KEWARGANEGARAAN Modul ke: 01Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konsep Dasar Kewarganegaraan Dr. Achmad Jamil M.Si Program Studi S1 Manajemen
Konsep Dasar Kewarganegaraan Tri Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Tri kerukunan umat beragama merupakan konsep yang digulirkan oleh pemerintah Indonesia dalam upaya menciptakan kehidupan masyarakat antar umat beragama yang rukun. Berbagai aturan kerukunan hidup antar umat beragama di Indonesia yang telah dikeluarkan oleh pemerintah secara garis besar mencakup beberapa hal, diantaranya yaitu: Pendirian rumah ibadah Penyiaran agama Bantuan keagamaan dari luar negeri Tenaga asing bidang keagamaan.
Peran Pemerintah Dalam Kerukunan Beragama Pemerintah melalui Kementerian Agama dan juga Kementerian Dalam Negeri menduduki posisi yang penting dan sangat menentukan dalam sosialisasi atau diseminasi regulasi kerukunan umat beragama Komunikasi antar umat beragama yang sinergis harus didorong dan diberikan motivasi oleh pemerintah Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang dibentuk pemerintah pada setiap provinsi, kabupaten, dan kota perlu dioptimalkan peran fungsinya dalam memupuk persaudaraan bangsa
Urgensi Regulasi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Konstitusi negara Indonesia memberikan jaminan kemerdekaan kepada setiap warga negara untuk memeluk agama dan beribadah berdasarkan ajaran agama dan kepercayaannya Hal ini tertuang di dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 29 ayat (1) dan ayat (2)
Tujuan konsep tri kerukunan umat beragama agar masyarakat Indonesia dapat hidup kebersamaan dalam perbedaan. Konsep ini dirumuskan dengan teliti dan bijak agar tidak terjadi pengekangan atau pengurangan hak-hak manusia dalam menjalankan kewajiban dari ajaran-ajaran agama yang diyakininya. Tri kerukunan ini meliputi tiga konsep kerukunan yaitu: Kerukunan intern umat beragama Kerukunan antar umat beragama Kerukunan antar umat beragama dan pemerintah.
Pancasila sebagai landasan dasar hidup berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, didalamnya memuat tujuan hidup bersama yang ingin dicapai sebagai suatu bangsa. Tujuan-tujuan hidup sebagai bangsa dalam Pancasila itu meliputi: menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang beradab, menciptakan persatuan dan kesatuan, menciptakan kehidupan yang demoratis, menciptakan keadilan, dan yang tidak kalah pentingnya yakni kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdasarkan Kepercayaan/keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Hubungan Antar Umat Beragama Menurut Pancasila. Dalam kaitannya dengan sila Ketuhanan yang maha Esa mempunyai makna bahwa segala aspek penyelenggaraan hidup bernegara harus sesuai dengan nilai-nilai yang berasal dari Tuhan Maka yang ingin diwujudkan dan dikembangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila adalah adanya sikap pemeluk saling menghormati, menghargai, toleransi, serta terjalinnya kerjasama antara pemeluk- agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga dapat tercipta dan selalu terbinanya kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Kesimpulan Sila ke-1 dalam Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan kaidah masing-masing pemeluknya Tujuan pendidikan Sila ke-1 dalam Pancasila adalah membentuk pribadi tolelir dan juga untuk memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan Ketuhanan Yang Maha Esa. Pancasila sebagai dasar filsafat Negara Indonesia, merupakan sumber nilai bagi segala penyelenggaraan Negara baik yang bersifat kejasmanian (kebendaan) maupun kerohanian (kejiwaan). Hal ini berarti bahwa dalam segala aspek penyelenggaraan baik yang material maupun yang spiritual harus sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat dalam sila-sila Pancasila secara bulat dan utuh.
Terima Kasih Dr. Achmad Jamil. M.Si