Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.2 November 2016 :

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN TENAGA KERJA WANITA DI ACEH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.2 November 2016:

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

Abstrak. Abstract. Pendahuluan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB 3 METODE PENELITIAN

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.1 No.2 November 2016:

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang digunakan dengan menggunakan program SPSS versi

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Letak Geografis Kota Palembang terletak pada posisi antara 2 52 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

ANALISIS PENGARUH PRODUKSI, UPAH, DAN UNIT USAHA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. Lampung, Disperindag Provinsi Lampung, jurnal-jurnal ekonomi serta dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Tengah tahun dan apakah pengangguran berpengaruh terhadap

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2005 SAMPAI 2015

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pulau Pasaran terletak di kota Bandar Lampung berada pada RT 09 dan RT 10

ANALISIS VARIABEL MAKROEKONOMI ACEH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SANDANG DAN PANGAN DI KOTA AMBON

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

ANALISIS PENGARUH UPAH DAN PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENCARI KERJA DI INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap. 1. Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB I PENDAHULUAN. masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10),

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB V ANALISIS DATA. untuk mengetahui pengaruh modal perusahaan (X1), produktivitas tenaga kerja

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

ANALISIS PENGARUH SIMPANAN WAJIB ANGGOTA DAN PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA ANGGOTA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

ANALISIS INVESTASI LANGSUNG DI INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pendugaan Ordinary Least Square (OLS). Data pada penelitian ini dimasukkan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN TENAGA KERJA WANITA DI ACEH Husnul Maghfirah. M 1*, T. Zulham 2 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, email: husnulmaghfirah33@gmail.com 2) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, email: teukuzulham@unsyiah.ac.id Abstrak This research is motivated by the problem that many women who enter the job market. The desire of women in entering the world of work is encouraged by certain factors, particularly social and economic factors. The purpose of this study was to determine how the influence of education, inflation, and wages on women labor supply in Aceh. This study used multiple linear regression analysis. The data used in this research is secondary data. The number of years of data in this study were 15 yaers, started from 2000 to 2014. The results showed that from the variables of education, inflation, and wages, only two variables are positive and significantly impact on women labor supply in Aceh, namely education and wages. Based on the research that has been done, the level of women labor supply in Aceh is still low compared to men labor supply. Keywords: Women Labor Supply, Education, Inflation, Wage Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan banyaknya kaum wanita yang memasuki pasar tenaga kerja. Keinginan wanita dalam memasuki dunia kerja di dorong oleh faktor-faktor tertentu, khususnya faktor sosial dan ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor pendidikan, inflasi, dan upah terhadap penawaran tenaga kerja wanita di Aceh. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Jumlah tahun data dalam peneltian ini sebanyak 15 tahun yaitu dari tahun 2000-2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari variabel pendidikan, inflasi, dan upah hanya dua variabel yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap penawaran tenaga kerja wanita di Aceh, yaitu pendidikan dan upah. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, tingkat penawaran tenaga kerja wanita Aceh masih rendah dibandingkan tenaga kerja pria. Kata Kunci: Penawaran Tenaga Kerja Wanita, Pendidikan, Inflasi, Upah PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang menghadapi masalah yaitu melimpahnya tenaga kerja, terutama yang belum memperoleh kesempatan kerja. Ketimpangan yang terjadi antara pertumbuhan angkatan kerja dan kemampuan untuk menciptakan kesempatan kerja akan menimbulkan akibat buruk terhadap pembangunan suatu bangsa, seperti meningkatnya angka pengangguran. Kondisi pasar kerja di Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas angkatan kerja yang bekerja di lapangan kerja informal memiliki tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah. 523

