PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, KOMITE AUDIT, DAN KAP TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL. Putri Puspita Ayu *1 Tika Septiani

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA. keakuratan data dan penyimpangan pada data tersebut. Untuk variabel dummy (KAP. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya fee audit yang ditetapkan oleh kantor akuntan publik merupakan. memihak, perusahaan menggunakan jasa akuntan publik.

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Audit Tenure terhadap Audit Report Lag dengan Reputasi Kantor Akuntan Publik sebagai Variabel Moderasi

BAB I PENDAHULUAN. audit laporan keuangan. Hal ini karena setiap perusahaan yang telah go public

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia dewasa ini mulai

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak yang berkepentingan seperti investor, karyawan, kreditur, pemerintah serta

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. stabil dan menunjukkan perubahan positif dan signifikan, maka perusahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Raymond (2014) tipe

Audit Committee Charter- SSI. PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan respon positif dari para investor. Beragamnya produk-produk investasi

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. diterima auditor atas jasa audit yang diberikan terhadap laporan keuangan.

Oleh: Nama : Reni Rulistiani Azkiya Tanggal Sidang : 04 Sept 2013 NPM : Jurusan : Akuntansi : Supiningtyas Purwaningrum, SE.

BAB I PENDAHULUAN. 2011). Berdasarkan peraturan BAPEPAM-LK Nomor: Kep-431/BL/2012

LAMPIRAN DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN CORPORATE GOVERNANCE ( IPCG ) No ITEM POINT ITEM PENGUNGKAPAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perseorangan, perseroan terbatas (PT) dan firma. PT merupakan bentuk perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi (Ikatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Berikut ini disajikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA

WIWI WIDIA NINGSIH 2C EB19

BAB I PENDAHULUAN. informasi laporan yang andal dan dapat dipercaya sebagai dasar untuk

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter)

Jalan Tamansari No. 1 Bandung

BAB I PENDAHULUAN. yang paling bertanggung jawab terhadap masalah ini. Independensi auditor

BAB III METODE PENELITIAN

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dapat tertutupi hanya dengan mengandalkan sumber daya internal. Salah

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

Prosiding Manajemen ISSN:

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk.

masa tunda, maka relevansi laporan keuangan makin diragukan. Chambers dan Penman (1984) dalam Subekti (2004) menunjukkan bahwa pengumuman laba yang te

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan perusahaan adalah salah satu sarana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI (PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI) NPM :

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. nilai perusahaan tidak dapat tercapai. 2. Keterkaitan antara komite audit dengan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari annual report dan sustainability report. Tabel 4.1. Pemilihan Sampel

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang relevan dan reliabel bisa kita dapatkan. informasi yang sudah ditetapkan harus dilakukan oleh pihak yang independen

PENGARUH TIME BUDGET PRESSURE, RISIKO KESALAHAN AUDIT, DAN MASA PERIKATAN AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI DAERAH BALI

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dengan baik dalam melakukan audit. Salah satu yang merupakan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh para investor dan pengguna eksternal lainnya (Gati, 2015). Namun

BAB I PENDAHULUAN. intensive merupakan kunci utama bagi Indonesia agar mampu bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha yang besar dimana para pemilik atau penanam modalnya sudah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI PADA ENTITAS PUBIK SEKTOR MANUFAKTUR)

BAB V PENUTUP. Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh pergantian dewan komisaris,

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021)

PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DEWAN DIREKSI DAN PEMEGANG SAHAM TERHADAP RETURN ON INVESTMENT

PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter)

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bagi Manajer maupun Stakeholder. Sehingga pada

PT. Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT PT INTERMEDIA CAPITAL, Tbk.

Pengaruh Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba

BAB I PENDAHULUAN. dan pemerintah yang digunakan sebagai dasar pertimbangan pengambilan

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. bahkan masyarakat pun memiliki kepentingan atas sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Adanya krisis keuangan di Indonesia pada akhir tahun 2008 salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan keuangan, menuntut perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

BAB III METODE PENELITIAN. sukarela mencantumkan professional fees untuk memperoleh data mengenai fee

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN UKURAN KAP TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL. Marcella Octavia Chandra 1

PT DUTA ANGGADA REALTY TBK. PIAGAM KOMITE AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. karena telah menggunakan sumberdaya pemilik untuk menjalankan kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Praktik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan

keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan go public. Peningkatan jumlah perusahaan go public diikuti dengan tingginya

