PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

Menurut Hamalik (1994) belajar merupakan suatu pertumbuhan atau perubahan dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam

BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. EACT yang dikutip oleh Rohani (2007:2) media adalah segala bentuk yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

MAKALAH PENDIDIKAN IPS SD 2. Penggunaan Media Grafis Bagan dalam Pembelajaran

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS SATU

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

II. TINJAUAN PUSTAKA. masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat. jawaban dan kebenaran atas suatu masalah.

Poster Pendidikan. Soal:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran Picture and Picture adalah model pembelajaran yang

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. harus terjadi agar dalam pembelajaran tidak terasa monoton dan hanya bisa

MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan

Pemanfaatan Media Visual dalam Menunjang Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Matematika di Sekolah Dasar. termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas.

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tentang pemahaman siswa. Biasanya siswa memahami sesuatu hanya melalui

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti

PERANAN MEDIA GAMBAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK DI KELOMPOK B TK MELATI BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG. Oleh FENI TOHEBA 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti

I. TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian

BAB II KAJIAN TEORI. perlu diadakan penemuan baru dan pemanfaatan media yang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Menggunakan Media Gambar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MEDIA DAN PROSES BELAJAR-MENGAJAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerima pesan. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang

UNIT 8. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.3, April 2015, hal ISSN:

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

Merinda Solikhah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Agar tidak tertinggal dan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2009:6). Menurut Gagne (dalam Sadiman, 2006:6) menyatakan bahwa media

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Di antara media pembelajaran, media gambar adalah media yang palingumum dipakai. Hal ini

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn

BAB V PEMBAHASAN. siswa SDN 02 Kendalbulur, Boyolangu, Tulungagung. pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Usulan Penelitian B. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Hakikat IPA Tujuan Pembelajaran IPA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media merupakan sarana fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi atau

BAB VI MEDIA PENGAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MEDIA 2 DIMENSI. Disusun oleh: SAIFUL AMIEN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

PENGGUNAAN MEDIA INSTRUKSIONAL EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan baik itu anak yang normal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Sketsa BAB I PENDAHAULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal

PEMBELAJARAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS PADA MINAT BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 13 POASIA KECAMATAN KAMBU KOTA KENDARI

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dipahami selain sebagai proses juga merupakan sebuah hasil.

Transkripsi:

116 LENTERA LENTERA PENDIDIKAN, PENDIDIKAN, EDISI EDISI X, X, NO. NO. 1, JUNI 1, JUNI 2007 2007 (116 123) PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN Oleh: Safei ABSTRACT: The existence of teacher in educational sector is very important, because, the teacher is one of components instructional system which decides educational quality in the future. In teaching learning process, a teacher is demanded to do the instruction effectively and efficiently. Therefore, the use of graphic media in becomes a solution in teaching learning process with verbal teaching in the classroom. By using graphic media in teaching learning process can increase the learner interest and attention and it can also make clear the material is presented. It is very simple and easy to make it relatively cheaper. Besides that, it can help the teacher in teaching and learning process in order to help the leaner to study. KEYWORDS: Aplikasi, media grafis, proses pembelajaran PENGGUNAAN media grafis dalam pembelajaran dewasa ini bukan lagi merupakan hal yang baru dalam dunia pendidikan, karena dengan adanya media tersebut akan lebih meningkatkan daya serap siswa dalam memahami pesan-pesan pembelajaran. Dengan begitu, pengajaran yang serba verbalistik dalam proses pembelajaran di kelas akan berkurang dengan sendirinya, sehingga proses pembelajaran merupakan hubungan timbal balik antara seorang guru dengan murid-muridnya dalam kelas. Proses hubungan di atas disebut dengan proses interaksi edukatif. Artinya, guru dalam proses pembelajaran bukan hanya sebagai pengajar semata, tetapi lebih dari itu berfungsi juga sebagai pendidik. Dengan demikian, tugas dan tanggung jawab seorang guru cukup berat, karena kesalahan dalam cara mengajar bukan hanya membuang waktu dan tenaga secara sia-sia melainkan juga dapat merusak tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab guru, sebagaimna yang sudah lazim dikenal dalam dunia pendidikan, maka pendapat di bawah ini menjadi sangat relevan, yaitu: Guru wajib memiliki pengetahuan tentang tehnik-tehnik mengaktifkan murid, tehnik bertanya, metode mengajar, cara berkomunikasi