Provinsi Aceh memiliki masalah dalam hal kualitas pendidikan. Tahun 2010, Aceh mendapat dana pembangunan sebesar 11 triliun rupiah dimana 30 persen dari dana tersebut dialokasikan untuk memajukan bidang pendidikan, namun tetap saja pendidikan di Aceh tergolong rendah di bandingkan provinsi-provinsi lain (Majid, 2014:16). Dalam kehidupan nyata, peningkatan dalam pendidikan tidak sebanding dengan penyerapan di dunia kerja. Ketika perempuan menyelesaikan pendidikannya, mereka mendapat kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan. Meningkatnya level pendidikan kaum wanita menunjukkan bahwa dunia pendidikan tidak mengenal diskriminasi dalam memberikan kesempatan memperoleh pendidikan bagi masyarakat (Siagian, 2004:83-84). UMP Provinsi Aceh setiap tahunnya mengalami peningkatan, dimana pada tahun 1997 sebesar Rp 128.000 sedangkan tahun 2014 sebesar Rp 1.750.000. Kebijakan peningkatan UMP mempunyai dampak yang bertolak belakang bagi pelaku ekonomi. Satu sisi bertujuan untuk meningkatkan tarif hidup pekerja, disisi lain dapat menurunkan kesempatan kerja yang mengakibatkan peningkatan pengangguran. Inflasi Aceh mengalami fluktuasi setiap tahunnya, tahun 2005 inflasi Aceh mengalami lonjakan sebesar 34,88 persen akibat pasca bencana Tsunami, sedangkan inflasi terendah terjadi pada tahun 2012 sebesar 0,22 persen akibat dari penurunan harga kelompok bahan makanan. Tingginya inflasi Aceh tidak terlepas dari belum berkembangnya sektor ekonomi masyarakat terutama sektor Usaha Kegiatan Mikro (UKM). Jumlah angkatan kerja wanita Aceh setiap tahunnya mengalami peningkatan. Data BPS menunjukkan jumlah angkatan kerja wanita Aceh tahun 2014 sebesar 2.123 jiwa dengan komposisi 1.334 jiwa adalah pria dan 779 jiwa adalah wanita. Keinginan wanita memasuki dunia kerja tentu didorong oleh faktor-faktor tertentu, khususnya faktor sosial dan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap partisipasi wanita dalam bekerja. TINJAUAN PUSTAKA Permintaan Tenaga Kerja Permintaan tenaga kerja adalah hubungan antara tingkat upah dan kuantitas tenaga kerja yang dikehendaki oleh perusahaan untuk dipekerjakan (Arfida, 2003). Menurut Sumarsono (2003:26), permintaan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan atau instansi tertentu dimana keuntungan yang didapatkan akan memberikan hasil yang maksimum. Secara umum permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh (Sumarsono, 2003:26): 1. Perubahan tingkat upah Apabila digunakan asumsi bahwa tingkat upah naik, maka akan terjadi hal-hal berikut: a) Naiknya tingkat upah akan meningkatkan biaya produksi perusahaan yang selanjutnya meningkatkan harga per unit barang yang di produksi. Biasanya konsumen akan mengurangi konsumsi terhadap barang tersebut, akibatnya banyak barang yang tidak terjual sehingga produsen menurunkan jumlah produksinya. Turunnya target produksi mengakibatkan berkurangnya tenaga kerja yang dibutuhkan. b) Apabila upah naik maka pengusaha lebih suka menggunakan teknologi padat modal untuk proses produksinya dan menggantikan kebutuhan tenaga kerja dengan kebutuhan barang barang modal seperti mesin. 524

2. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja: a) Naik turunnya permintaan pasar akan hasil produksi dari perusahaan yang bersangkutan. Apabila permintaan produksi meningkat maka produsen cenderung menambah kapasitas produksinya, sehingga akan menambahkan penggunaan tenaga kerja. b) Apabila harga barang-barang modal turun maka biaya produksi akan turun dan mengakibatkan harga jual per unit turun. Pada keadaan ini produsen cenderung meningkatkan produksi barangnya karena permintaan bertambah banyak. Permintaan tenaga kerja dapat bertambah karena peningkatan kegiatan perusahaan. Penawaran Tenaga Kerja Penawaran tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang disediakan oleh pemilik tenaga kerja pada setiap kemungkinan upah dalam jangka waktu tertentu. Dalam teori klasik sumber daya manusia adalah individu yang bebas mengambil keputusan untuk bekerja atau tidak. Teori ini didasarkan pada teori tentang konsumen, dimana setiap individu bertujuan untuk memaksimumkan kepuasan dengan kendala yang dihadapinya (Sholeh, 2007:66). Penawaran tenaga kerja mencakup semua orang yang mempunyai pekerjaan dalam masyarakat ditambah jumlah orang yang secara aktif mencari pekerjaan dan jumlah mereka yang seharusnya dapat diukur sertakan dalam kegiatan ekonomi (Suroto, 1992:176). Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran tenaga kerja menurut Simanjuntak (1998:45-54) adalah: 1. Jumlah penduduk yang masih bersekolah 2. Jumlah penduduk yang mengurus rumah tangga 3. Tingkat keberhasilan dan jumlah tanggungan dari keluarga yang bersangkutan 4. TPK dipengaruhi oleh umur 5. TPK dipengaruhi oleh tingkat upah 6. TPK dipengaruhi oleh tingkat pendidikan 7. TPK dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi 8. TPK dipengaruhi oleh inflasi. Pendidikan Tingkat pendidikan merupakan unsur dasar dari pembangunan manusia yang digunakan untuk mengukur dimensi pengetahuan penduduk. Indikator yang digunakan adalah rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf. Rata-rata lama sekolah adalah jumlah tahun yang digunakan penduduk usia 15 tahun ke atas dalam menempuh pendidikan formal, sedangkan angka melek huruf yaitu persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa membaca dan menulis. Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat di suatu daerah akan meningkatkan pendapatan masyarakat di daerah tersebut. Mutu dan kemampuan tenaga kerja Indonesia relatif rendah, untuk meningkatkannya telah dilakukan berbagai program dan pelatihan yang selaras dengan tuntutan perkembangan pembangunan dan teknologi agar dapat didayagunakan seefektif dan semaksimal mungkin (Manulang, 1995:27). Semakin tinggi pendidikan yang ditamatkan maka akan semakin tinggi pula kemampuan kerja atau produktivitas seseorang dalam bekerja. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui tamatan pendidikan diharapkan dapat mengurangi jumlah pengangguran dengan asumsi 525

tersedianya lapangan pekerjaan. Hal ini dikarenakan semakin tinggi kualitas seseorang maka peluang untuk bekerja semakin luas (Merizal, 2008). Inflasi Inflasi merupakan kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus menerus, akan tetapi kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat dikatakan sebagai inflasi kecuali bila kenaikan tersebut meluas atau mengakibatkan kenaikan kepada sebagian besar dari harga-harga barang lainnya (Boediono, 2005:155). Inflasi yang terjadi pada perekonomian di suatu daerah memiliki dampak diantaranya adalah menyebabkan perubahanperubahan output dan tenaga kerja dengan cara memotivasi perusahaan untuk memproduksi lebih atau kurang barang dan jasa tergantung intensitasi inflasi yang terjadi (Nanga, 2005:248). Naiknya agregat demand maka permintaan terhadap barang atau jasa akan naik yang tentunya harga-harga juga akan naik. Tingginya inflasi terjadi karena meningkatnya biaya produksi yang menyebabkan harga bahan untuk memenuhi output juga tinggi. Upah Upah yaitu pembayaran yang diperoleh dari berbagai bentuk jasa yang disediakan dan diberikan oleh pengusaha kepada tenaga kerja. Upah ditentukan dengan melibatkan evaluasi dari kontribusi karyawan sebagai bentuk penghargaan baik langsung maupun tidak langsung dengan kemampuan dari organisasi dan peraturan hukum yang berlaku (Sukirno, 2002:353). Upah minimum merupakan upah yang telah ditetapkan secara minimum regional, sektor regional, dan sub sektor. Dalam hal ini, upah minimum adalah upah pokok dan tunjangan. Tunjangan termasuk dalam minimum karena hal ini merupakan kebijakan upah minimum Indonesia yang tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: Per-01/Men/1999 dan UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 (Sumarsono, 2003:141). Tingkat upah minimum yang ditetapkan di atas tingkat upah rata-rata merupakan penyebab pengusaha dalam mengurangi tenaga kerja sehingga berkurangnya penyerapan tenaga kerja. Namun yang terjadi di pasar tenaga kerja, masyarakat yang menawarkan tenaga kerjanya lebih besar dibandingkan perusahaan yang meminta tenaga kerja sehingga pengangguran terjadi. METODE PENELITIAN Model Analisis Analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS), dimana persamaannya menurut Gujarati (1995) yaitu: Y = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e t (1) Dalam penelitian ini, persamaan di atas diimplementasikan sebagai berikut: WLS = β 0 + β 1 EDU + β 2 INF + β 3 W + e t......(2) 526

