BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. dan E (jarang) sering muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan secara fecal

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS UNTUK MOBILE DEVICES MENGGUNAKAN J2ME

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Defenisi Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

Hepatitis C: Bom Waktu didalam Hati

W A S P A D A 2,9 JUTA LEBIH PENDUDUK INDONESIA MENGIDAP HEPATITIS

KAJIAN ILMIAH TEMATIK HARI HEPATITIS SEDUNIA 19 MEI 2016

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan antara virus hepatitis ini terlatak pada kronisitas infeksi dan kerusakan jangka panjang yang ditimbulkan.

Etiology dan Faktor Resiko

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR. yang ahli dalam bidang tertentu dan mempunyai pengetahuan atau keahlian

PEMENTASAN WAYANG SEBAGAI MEDIA INFORMASI DALAM UPAYA PREVENTIF PENYEBARAN HEPATITIS B DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit akibat infeksi protozoa genus Plasmodium yang

BAB I PENDAHULUAN. kronik dan termasuk penyakit hati yang paling berbahaya dibandingkan dengan. menularkan kepada orang lain (Misnadiarly, 2007).

PENYAKIT MENULAR. Website:

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. Donor darah adalah proses pengambilan darah dari. seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah

BAB III BAHAN DAN METODE

VIRUS HEPATITIS B. Untuk Memenuhi Tugas Browsing Artikel Webpage. Oleh AROBIYANA G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

Jurnal Riset Sains dan Teknologi Volume 1 No. 1 Maret 2017

Mengapa disebut sebagai flu babi?

cita-cita UUD Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan

Dinamika dan Aplikasi dari Model Epidemologi Hepatitis C Ema Hardika S. ( )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TATALAKSANA MALARIA. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua

PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kasus-kasus penyakit tidak menular yang banyak disebabkan oleh gaya

BAB I PENDAHULUAN. penyakit bermunculan. Selain Demam Berdarah (DB) juga muncul penyakit. bagian persendian (arthralgia) (Arini, 2010).

Implementasi Sistem Pakar Untuk Diagnosa Awal Penyakit Hepatitis A, B, C Menggunakan Tools Expert System Builder

HEPATITIS DR.H.A.HAMID HASAN INTERNA FK.UNMAL

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT HEPATITIS A,B,C MENGGUNAKAN TOOLS EXPERT SYSTEM BUILDER

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Pola buang air besar pada anak

Hepatitis Virus. Oleh. Dedeh Suhartini

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

DEFINISI KASUS MALARIA

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

BAB II LANDASAN TEORI

Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PENCERNAAN PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHANNING

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Malaria merupakan penyakit kronik yang mengancam keselamatan jiwa yang

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

2014 AEA International Holdings Pte. Ltd. All rights reserved. 1

BAB I PENDAHULUAN. Diare merupakan masalah pada anak-anak di seluruh dunia. Dehidrasi dan

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB 1 : PENDAHULUAN. ke manusia. Timbulnya gejala biasanya cepat, yaitu dalam waktu beberapa jam

BAB I PENDAHULUAN. Hepatitis merupakan penyakit inflamasi dan nekrosis dari sel-sel hati yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Aliaa Amirah binti Md. Kamaru Al-Amin. Tempat/Tanggal Lahir : Terengganu, Malaysia/20 Maret 1989

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka

DEFENISI. Merupakan suatu gejala yang menunjukkan adanya gangguangangguan. peradangan, infeksi dan kejang otot.

Proses Pendiagnosaan Penyakit Menggunakan Logika Fuzzy Dengan Metode Mamdani

Latar Belakang Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. (KLB). Penyakit ini termasuk common source yang penularan utamanya melalui

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan lingkungan

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Divisi Infeksi Tropis Bagian IKA FK USU Medan

Tips Mengatasi Susah Buang Air Besar

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan termasuk masalah kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, hepatitis B, poliomyelitis, dan

BAB I PENDAHULUAN. kasus. Kematian yang paling banyak terdapat pada usia tahun yaitu

BAB III DATA DAN PERANCANGAN SISTEM. Sekarang ini banyak sekali keinginan individu untuk dapat memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Insiden penyakit ini masih relatif tinggi di Indonesia dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Hepatitis adalah inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan. kumpulan perubahan klinis, biokimia, serta seluler yang khas

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT REGULER

Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi marn.

