B M K G BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS I JUANDA SURABAYA Alamat : Bandar Udara Juanda Surabaya, Telp. 031 8668989, Fax. 031 8675342, 8673119 E-mail : meteojud@gmail.com, meteojud@yahoo.com ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN ANGIN KENCANG DI PRAMBON SIDOARJO TANGGAL 02 APRIL 2018 I. INFORMASI KEJADIAN LOKASI Perum Griya Prambon Asri, Desa Wonoplintahan, Kec. Prambon, Kab. Sidoarjo TANGGAL 02 April 2018 DAMPAK Hujan disertai angin kencang menyebabkan 2 rumah rusak ringan dan 1 warung rusak berat. II. DATA CURAH HUJAN Daerah Stamet Juanda Surabaya Stageof Tretes CH (mm/24jam) 0.8 mm 24.9 mm III. ANALISA METEOROLOGI INDIKATOR KETERANGAN 1. Pola Angin Dari analisa pola angin pada jam 07.00 dan 19.00 WIB terlihat adanya pola pertemuan massa udara. Hal ini menyebabkan adanya penumpukan massa udara di wilayah Jawa Timur khususnya di bagian utara yang mencakup wilayah Sidoarjo, sehingga mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif yang menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi. 2. Suhu Muka Laut Suhu muka laut di sekitar wilayah pewrairan Jawa Timur tercatat sebesar 29-32 C, dengan suhu tertinggi sebesar 32 C terdapat pada wilayah Perairan Selat Madura yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sidoarjo. Hal ini mengakibatkan suplai uap air ke atmosfer akibat penguapan sangat tinggi di sekitaran wilayah Perairan Selat Madura. 3. Analisa RAOB Rapatnya Grafik antara T dan Td menandakan kondisi atmosfer labil di wilayah Jawa Timur selama 12 jam kedepan, dengan nilai KI menunjukan potensi terjadinya Hujan Lebat disertai Petir dan Angin Kencang Sesaat berkisar 80-90% dan nilai LI menunjukan kemungkinan Hujan Lebat disertai Petir dan Angin Kencang Sesaat kuat. 4. Kelembapan Udara Di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya, kelembapan udara pada lapisan 850 mb dan 500 mb bernilai antara 70-90%, sedangkan pada lapisan 700 mb kelembapan udara lebih tinggi yaitu 70-100 %. Tingginya kelembapan ini menyebabkan massa uap air jenuh yang menjadi suplai pembentukan & pertumbuhan awan konvektif atau Cumulonimbus (Cb) mendapat dukungan dari lingkungan atmosfer yang basah. 5. Citra Radar Pantauan citra radar CMAX pada pukul 13.00 WIB terpantau adanya pembentukan awan Cb di wilayah Surabaya utara yang bergerak tumbuh membesar ke arah barat daya menuju lokasi kejadian pada pukul 14.00 WIB. Pada Pukul 14.30 WIB awan Cb sudah mencakupi wilayah kejadian hingga mulai pukul 15.30 WIB awan Cb sudah tidak mencakupi lokasi kejadian tersebut. Pada rentang waktu 14.30
hinggan 15.00 WIB awan Cb meliputi lokasi kejadian dengan nilai reflektifitas berkisar antara 40-55 dbz, yang menunjukan terjadinya Hujan Lebat disertai Petir dan Angin Kencang Sesaat di lokasi tersebut. Hal ini didukung dengan citra radar CAPPI (V) yang menunjukan adanya downburst (hentakan angin kencang dari Awan Cb) antara jam 14.30 hingga 15.10 WIB di lokasi kejadian, yang mana dibawa oleh pertumbuhan awan Cb yang berasal dari utara wilayah Surabaya. Angin kencang maksimum pada ketinggian 0.5 km teramati oleh radar di sekitar lokasi kejadian pada pukul 