Dimana: WLS β 0 β 1 β 2 β 3 EDU INF W e t : Penawaran Tenaga Kerja Wanita : Konstanta : Koefisien Regresi : Pendidikan : Inflasi : Upah : Error Term Metode Analisis Penelitian ini menggunakan model analisis dengan metode Ordinary Least Square (OLS) dengan bantuan pengolah data sekunder menggunakan program Shazam 10.0. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2009). 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (Ghozali, 2011). 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2011). 4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menentukan apakah di dalam persamaan regresi terdapat masalah autokorelasi atau tidak (Daniyah, 2013). Uji Statistik 1. Uji T (Pengujian secara parsial) Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Daniyah, 2013). 2. Uji F (Pengujian secara simultan) Uji F dilakukan untuk menguji seluruh variabel independen yang diteliti mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Daniyah, 2013). 3. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi digunakan untuk menjelaskan dan mengetahui seberapa besar variasi dari variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen (Gujarati, 1997). 527

HASIL PEMBAHASAN Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan melihat p-value Jarque Bera pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Uji Normalitas Normality Test P-value Jarque Bera 0,848 Sumber: Hasil pengolahan data, Shazam 10.0 (2016) Berdasarkan output estimasi menggunakan Shazam 10.0 dapat disimpulkan bahwa p- value Jarque Bera Normalitty Test sebesar 0,848 (84,8 persen) lebih besar dari 0,05 (5 persen) menyatakan H 0 diterima dan H a ditolak, maka error term terdistribusi secara normal. Berdasarkan uji normalitas, analisis regresi layak digunakan. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untk melihat apakah dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi. Uji autokorelasi dilihat dari Durbin-Watson dengan hasil pengujian sebesar 2,59465 masih berada diantara 1,55-2,46 yang merupakan syarat sebuah model regresi dikatakan terbebas dari autokorelasi. Maka hipotesis yang diambil adalah H 0 diterima dan H a ditolak. Hal ini berarti bahwa model regresi dalam penelitian tidak terdapat korelasi (no correlation). Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui adanya penyimpangan dari syarat-syarat asumsi klasik pada model regresi dimana dalam model regresi harus dipenuhi syarat agar tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Tabel 2. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedasticity Tests P-value E**2 ON LAG (E**2) ARCH TEST 0,35596 Sumber: Hasil pengolahan data, Shazam 10.0 (2016) Dalam penelitian ini, p-value Heteroscedasticity Test yaitu 0,35596 (35,59 persen) lebih besar dari 0,05 (5 persen), maka H 0 diterima dan H a ditolak. Oleh karena itu, model regresi dalam penelitian ini tidak terdapat heteroskedastisitas atau homoskedastisitas. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi antara variabelvariabel bebas dalam model regresi linear berganda. Jika ada korelasi diantara variabel-variabel 528

