BAB I PENDAHULUAN. dan efektif, serta berkesinambungan. Kebijakan fiskal yang tertuang dalam APBN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran. ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun diubah/disempurnakan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, pajak

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. langsung dan digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 16 tahun 2009 menyatakan bahwa pajak adalah kontribusi wajib

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam menciptakan kesejahteraan yang merata bagi seluruh

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan rakyat. Jika dilihat dari segi ekonomi, Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang taat pajak. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin tingginya

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, pemerintah sangat mengandalkan penerimaan dari

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara di dunia.. Sehingga tidak bisa dipungkiri tuntutan ekonomi dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Penerimaan pajak digunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ketentuan Pasal 1 angka 1 UU Nomor 16 Tahun 2009 perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Telah diketahui pada umumnya negara yang memiliki administrasi. saat ini bertumpu pada pajak dalam membiayai pembangunan.

BAB I PENDAHULAN. perundang undangan. Setiap wajib pajak dituntut untuk memahami. semua aturan perpajakan yang berlaku. Tetapi tidak semua semua wajib

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara dari pajak juga perlu ditingkatkan karena pajak merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan kepada Negara, hibah, wasiat, dan pajak.

BAB I PENDAHULUAN. baik di tahun kedepannya. Dengan keyakinan tersebut, pemerintah membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak dapat memperbaiki hal tersebut dan menjadi solusi yang efektif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pajak dan pandangan para ahli dalam bidang tersebut

BAB II LANDASAN TEORI. bukunya Mardiasmo (2011 : 1) :

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya pengeluaran negara yang digunakan untuk kemakmuran rakyat diikuti juga

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu instrument yang digunakan negara untuk menjalankan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk kelangsungan sistem pemerintahan suatu negara. Pembayaran

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penulisan. Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Indonesia adalah Negara yang sedang giat-giatnya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah mengandalkan berbagai pemasukan negara sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Asia Tenggara dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 250 juta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sektor pajak perlu diimplementasikan secara maksimal untuk menjalankan roda

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN. meningkat seiring dengan peningkatan pembangunan itu sendiri. Salah satu sumber pendanaan proyek pembangunan yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Pemerintah melakukan berbagai cara untuk menghimpun dana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pasal 1 Undang-Undang No.16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dinegara-negara berkembang pasti memerlukan biaya yang. kebutuhan pembiayaan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sektor pemasukan terbesar kas negara. Penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan modernisasi perpajakan melalui penerapan e-spt dan e-filing diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi dalam membenahi administrasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional. Pembangunan nasional. merupakan kegiatan yang akan terus-menerus dilakukan secara

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah (dalam triliun) Persentase (%) No Tahun Anggaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pajak Menurut Undang Undang Pasal 1 angka 1 Ketentuan Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemerintah di Indonesia selalu berusaha untuk mengelola dan menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan penerimaan negara yang yang berasal dari dalam negeri tanpa harus

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur dan lainnya, tidak terkecuali dengan Negara Indonesia. Untuk

ANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi suatu negara menjadi sangat dominan dalam menunjang jalannya roda

BAB I PENDAHULUAN. tujuan nasional, sebagaimana tertuang dalam alinea II Pembukaan Undang-Undang

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB I PENDAHULUAN target penerimaan Negara yang berasal dari pajak berjumlah sebesar 74,6%

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, dan mengolah data dan atau keterangan

B. REKOMENDASI Berdasarkan permasalahan permasalahan yang dihadapi KPP Pratama Sukoharjo dalam memanfaatkan e-filling serta dalam rangka meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Belanja Negara. Salah satu yang termasuk dalam APBN adalah pajak.