SAFEI, PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS 117 dengan orang lain, menjadikan dirinya sebagai contoh tauladan, manusia yang takwa serta pula sehat jasmani dan rohaninya. 1 Dari pendapat tersebut dipahami bahwa eksistensi guru dalam dunia pendidikan memang sangat penting. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa guru adalah salah satu komponen determinan dalam menentukan kualitas pendidikan di masa yang akan datang. Untuk itulah, guru dituntut untuk terampil menggunakan media pembelajaran, seperti media grafis. Penggunaan media grafis oleh seorang guru dalam proses pembelajaran dianggap sangat penting, terutama bila dikaitkan dengan pengembangan instruksional dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan begitu diharapkan pada diri siswa akan diperoleh hasil belajar yang lebih optimal. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka tulisan ini akan mengacu pada kerangka referensi, sebagai berikut: 1. Pengertian media grafis dan macam-macamnya 2. Fungsi media grafis dalam proses pembelajaran 3. Kelebihan dan keterbatasannya Kerangka referensi tersebut akan mewarnai pembahasan tulisan ini. Sehubungan dengan hal tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam tulisan ini adalah: Bagaimana penggunaan media grafis dalam proses pembelajaran? Untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut, dapat dilihat dan ditelaah lebih dalam pada uraian tulisan ini lebih lanjut. MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN Sebelum membahas lebih jauh tentang penggunaan media grafis dalam proses pembelajaran, maka penulis terlebih dahulu akan memberikan uraian tentang pengertian dan macam-macam media grafis dalam proses pembelajaran. Pengertian Media Grafis dalam Proses Pembelajaran Sebelum menjelaskan pengertian media grafis lebih lanjut ada baiknya dilihat beberapa teori media dalam arti umum. Media berasal dari kata latin medium, yang berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. 2 Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat yang diungkapkan oleh Blake dan Horalsen bahwa media adalah saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan antara sumber dengan penerima pesan. 3 Dari beberapa batasan tentang media dapat disimpulkan bahwa media adalah perangkat lunak dan perangkat keras yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan informasi dari pengirim pesan ke penerima pesan, selanjutnya penulis memberikan pengertian tentang media grafis.