bebas, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat menjadi terganggu. Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilat nilai Correlation Matrix of Coefficients pada tabel berikut ini: EDU 1.0000 Tabel 3. Uji Multikolinearitas Correlation Matrix of Coefficients INF 0.9214 1.0000 UMP -0.46634 0.10026 1.0000 CONSTANT 0.24836-0.64194-0.62511 1.0000 EDU INF UMP CONSTANT Sumber: Hasil pengolahan data, Shazam 10.0 (2016) Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa model regresi tidak terdapat gangguan gejala multikolinearitas. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai korelasi antara variabel bebas di bawah 0,8. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas (H 0 diterima) antara variabel bebas dalam model regresi. Hasil Regresi Untuk mengetahui berapa besar pengaruh pendidikan (EDU), inflasi (INF), dan upah (W) terhadap penawaran tenaga kerja wanita di Aceh, maka dapat diteliti dengan menggunakan model analisis regresi linear berganda yang diproses menggunakan Shazam 10.0. Berdasarkan model analisis maka diperoleh hasil perhitungan seperti Tabel 4 berikut: Tabel 4. Hasil Regresi Pengaruh Pendidikan, Inflasi, dan Upah terhadap Penawaran Tenaga Kerja Wanita di Aceh Variable Name Estimated Coefficient Standard Error T-Ratio 11 Df P-value EDU 2,5985 1,150 2,260 0,045 INF -5486,7 2223-2,468 0,031 W 0,14224 0,7029E-01 2,324 0,038 Constant 0,70802E+06 0,4850E+05 14,60 0,000 R 2 = 0,5068 Ttabel = 2,262 Adj. R 2 = 0,3723 Fhitung = 3,767 D-W = 2,59465 Ftabel = 3,36 Sumber: Hasil data output Shazam 10.0, Juni 2016 Adapun persamaan linear hasil regresi diatas adalah: WLS = 0,70802 + 2,5985(EDU) - 5486,7(INF) +0,14224(W) Berdasarkan hasil tabel di atas, pengaruh dari masing-masing variabel terhadap penawaran tenaga kerja wanita sebagai berikut: 1. Uji Koefisien Determinasi (Adj. R 2 ) Uji ini untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians variabel terikatnya. Dalam penelitian ini, Adj. R 2 sebesar 0,3723 menunjukkan kemampuan variabel bebas cukup ketepatannya dalam menjelaskan varians variabel terikat adalah 529