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

Dehidrasi. Gejala Dehidrasi: Penyebab Dehidrasi:

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 90 % dan biasanya menyerang anak di bawah 15 tahun. 2. Demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat karena

Pijat urat akupuntur

PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)

Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?

NYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa,

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah membawa virus Dengue dari penderita lainnya. Nyamuk ini biasanya aktif

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAGIAN 1: MENGAPA PERLU DETOKS?

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gagal ginjal kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang

Etiologi Alkohol Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol sirosis. Obat-obatan Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Penyakit Hepatitis Penyakit Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk di Indonesia, yang terdiri dari Hepatitis A, B, C, D, dan E. Hepatitis A dan E (jarang) sering muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan secara fecal oral dan biasanya berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, bersifat akut dan dapat sembuh dengan baik. Sedangkan Hepatitis B, C, dan D (jarang) ditularkan secara parental, dapat menjadi kronis dan menimbulka cirrhosis dan lalu kanker hati. Virus Hepatitis B telah menginfeksi sejumlah 2 milyar orang di dunia, sekitar 240 juta orang di antaranya menjadi pengidap Hepatitis B kronik, sedangkan untuk penderita Hepatitis C di dunia deperkirakan sebesar 170 juta orang. Sebanyak 1,5 juta penduduk dunia meninggal setiap tahun karena Hepatitis. Indonesia merupakan Negara dengan endemisitas tinggi Hepatitis B, terbesar kedua di Negara South East Asian region (SEAR) setelah Myanmar. Berdasarkan hasil Riset Kesahatan Dasar (Riskesdas), studi dan uji saring darah donor PMI maka diperkirakan di antara 100 orang Indonesia, 10 di antaranya telah terinfeksi Hepatitis B atau C. sehingga saat ini diperkirakan terdapat 28 juta penduduk Indonesia yang terinfeksi Hepatitis B dan C, 14 juta di antaranya berpotensi untuk menjadi krosis, dan dari yang kronis tersebut 1,4 juta orang berpotensi untuk menderita kanker hati. Besaran masalah tersebut tentunya akan 36

37 berdampak sangat besar terhadap masalah kesehatan masyarakat, produktifitas, umur harapan hidup, dan dampak sosial ekonomi lainnya. 4.2 Gejala Penyakit Tabel 4.1 Gejala Umum dan Penjelasan Gejala NO GEJALA UMUM PENJELASAN GEJALA 1 Demam ringan Demam ringan dengan suhu 37,8 hingga 39 derajat celcius 2 Lemah Cenderung memiliki kondisi tubuh yang lemah, mudah sekali merasa capek, dan lunglai 3 Air kencing berwarna gelap Air kencing berwarna gelap 4 Mual Mual selalu merasa ingin muntah 5 Sakit Otot Sakit Otot (Mialgia) 6 Sakit kepala Sakit Kepala 7 Berat badan turun 8 Tidak nafsu makan Mengalami berat badan yang mudah naik dan turun Mengalami penurunan nafsu makan yang drastis 9 Mencret Mencret 10 Nyeri sendi Nyeri Sendi (Arthralgia) 11 Sakit perut Nyeri Perut bagian kanan atas karena hati meradang 12 Ikterus Timbul Ikterus kuning pada kulit dan mata 13 Demam 14 Varises 15 Flu Flu Demam meski cuaca sedang panas merasakan menggigil dan kedinginan Kembung Varises (vena membesar, terutama diperut dan kerongkongan) Pada bagian ini akan diuraikan gejala-gejala umum yang terjadi pada penyakit hepatitis khususnya penyakit Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C.

