UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI METODE MIND MAPPING

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

3

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL DRILLING

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KOPERASI MELALUI METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI QAR (QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PENINGGALAN SEJARAH NASIONAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN MIND MAP

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP UANG PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGKLASIFIKASI PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL WORD SQUARE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT-BASED LEARNING (PjBL)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL ACCELERATED LEARNING

PENINGKATAN PENERAPAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KOPERASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R ( SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF SEBAB AKIBAT MELALUI MEDIA FLIPCHART

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENERAPAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS, BUNYI, DAN ALTERNATIF

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BERPASANGAN

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

MEDIA PAPAN FLANEL JUMLAH KURANG BILANGAN BULAT (JURANG BILBUL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK DAN PENGARUHNYA TERHADAP DARATAN DENGAN PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS DAN BUNYI MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS EKSPERIMEN

Wahyu Eko Saputro 1), Siti Istiyati 2), Peduk Rintayati 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KOPERASI MELALUI METODE TALKING STICK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI CERITA MELALUI METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI

Kata kunci: media kertas origami, kemampuan menghitung pecahan. 1) Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3)Dosen PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

SKRIPSI. Oleh: EVY NURYANI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

Transkripsi:

sekolah dasar yang bertujuan untuk membentuk individu menjadi warganegara yang menjalankan hak dan kewajibannya kepada sesama manusia, negara dan Tuhan dengan baik. Berdasarkan kegiatan observasi yang dilakukan, pembelajaran kurang berhasil mencapai tujuan pembelajaran karena penggunaan media pembelajaran yang jarang dan guru banyak menggunakan metode ceramah. Kecenderungan tersebut guru menggunakan metode ceramah menghambat peserta didik aktif dalam membangun pengetahuan yang didapat dan peserta didik tidak memiliki semangat belajar. Metode ceramah menuntut peserta didik untuk selalu mendengarkan penjelasan guru. Kegiatan ini membuat pemahaman peserta didik terhadap materi hanya 10% dari yang disampaikan guru. Dalam kerucut pengalaman Edgar dale (Arsyad, 2010: 10), pemahaman peserta didik akan semakin meperpustakaan.uns.ac.id UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI METODE MIND MAPPING Apriana Kusumaningrum 1), Sutijan 2), Lies Lestari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi 449, Surakarta 57126 e-mail: apriana2604@gmail.com Abstrack: The purpose of this research is to increase the ability comprehension concept of central government institutions by mind mapping method at the fourth grade of students in the state of elementary school Mangkuyudan No. 2 Laweyan district, Surakarta in the academic year of 2015/2016. This research is classroom action research (CAR) with cycle model. The research is done in the two cycles with four stages in each cycle, they are planning, action, observation, and reflection. This subject of research is the fourth grade of 35 students in the state of elementary school Mangkuyudan No. 2 that consists of the 16 male students and the 19 female students. The techniques of data collecting is used interview, observation, test, and document review. The techniques of data validation uses the source triangulation, technique triangulation, and content validaty. The data analysis uses the interactive analysis by the data collection, data reduction, data display, and conclusion. Based on the result of research can be concluded that the mind mapping method can increase the ability comprehension concept of central government institutions concept competence at the IV grade of the state of elementary school Mangkuyudan No. 2, Laweyan district, Surakarta. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemerintahan tingkat pusat melalui metode mind mapping pada peserta didik kelas IV SDN Mangkuyudan No. 2 Kec. Laweyan, Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model siklus. Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Siklus terdiri empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi. Subjek penelitian adalah 35 peserta didik kelas IV SDN Mangkuyudan No. 2 yang terdiri dari 16 peserta didik laki-laki dan 19 peserta didik perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, tes, dan kajian dokumen. Teknik Validasi data menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan validitas isi. Analisis data berupa analisis interaktif dengan tahap pengumpulan data, reduksi data, pengolahan data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode mind mapping dapat meningkatkan pemerintahan tingkat pusat pada peserta didik kelas IV SD N Mangkuyudan No. 2, Kec. Laweyan, Surakarta. Kata kunci: Kemampuan pemahaman konsep, lembaga-lembaga pemerintahan tingkat pusat, mind mapping. Manusia sebagai makhluk sosial dituntut untuk melakukan interaksi antar manusia. Interaksi yang baik terjalin karena setiap manusia mengetahui, memahami dan menerapkan kewajiban dan hak yang dimiliki. Kewajiban dan hak dalam lingkup kehidupan bermasyarakat yang luas yaitu kewajiban dan hak sebagai warganegara. Warganegara yang mengetahui dan memahami kewajiban dan hak senantiasa ikut serta dalam membangun bangsa. Kegiatan keikutsertaan peserta didik dalam pembangunan negara dilakukan dengan menanamkan batasan kewajiban dan hak sejak dini baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Penanaman kewajiban dan hak dalam lingkungan sekolah pembekalan hak dan kewajiban ditanamkan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