118 LENTERA PENDIDIKAN, EDISI X, NO. 1, JUNI 2007 Pengertian media grafis yang dimaksudkan dalam tulisan ini ialah seni atau ilmu menggambar, terutama diartikan untuk menggambar mekanik, juga diartikan sebagai penjelasan yang hidup, penjelasan yang kuat atau penyajian yang efektif. 4 Grafis yang kuat atau penjelasan penyajian melalui media pembelajaran dapat dilakukan dengan mengombinasikan fakta-fakta, gagasan-gagasan secara jelas dan kuat melalui perpaduan antara ungkapan kata-kata dan gambar. 5 Pengertian yang sama juga dikemukakan oleh Nana Sudjana bahwa grafis adalah media pembelajaran yang terdiri atas lambang-lambang, titik-titik dan simbol serta garis-garis yang menghubungkan variabel yang satu dengan yang lainnya. 6 Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa media grafis dalam peranannya sebagai penyalur pesan dari pengirim kepada penerima pesan yang mengandalkan simbol-simbol atau garisgaris maupun gambar-gambar bahkan titik-titik yang bersifat visual. Jadi, untuk menangkap informasi yang disalurkan melalui media ini (media grafis), indera yang banyak diandalkan adalah penglihatan. Macam-macam Media Grafis dalam Proses Pembelajaran. Banyak jenis media grafis, tetapi dalam tulisan ini hanya akan dibatasi pada beberapa media grafis saja, yang sering digunakan dalam proses pembelajaran, di antaranya: Bagan Istilah bagan meliputi beberapa jenis presentasi grafis seperti: peta, grafis, lukisan, diagram, dan poster bahkan dalam hubungan ini bagan didefinisikan sebagai kombinasi antara media grafis dan gambar foto yang dirancang untuk mengvisualisasikan secara logis dan teratur mengenai fakta, pokok atau gagasan. Fungsi yang utama dari bagan adalah menguatkan hubungan perbandingan, jumlah relatif, perkembangan, proses pengklasifikasian dan organisasi. 7 Papan Tulis Papan tulis adalah peralatan yang sangat diperlukan dalam tiap sekolah dan tiap kelas, bahkan dapat dikatakan papan tulis itu menjadi fasilitas yang mutlak yang mempunyai kemampuan menyampaikan informasi secara visual tetapi, tidak dapat menampilkan suara maupun gerak. 8 Diagram Diagram merupakan gambaran atau sketsa dari bagian suatu benda yang menunjukkan langkah-langkah suatu proses kerja. Diagram biasanya menjelaskan suatu hubungan antara data. 9

SAFEI, PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS 119 Gambar Gambar yaitu media yang merupakan reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi. Media ini dapat berupa foto atau lukisan. 10 Juga gambar adalah media yang paling umum yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Oleh karena itu, sebuah gambar dapat berbicara lebih banyak daripada seribu kata. 11 Senada dengan pendapat tersebut, penggunaan gambar dapat merangsang minat/perhatian siswa, gambar-gambar yang dipilih dan diadaptasi secara tepat dapat membantu siswa memahami dan mengingat isi informasi bahan-bahan verbal yang menyertainya. 12 Peta dan Globe Yang dimaksud dengan peta ialah suatu penyajian visual atas permukaan bumi, sedangkan globe adalah model dari bumi atau sebagian bumi tiruan dalam bentuk yang kecil. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa peta dan globe adalah alat yang biasanya dipergunakan dalam pelajaran ilmu bumi. Oleh karena itu, tujuan penggunaan alat-alat tersebut senantiasa disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. 13 Model (Benda Tiruan) Model atau benda tiruan ini dibutuhkan dengan asumsi bahwa bahwa keterbatasan dan keterikatan kita kepada ruang dan waktu tidak memungkinkan untuk memperoleh perekaman langsung mengenai semua hal. Banyak hal-hal yang jauh tempatnya atau terjadi pada waktu yang lama yang tidak dapat kita alami secara langsung, misalnya peristiwa masa lalu, keadaan dalam gunung berapi, bentuk bola bumi, kerjanya jantung, kehidupan bakteri, dan sebagainya. 14 FUNGSI MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN Media grafis termasuk media visual. Sebagaimana halnya media yang lain, media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan, pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya, agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus media grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, sajian ide, mengilustrasikan fakta yang memperjelas, dengan asumsi bahwa mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan. Hal ini dimungkinkan karena media ini sangat sederhana, mudah membuatnya, dan relatif murah ditinjau dari segi biayanya. 15