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

BAB 3 METODE PENELITIAN

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP

BAB 1 PENDAHULUAN. tanggal 19 Oktober Pada saat itu pengaruh financial perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi peningkatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan. perundang-undangan, yang berusaha di bidang pemberian jasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara global tingkat perkembangan perekonomian semakin hari semakin

SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PRAKTEK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Keywords : Audit delay, Firm size, profitability, Size of public accounting firm, Audit opinion

PENGARUH ETIKA PROFESI, PROFESIONALISME, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS AUDIT LAPORAN KEUANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang mempengaruhi perekonomian menjadi tidak stabil. Banyak

dapat menciptakan kepercayaan pemegang saham kepada perusahaan.

DESSY APRILIA K Skripsi ini Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Transkripsi:

JURNAL AKUNTANSI, 12 (1), 1-15. Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Gedung Karol Wojtyla, Jalan Jenderal Sudirman 51 Jakarta 12930 PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, KOMITE AUDIT, DAN KAP TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL Putri Puspita Ayu *1 Tika Septiani ABSTRACT This research aims to know the influence of the Board of Commissioners, the audit committee and the size of KAP partially towards the external audit fee. Research methods used in this study is a research method verifikatif that is testing the influence of variables the dependent variable are independent of. Based on the results of the study, indicate that there is the influence of the size of the board of commissioners, the size of the audit committee and the size of KAP towards the external audit fee on financial sector service companies listed on the Indonesia stock exchange (BEI) in 2014-2016. Keywords: Board of commissioners, audit committee, the size of KAP, external audit fee 1. PENDAHULUAN Dalam informasi akuntansi, fokus pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor adalah memastikan apakah informasi yang tercatat telah tepat dan mencerminkan setiap peristiwa ekonomi yang telah terjadi selama periode akuntansi (Elder et al., 2008, p.7). Auditor dibutuhkan untuk menguji kewajaran laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen. Untuk melakukan proses pengujian kewajaran laporan keuangan tersebut dibutuhkan auditor yang mahir dan mampu melakukan tugasnya sesuai dengan standar serta mempunyai pengetahuan di bidang kajian yang dijadikan ruang lingkup pemeriksaan akuntansi. Dalam proses pemeriksaan * Universitas Swadaya Gunung Jati Universitas Swadaya Gunung Jati

2 JURNAL AKUNTANSI, [VOL.12 NO.1 APRIL: 1-15] tersebut, perusahaan perlu mengeluarkan biaya-biaya atas pemeriksaan akuntansi yang dinamakan fee audit. Pada 2 Juli 2008 Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) mengeluarkan Surat Putusan Ketua Umum IAPI Nomor: KEP.024/IAPI/VII/2008. Dalam surat putusan tersebut dijelaskan panduan penentuan fee audit yang sampai sekarang masih berlaku dan masih dijadikan landasan dalam menetapkan besaran fee audit. Surat ini sebenarnya sudah cukup memadai sebagai landasan dalam penetapan fee audit, tetapi dalam surat tersebut masih belum ada peraturan tentang bagaimana mekanisme untuk mendorong penerapan ketentuan fee audit yang terstandardisasi. Selain itu, masih belum terdapat peraturan tentang sanksi atas pekerjaan anggota yang tidak sesuai dengan standar. Dalam penetapan fee audit, sering terjadi fee tidak sesuai dengan keinginan auditor, malahan dikatakan rendah. Dengan rendahnya fee yang diberikan akan sangat memungkinkan auditor menerapkan prosedur di bawah standar, sehingga dikhawatirkan dapat memengaruhi kualitas jasa audit yang diberikan dan pada akhirnya dapat merusak citra profesi akuntan publik itu sendiri. Dengan adanya adopsi Standar Audit Internasional (SAI), kenaikan harga-harga primer serta perubahan besaran fee di setiap level profesional, pengurus IAPI melalui surat putusan tanggal 27 April 2015 membentuk tim ad hoc. Tugas yang dilakukan oleh tim ini antara lain adalah menyusun dan merumuskan kembali rancangan panduan penetapan fee audit beserta ilustrasi perhitungan penetapan fee audit untuk diterapkan pada seluruh kantor akuntan publik serta melakukan diskusi dengan berbagai pihak dalam rangka melaksanakan tugas.