14.40 WIB dengan kecepatan maksimum mencapai 10 hingga 14 m/s atau 36 hingga 50.4 km/jam. 6. Citra Satelit Pada citra satelit Himawari produk EH terpantau pertumbuhan awan Cumulonimbus di sekitar wilayah lokasi kejadian pada pukul 13.30 hingga 16.00 WIB, dengan puncak suhu awan maksimum terendah berkisar antara -80 C hingga -100 C terjadi antara pukul 14.40 hingga 15.20 WIB. IV. KESIMPULAN Kejadian Hujan Lebat disertai Petir dan Angin Kencang berlangsung antara pukul 14.20-15.20 WIB menyebabkan kerusakan 2 rumah rusak ringan dan 1 warung rusak berat terjadi akibat pertumbuhan awan-awan Cumulonimbus yang signifikan. Dari analisa citra radar terlihat awan Cb mulanya terbentuk di utara wilayah Surabaya pada jam 13.00 WIB. Pada jam 14.30 hingga 15.10 WIB, awan Cb terpantau menyebabkan downburst (hentakan angin kencang dari Awan Cb) di lokasi kejadian. Angin kencang maksimum terpantau radar pada pukul 14.40 WIB dengan kecepatan maksimum mencapai 36 hingga 50.4 km/jam. Pertumbuhan Awan Cumulonimbus yang sangat siginifikan ini disebabkan karena adanya pola pertemuan massa udara di utara wilayah Jawa Timur, serta suplai uap air tinggi dari penguapan akibat suhu muka laut yang hangat khususnya di Perairan Selat Madura dengan didukung kondisi atmosfer yang labil memudahkan pengangkatan massa uap air dan kelembapan udara yang tinggi pada lapisan 850 hingga 500 mb meningkatkan massa uap air jenuh di sekitar lokasi kejadian. Kondisi Musim: Pada dasarian ke I bulan April 2018 di wilayah Kabupaten Sidoarjo dan sekitarnya secara keseluruhan masih diprakirakan berada pada musim penghujan. Pengaruh massa udara dari angin monsoon barat yang bersifat lembab menyebabkan masih tingginya suplai uap air yang terbawa ke wilayah Indonesia, termasuk Jawa timur. Giatnya aktivitas pusat tekanan rendah di Selatan wilayah Jawa timur mengakibatkan aliran monsoon barat saat melalui wilayah bagian Selatan Indonesia khususnya Jawa Timur mengalami perlambatan, sehingga meningkatkan potensi pembentukan awan-awan konvektif yang memiliki karakteristik menimbulkan Hujan Lebat disertai Petir dan Angin Kencang akibat pumpunan massa udara yang bersifat basah.
V. INFORMASI PERINGATAN DINI
LAMPIRAN https://faktualnews.co/2018/04/02/terkena-angin-kencang-puluhan-atap-rumah-dua-desasidoarjo-beterbangan/74659/
Gambar 1. Laporan Harian Pusdalops BPBD JATIM
Gambar 2. Pola Angin tanggal 02 April 2018 Jam 07.00 WIB (Atas) dan 19.00 WIB (Bawah)
Gambar 3. Suhu Muka Laut tanggal 02 April 2018 Gambar 4. Hasil Analisis Udara Atas RAOB tanggal 02 April 2018 Jam 07.00 WIB
500 mb 700 mb 850 mb 07.00 WIB 19.00 WIB Gambar 5. Kelembapan Udara Lapisan 850, 700, dan 500 mb tanggal 02 April 2018
13.00 WIB 14.00 WIB 14.30 WIB 14.40 WIB 14.50 WIB 15.00 WIB 15.30 WIB 16.00 WIB Gambar 6. Citra Radar CMAX tanggal 02 April 2018
13.00 WIB 14.20 WIB 14.30 WIB 14.40 WIB 14.50 WIB 15.00 WIB 15.10 WIB 16.00 WIB Gambar 7. Citra Radar CAPPI (V) tanggal 02 April 2018
13.00 WIB 14.00 WIB 14.30 WIB 15.00 WIB 15.30 WIB 16.00 WIB Gambar 8. Citra Satelit Himawari Produk EH tanggal 02 April 2018 Surabaya, 02 April 2018 Taufiq Hermawan & Forecaster BMKG Juanda