38 Tabel 4.2 Gejala Umum Hepatitis KODE G001 G002 G003 G004 G005 G006 G007 G008 G009 G010 G011 G012 G013 G014 G015 GEJALA Demam ringan Lemah Air kencing berwarna gelap Mual Sakit Otot Sakit kepala Berat badan turun Tidak nafsu makan Mencret Nyeri sendi Sakit perut Ikterus Demam Varises Flu 4.3 Representasi Hubungan Gejala dengan Penyakit Pada bagian ini akan diuraikan representasi antara gejala-gejala umum yang terjadi pada penyakit Hepatitis terhadap penyakit Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C.

39 Tabel 4.3 Representasi Hubungan Kode Gejala dengan Kode Penyakit KODE P001 P002 P003 G001 G002 G003 G004 G005 G006 G007 G008 G009 G010 G011 G012 G013 G014 G015 Keterangan: P001 : Hepatitis A P002 : Hepatitis B P003 : Hepatitis C

40 4.4 Representasi Pengetahuan Representasi pengetahuan ini nantinya akan digunakan untuk menentukan proses pencarian atau menentukan kesimpulan yang didapat. Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, dapat di simpulkan ada 3 aturan atau rule. Berikut pembahasannya: 4.4.1 Rule 1 atau Aturan 1 Pada Rule 1, dengan melihat Tabel 4.3 di atas dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Hepatitis A. IF Demam ringan AND Lemah AND Air kencing berwarna gelap AND Mual AND Sakit otot AND Berat badan turun AND Tidak nafsu makan AND Nyeri sendi AND Ikterus AND Demam AND Varises AND Flu THEN Hepatitis A 4.4.2 Rule 2 atau Aturan 2 Pada Rule 2, dengan melihat Tabel 4.3 di atas dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Hepatitis B.

41 IF Demam ringan AND Lemah AND Air kencing berwarna gelap AND Mual AND Sakit otot AND Sakit kepala AND Nyeri sendi AND Nyeri perut AND Ikterus AND Flu THEN Hepatitis B 4.4.3 Rule 3 atau Aturan 3 Pada Rule 3, dengan melihat Tabel 4.3 di atas dapat menentukan aturan yang digunakan untuk penyakit Hepatitis C. IF Demam ringan AND Lemah AND Air kencing berwarna gelap AND Mual AND Sakit otot AND Tidak nafsu makan AND Mencret AND Varises AND Flu

42 THEN Hepatitis C 4.5 Perhitungan Manual Sebagai contoh dipilih gejala yaitu Lemah, Kurang nafsu makan, dan Rash. Berdasarkan data sampel pengetahuan diatas dapat dilakukan perhitungan untuk menentukan penyakit yang di derita seperti berikut: a. Hepatitis A MB[Hepatitis A Lemah ^ Nyeri Perut Kanan] = 0.37 + 0 x (1 0.37) = 0.37 MD[Hepatitis A Lemah ^ Nyeri Perut Kanan] = 0.1 + 0 x (1 0.1) = 0.1 CF[Hepatitis A Lemah ^ Nyeri Perut Kanan] = 0.37 0.1 = 0.27 b. Hepatitis B MB[Hepatitis B Lemah ^ Nyeri Perut Kanan] = 0.24 + 0.69 x (1 0.24) = 0.7644 MD[Hepatitis B Lemah ^ Nyeri Perut Kanan] = 0.1 + 0.2 x (1 0.1) = 0.28 CF[Hepatitis B Lemah ^ Nyeri Perut Kanan] = 0.7644 0.28 = 0.4844 c. Hepatitis C MB[Hepatitis C Lemah ^ Nyeri Perut Kanan] = 0.39 + 0 x (1 0.39) = 0.39 MD[Hepatitis C Lemah ^ Nyeri Perut Kanan]

43 = 0.1 + 0 x (1 0.1) = 0.1 CF[Hepatitis C Lemah ^ Nyeri Perut Kanan] = 0.39 0. 1 = 0.29 Dari hasil perhitungan diatas didapat nilai CF tiap penyakit sebagai berikut: CF[Hepatitis A] = 0.27 CF[Hepatitis B] = 0.4844 CF[Hepatitis C] = 0.29 Berdasarkan nilai CF diatas, dapat di simpulkan bahwa nilai CF tertinggi dimiliki oleh penyakit Hepatitis B dengan kondisi derajat CF = Mungkin, yaitu 0.4844.