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, KOMITE AUDIT, DAN KAP TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL 3 [PUTRI PUSPITA AYU DAN TIKA SEPTIANI] Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi penetapan besaran fee audit, yaitu ukuran Dewan Komisaris, ukuran Komite Audit, dan ukuran KAP. Variabel independen pertama yang diteliti dalam penelitian ini adalah ukuran Dewan Komisaris. Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh pada fee audit karena Dewan Komisaris mempunyai fungsi mengawasi proses pelaporan keuangan, dan dapat memengaruhi laporan keuangan yang dibuat bagian internal. Dengan baiknya laporan keuangan tentu tugas auditor independen pun akan semakin ringan. Variabel independen kedua dalam penelitian ini adalah ukuran Komite Audit. Menurut Aldridge (2005) dalam Ardianingsih (2013), Komite Audit memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan pengendalian intern, manajemen risiko, kepatuhan terhadap ketentuan hukum, kebijaksanaan akunting, kepatuhan terhadap anggaran dasar, anggaran rumah tangga, pengungkapan laporan keuangan yang transparan dan kepatuhan pada mekanisme good corporate governance. Agar Komite Audit memiliki kinerja yang baik, BAPEPAM mengeluarkan peraturan bahwa setiap perusahaan yang telah go public wajib memiliki Komite Audit. Variabel independen adalah ukuran KAP. Ukuran KAP dibagi dua, yaitu, KAP Big Four dan KAP Non-Big Four. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis tertarik untuk meneliti Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit, dan Ukuran Kap terhadap fee audit Eksternal pada Perusahaan Jasa Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dewan

4 JURNAL AKUNTANSI, [VOL.12 NO.1 APRIL: 1-15] komisaris, komite audit, dan ukuran kap secara parsial terhadap fee audit eksternal. 2. TINJAUAN LITERATUR Fee Audit Fee audit diatur dalam Surat Keputusan Ketua Umum IAPI Nomor: KEP.024/IAPI/VII/2008. Dalam surat tersebut dikemukakan, Tarif imbal jasa (charge-out rate) harus menggambarkan remunerasi yang pantas bagi anggota dan stafnya, dengan memperhatikan kualifikasi dan pengalaman masing-masing. Maka dapat disimpulkan bahwa fee audit adalah sejumlah biaya yang besarnya berbeda-beda, yang diterima oleh akuntan publik dalam melaksanakan pekerjaan auditnya dan dilakukan dengan cara negosiasi antara pihak stakeholders dan akuntan publik. Pengukuran Fee Audit Fee audit dihitung dari logaritma natural fee audit umum yang terdapat dalam laporan tahunan. Fee Audit = Logaritma natural Fee Audit Sumber: Chandra (2015) Dewan Komisaris Mulyadi (2014, p.185) mengemukakan bahwa Dewan Komisaris adalah wakil pemegang saham dalam perusahaan berbadan hukum perseroan terbatas. Dewan ini berfungsi mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen (direksi). Dapat disimpulkan bahwa Dewan Komisaris adalah wakil

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, KOMITE AUDIT, DAN KAP TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL 5 [PUTRI PUSPITA AYU DAN TIKA SEPTIANI] pemegang saham dalam suatu perusahaan berbadan hukum perseroan terbatas yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melakukan pengawasan pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh manajemen serta memberikan masukan kepada dewan direksi dan memastikan GCG tercipta dengan baik dalam perusahaan tersebut. Anggota Dewan Komisaris haruslah mempunyai dan memenuhi syarat kemampuan dan integritas sehingga dalam melakukan tugasnya dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat. Anggota Dewan Komisaris tidak boleh memanfaatkan sumber daya perusahaan untuk kepentingan pribadinya atau pihak lain yang terkait dengan independensi. Kemudian diharuskan mematuhi anggaran dasar dan perundang-undangan yang berhubungan dengan tugas yang dilakukannya, dan melaksanakan pedoman GCG-nya (Zarkasyi, 2008, p. 97). Pengukuran Ukuran Dewan Komisaris Ukuran Dewan Komisaris diukur dari jumlah total dewan komisaris yang ada dalam perusahaan yang dicantumkan dalam laporan tahunan. Ukuran Dewan Komisaris = Σ Dewan Komisaris dalam perusahaan Sumber: Chandra (2015) Komite Audit Menurut Peraturan Nomor IX.1.5 dalam Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: Kep-643/BL/2012, Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris. Disimpulkan bahwa Komite Audit adalah

6 JURNAL AKUNTANSI, [VOL.12 NO.1 APRIL: 1-15] suatu komite yang dibentuk Dewan Komisaris yang mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan internal, memastikan keefektivitasan auditor internal dan auditor eksternal, serta memperkuat independensi auditor. Pengukuran Ukuran Komite Audit Komite Audit diukur dari jumlah total Komite Audit yang ada dalam perusahaan yang dicantumkan dalam laporan tahunan. Ukuran Komite Audit = Σ Komite Audit dalam perusahaan Sumber: Ardianingsih (2013) Ukuran KAP Sesuai dengan PMK 17/2008 dalam Elder at al. (2008, p. 37), terdapat dua struktur organisasi bagi Kantor Akuntan Publik, yaitu 1. Perusahaan perseorangan (proprietorship) Kantor akuntan publik perseorangan adalah kantor akuntan dengan pemilik tunggal. 2. Persekutuan (partnership) Kantor akuntan publik persekutuan sama seperti perusahaan perseorangan, tetapi dalam persekutuan memiliki banyak pemilik. Adapun KAP yang tergolong dalam The Big Four adalah sebagai berikut:

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, KOMITE AUDIT, DAN KAP TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL 7 [PUTRI PUSPITA AYU DAN TIKA SEPTIANI] Tabel 1 KAP BIG-FOUR Firma Deloitte Touche Tohmatsu PricewaterhouseCoopers Ernst & Young KPMG Sumber: Elder (2008) Kantor pusat Amerika Serikat Britania Raya Britania Raya Belanda Pengukuran Ukuran KAP Ukuran KAP diukur dari KAP yang digunakan dalam mengaudit laporannya, yang diklasifikasikan dalam Big Four dan Non-Big Four. Sumber: Chandra (2015) Big Four = 1 Non-Big Four = 0 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Dewan Komisaris mempunyai tugas penting, yaitu melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi serta memastikan corporate governance tercipta dalam perusahaan tersebut (KNKG, 2006). Penetapan jumlah Dewan Komisaris disesuaikan dengan anggaran dasar, dan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dewan Komisaris yang melakukan tugasnya dengan efektif tentu dapat menyebabkan laporan keuangan yang dibuat menjadi berkualitas. Dengan kualitas tersebut fungsi auditor independen menjadi lebih sedikit sehingga auditor memerlukan waktu yang lebih sedikit dalam melakukan pengauditan, yang akhirnya memengaruhi fee audit.

8 JURNAL AKUNTANSI, [VOL.12 NO.1 APRIL: 1-15] H₁ = Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh terhadap fee audit. Pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap Fee Audit Banyaknya anggota Komite Audit akan membuat kinerja Komite Audit tersebut sangat efektif. Dalam tugas utamanya, yaitu menentukan akuntan publik yang akan digunakan sebagai pemeriksa laporan keuangannya, Komite Audit akan menentukan Akuntan Publik yang memiliki tingkat independensi yang tinggi. Dengan tuntutan tersebut, tentu Komite Audit akan memilih KAP yang lebih profesional. Di sini KAP yang lebih profesional tentu mempunyai reputasi yang baik sehingga KAP akan melakukan tugasnya dengan bersungguh-sungguh guna menjaga nama baik KAP tersebut dan guna memenuhi tuntutan dari Komite Audit. Hasil yang berkualitas akan memengaruhi fee audit. H₂ : Ukuran Komite Audit berpengaruh pada fee audit Pengaruh Ukuran KAP terhadap Fee Audit Kantor KAP Big Four tentu memiliki jam terbang yang banyak dan reputasi yang baik. Mereka dalam melakukan tugasnya akan berusaha dengan keras menjaga nama baik KAP-nya serta menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan KAP-nya. KAP Big Four akan lebih teliti dan bersungguh-sungguh dalam melakukan tugasnya. Dengan kesungguhan tersebut, pasti akan didapatkan hasil yang baik dan dihasilkan pelaporan yang berintegritas tinggi dan dapat dipercaya. Jadi, KAP Big Four oleh masyarakat dipandang lebih baik dalam memberikan jasa audit dibandingkan KAP non-big Four. H 3 : Ukuran KAP berpengaruh pada fee audit.