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pendapatan Negara bukan pajak, melalui pendapatan Pajak Negara

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan negara yang berasal dari iuran masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber penerimaan terbesar dari APBN negara Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Anastasia & Lilis (2014:1) dalam bukunya menjelaskan pajak adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tabel Penerimaan Dalam Negeri Tahun (dalam miliar rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup negara juga berarti kelangsungan hidup. cukup dalam membiayai kepentingan umum yang akhirnya juga mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. negeri berupa pajak. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terhutang oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. . Di indonesia salah satu satu penerimaan negara yang sangat penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan penerimaan negara dengan melakukan tax reform. Tax reform adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Efektivitas sunset..., Ehrmons Fisca Purwa Winastyo, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya rencana penerimaan negara yang berasal dari pajak sebagai sumber utama

BAB I PENDAHULUAN. Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945 adalah mewujudkan masyarakat adil, makmur, merata material

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang membutuhkan dana untuk

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu baik dari segi pembangunan masyarakat, kesejahteraan, keamanan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber pendanaan dan pemasukan bagi Negara berasal dari pajak yang

pemungutan pajak dimana wajib pajak menghitung sendiri pajak terutangnya serta secara mandiri menyetorkan ke bank atau kantor pos dan melaporkannya

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa pajak akan sangat mustahil sekali negara ini dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB 1 PENDAHULUAN. (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dimana pendapatan terbesar

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyatnya. Guna

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan negara. Oleh karena itu, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. pajak dapat dinikmati oleh semua rakyat Indonesia. terutang dengan menyampaikan Surat Pemberitahuan. Sebagaia timbal balik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang tidak bisa hanya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi tahun 2017 yang masih dihadapkan oleh potensi risiko global, pemerintah meresponnya melalui penetapan kebijakan fiskal yang kredibel, efisien dan efektif, serta berkesinambungan. Kebijakan fiskal yang tertuang dalam APBN 2017 tersebut dibingkai oleh asumsi kerangka makro yang telah disepakati oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) dan Pemerintah. Optimalisasi pendapatan diarahkan pada perluasan basis pendapatan, namun tetap selaras dengan kapasitas perekonomian agar tidak mengganggu iklim investasi. Dalam APBN 2017 ditetapkan jumlah pendapatan negara sebesar Rp1.750,3 triliun. Jumlah yang dari penerimaan perpajakan sebesar Rp1.489,9 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp250 triliun, dan penerimaan hibah sebesar Rp1,4 triliun. Hal tersebut disusun dengan mempertimbangkan potensi perpajakan yang bisa diterima pemerintah pada 2017 mendatang, termasuk realisasi program Amnesti Pajak dan penerimaan dari sumber-sumber pajak baru (kemenkeu.go.id/apbn2017 diakses tanggal 2 Maret 2017 pukul 06.16 WIB). Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan undang-undang Nomor 16 tahun 2009 pasal 1 angka 1 menyebutkan bahwa pajak adalah kontribusi langsung kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya 1

kemakmuran rakyat. Berdasarkan isi dari undang-undang tersebut, maka baik Wajib Pajak Orang Pribadi (OP) dan Wajib Pajak badan harus membayar pajak sesuai dengan kewajiban perpajakannya. Menurut Waluyo (2013) sistem pemungutan pajak dibagi menjadi 3, yaitu Official Assessment System, Self Assessment System, dan Withholding System. Official Assessment System memberikan wewenang kepada pemerintah (petugas pajak terkait) untuk menentukan pajak terhutang Wajib Pajak, namun Indonesia sudah tidak menggunakan sistem ini setelah reformasi perpajakan pada tahun 1984. Sistem pemungutan yang masih berlaku di Indonesia adalah Self Assessment System dan Withholding System, dimana Self Assessment System memberikan wewenang kepada Wajib Pajak untuk menghitung sendiri, melaporkan sendiri, dan membayar sendiri pajak yang terhutang yang seharusnya dibayar, sedangkan Withholding System memberikan wewenang terhadap pihak ketiga untuk memotong dan memungut besarnya pajak yang terhutang oleh wajib pajak. Sistem Self Assesment System yang memberikan wewenang terhadap Wajib Pajak (WP) untuk melaporkan pajak terhutangnya terkadang disalahgunakan, karena Wajib Pajak (WP) seringkali tidak melaporkan atau terlambat dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan dikarenakan kurang kesadaran ataupun tidak mengetahui kewajiban perpajakannya dengan benar. Pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan dapat dilakukan secara elektronik maupun manual. E-filling di DJP online memfasilitasi penyampaian berupa louder SPT, dengan ini Wajib Pajak (WP) dapat menyampaikan secara online tanpa harus datang ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama untuk melapor. 2

