PREFIKS PADA TAJUK SOLOPOS EDISI DESEMBER 2016 SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMA. Oleh : Umi Fauziyah NIM. A

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa

KATA BERSUFIKS PADA TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN REDUPLIKASI (KATA ULANG) PADA KARANGAN SISWA KELAS VII B SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Di antara keempat kegiatan berbahasa tersebut, menulis

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi

Oleh: RIA SUSANTI A

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS EDISI OKTOBER 2014

BAB V PENUTUP. rubrik cerita Pasir Luhur Cinatur pada majalah PS, maka diperoleh simpulan

ANALISIS MORFEM BEBAS DAN MORFEM TERIKAT BAHASA MELAYU DIALEK RESUN KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kajian. Aji Kabupaten Jepara dapat disimpulkan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai hal manusia melahirkan ide-ide kreatif dengan

HEADLINE RIAU PREFIXES IN THE POS ISSUE 10 JUNE TO 30 JUNE 2016

ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

KATA JAHAT DENGAN SINONIMNYA DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS STRUKTURAL

ANALISIS REDUPLIKASI MORFOLOGIS BAHASA MELAYU SUB DIALEK MASYARAKAT SUNGAI GUNTUNG KECAMATAN KATEMAN KABUPATEN TEMBILAHAN RIAU

TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA

ANALISIS BENTUK MORFEM BAHASA MELAYU DIALEK TANJUNG AMBAT KECAMATAN SENAYANG

PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia dan pada undang-undang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. bahasa manusia. Sebagai alat komunikasi manusia, bahasa adalah suatu sistem

Iin Pratiwi Ningsih Manurung Drs. Azhar Umar, M.Pd. ABSTRAK

BENTUK DAN MAKNA VERBA DENOMINAL BAHASA JAWA DALAM SARIWARTA PADA PANJEBAR SEMANGAT EDISI TAHUN 2011

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN AFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SAMBI

ANALISIS KESALAHAN AFIKS PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

ABREVIASI DALAM MENU MAKANAN DAN MINUMAN DI KOTA SEMARANG: SUATU KAJIAN MORFOLOGIS

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis, Ejaan, Berita

ANALISIS FUNGSI DAN NOSI PREFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS Vlll E SMP NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN, JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di keluarga maupun di. peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Morfologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang

PENGGUNAAN BAHASA DALAM TEKS DESKRIPSI KARYA SISWA KELAS VII.6 SMP NEGERI 25 PADANG

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN)

BAB I PENDAHULUAN. gambar. Dengan kata lain, komik adalah sebuah cerita bergambar.

BAB I PENDAHULUAN. aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa tersebut. Sebuah kata dalam suatu bahasa dapat berupa simple word seperti table, good,

Penguasaan Kelas Kata Bahasa Indonesia. Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 18 Padang. Sri Fajarini. Mahasiswa Universitas Andalas)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, bahasa Indonesia semakin berkembang. Dalam penelitiannya

PROSES MORFOLOGIS PADA TERJEMAHAN AYAT-AYAT AL QUR AN YANG MENGGAMBARKAN KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW NASKAH PUBLIKASI

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

DEIKSIS PERSONA DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR KOMPAS EDISI NOVEMBER 2015 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM SURAT KABAR BATAM POS RUBRIK OPINI EDISI 11 JANUARI-11 MARET 2013 ARTIKEL E-JOURNAL

PERBANDINGAN MORFEM TERIKAT BAHASA INDONESIA DENGAN MORFEM TERIKAT BAHASA MELAYU SUBDIALEK KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL

BAB V PENUTUP. 1. Bentuk register medis anak dalam rubrik Konsultasi Ahli di Tabloid

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak

PEMAKAIAN PERPADUAN LEKSEM BAHASA INDONESIA DALAM TABLOID NOVA EDISI JULI Jurnal Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

ARTIKEL JURNAL LINA NOVITA SARI NPM Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

ANALISIS PENGGUNAAN KONFIKS PER-AN

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA KORAN REPUBLIKA

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. menghubungkan dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. 29

MAKNA REFERENSIAL PADA NAMA LAUNDRY DI KELURAHAN GONILAN, KECAMATAN KARTASURA, KABUPATEN SUKOHARJO

BAB 11 KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain ( KBBI,2007:588).

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT

ANALISIS FUNGSI DAN FAKTOR PENYEBAB PEMAKAIAN PREFIKS. MeN- YANG DOMINAN DALAM CERPEN MAJALAH STORY EDISI 14/ TH.II/ 25 AGUSTUS - 24 OKTOBER 2010

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

MASALAH-MASALAH MORFOLOGIS DALAM PENYUSUNAN KALIMAT SISWA KELAS XSMA WAHIDIYAH KEDIRI

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

ANALISIS REDUPLIKASI PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GATAK SUKOHARJO

ANALISIS REDUPLIKASI PADA KORAN JOGLO SEMAR EDISI BULAN SEPTEMBER 2016 DENGAN KAJIAN MORFOLOGI DAN IMPLEMENTASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA DI SMP

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh SRI DEWI RAMAWATI NIM

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia lainnya. Menurut Wedhawati dkk (2006: 1-2), Bahasa Jawa

ANALISIS REDUPLIKASI PADA TEKS ANEKDOT SURAT KABAR SOLOPOS DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI

KAJIAN CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI

BAB I PENDAHULUAN. system tulisan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007: 90,

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berkomunikasi merupakan hal yang sangat diperlukan saat

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA MORFEM SUB DIALEK BAHASA MELAYU MASYARAKAT SEKANAH KECAMATAN LINGGA UTARA KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL

ENDAH SULISTYAWATI A.510

Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

BENTUKAN KATA DALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA YANG DITULIS PELAJAR THAILAND PROGRAM DARMASISWA CIS-BIPA UM TAHUN

ANALISIS MORFOLOGIS DALAM NOVEL SARINAH: KEWADJIBAN WANITA DALAM PERDJOANGAN REPUBLIK INDONESIA KARYA Ir. SUKARNO BESERTA IMPLEMENTASINYA DI SMA

ANALISIS MORFEM BEBAS DAN MORFEM TERIKAT SUB DIALEK MELAYU PANCUR KABUPATEN LINGGA

PROSES MORFOLOGIS PEMBENTUKAN KATA RAGAM BAHASA WALIKA

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah ide-ide, penggambaran hal-hal atau benda-benda ataupun

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian tentang afiks dalam bahasa Banggai di Kecamatan Labobo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

PEMEROLEHAN KATA ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN DONGENG DI TK AISYIYAH PILANG MASARAN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

DESKRIPSI PENGGUNAAN METODE CERAMAH UNTUK PEMBELAJARAN MORFOLOGI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENGGUNAAN MORFEM PADA TEKS PIDATO SISWA KELAS VIII A

PELANGGARAN PRINSIP KESOPANAN BERBAHASA PADA RUBRIK POJOK NUWUN SEWU

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh FITRI LESTARI NIM

Transkripsi:

PREFIKS PADA TAJUK SOLOPOS EDISI DESEMBER 2016 SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh : Umi Fauziyah NIM. A310130106 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

PUBLIKASI ILMIAH i

iii

PREFIKS PADA TAJUK SOLOPOS EDISI DESEMBER 2016 SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMA Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi bentuk prefiks pada tajuk koran Solopos edisi Desember 2016 sebagai bahan ajar bahasa Indonesia di SMA. (2) mendeskripsikan tingkat kesalahan penggunaan prefiksasi pada tajuk koran Solopos edisi Desember 2016 sebagai bahan ajar bahasa Indonesia di SMA. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik simak dan catat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan. Metode padan adalah metode yang alat penuturnya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Bentuk-bentuk prefiks yang terdapat pada tajuk koran Solopos ada tujuh, yaitu (a) prefiks me-, (b) prefiks di-, (c) prefiks ber-, (d) prefiks pe-, (e) prefiks ter-, (f) prefiks se-, dan (g) prefiks ke-.mayoritas prefiks data yang ditemukan adalah prefiks ber- 45 data. (2) Makna prefiks yang terdapat pada tajuk koran Solopos adalah melalui, melihat, melarang, ditutup, dibuat, diberi, berlaku, berhenti, terutama, sejumlah dan selama. Namun makna prefiks yang sering ditemukan adalah makna prefiks ber- dan makna prefiks me-. Kata Kunci : Tajuk koran, prefiks, metode Abstract The purpose of the research to,(1) Identify the prefix form in header of Solopos newspaperson December 2016 edition as ateaching materials of Indonesian language in the high school.(2) describe the level of misuse of prefixon the headerof Solopos newspapers on December 2016 edition as a teaching materials of Indonesian language in the high school.data collection techniques in this study is a technique to refer and record.data analysis technique used in this research is matching method.matching method is a method which the speakers are outside, regardless, and not part of the language.the results of this study were (1) there are sevenprefix forms are contained in the header of Solopos newspapers,namely (a) me-, (b) di-, (c) ber-, (d) pe-, (e) ter-, (f) se-, and (g) ke-.the majority of the data found there are 45 data using prefixber-.(2) The meaning of prefix in the headline of Soloposnewspapers are 'through', 'seeing', 'forbid', 'closed', 'made', 'given','valid', 'stop', 'especially' ',amount', and 'during'.however, the commonly used prefix meaning are 'ber-' and ' me-'. Keywords:Newspapers headers, prefix, method 1

1. PENDAHULUAN Kridalaksana (2009:24) bahasa adalah alat komunikasi verbal yang digunakan dalam suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Sedangkan menurut Sutedi (2009:2) bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, dan keinginan kepada orang lain. Chaer (2007:3) menyatakan bahwa ilmu linguistik disebut juga linguistik umum (general liguistics) yang tidak hanya mengkaji sebuah bahasa saja, seperti bahasa Jawa atau bahasa Arab, melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya. Pada penelitian ini, penulis meneliti tentang linguistik dari segi morfologi. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) Bagaimana bentuk prefiksasi pada tajuk koran Solopos edisi Desember 2016 sebagai bahan ajar bahasa Indonesia di SMA, (2) Bagaimana proses prefiksasi pada tajuk koran Solopos edisi Desember 2016 sebagai bahan ajar bahasa Indonesia di SMA, (3) Bagaimana implementasi bentuk reduplikasi yang terdapat pada tajuk koran Solopos edisi Desember 2016 sebagai bahan ajar bahasa Indonesia di SMA. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Mengidentifikasi bentuk prefiksasi pada tajuk koran Solopos edisi Desember 2016 sebagai bahan ajar bahasa Indonesia di SMA, (2) Mendeskripsikan tingkat kesalahan penggunaan prefiksasi pada tajuk koran Solopos edisi Desember 2016 sebagai bahan ajar bahasa Indonesia di SMA, (3) Memaparkan implementasi bentuk prefiksasi yang terdapat pada tajuk koran Solopos edisi Desember 2016 sebagai bahan ajar bahasa Indonesia di SMA. Menurut Ramlan (2001:21) morfologi ialah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fngsi perubahan-perubahan bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik. Sedangkan, Nurhayati dan Siti Mulyani (2006:62), menyatakan morfologi adalah ilmu yang membicarakan kata dan proses pengubahannya. 2

Menurut Chaer (2008:7) menyatakan bahwa objek kajian morfologi adalah satuan-satuan morfologi, proses-proses morfologi, dan alat-alat dalam proses morfologi itu. Satuan morfologi adalah morfem (akar atau afiks) dan kata. Proses morfologi melibatkan komponen, antara lain: komponen dasar atau bentuk dasar, alat pembentuk (afiks, duplikasi, komposisi), dan makna gramatikal.berdasarkan uraian tersebut penelitian ini membahas bentuk-bentuk dan makna prefiks yang terdapat pada tajuk koran Solopos edisi Desember 2016. Penelitian ini dilengkapi dengan penelitian yang relevan untuk mengetahui keaslian karya ilmiah ini yaitu Sumadi (2006) meneliti Morfem (pe-) sebagai Prefiks dan Alomorf dalam Bahasa Indonesia. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan status sebenarnya yang dimiliki oleh morfem (pe-) di dalam bahasa Indonesia. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumadi terdapat pada objek penelitian. Penelitian ini objeknya adalah koran Solopos edisi Desember 2016 dan penelitian yang dilakukan oleh Sumadi objeknya adalah proses pembelajaran. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumadi adalah sama-sama meneliti tentang prefiks. La Ino (2009) meneliti Proses Morfologis Prefiks dalam Bahasa Wolio (Kajian Transformasi Generatif). Hasil penelitian secara khusus membahas tentang variasi perubahan bentuk infiks dalam BW secara transformasi generatif. Secara khusus pula kajian ini bertujuan untuk menganalisis variasi perubahan infiks dalam BW secara transformasi generatif. Persamaan penelitian ini dengan Sumadi yaitu sama-sama meneliti tentang prefiks. Harry Ramza (2014) dengan judul Analisis Hubungan Me dan Ber pada setiap Perenggan dalam Tulisan Cerita Pendek Kembali Kasih. Hasil penelitian menerangkan tentang analisis hubungan penggunaan Me dan Ber pada setiap Perenggan dalam cerita pendek yang ditulis oleh Nor Azida Ishak pada majalah Pelita Bahasa edisi Julai 2012. Persamaan penelitian yang dilakukan Harry Ramza (2014) dengan penelitian ini sama-sama meneliti kata Me dan Ber pada tulisan. 3

2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif. Strategi penelitian deskriptif adalah Prosedur pemecahan masalah dengan memaparkan keadaan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi, 1994:73). Dalam hal ini, masalah yang dapat dideskripsikan adalah menganalisis prefiksasi dalam koran Solopos sebagai bahan ajar bahasa Indonesia SMA. Subjek penelitian ini adalah menggunakan suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber data. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode dokumentasi. Menurut Arikunto (2002:206) menyatakan bahwa dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan lain sebagainya. Data dalam penelitian ini yaitu berupa prefiks yang terdapat pada tajuk koran Solopos edisi Desember 2016. Pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik simak dan catat. Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik simak. Teknik catat yaitu dilakukan dengan pencatatan pada kartu data yang segera dilanjutkan dengan klasifikasi (Sudaryanto, 1993:135). Teknik yang digunakan adalah teknik simak dan catat. Mahsun (2005:92-93) menyatakan bahwa metode simak merupakan cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh data yang dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa, sedangkan teknik catat adalah teknik lanjutan yang dilakukan ketika menerapkan metode simak. Teknik keabsahan data yang dipakai peneliti dalam penelitian ini yaitu teknik trianggulasi teori. Teknik trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2013:330). Teknik trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi teori. Trianggulasi teori memanfaatkan dua teori atau lebih untuk dipadukan. Penerapannya dilakukan dengan 4