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, KOMITE AUDIT, DAN KAP TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL 9 [PUTRI PUSPITA AYU DAN TIKA SEPTIANI] Dari penjelasan-penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya, kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ukuran Dewan Komisaris (X 1 ) H 1 Ukuran Komite Audit (X 2 ) Fee Audit (Y) H 2 Ukuran KAP (X 4 ) H 3 Gambar 1 Kerangka pemikiran 3. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian verifikatif, yaitu menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Operasionalisasi Variabel Berikut ini tabel operasional variabel dalam penelitian ini: Tabel 2 Operasionalisasi Variabel No Variabel Sub Variabel 1 Fee Audit Profesional Fee Audit Pengukuran Logaritma natural dari Fee Audit Rasio Skala 2 Ukuran Ukuran Jumlah Dewan Komisaris yang Rasio

10 JURNAL AKUNTANSI, [VOL.12 NO.1 APRIL: 1-15] Dewan Komisaris 3 Ukuran Komite Audit Dewan Komisaris Ukuran Komite Audit ada dalam perusahaan Jumlah Komite Audit yang ada dalam perusahaan Rasio 4 Ukuran KAP 1. KAP Big Four 2. KAP non- Big Four Sumber: Chandra (2015); Ardianingsih (2013) 1. Apabila menggunakan KAP Big Four maka diberikan nilai 1 2. Apabila bukan KAP Big Four maka diberikan nilai 0. Nominal Analisis Regresi Berganda Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda, yaitu menghubungkan satu variabel dependen dengan variabel independen. Berikut persamaan regresi dalam penelitian ini: AuFee = a + b 1 BoardSize + b 2 ACSize + b 3 Big4 + e Keterangan: AuFee = Fee Audit a = Konstanta b1b₂b 3 = Koefisien Regresi BoardSize = Jumlah Dewan Komisaris ACSize = Jumlah Komite Audit Big4 = Ukuran KAP E = Error

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, KOMITE AUDIT, DAN KAP TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL 11 [PUTRI PUSPITA AYU DAN TIKA SEPTIANI] 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Berganda Berikut ini data hasil analisis regresi berganda variabel ukuran Dewan Komisaris (BoardSize), ukuran Komite Audit (ACSize), dan ukuran KAP (Big4), dengan variabel dependen fee audit (AuFee): Tabel 3 Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant),119,469,254,000 BoardSize,001,017,006,040,030 ACSize,005,006,119,785,000 Big4 1,108 0,189 0,477 5,873,000 a. Dependent Variable: AuFee Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2017 Dari Tabel 3, diperoleh persamaan regresi linear sebagai berikut: AuFee = 0,119+0,001 BoardSize+0,05 ACSize+1,108 Big4+e Persamaan regresi tersebut dapat diartikan sebagai berikut: 1. Nilai konstanta sebesar 0,119 menunjukkan bahwa jika ukuran Dewan Komisaris (BoardSize), ukuran Komite Audit (ACSize), dan ukuran KAP (Big4) dianggap konstan, nilai fee audit (AuFee) adalah 0,119. 2. Nilai koefisien regresi variabel ukuran Dewan Komisaris (BoardSize) sebesar 0,001 menunjukkan bahwa jika variabel lainnya tetap dan Jumlah

12 JURNAL AKUNTANSI, [VOL.12 NO.1 APRIL: 1-15] Dewan Komisaris mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, fee audit (AuFee) akan mengalami kenaikan sebesar 0,001. 3. Nilai koefisien regresi variabel ukuran Komite Audit (ACSize) sebesar 0,05 menunjukkan bahwa jika variabel lainnya tetap dan Jumlah Komite Audit mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, fee audit (AuFee) akan mengalami kenaikan sebesar 0,05. 4. Nilai koefisien regresi variabel ukuran KAP (Big4) sebesar 1,108 menunjukkan bahwa jika variabel lainnya tetap dan ukuran KAP mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, fee audit (AuFee) akan mengalami kenaikan sebesar 1,108. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Tabel 4 Hasil Koefisien Determinasi (R 2 ) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0,613 a 0,376 0,331 0,60289 Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017 Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square yang dihasilkan dari model regresi adalah 0,331. Hal ini mengindikasikan bahwa pengaruh ukuran Dewan Komisaris, ukuran Komite Audit, dan ukuran KAP terhadap fee audit adalah 33,1% sedangkan sisanya 66,9% dipengaruhi variabel lain. Contohnya internal audit, struktur good corporate governance lainnya, serta rasio-rasio keuangan. Jumlah anggota Dewan Komisaris yang banyak tentu akan mudah menemukan masalah-masalah yang akan berakibat pada proses pelaporan