sebesar 37,23 persen. Sisanya 62,77 persen ditentukan oleh variabel-variabel yang tidak disertakan dalam penelitian ini. 2. Uji F (Uji simultan) Pengujian ini dilakukan untuk menguji pengaruh dari seluruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Dalam penelitian, F hitung sebesar 3,767 sedangkan F tabel sebesar 3,36 dimana F hitung > F tabel (3,767 > 3,36). Dilihat dari tingkat signifikansi sebesar 0,044 dimana jika p-value < 0,05 maka menerima H a dan menolak H 0. Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh dan signifikan terhadap variabel terikat. 3. Konstanta (β 0 ) sebesar 0,70802 menjelaskan apabila seluruh variabel yakni pendidikan, inflasi, dan upah dianggap konstan atau nol, maka jumlah penawaran tenaga kerja wanita sebesar 708,2 ribu jiwa. 4. Koefisien (β 1 ) sebesar 2,5985 menjelaskan jika terjadi peningkatan jumlah wanita yang menamatkan pendidikan sebanyak 1000 jiwa, maka penawaran tenaga kerja meningkat sebesar 259,85 ribu jiwa. Secara statistik p-value sebesar 0,045 < 0,05 menjelaskan bahwa variabel pendidikan berpengaruh positif dan signifikan. 5. Koefisien (β 2 ) sebesar -5486,7 menjelaskan jika terjadi peningkatan inflasi sebesar 1 persen, maka penawaran tenaga kerja wanita menurun sebesar 54,867 ribu jiwa. Secara statistik p- value sebesar 0,031 < 0,05 menjelaskan bahwa variabel inflasi berpengaruh negatif dan signifikan. 6. Koefisien (β 3 ) sebesar 0,14224 menjelaskan peningkatan upah sebesar Rp 100.000 menyebabkan peningkatan penawaran tenaga kerja wanita sebesar 14,224 ribu jiwa. Secara statistik p-value sebesar 0,038 < 0,05 menjelaskan bahwa variabel upah berpengaruh positif dan signifikan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel pendidikan (EDU) berhubungan positif dan signifikan terhadap penawaran tenaga kerja wanita di Aceh. Variabel inflasi (INF) berhubungan negatif dan signifikan terhadap penawaran tenaga kerja wanita. Variabel upah (W) berhubungan positif dan signifikan terhadap penawaran tenaga kerja wanita. 2. Koefisien determinasi (Adj. R 2 ) sebesar 0,3723 menunjukkan bahwa pendidikan, inflasi, dan upah berpengaruh terhadap penawaran tenaga kerja wanita sebesar 37,23 persen. Koefisien determinasi sebesar 0,3723 menunjukkan kemampuan variabel bebas cukup ketepatannya dalam menjelaskan varians variabel terikat sebesar 37,23 persen, sisanya 62,77 persen ditentukan oleh variabel-variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. 3. Uji F (uji simultan) dengan F hitung sebesar 3,767 dengan taraf signifikansi sebesar 0,044 menunjukkan bahwa variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. 4. Pengujian menggunakan uji T (secara parsial) menunjukkan variabel pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penawaran tenaga kerja wanita. Variabel inflasi berpengaruh negatif namun signifikan terhadap penawaran tenaga kerja wanita. Variabel upah berpengaruh positif dan signifikan terhadap penawaran tenaga kerja wanita. 530

Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat penulis kemukakan diantaranya sebagai berikut: 1. Melihat hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh negatif terhadap penawaran tenaga kerja wanita, pemerintah seharusnya lebih memerhatikan kondisi tenaga kerja wanita karena dominasi pekerjaan lebih banyak terhadap tenaga kerja pria. 2. Keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini, diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat menambahkan variabel lain selain ketiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini, misalnya dapat menggunakan variabel ketersediaan lapangan pekerjaan, waktu luang, diskriminasi terhadap pekerja wanita, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi penawaran tenaga kerja wanita. Diperlukan juga penambahan kurun waktu sampai data baru diterbitkan serta menggunakam metode yang lebih lengkap sehingga dapat dijadikan bahan perbandingan dan pertimbangan. DAFTAR PUSTAKA Arfida, B. (2003). Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta : Ghalia Indonesia. Boediono. (2005). Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE UGM. Daniyah, H. (2013). pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Loan Terhadap Penyaluran Kredit (PT. Bank ICB Bumiputera., TBK). Bandung: Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Manajemen, Universitas Pendidikan Indonesia. Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, I. (2009). Ekonometrika: Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gujarati, D. (1995). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga. Gujarati, D. (1997). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga. Majid, M. S. (2014). Analisis Tingkat Pendidikan dan Kemiskinan di Aceh. Jurnal Pencerahan, 8, 16. Manulang, H. S. (1995). Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Merizal, Y. (2008). Analisis Pengaruh Pendidikan, Tingkat Upah Minimum Kabupaten, dan Kesempatan Kerja Terhadap Pengangguran Terdidik di Kabupaten Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro Press. Nanga, M. (2005). Makroekonomi: Teori, Masalah, dan Kebijakan (Edisi ke-2). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Sholeh, M. (2007). Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja Wanita Serta Upah: Teori Serta Beberapa Potretnya di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 4, 66. Siagian, S. P. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Simanjuntak, P. (1998). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: BPFE UI. Sukirno, S. (2002). Teori Mikroekonomi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 531

Sumarsono, S. (2003). Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Suroto. (1992). Strategi Pembangunan dan Perencanaan Kesempatan Kerja. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 532