120 LENTERA PENDIDIKAN, EDISI X, NO. 1, JUNI 2007 Selain fungsi tersebut, media grafis juga memiliki 4 fungsi, yaitu: 1. Untuk menarik perhatian supaya anak bangkit minat dan perhatiannya, sehingga ia aktif baik memperhatikan maupun terdorong untuk mempelajarinya lebih lanjut. 2. Untuk memperjelas ide atau buah pikiran yang sifatnya abstrak dengan perhitungan media grafis dapat ditangkap dengan jelas oleh siswa. 3. Memperkenalkan buah pikiran baru yang sebenarnya sukar dibayangkan. 4. Memperkuat daya ingat terhadap sesuatu perangsang sehingga susah untuk dilupakan. 16 Fungsi tersebut sejalan dengan pendapat Derek Rowtrie yang mengemukakan enam fungsi sebagai berikut: a. Pemilikan motivasi pada peserta didik b. Pengenalan pelajaran yang lebih cepat c. Penyediaan rangangan akan pelajaran baru d. Keaktifan respon dari peserta didik e. Memberikan umpan balik yang sifatnya cepat f. Meningkatkan penguasaan praktis. 17 Berdasarkan uraian dari beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa media grafis mempunyai fungsi yang cukup besar untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran bila ditangani oleh guru yang mampu menggunakan media itu secara baik dan tepat. Media grafis yang baik hendaknya mengembangkan daya imajinasi si anak didik. Daya imajinasi dapat ditimbulkan dengan menata dan menyusun unsur visual dan materi pembelajaran. Dalam merancang media grafis perlu memperhatikan beberapa patokan antara lain kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan garis, bentuk, tekstur, ruang dan warna. 18 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN Betapapun baiknya sebuah media grafis pasti memiliki kelebihan di satu sisi dan di sisi yang lain memiliki pula kekurangan. Untuk itulah, maka berikut ini akan diketengahkan kelebihan dan kekurangan dari media grafis yang dapat diidentifikasi dari pendapat sejumlah ahli dalam bidang media grafis. Kelebihan Media Grafis a. Dapat menerjemahkan ide-ide yang abstrak ke dalam bentuk yang lebih realistik.

SAFEI, PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS 121 b. Dapat ditemukan dalam buku-buku pelajaran, majalah, surat kabar, kalender, dan perpustakaan. c. Mudah menggunakannya. d. Dapat digunakan pada semua jenis dan jenjang pendidikan. e. Menghemat waktu dan tenaga dan juga menarik perhatian siswa. 19 f. Harganya relatif lebih murah daripada jenis-jenis media pengajaran lainnya. 20 g. Dapat mengatasi keterbatasan waktu dan ruang. h. Dapat mengatasi kekuatan daya maupun panca indera manusia. i. Sifatnya konkret dan lebih realistis. j. Dapat memperjelas suatu masalah sehingga dapat membetulkan kesalahpahaman. 21 Kekurangan media grafis a. Kadang-kadang ukurannya terlalu kecil untuk digunakan pada kelompok siswa yang cukup besar. b. Pada umumnya hanya dua dimensi yang tampak, sedangkan dimensi yang lainnya tidak jelas. c. Tidak dapat memperlihatkan suatu pola gerakan secara utuh. d. Tanggapan bisa berbeda-beda terhadap gambar yang sama. e. Sulit dipahami oleh siswa yang tingkat usia dan pendidikannya masih rendah. f. Membutuhkan pengetahuan yang cukup dan keterampilan yang khusus dari guru. 22 g. Tidak cocok bila dipergunakan dalam kelas yang luas serta pembelajaran kelompok besar. h. Sukar untuk melukiskan bentuk sebenarnya yang berdimensi 3 dan tidak memperlihatkan gerak seperti halnya gerakan hidup. 23 i. Terlalu menekankan pada persepsi mata juga kemungkinan kelas akan penuh dengan gambar. 24 j. Gambar benda terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran. PENUTUP Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka di bawah ini dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam merancang media grafis perlu memperhatikan beberapa kriteria, di antaranya: kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan, garis, bentuk, tekstur, ruang, dan warna.