ningkat jika peserta didik dilibatkan dalam kegiatan perolehan pengetahuan yang mencapai 90 %. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dalam pembelajaran PKn peserta didik cenderung kurang minat dalam pembelajaran. Kurangnya minat peserta didik dalam pembelajaran PKn karena materi PKn sangat banyak dan peserta didik cenderung menghafal materi yang ada. Peserta didik lebih memilih menghafal tanpa memahami konsep tersebut. Berdasarkan pratindakan yang dilakukan pemerintahan tingkat pusat rendah. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pratindakan yang mendapat sebesar 22,86% atau 8 peserta didik yang melampaui kriteria ketuntasan minimun dan 27 peserta didik (77,14%) mendapat nilai dibawah 70. Kemampuan pemahaman di tingkat pusat yang rendah menunjukkan kurang berhasilnya pembelajaran selama ini. Setiap peserta didik sebenarnya memiliki potensi yang akan terus berkembang seiring dengan usia dan lingkungan sekitar. Potensi tersebut menjadi modal utama seseorang mengerjakan suatu hal dan tindakan. Potensi disebut juga kemampuan. Kemampuan memahami konsep pada peserta didik memiliki dampak yang banyak dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik yang memiliki kemampuan memahami konsep mudah mengerti dan memaknai materi dari penjelasan guru. Hal tersebut didukung pendapat dari Suyono dan Hariyanto (2014: 169), Pemahaman adalah memahami makna, menjadikan data dengan bahasa sendiri, menafsirkan, ekplorasi dan menterjemahkan apa yang dipelajari. Suatu peserta didik dikatakan sudah memiliki pemahaman jika mampu menguraikan materi yang didapat dan menggunakan bahasa yang berbeda tanpa terpaku pada buku cetak. Begitu pula menurut Yamin (2009: 77), bahwa pemahaman adalah suatu kemampuan peserta didik untuk menjelaskan pengetahuan, informasi yang diketahui dengan bahasa sendiri. Mengatasi permasalahan rendahnya kemampuan pemahaman peserta didik diperlukan suatu metode pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta dalam pembelajaran. Metode yang dirasa cocok untuk permasalahan ini dengan menggunakan metode mind mapping. Metode mind mapping (Buzan, 2013: 2) adalah salah satu cara alternatif yang digunakan dalam pemikiran secara menyeluruh selain pemikiran linier. Metode ini memiliki jangkauan yang luas karena otak menangkap dan menghubungkan berbagai pemikiran dan pengetahuan. Metode ini dikembangkan oleh Buzan yang membahas secara mendalam terkait teori radiant thinking pada otak manusia. Teori ini menjelaskan bahwa Kinerja otak bekerja dengan saling berhubungan antara informasi satu dengan lainya. Teori radiant thinking yaitu teori berpikir yang menggambarkan kerja otak itu menyebar dan saling terhubung antara informasi yang tersimpan di otak. Metode mind mapping (Edward, 2009: 67) adalah salah satu metode yang desainnya sesuai dengan kerja alami otak. Kesesuaian metode mind mapping dengan kerja otak membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dengan penggunaan warna, simbol, kata dan gambar yang menarik daripada mencatat pengetahuan dengan kalimat banyak dan panjang yang berisi tulisan saja dan memudahkan dalam proses memahami apa yang dipelajari walaupun metode ini baru didapat peserta didik. METODE Penelitian dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Mangkuyudan No.2 Surakarta pada semester genap. Penelitian berlangsung 8 bulan dari Desember 2015 sampai Juli 2016. Penelitian dilakukan dalam dua siklus. Pada setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah peserta didik dan guru SD N Mangkuyudan No.2 dengan jumlah 16 peserta didik laki-laki dan 19 peserta didik perempuan dan tidak ada anak berkebutuhan khusus. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, tes dan kajian dokumen. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif. Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2013: 246) ada tiga tahap dalam menganalisis data yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

HASIL Kegiatan Pratindakan diawali dengan melakukan wawancara, observasi dan pratindakan. Hasil pratindakan yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai kemampuan pemahaman tingkat pusat masih rendah. kemampuan pemahaman konsep lembaga-lembaga pemerintahan tingkat pusat yang rendah dapat dilihat dari nilai rata-rata pratindakan sebesar 35,38. Pada tahap ini peserta didik mendapat nilai dibawah 70 (Kriteria Ketuntasan Minimum) sebanyak 27 peserta didik dengan persentase77,14% dan peserta didik yang mendapat nilai 70 yaitu 22,86% atau 8 peserta didik. kemampuan peserta didik dalam memahami konsep lembaga-lembaga pemerintahan tingkat pusat pada pratindakan dapat dilihat pada tabel 1 berikut. Tabel 1. Distribusi Pratindakan 10-21 15 15,5 232,5 42,86 22-33 7 27,5 192,5 20 34-45 4 39,5 158 11,42 46-57 1 51,5 51,5 2,86 58-69 0 63,5 0 0 70-81 8 75,5 604 22,86 Jumlah 35 273 1238,5 100 Rata-rata = 1238,5:35 = 35,38 Ketuntasan klasikal= (8:35) 100 = 22,86% dibawah KKM (70) = (27:35) 100 = 77,14% Dari data tabel 1 menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal sebesar 22,86% atau 8 peserta didik dan peserta didik yang mendapat nilai kurang dari 70 sebanyak 27 peserta didik atau sebesar 77,14%. Upaya yang dilakukan terkait Ketuntasan klasikal yang masih rendah dengan menerapkan metode mind mapping pada pembelajaran PKn. Pembelajaran yang menerapkan metode mind mapping dalam upaya meningkatkan pemerintahan tingkat pusat mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada nilai rata-rata dan ketuntasan klasikal pada siklus I dengan interval nilai dalam tabel 2 distribusi nilai berikut: Tabel 2. Distribusi Siklus I 34-42 1 38 38 2,86 43-51 2 47 94 5,71 52-60 6 56 336 17,14 61-69 8 65 520 22,86 70-78 12 74 888 34,29 79-87 6 83 498 17,14 Jumlah 35 363 2374 100 Rata-rata = 2374:35 = 67,83 Ketuntasan klasikal= (18:35) 100 = 51,43% dibawah KKM (70) = (17:35) 100 = 48,57% Dari tabel 2 nilai kemampuan pemahaman konsep peserta didik pada siklus I mengalami peningkat dibandingkan pada pratindakan. rata-rata mengalami peningkatan dari 35,38 pada pratindakan menjadi sebesar 67,83 pada siklus I. Peningkatan dapat dilihat dari ketuntasan klasikal sebesar 51,43% (18 peserta didik). Peningkatan yang ada belum mencapai target ketuntasan yaitu 80%. Hal ini disebabkan keantusiasan peserta didik dalam pembelajaran masih kurang dan hanya beberapa peserta didik yang aktif dalam kegiatan berdiskusi. Kelemahan tersebut sebagai dasar bagi guru untuk memperbaiki hasil siklus I yaitu dengan melanjutkan tindakan pada siklus II. Pada siklus II peserta didik terlihat lebih antusias dalam pembelajaran dengan banyaknya peserta didik yang sudah aktif dalam kegiatan pembelajaran dan diskusi yang dilakukan. Hal ini menunjang terjadinya peningkatan nilai tes. Dibuktikan dari nilai ratarata pada siklus II sebesar 79,8. Terjadinya peningkatan dapat dilihat dari presentase ketuntasan klasikal. Pada siklus II yang mendapat nilai 70 ada 31 peserta didik atau sebesar 88,57%. Peningkatan yang terjadi dari siklus I ke siklus II dapat dilihat dari tingkat ketuntasan klasikal dari 51,43% atau 18 peserta didik mencapai 88,57% atau 31 peserta didik. Ketuntasan 88,57% telah mencapai indikator yaitu 80% maka penelitian dihentikan. Hasil tes pada siklus II dapat dilihat pada tabel 3 distribusi frekuensi nilai sebagai berikut:

Tabel 3. Distribusi Siklus II 56-65 1 59 59 2,86 63-69 3 66 198 8,57 70-76 3 73 219 8,57 77-83 20 80 1600 57,14 84-90 5 87 435 14,29 91-97 3 94 282 8,57 Jumlah 35 459 2793 100 rata-rata = 2793:35= 79,8 Ketuntasan Klasikal= (31:35) 100= 88,57% PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi dan analisa data yang didapat selama penelitian berlangsung dapat diketahui bahwa adanya peningkatan pemerintahan tingkat pusat dengan menggunakan metode mind mapping pada peserta didik kelas IV SD N Mangkuyudan No.2 tahun ajaran 2015/2016 pada setiap siklus. Kegiatan penelitian diawali dengan melakukan pratindakan dengan tujuan mengukur kemampuan pemahaman konsep awal peserta didik. Hasil yang didapat dari pratindakan yang dilakukan cenderung rendah, sehingga membuat peneliti dan guru merencanakan tindakan untuk memperbaiki kemampuan pemahaman konsep peserta didik. Penerapan metode mind mapping sebagai upaya meningkatkan kemampuan pemahaman konsep peserta didik pada materi lembaga-lembaga pemerintahan tingkat pusat. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dari kemampuan pemahaman peserta didik setelah pembelajaran dilakukan meliputi peningkatan nilai terendah, nilai tertinggi, nilai ratarata, jumlah peserta didik yang mendapat nilai 70, dan persentase ketuntasan klasikal selama penelitian. terendah pada pratidakan dari 10 meningkat menjadi 36,7 pada siklus I dan meningkat lagi menjadi sebesar 60 pada siklus II. tertinggi pada pratindakan sebesar 80 meningkat menjadi 86,7 pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 90 pada siklus II. Peningkatan yang terjadi selama penelitian dilakukan dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut. Tabel 4.Perbandingan Hasil Pratindakan, Siklus I dan Siklus II Kriteria Tindakan Siklus I Pratind akan Siklus II Terendah 10 36,7 60 Tertinggi 80 86,7 90 Rata-rata 35,38 67,83 79,8 Ketuntasan 22,86 51,43 88,57 Berdasarkan pada tabel 4 perbandingan hasil pratindakan, siklus I dan siklus II, peningkatan yang terjadi selama tindakan pada pemerintahan tingkat pusat peserta didik IV SD N Mangkuyudan No. 2 Surakarta. Peningkatan dapat dilihat dari pratindakan dan setelah tindakan yaitu siklus I dan siklus II. Ketuntasan dalam kemampuan pemahaman konsep pada pratindakan sebesar 22,86% atau 8 peserta didik dengan rata-rata 35,38. Pada siklus I ketuntasan mencapai 51,43% atau 18 peserta didik yang mendapat nilai 70 dengan rata-rata 67,83. Pada siklus II ketuntasan mencapai 88,57% atau 31 peserta didik dengan rata-rata 79,8. Ketidaktuntasan pada 4 peserta didik diberikan tindakan dari guru kelas untuk diberikan remidial dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran bagi semua peserta didik. Peningkatan yang terjadi selaras dengan meningkatnya aktivitas peserta didik dan kinerja guru dalam menciptakan pembelajaran efektif dan sesuai tujuan pembelajaran. Keefektifan pembelajaran dapat dilihat dari hasil mind mapping yang telah dibuat peserta didik sesuai pemahaman peserta didik terhadap materi lembaga-lembaga pemerintahan tingkat pusat. Dilihat dari langkah-langkah membuat mind mapping menurut DePorter & Hernacki (2013: 156) adalah a) tulis gagasan utama ditengah kertas dan lingkupi dengan bentuk bangun datar atau gambar lainnya misalnya gambar roda, b) tambahkan cabangcabang dari pusat gagasan utama untuk poin atau penjabaran gagasan utama dan gunakan warna yang berbeda-beda, c) tulislah kata kunci pada tiap cabang yang bisa dikembangkan lagi. Jika kata kunci menggunakan singkatan pilih singkatan yang mudah diingat, d) tambahkan simbol-simbol dan ilustrasi untuk menambah daya ingat peserta didik.