Elektronik SPT (e-spt) adalah aplikasi dalam bentuk elektronik yang dibuat oleh Wajib Pajak (WP) dengan menggunakan aplikasi e-spt yang disediakan oleh Direktorat Jendral Pajak (Pasal 1 PMK No. 152/PMK.03/2009). Proses perhitungan tarif dan penjumlahan di e-spt dilakukan secara otomatis, akurat, dan langsung tersimpan di database. Berbeda dengan pelaporan menggunakan sistem manual dalam bentuk fisik atau hardcopy yang menggunakan banyak berkas berupa SPT induk dan lampiran-lampirannya. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman saat ini mempunyai lebih dari 150.000 Wajib Pajak (WP) terdaftar, dengan total wajib pajak lapor SPT berjumlah lebih dari 100.000. Jumlah wajib pajak yang sedemikian besar menjadikan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman mempunyai suasana kerja yang padat. Meskipun telah ada sistem dan prosedur yang diberlakukan terkadang masih terdapat kesalahan ataupun kekeliruan yang disebabkan oleh sistem yang digunakan maupun SDM yang mengelola. Melalui wawancara pada 9 Januari 2017, ibu Sera Deny Hariany, S.E. menyebutkan bahwa SPT tahunan manual di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman masih terdapat masalah dan kendala dalam pengelolaannya, dibuktikan dari jumlah SPT tahunan formulir 1770SS yang dikembalikan oleh kantor pusat ke KPP Pratama Sleman. SPT yang dikembalikan berdampak pada Wajib Pajak (WP) yang diwajibkan untuk melapor ulang SPT dalam bentuk SPT pembetulan dan diberikan jangka waktu tertentu untuk melakukan pelaporan SPT pembetulan. Apabila wajib pajak tidak melaporkan SPT pembetulan dalam jangka waktu yang telah ditentukan, maka wajib pajak dianggap tidak lapor SPT tahunan dan akan dikenai sanksi denda. 3

Kesalahan dalam proses perlu dihindari agar tidak merugikan Wajib Pajak (WP) maupun pihak pengelola (KPP Pratama Sleman). Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menuangkan masalah yang terjadi pada saat pengelolaan SPT tahunan manual formulir 1770SS pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman untuk menghindari hal-hal yang dapat merugikan Wajib Pajak (WP) pada saat pengelolaan SPT dalam Tugas Akhir yang berjudul ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR TEKAIT SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TAHUNAN FORMULIR 1770SS DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA SLEMAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan Latar belakang diatas, dalam penelitian ini penulis mengemukakan rumusan masalah, yaitu: 1. Bagaimana sistem dan prosedur pengelolaan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan manual formulir 1770SS pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman? 2. Apakah penerapan sistem pengelolaan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan manual formulir 1770SS pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman sudah sesuai dengan Standart Operating Procedures (SOP) yang berlaku? 3. Apa kelebihan dan kekurangan sistem pengelolaan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan manual formulir 1770SS pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman? 4

1.3 Batasan Masalah Agar bahasan dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka penulis membuat batasan mengenai hal-hal yang akan dibahas pada penelitian ini. Penelitian ini hanya membahas mengenai sistem dan prosedur pengelolaan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan manual formulir 1770SS yang dilaporkan oleh Wajib Pajak (WP) Orang Pribadi (OP) terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman dan melapor SPT pada loket TPT, tidak termasuk elektronik SPT (e-spt) maupun yang dilaporkan secara online. Hal yang dibahas pada penelitian ini adalah aktivitas yang dilakukan hanya di gedung KPP Pratama Sleman, mulai dari proses pelaporan SPT di TPT hingga SPT diarsipkan di seksi pelayanan. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa hal sebagai berikut: 1. Mengetahui sistem dan prosedur pengelolaan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan manual formulir 1770SS pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman. 2. Mengetahui kesesuaian penerapan sistem pengelolaan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan manual formulir 1770SS pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman dengan SOP yang berlaku. 3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem pengelolaan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan manual formulir 1770SS pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman. 5

