BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan para anggotanya. Koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial harus mampu menjalankan kegiatannya secara seimbang, jangan sampai kegiatan ekonominya tidak diisi dan hanya di landasi oleh nilai-nilai kemasyarakatan saja. Sebagai badan usaha, koperasi adalah sebuah perusahaan yang harus mampu berdiri sendiri menjalankan kelangsungan hidupnya dan dapat mempertinggi jasmani para anggotanya (Sumarsono, 2003:1). Trisnawani (2009;9) menyatakan suatu koperasi yang telah berjalan hendaknya mempunyai pandangan dan sikap professional untuk memajukan atau meningkatkan hasil-hasil yang telah dicapai. Di dalam manajemen, pandangan serta sikap tersebut hendaknya dapat selalu dinyatakan dengan melihat, meneliti, menganalisis, dan mengambil keputusan atas laporan-laporan yang telah disampaikan. Laporan tersebut berfungsi untuk mengendalikan dan mengarahkan, laporan juga mempunyai arti untuk menilai apakah kebijakan yang telah ditentukan dijalankan, apakah kondisi keuangan sehat, kegiatan penjualan menguntungkan dan hubungan antarbagian atau unit usaha berlangsung harmonis. Oleh karenanya, perlu ada pemeriksaan yang terus berkesinambungan, dianalisis, 1
2 dan dibuat catatan. Sehingga pengendalian intern itu penting dalam suatu aktivitas koperasi. Menurut Mulyadi (2008:163) sistem pengendalian intern meliputi stuktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan data akuntansi, mendorong efesiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Suatu sistem dan prosedur yang baik diperlukan untuk mendukung aktivitas kegiatan koperasi sehingga tujuan dari koperasi akan dapat dicapai oleh pihak manajemen koperasi. Sistem dan prosedur yang baik diharapkan agar dapat meningkatkan pengendalian intern pada koperasi tersebut. Demikian dengan penerimaan dan pengeluaran kas yang tersusun dengan baik, maka akan mengurangi penyelewengan-penyelewengan yang sering terjadi dalam suatu usaha bisnis. Umumya penyelewengan-penyelewengan pada aktiva seperti kas mudah untuk terjadi suatu penyelewengan. Hal tersebut didukung oleh Harozim (2011) yang meneliti tentang analisis atas sistem pengendalian intern terhadap penerimaan dan pengeluaran kas pada koperasi SETIA BUDI WANITA. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa stuktur organisasi pada koperasi setia budi wanita malang, dapat diketahui stuktur organisasi telah memenuhi salah satu syarat penerapan akuntansi pertanggung jawaban, di mana terdapat pemisahan fungsi dan pembatasan wewenang dan tanggung jawab yang jelas di antara unit-unit organisasi kemudian dari sistem wewenang dan prosedur pencatatan pada koperasi bahwa pelaksanakanya sistem otorisasi dan sistem prosedur telah dilakukan secara efesiensi di mana terdapat formulir yang di bukti kas keluar diarsipkan hanya pada satu bagian yaitu bagian
3 bendahara. Sedangkan dari karyawan yang mutunya sesuai dengan tangung jawab, menunjukkan bahwa mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, koperasi melakukan beberapa cara yaitu melakukan seleksi calon karyawan berdasarkan pesyaratan yang dituntut pekerjaanya dan meningkatkan pengalaman kerja karyawan yaitu karyawan diwajibkan mengikuti pelatihan kerja yang yang sesuai dengan tuntunan sesuai dengan tuntunan perkembangan. Penelitian ini menganalisis sistem pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas pada KUD BATU dari unit pertokoan atau waserda dengan menggunakan metode yang analisisnya adalah mengidentifikasi stuktur organisasi, menganalisis prosedur pencatatan dan otorisasi penerimaan dan pengeluaran kas, analisis praktek yang sehat dan analisis karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab. Koperasi Unit Desa Batu merupakan koperasi yang diperuntukkan untuk anggota dan masyarakat. Koperasi ini memiliki beberapa unit di antaranya unit pertokoan atau waserda, unit simpan pinjam, unit lebah, dan lain-lain. Karena pentingnya sistem pengendalian intern dalam penerimaan dan pengeluaran kas bagi unit pertokoan atau waserda pada KUD BATU, sistem pengendalian intern pada Koperasi Unit Desa Batu dilaksanakan untuk menghindari terjadinya kebocoran penerimaan kas dan untuk mengetahui apakah pelaksanaan sistemnya sesuai dengan prinsip pengendalian intern yang baik. Pada KUD BATU masih terdapat pengendalian yang masih belum baik, terdapat prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang masih sederhana dan masih lemah dalam praktek kerja yang sehat dari unit pertokoan, dengan demikian dibutuhkan suatu pengendalian intern
4 yang baik agar nantinya dapat memberikan informasi yang penting bagi koperasi yang akan digunakan oleh manajer untuk menciptakan pengendalian intern yang baik guna menghasilkan laporan yang dikehendaki oleh manajemen untuk meminimalisir adanya kecurangan dan pemborosan dalam kegiatan koperasi dan dapat menjaga aset pada KUD BATU. Koperasi Unit desa Batu penerimaan dari penjualan dan pelunasan piutang perbulan menerima pendapatan dua puluh lima juta rupiah sampai tiga puluh juta rupiah, sehingga nantinya dibutuhkan pengendalian intern agar dapat menjaga kekayaan dan aset pada KUD BATU. Sebagaimana sudah di kemukakan oleh Mulyadi(2008;164), pengendalian intern akuntansi yang baik akan menjamin keamanan kekayaan para investor dan kreditor yang ditanamkan dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Berdasarkan uraian di atas mengingat betapa pentingnya penerimaan dan pengeluaran kas bagi koperasi maka penulis tertarik dengan mengambil judul: ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA KUD BATU. B. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam penilitian ini dapat di rumuskan yaitu : 1. Bagaimana pelaksanaan sistem pengendalian intern terhadap transaksi penerimaan dan pengeluaran kas pada KUD batu? 2. Apakah pelaksanaan sistem pengendalian intern sudah sesuai dengan elemenelemen sistem pengendalian intern?
5 C. BATASAN MASALAH Supaya pembahasan permasalahan dapat mengarah pada permasalahan pokok dan tidak meluas karena pada KUD BATU terdapat beberapa unit yaitu unit pertokoan,lebah,resto dan simpan pinjam, maka penelitian ini akan dibahas dan dibatasi pada analisis atas sistem pengendalian intern atas penerimaan dan pengeluaran kas pada KUD BATU unit pertokoan. D. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengendalian intern atas penerimaan dan pengeluaran kas yang sudah sesuai dengan prinsip pengendalian intern yang baik. 2. Untuk mengevaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian intern atas berkaitan dengan elemen-elemen sistem pengendalian intern. E. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi pihak koperasi Diharapkan dapat dapat digunakan sebagai informasi atau bahan pertimbangan dan tolak ukur bagi pihak manajemen 2. Bagi dunia praktik Diharapkan dapat menambah wawasan mengenai masalah-masalah yang dihadapi di lapangan dan menemukan cara penyelesaiannya. 3. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan, salah satu referensi dan bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian sejenis, dengan menggunakan objek yang berbeda.
6