cara mengecek kembali data-data yang telah diperoleh. Data yang diperoleh kemudian dicek dengan trianggulasi teori. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Penelitian Berikut ini adalah hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti tentang bentuk-bentuk dan makna prefiks yang terdapat pada tajuk koran Solopos edisi Desember 2016: 3.1.1 Prefiks me- Korpus Data 1 Melalui sistem ini semua kegiatan diharapkan bisa berjalan linier 1. Korpus Data 1 sesuaidengan perencanaan lewat aplikasi e-bansos dan e-musrenbang. Kata melalui menunjukkan penggunaan prefiks me-. Bentuk dasar lalui memiliki makna berjalan lewat, sedangkan kata melalui pada kata di atas berarti memiliki makna melewati. Makna dalam data tersebut adalah laluinya semua kegiatan berjalan linear. Bentuk dasar lalui berkategori verba, setelah mendapatkan imbuhan prefiks me- berkategori verba. Jadi, fungsi prefiks me- pada kata melalui membentuk verba dasar verba. Korpus Data 2 Langkah Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, menerbitkan aturan melarang penggunaan bahasa Inggris untuk penamaan perumahan baru perlu kita apresiasi. Kata melarang menunjukkan penggunaan prefiks me-. Bentuk dasar larang memiliki makna tidak memperbolehkan, sedangkan kata melarang pada kata di atas berarti memiliki makna tidak memperbolehkan berbuat sesuatu. Makna dalam data tersebut adalah larangan bupati Purwakarta menerbitkan aturan. 5

Bentuk dasar larang berkategori verba, setelah mendapatkan imbuhan prefiks me- berkategori verba. Jadi, fungsi prefiks me- pada kata melarang membentuk verba dasar verba. 3.1.2 Prefiks di- Korpus Data 3 Langkah ini perlu didukung dengan pembangunan sistem yang lebih terbuka sehingga TNI bisa dikontrol dari luar. Kata dikontrol pada data menunjukkan penggunaan prefiks di. Dalam kata dikontrol terdapat unsur di- sebagai prefiks yang melekat pada bentuk kontrol. Morfem di- tidak mempunyai makna apabila berdiri sendiri, tetapi setelah bergabung dengan kata kontrol, morfem di- menjadi memiliki makna yaitu kontrolnya TNI dapat mengawasi pembangunan sistem yang terbuka. Bentuk dasar kontrol berkategori verba, setelah mendapatkan imbuhan prefiks di- berkategori verba. Jadi, fungsi prefiks di- pada kata dikontrol membentuk verba dasar verba. Korpus Data 4 Frekuensi perjalanan kereta api yang makin banyak dan membuat palang pintu perlintasan kereta makin sering ditutup makin memperparah kemacetan di lokasi ini. Kata ditutup pada data menunjukkan penggunaan prefiks di-dan tutup. Dalam kata ditutup terdapat unsur di- sebagai prefiks yang melekat pada bentuk tutup. Morfem di- tidak mempunyai makna apabila berdiri sendiri, tetapi setelah bergabung dengan kata tutup, morfem di- menjadi memiliki makna tutupnya perlintasan kereta tidak terbuka karena frekuensi kereta api semakin banyak. Bentuk dasar tutup berkategori verba, setelah mendapatkan imbuhan prefiks di- berkategori verba. Jadi, fungsi prefiks di- pada kata ditutup membentuk verba dasar verba. 6

3.1.3 Prefiks ber- Korpus 5 Gejala beberapa tahun terakhir menunjukkan gaya bermedia sosial kian Kata bermedia pada data menunjukkan penggunaan prefiks ber-dan mengabaikan etika yang semestinya morfem media. Dalam kata media terdapat unsur ber- sebagai prefiks yang melekat pada bentuk media. Morfem ber- tidak mempunyai makna apabila berdiri sendiri, tetapi setelah bergabung dengan kata media morfem bermenjadi memiliki makna medianya menunjukkan gaya etika yang semestinya. Bentuk dasar media berkategori nomina, setelah mendapatkan imbuhan prefiks ber- kategori verba. Jadi, fungsi prefiks ber- pada kata bermedia membentuk verba dasar nomina. Korpus Data 6 Imbas praktik demikian ini tentu saja bagi yang menjadi objek atau sasaran tak berhenti hanya di dunia maya. Kata berhenti pada data menunjukkan penggunaan prefiks ber-dan morfem henti. Dalam kata henti terdapat unsur ber- sebagai prefiks yang melekat pada bentuk henti. Morfem ber- tidak mempunyai makna apabila berdiri sendiri, tetapi setelah bergabung dengan kata henti morfem bermenjadi memiliki makna hentinya praktik menjadi sasaran di dunia maya. Bentuk dasar henti berkategori verba, setelah mendapatkan imbuhan prefiks ber- kategori verba. Jadi, fungsi prefiks ber- pada kata berhenti membentuk verba kata dasar verba. Korpus Data 7 Kenihilan eksistensi ruang yang jamak menjadi konteks komunikasi kemudian berimbas menihilkan aturan-aturan komunikasi. 7

Kata berimbas pada data menunjukkan penggunaan prefiks ber-dan morfem imbas. Dalam kata imbas terdapat unsur ber- sebagai prefiks yang melekat pada bentuk imbas. Morfem ber- tidak mempunyai makna apabila berdiri sendiri, tetapi setelah bergabung dengan kata imbas morfem bermenjadi memiliki makna imbasnya eksistensi komunikasi. Bentuk dasarimbas berkategori verba, setelah mendapatkan imbuhan prefiks ber- kategori verba. Jadi, fungsi prefiks ber- pada kata berimbas membentuk verba kata dasar verba. Korpus Data 7 TNI sudah membuka pintu, tinggal bagaimana aparat penegak hukum perlu memainkan siasat yang tepat supaya langkah pemberantasan korupsi di tubuh TNI berjalan optimal. Kata berjalan pada data menunjukkan penggunaan prefiks ber-dan morfem jalan. Dalam kata jalan terdapat unsur ber- sebagai prefiks yang melekat pada bentuk jalan. Morfem ber- tidak mempunyai makna apabila berdiri sendiri, tetapi setelah bergabung dengan kata jalanmorfem bermenjadi memiliki makna jalannya TNI membuka pintu pemberantasan korupsi yang optimal. Bentuk dasar jalan berkategori verba, setelah mendapatkan imbuhan prefiks ber- kategori verba. Jadi, fungsi prefiks ber- pada kata berjalan membentuk verba kata dasar verba. 3.1.4 Prefiks pe- Korpus Data 8 Para pemuka masyarakat, formal maupun nonformal, rata-rata tak terampil berbahasa Indonesia secara baik dan benar. Kata pemuka pada data menunjukkan morfem pe- dan muka. Dalam kata pemuka terdapat unsur pe- sebagai prefiks yang melekat pada bentuk muka. Morfem pe- tidak mempunyai makna apabila berdiri sendiri, tetapi 8

setelah bergabung dengan kata muka morfem pe- menjadi memiliki makna mukanya masyarakat formal maupun nonformal. Bentuk dasar muka berkategori nomina, setelah mendapatkan imbuhan prefiks ber- kategori nomina. Jadi, fungsi prefiks ber- pada kata pemuka membentuk nomina kata dasar nomina. Korpus Data 9 Perumusan bahasa Indonesia punya arti besar bagi proses penyatuan rakyat Indonesia. Kata perumusan pada data menunjukkan morfem pe- dan rumusan. Dalam kata rumusanterdapat unsur pe- sebagai prefiks yang melekat pada bentuk rumusan. Morfem pe- tidak mempunyai makna apabila berdiri sendiri, tetapi setelah bergabung dengan kata rumusan morfem pe- menjadi memiliki makna rumusannya mempunyai arti besar bagi rakyat Indonesia. Bentuk dasar rumusan berkategori nomina, setelah mendapatkan imbuhan prefiks ber- kategori verba. Jadi, fungsi prefiks ber- pada kata perumusan membentuk verba kata dasar nomina. 3.1.5 Prefiks ter- Korpus Data 10 Bila rencana ini terwujud maka terintegrasilan sistem transportasi dengan simpul Terminal Tirtonadi, Stadiun Solo Balapan, dan Bandara Adisoemarmo. Kata terwujud pada data menunjukkan morfem ter- dan wujud. Dalam kata wujud terdapat unsur ter- sebagai prefiks yang melekat pada bentuk wujud. Morfem ter- tidak mempunyai makna apabila berdiri sendiri, tetapi setelah bergabung dengan kata wujud morfem ter- menjadi memiliki makna 9

wujudnya sistem transportasi di Terminal Tirtonadi, Stasiun Balapan, dan Bandara Adisoemarmo. Bentuk dasar wujud berkategori verba, setelah mendapatkan imbuhan prefiks ter- kategori verba. Jadi, fungsi prefiks ter- pada kata terwujud membentuk verba kata dasar verba. Korpus Data 11 Tiga pemerintah daerah inilah yang terlibat langsung dalam pembangunan integrasi sistem transportasi darat dan udara ini kerena ditiga daerah ini ada kawasan-kawasan yang terhubung. Kata terhubung pada data menunjukkan morfem ter- dan hubung. Dalam kata terhubung terdapat unsur ter- sebagai prefiks yang melekat pada bentuk hubung. Morfem ter- tidak mempunyai makna apabila berdiri sendiri, tetapi setelah bergabung dengan kata hubung morfem ter- menjadi memiliki makna hubungan pemerintah daerah dalam pembangunan sistem transportasi. Bentuk dasar hubung berkategori verba, setelah mendapatkan imbuhan prefiks ter- kategori verba. Jadi, fungsi prefiks ter- pada kata terhubung membentuk verba kata dasar verba. 3.1.6 Prefiks se- Korpus Data 12 Dalam setahun petani di desa tersebut hanya bisa dua kali menanam padi, itu pun tak selalu bisa dipanen. Kata setahun pada data menunjukkan morfem se- dan tahun. Dalam kata setahun terdapat unsur se- sebagai prefiks yang melekat pada bentuk tahun. Morfem se- tidak mempunyai makna apabila berdiri sendiri, tetapi setelah bergabung dengan kata setahun morfem se- menjadi memiliki makna tahunnya petani memanen padi. 10

Bentuk dasar tahun berkategori bilangan, setelah mendapatkan imbuhan prefiks se- kategori keterangan. Jadi, fungsi prefiks se- pada kata setahun membentuk keterangan kata dasar bilangan. Korpus Data 13 Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menemukan fakta penggunaan bahasa Indonesia di sejumlah lembaga pendidikan di Solo perlu dibenahi. Kata sejumlah pada data menunjukkan morfem se- dan jumlah. Dalam kata jumlah terdapat unsur se- sebagai prefiks yang melekat pada bentuk jumlah. Morfem se- tidak mempunyai makna apabila berdiri sendiri, tetapi setelah bergabung dengan kata sejumlah morfem se- menjadi memiliki makna jumlahnya fakta yang ditemukan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah tentang penggunaan bahasa. Bentuk dasar jumlah berkategori nomina, setelah mendapatkan imbuhan prefiks se- kategori nomina. Jadi, fungsi prefiks se- pada kata sejumlah membentuk nomina kata dasar. 3.2 Pembahasan Pembelajaran bahasa Indonesia SMA kelas XI dengan menggunakan proses prefiks pada koran Solopos edisi bulan Desember 2016 didasarkan dengan berpedoman pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) berupa mengidentifikasi kata-kata yang mengalamai proses morfologis. Cara yang digunakan yaitu dengan memberikan materi morfologi berupa proses prefiksasi kemudian siswa membaca koran Solopos edisi Desember 2016 secara mandiri. Koran Solopos tersebut kemudian dibaca oleh siswa dan sekaligus menganalisis proses prefiks yang ada pada koran Solopos edisi Desember 2016. Pembelajaran yang bersifat langsung, umumnya bersifat teoritis dan historis, hanya merupakan alat bantu untuk menunjang kemampuan apresisasi 11

kreatif secara langsung. Pemilihan bahan ajar dan pemberian tugas, hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan perkembangan kejiwaan dan aspek kognitif, juga afektif dan psikomotorik. Penelitian prefiks pada koran Solopos edisi Desember 2016 sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi yang dikehendaki. Indikator pencapaian itu adalah mengidentifikasi kata yang memiliki imbuhan pada awalan. Hasil analisis bentuk-bentuk prefiks me-kata seperti; 1) melihat yang menyatakan makna memandang, 2) menulis yang menyatakan makna membuat huruf, 3) memakanyang menyatakan makna menghabiskan, dan 4) menilai yang menyatakan makna memperkirakan dan lain-lain. Hasil penelitian ini dibandingkan dengan penelitian terdahulu yang releven. Pertama, Sumadi (2006) meneliti Morfem (pe-) sebagai Prefiks dan Alomorf dalam Bahasa Indonesia. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan status sebenarnya yang dimiliki oleh morfem (pe-) di dalam bahasa Indonesia. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Sumadi (2006) yaitu sama-sama meneliti tentang prefiks. Kedua, penelitian Harry Ramza (2014) dengan judul Analisis Hubungan Me dan Ber pada setiap Perenggan dalam Tulisan Cerita Pendek Kembali Kasih. Hasil penelitian menerangkan tentang analisis hubungan penggunaan Me dan Ber pada setiap Perenggan dalam cerita pendek yang ditulis oleh Nor Azida Ishak pada majalah Pelita Bahasa edisi Julai 2012. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan kata penghubung Me dan Ber dalam kata asas dapat memberikan makna baru sehingga memberitahukan kepada pembaca tentang maksud dan tujuan kata dalam tajuk koran Solopos edisi Desember 2016. 4. PENUTUP Setelah dilakukan analisis prefiks pada tajuk koran Solopos dapat ditarik simpulan; (1) Proses prefiks yang terdapat pada koran Solopos edisi Desember 2016 ada enam, yaitu prefiks me- terdapat 14 data, prefiks di- terdapat 34, prefiks ber- terdapat 45, prefiks pe- terdapat 6, prefiks ter- terdapat 23, dan prefiks se- 12

terdapat 10, (2) Makna prefiks yang terdapat pada koran Solopos edisi Desember 2016 adalah prefiks me-, prefiks di-, prefiks ber-, prefiks pe-, prefiks ter-, prefiks se-. Namun, yang paling banyak ditemukan adalah prefiks ber- sebagai gambaran dalam rubrik koran Solopos edisi Desember 2016, (3) Relevansi hasil penelitian prefiks yang terdapat pada koran Solopos edisi Desember 2016 dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Hasil penelitian prefiks dapat digunakan sebagai bahan ajar bahasa di SMA. Berdasarkan simpulan dan implementasi di atas peneliti menyampaikan beberapa saran kepada(1) Guru mampu mengajarkan metode pembelajaran berbasis teks dalam bentuk koran sesuai dengan kurikulum yang berlaku kepada peserta didik sehingga pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan rencana. Dan dengan tujuan perbendaharaan kata yang dimiliki siswa dapat bervariasi, (2) peserta didik mampu memperbanyak membaca agar mendapat perbendaharaan kata yang banyak, (3) bagi sekolah bagi penggunaan bahan ajar disesuaikan dengan proses pembelajaran dan untuk koran Solopos setiap rubrik dapat dijadikan bahan ajar yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Ino, La. 2009. Proses Morfonologis Prefiks dalam Bahasa Walio (Kajian Transformasi Generatif). Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, Vol. 4, No. 1, Juni 2009, 1693-4725. Kridalaksana, Harimurti. 1990. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia. Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 13

Nawawi, Hadari. 1994. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gajahmada University Press. Ramlan, M. 2001. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: Karyono. Ramza, Harry. 2014. Analisis Hubungan Imbuhan Me dan Ber pada setiap Peranggan dalam Tulisan Cerita Pendek Kembali Kasih. Jurnal Matematika Terapan Indonesia, Vol. 1, No. 1, 2014. Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata Darma University Press. Sumadi. 2006. Morfem (pe-) sebagai Prefiks dan Alomorf dalam Bahasa Indonesia. Jurnal Widyaparwa, Vol. 34, No. 1, Juni 2006, 1-12. Sutedi, Dedi. 2009. Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora. 14