CV. WARNET FAUZAN TANGERANG

dokumen-dokumen yang mirip
CV. WARNET FAUZAN TANGERANG PERATURAN DIREKTUR NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN

UNDANG-UNDANG KETENAGAKERJAAN

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR TIDAK MASUK BEKERJA (2014)

STANDARD OPERATION PROCEDURE TIDAK MASUK BEKERJA

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1997 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 1997/73, TLN 3702]

PERLINDUNGAN DAN PENGAWASAN TENAGA KERJA (2)

STANDARD OPERATION PROCEDURE CUTI

UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN [LN 2003/39, TLN 4279] Pasal 184

Jam Kerja, Cuti dan Upah. Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017

-2-1. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/bu

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Tunjangan. