantu dengan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi instrumen terdapat variabel yang diteliti berupa sub variabel yang menentukan indikator dan indikator yang menghasilkan item-item pertanyaan atau pernyataan. Hal ini bertujuan memudahkan peneliti membuat instrumen penelitian. Sebelum instrumen digunakan, instrumen dikonsultasikan dengan para ahli ( expert judment) untuk mengetahui apakah butir-butir instrumen telah sesuai dengan apa yang akan diukur. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian ini tentang persepsi pekerjaan rumah tangga sebagai variabel yang terdiri dari sub variabel, meliputi: tata laksana makanan, tata laksana pakaian, membersihkan rumah, sekitar dan perabot serta pembelanjaan dan pencatatan. Penggunaan skala untuk mengukur nilai variabel penelitian dalam bentuk angka dapat menghasilkan data yang lebih akurat, efisien dan komunikatif. Skala likert merupakan salah satu skala pengukuran. Menurut Sugiyono (2007: 93), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Tipe jawaban yang digunakan adalah berbentuk check list ( ). Penggunaan skala likert, peneliti telah membuat variabel penelitian yang dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator tersebut dijadikan titik

38 tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan atau pertanyaan. Analisis kuantitatif dapat diberikan jawaban dengan skor, misal a) akan segera dengan skor 5, b) menunggu perintah dengan skor 4, c) penuh pertimbangan atau ragu-ragu dengan skor 3, d) tidak peduli dengan skor 2, e) sangat tidak peduli dengan skor 1. Adapun isi kisi-kisi instrumen sebagai berikut ini:

39 Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Persepsi Remaja Akhir ( Late Adolescence) Di Kelas XII SMK N2 Godean Yogyakarta Terhadap Pekerjaan Rumah Tangga. Variabel Sub Variabel Indikator Item Persepsi Remaja Akhir Terhadap Pekerjaan Rumah Tangga 1.tata laksana belanja makanan persiapan masak memasak menyajikan membereskan peralatan makan 2.tata laksana membeli pakaian mencuci menjemur melipat menyetrika menyimpan di lemari 3.membersihkan membersihkan rumah, sekitar langit-langit dan perabot menyapu mengepel menata ruang membersihkan halaman dan taman menyimpan alat kebersihan membersihkan perabot atau lenan rumah tangga 4.pembelanjaan belanja dan pencatatan kebutuhan rumah tangga mencatat pengeluaran Jumlah Butir Pertanyaan 1,2 3,4 5,6,7 8,9,10,11 12,13,14, 15,16 1 2,3,4 5,6,7,8 9 10 11,12,13 1,2 3 4,5,6 7,8,9,10 11,12,13, 14,15,17, 18 16 19,20 1,2 3 Jumlah Butir 16 butir 13 butir 20 butir 3 butir 52 butir

40 F. VALIDITAS DAN RELIABILITAS 1. Validitas Menurut Saifuddin Azwar (1992: 5), validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Dengan demikian, peneliti harus melaporkan data yang sama dengan hasil penelitian yang dilakukan. Validitas instrumen dapat menunjukkan hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur. Kevalidan instrumen yang digunakan harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Penelitian ini menggunakan validitas internal dikarenakan data yang dihasikan merupakan fungsi dari rancangn dan instrumen yang digunakan. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2005: 228), beberapa karakteristik dari validitas, sebagai berikut: 1. validitas menunjukkan kepada hasil dari penggunaan instrumen tersebut bukan pada instrumennya. 2. menunjukan derajat atau tingkatan, validitasnya tinggi, sedang atau rendah, bukan valid atau tidak valid. 3. memiliki spesifikasi tidak berlaku umum. Penelitian ini menggunakan validitas internal konstruksi karena instrumen tersebut dapat mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan. Validitas ini memuat pertanyaan-pertanyaan yang telah mewakili aspek-aspek yang akan diukur. Dimana, peneliti melakukan pengecekan validitas dengan (expert judment) kepada pihak ahli agar

41 memperoleh instrumen yang tepat. Pihak ahli dalam penelitian ini adalah Ibu Yuriani M.Pd dan Ibu Dra. Purwati Tjahjaningsih. Menurut Saifuddin Azwar (1992: 11), komputasi untuk pengujian reliabilitas dan validitas memerlukan pemahaman mengenai beberapa teknik analisa statistika. Butir-butir instrumen dikatakan valid apabila harga koefisien korelasi (xy) lebih besar atau sama dengan harga korelasi (r) pada tabel dengan taraf signifikasi a = 5% dengan r tabel = 0.276. Koefisien korelasi tersebut disebut koefisien korelasi product moment, yaitu: r xy = nσx i y i (Σx i )(Σy i ) {nσx i ² - (Σx i )²}{nΣy i ² - (Σy i )²} Keterangan: r xy = korelasi moment tangkar n Σx Σx² Σy Σy² = cacah subyek uji coba = jumlah x (skor butir) = jumlah x kuadrat = jumlah y (skor butir) = jumlah y kuadrat Σxy = jumlah xy (Sutrisno Hadi: 294) Perhitungan uji validitas penelitian ini menurut Sugiyono (2007: 272), setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen menggunakan bantuan komputer program SPSS. Dari uji

42 validitas terhadap butir-butir pernyataan dari variabel persepsi remaja akhir (late adolescence) tentang persepsi pekerjaan rumah tangga. Perhitungan uji validitas diperoleh diketahui bahwa indikator tata laksana makanan dari 16 butir pertanyaan setelah diuji cobakan, butir soal yang sahih sejumlah 13 butir yang gugur nomor: 2, 5, 9; tata laksana pakaian dari 13 butir pertanyaan setelah diuji cobakan, butir soal yang sahih sejumlah 10 butir yang gugur nomor: 1, 4, 11; membersihkan rumah dan perabot dari 20 butir pertanyaan setelah diuji cobakan, butir soal yang sahih sejumlah 20 butir; dan pembelanjaan dan pencatatan dari 3 butir pertanyaan setrelah diuji cobakan, butir soal yang sahih sejumlah 3 butir. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa jumlah keseluruhan butir soal yang sahaih adalah 46 butir dan butir soal yang gugur 6 butir. Akan tetapi, butir soal yang gugur dihilangkan karena sudah ada butir soal lain yang mewakili sehingga tidak perlu diganti. Jumlah butir soal yang digunakan dalam penelitian data adalah 46. Pedoman untuk menyatakan tingkat keterandalan instrumen penelitian, peneliti menggunakan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang dikemukan oleh Sugiyono (2007: 216), sebagai berikut: Tabel 3. Tingkat keterandalan Instrumen Penelitian Interval Koefisien (r) Tingkat Hubungan 0.00-0.199 Sangat rendah 0.20-0.399 Rendah 0.40-0.599 Sedang 0.60-0.799 Kuat 0.80-1.000 Sangat kuat

43 Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien determinasi, yang besarnya dalah kuadrat dari koefisien korelasi (r²). Koefisien penentu ini terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varian yang terjadi pada variabel independen. 2. Reliabilitas Reliabilitas berasal dari kata realy dan ability. Reliabilitas mempunyai makna kepercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, dapat dipercaya. Secara internal, reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Menurut Sugiyono (2007 : 132), teknik yang tepat pada penelitian ini menggunakan rumus KR.20 (Kuder Richardson), yaitu: K St² - Σp i q i r i = -------------{ ------------- } (k - 1) St² Keterangan: k = jumlah item dalam instrumen p i = proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1 q i = 1 p i St² = varians total Berdasarkan ujicoba reliabilitas yang dilakukan dengan menggunakan program statistik SPSS, diperoleh harga koefisien alpha pada butir soal pekerjaan rumah tangga ditinjau dari faktor tata laksana makanan sebesar 0.6892, pada butir soal pekerjaan rumah tangga ditinjau dari faktor tata laksana pakaian sebesar 0.6897, pada butir soal pekerjaan

44 rumah tangga ditinjau dari faktor membersihkan rumah dan perabot sebesar 0.6897. dan pada butir soal pekerjaan rumah tangga ditinjau dari faktor pembelanjaan dan pencatatan sebesar 0.7759. Dengan demikian dapat diketahui bahwa harga koefisien reliabilitas pada instrumen tersebut termasuk kategori valid digunakan sebagai alat pengambilan data dalam penelitian. G. TEKNIK ANALISA DATA Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisa deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap persepsi remaja akhir ( late adolescence) di kelas XII SMK N2 Godean terhadap pekerjaan rumah tangga. Data yang terkumpul dapat dideskripsikan setelah diperoleh nilai interval kelas, skor tertinggi dan terrendah, rerata (Mean), nilai tengah (Median), nilai yang sering muncul (Modus), dan standar deviasi (SD). Selanjutnya dalam data distribusi frekuensi, hasil penelitian ini dikategorikan dalam 4 kategori, yaitu: baik, cukup baik, kurang baik dan sangat kurang baik. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peneliti. Adapun cara yang digunakan dengan mengidentifikasikan kecenderungan skor rata rata data pengelompokan tersebut menggunakan rumus yang dikutip oleh Agni Salas (2005: 49) dari bukunya Anas Sudijono, sebagai berikut:

45 Tabel 4. Kecenderungan Skor Rata-rata No Kecenderungan Skor Rata-rata Kategori 1 (M i + 1.5 SD i ) Baik 2 M i s/d (M i + 1.5 SD i ) Cukup baik 3 (M i - 1.5 SD i ) s/d M i Kurang baik 4 (M i - 1.5 SD i ) s/d M i Sangat kurang baik Adapun rumus rerata ideal (M i ) dan simpangan baku ideal (SD i ) tiap variabel, sebagai berikiut: M i = ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) SD i = 1/6 (skor maksimal ideal skor minimal ideal) Dengan demikian, hasil analisa data penelitian dapat menginterpretasikan kecenderungan data yang diperoleh berdasarkan kategori. Kesimpulan inilah yang menjadi informasi mengenai pendapat remaja akhir (late adolescence) di kelas XII SMK N2 Godean terhadap pekerjaan rumah tangga.