122 LENTERA PENDIDIKAN, EDISI X, NO. 1, JUNI 2007 2. Media grafis sangat menunjang dalam pencapaian tujuan pembelajaran terutama dalam penyajian informasi kualitatif. 3. Jenis media grafis yang sering digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu: bagan, diagram, gambar peta, globe, dan model yang setiap jenisnya memiliki keunikan tertentu di dalam penerapannya. 4. Media grafis mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran dengan demikian guru dapat memilih jenis media grafis yang mana yang cocok dengan pokok bahasan yang akan diajarkan dan tujuan instruksional yang telah ditentukan dalam proses pembelajaran sehingga para siswa akan memperoleh hasil belajar yang lebih baik. CATATAN AKHIR: 1. Mansur, dkk., Metodologi Pengajaran Agama, cet. II, Jakarta: CV. Forum, 1989, h. 35. 2. Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, Jakarta: CV. Rajawali, 1993, h. 6. 3. John D. Latuheru, Media Pembelajaran Proses Belajar Mengajar Masa Kini, Ujung pandang: IKIP, 1993, h. 44. 4. Nana Sudjana dan Ahmad Rifa'i, Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru, 1991, h. 19. 5. Nana Sudjana dan Ahmad Rifa'i, Media Pengajaran, h. 19. 6. John D. Latuheru, Media Pembelajaran Proses Belajar Mengajar Masa Kini, h. 45. 7. Nana Sudjana, dan Ahmad Rifa i, Media Pengajaran, h. 27. 8. Yusuf Hadi Miarso, dkk., Teknologi Komunikasi Pendidikan, Jakarta: CV. Rajawali, 1984, h. 53. 9. Yusuf Hadi Miarso, dkk, Teknologi Komunikasi Pendidikan, h. 44-45. 10. Soendjojo Oirdjosastrosoemarto, Media Pendidikan I, Jakarta: Proyek P3G Dikbud, 1981, h. 22. 11. Arief S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan, h. 29. 12. Gebe L. Wilkinson, Media dalam Pembelajaran (Penelitian selama 60 tahun), Jakarta: CV. Rajawali, 1984, h. 23. 13. Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1994, h. 127, 128, 129. 14. Moedjono, Media Pendidikan II, Jakarta: Proyek P36 Dikbud, 1981, h. 22. 15. Engkoswara, Alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bunda Karya, 1979, h. 68-69. 16. Engkoswara, Alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan, h. 28-29. 17. Mansur, dkk., Metodologi Pengajaran Agama, h. 38-39. 18. Nana Sudjana dan Ahmad Rifa'i, Media Pengajaran, h. 20. 19. John D. Latuheru, Media Pembelajaran Proses Belajar Mengajar Masa Kini, h. 42. 20. Nana Sudjana dan Ahmad Rifa'i, Media Pengajaran, h. 72. 21. Oemar Hamalik, Media Pendidikan, h. 63. 22. Arief S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan, h. 31.

SAFEI, PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS 123 23. Yusuf Hadi Miarso, dkk., Teknologi Komunikasi Pendidikan, h. 42, 43. 24. Oemar Hamalik, Media Pendidikan, h. 64. 25. Oemar Hamalik, Media Pendidikan, h. 31. DAFTAR PUSTAKA: Mansur, dkk., Metodologi Pengajaran Agama, cet. II, Jakarta: CV. Forum, 1989. Sadiman, Arief S., dkk, Media Pendidikan, Jakarta: CV. Rajawali, 1993. Latuheru, John D., Media Pembelajaran Proses Belajar Mengajar Masa Kini, Ujung pandang: IKIP, 1993. Sudjana, Nana dan Ahmad Rifa'i, Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru, 1991. Miarso, Yusuf Hadi, dkk., Teknologi Komunikasi Pendidikan, Jakarta: CV. Rajawali, 1984. Oirdjosastrosoemarto, Soendjojo, Media Pendidikan I, Jakarta: Proyek P3G Dikbud, 1981. Wilkinson, Gebe L., Media dalam Pembelajaran (Penelitian selama 60 tahun), Jakarta: CV. Rajawali, 1984. Hamalik, Oemar, Media Pendidikan, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1994. Moedjono, Media Pendidikan II, Jakarta: Proyek P36 Dikbud, 1981. Engkoswara, Alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bunda Karya, 1979.