Langkah-langkah dalam mind mapping yang ada sesuai dengan kerja otak yang menyebar dan saling terhubung informasi satu dengan lainnya sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi. Hal ini sesuai pendapat Buzan (2013: 6) mengenai kelebihan mind mapping adalah: a) memudahkan memasukkan dan mengingat informasi di otak, b) memberikan gambaran dengan lebih rinci terhadap informasi yang didapat, dan c) belajar lebih cepat dan efisien dalam menyerap informasi karena sejalan dengan kerja otak. Pendapat serupa dikemukakan oleh Sani (2015: 240), mind mapping adalah salah satu cara yang digunakan dalam pembelajaran sebagai upaya melatih kemampuan mengkomunikasikan materi dengan pemetaan pikiran. Penggunaan warna dan gambar dalam mind mapping bermanfaat untuk mengoptimalkan fungsi otak kanan dan kiri yang berlanjut dengan memudahkan dalam memahami materi. SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam dua siklus melalui metode mind mapping pada materi lembaga-lembaga pemerintahan tingkat pusat pada peserta didik kelas IV SD N Mangkuyudan No. 2 Surakarta dapat disimpulkan bahwa metode mind mapping dapat meningkatkan kemampuan pemahaman tingkat pusat. Hal ini dibuktikan dengan nilai kemampuan pemahaman konsep yang meningkat yaitu pada pratindakan nilai ratarata pemerintahan tingkat pusat sebesar 35,38, lalu pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 67,83 dan pada siklus II nilai rata-rata meningkat sebesar 79,8. Tingkat ketuntasan kemampuan pemahaman tingkat pusat pada pratindakan sebanyak 8 peserta didik atau 22,86% dan 27 peserta didik yang belum tuntas atau 77,14%. Ketuntasan pemerintahan tingkat pusat pada siklus I sebesar 51,43% atau 18 peserta didik dan jumlah peserta didik yang belum tuntas sebesar 48,57% atau 17 peserta didik. Peningkatan bukan hanya di siklus I pada siklus II peserta didik yang tuntas sebanyak 31 peserta didik atau 88,57% dan peserta didik tidak tuntas sebesar 11,43% atau 4 peserta didik. Peningkatan juga terdapat pada hasil observasi aktivitas peserta didik dan kinerja guru. Pada aktivitas peserta didik pada siklus I sebesar 2,75 dan pada siklus II meningkat menjadi 3,438 dengan nilai rata-rata 3,09 kategori sangat baik. Observasi kinerja guru juga mengalami peningkatan yang semula pada siklus I sebesar 3,01 dan pada siklus II menjadi 3,325 dengan skor rata-rata 3,168 kategori sangat baik. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. (2010). Media Pembelajaran.Jakarta: Rajawalli Pers. Buzan, T. (2013). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. DePorter, B., & Hernacki, M. (2013). Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa. Edward, C. (2009). Mind Mapping Untuk Anak Sehat & Cerdas. Yogyakarta: Wangun Printika. Sani, Ridwan A. (2015). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suyono, & Hariyono. (2014). Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Yamin, Martinis. (2009). Manajemen Pembelajaran Kelas (Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran). Jakarta: Gaung Persada Press.