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, KOMITE AUDIT, DAN KAP TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL 13 [PUTRI PUSPITA AYU DAN TIKA SEPTIANI] keuangan; dengan demikian, hal ini memungkinkan pengambilan putusan dengan efektif, tepat, dan cepat. Dewan Komisaris yang melakukan tugasnya dengan efektif tentu dapat menyebabkan laporan keuangan yang dibuat menjadi berkualitas. Dengan kualitas tersebut fungsi auditor independen menjadi lebih sedikit sehingga auditor memerlukan waktu yang lebih sedikit dalam melakukan pengauditan, dan akhirnya akan memengaruhi fee audit. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, ukuran Dewan Komisaris berpengaruh signifikan pada fee audit, maka hipotesis pada variabel ukuran Dewan Komisaris diterima. Pengaruh ukuran Komite Audit terhadap Fee Audit Tugas utama komite audit adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan Publik. Komite Audit yang bekerja dengan baik dan menginginkan peningkatan status organisasi tentu akan menentukan Akuntan Publik yang memiliki tingkat independensi yang tinggi. Dengan tuntutan tersebut, Komite Audit akan memilih KAP yang lebih profesional dan akan berpengaruh pada fee audit yang diberikan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, ukuran Komite Audit berpengaruh pada fee audit. Kantor KAP Big Four tentu memiliki jam terbang yang banyak, reputasi yang baik. Mereka dalam melakukan tugasnya akan berusaha dengan keras dalam menjaga nama baik KAP-nya serta menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan KAP-nya. KAP Big Four akan lebih teliti dan bersungguh-sungguh dalam melakukan tugasnya. Dalam kesungguhan tersebut tentu pasti akan mendapatkan hasil yang baik. Maka dihasilkanlah pelaporan yang berintegritas

14 JURNAL AKUNTANSI, [VOL.12 NO.1 APRIL: 1-15] tinggi dan dapat dipercaya sehingga akan berpengaruh pada fee audit yang diberikan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, ukuran KAP berpengaruh pada fee audit, maka hipotesis untuk variabel ukuran Komite Audit diterima. 5. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, terdapat pengaruh ukuran Dewan Komisaris, ukuran Komite Audit, dan ukuran KAP terhadap fee audit eksternal pada perusahaan jasa sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014 2016. Saran yang dapat diberikan untuk peneliti selanjutnya, sebaiknya menggunakan data fee audit yang sebenarnya dibanding profesional fees, menambah sampel penelitian yang tidak hanya perusahaan jasa sektor keuangan, dan menambah periode penelitian untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat. DAFTAR RUJUKAN Ardianingsih, A. (2013). Hubungan Komite Audit Dan Kompleksitas Usaha Dengan Audit Fee. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis 13(02): 20 28. Chandra, M. O. (2015). Pengaruh good corporate governance, karakteristik perusahaan dan ukuran Kap terhadap fee audit eksternal. Jurnal Akuntansi Bisnis, 13,26, 174 194. Elder, R. J. et al. (2008). Jasa audit dan assurance. Jakarta: Salemba Empat. Jemada, M. V, dan Yaniartha S, P. D. (2013). Pengaruh tekanan anggaran waktu, kompleksitas tugas dan reputasi auditor terhadap fee audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 3,3, 132 146. Komite Nasional Kebijakan Good Corporate Governance (KNKG).2006. Lampiran Keputusan Ketua Bapepam LK NOMOR: KEP-643/BL/2012. Lampiran Keputusan Ketua Bapepam NOMOR: KEP-431/BL/2012. Mulyadi. (2014). Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, KOMITE AUDIT, DAN KAP TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL 15 [PUTRI PUSPITA AYU DAN TIKA SEPTIANI] Surat Keputusan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). (2008). No. KEP.024/IAPI/VII/2008. Wibowo, R. H. (2012). Pengaruh struktur governance dan etnisitas terhadap fee audit. Journal of Chemical Information and Modeling, 53,9, 1689 1699. Wibowo, R., & Rohman, A. (2013). Pengaruh governance structure dan fungsi internal control terhadap fee audit eksternal pada perusahaan publik di Indonesia. Diponegoro Journal of Accounting, 2,1,1 13. Zarkasyi, D. H. (2008). Good corporate governance. Alvabeta.