1.5 Manfaat Penelitian Dari pelaksanaan penelitian akan dapat diperoleh manfaat bagi penulis, bagi mahasiswa, dan bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman. Adapun manfaat dari pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagi Penulis a. Mengaplikasikan ilmu matakuliah perpajakan yang diperoleh pada saat mengikuti pembelajaran di bangku perkuliahan. b. Menambah pengetahuan terkait sistem pengelolaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman. c. Sebagai bahan penyusunan Tugas Akhir (TA). 2. Bagi Mahasiswa Dapat menambah pengetahuan mahasiswa yang akan membuat laporan magang maupun Tugas Akhir (TA) yang ada kaitannya dengan sistem pengelolaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan manual, khususnya formulir 1770SS. 3. Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman Dapat digunakan sebagai evaluasi pelaksanaan sistem pengelolaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan manual formulir 1770SS. 6

1.6 Kerangka Penulisan Data penelitian diperoleh di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman. Data tersebut diperoleh melalui studi pustaka, observasi dan wawancara dengan penanggungjawab pengelola terkait Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan manual formulir 1770SS pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman, yaitu kepala seksi pelayanan ibu Sera Deni Hariany, S.E. Selanjutnya dianalisis dengan Standard Operating Procedures (SOP) yang berlaku, apakah sudah sesuai atau belum. Setelah dianalisis, kemudian dilakukan pembahasan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan sistem pengelolaan, serta masalah yang terjadi atas implementasi sistem pengelolaan terkait Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan manual formulir 1770SS pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman, kemudian ditarik kesimpulan dan saran yang akan penulis rekomendasikan. 7

dilakukan: Berikut adalah kerangka penulisan yang menjelaksan tentang apa yang akan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman Wawancara, Observasi, Studi Literatur, SOP Penerapan sistem pengelolaan terkait SPT Tahunan manual formulir 1770SS SOP Sistem pengelolaan terkait SPT Tahunan manual formulir 1770SS Analisis dan pembahasan sistem pengelolaan terkait SPT tahunan manual formulir 1770SS pada KPP Pratama Sleman Masalah yang terjadi, Kelebihan, dan kekurangan sistem pengelolaan terkait SPT tahunan manual formulir 1770SS pada KPP Pratama Sleman KESIMPULAN DAN SARAN Sumber : Data diolah Gambar 1. Kerangka Penulisan 8

1.7 Sistematika Penulisan Untuk memberi gambaran yang jelas mengenai penulisan yang dilakukan, maka dengan ini disusunlah Sistematika Penulisan secara runtut dan jelas mengenai penulisan yang berisi informasi mengenai apa yang akan dibahas pada setiap bab. Sistematika Penulisan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM PENULISAN Bab ini membahas tentang profil Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman yang digunakan oleh penulis sebagai objek penelitian ini yang meliputi sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman, visi misi & motto Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman, struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman, dan fungsi setiap seksi di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman. Selain itu, pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung penelitian yang meliputi landasan teori, metodologi penulisan ilmiah yang meliputi jenis penelitian, jenis dan sumber data, subjek dan objek penelitian, serta instrumen terkait yang mendukung sesuai dengan masalah yang diangkat oleh penulis. 9

BAB III : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas tentang analisis dan pembahasan yang meliputi analisis diskriptif dan pembahasan atas implementasi sistem pengelolaan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan manual formulir 1770SS pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis membahas tentang kesimpulan dari pembahasan atas implementasi sistem pengelolaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan manual formulir 1770SS pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman, serta saran yang dapat penulis rekomendasikan dari pembahasan pada BAB sebelumnya. 10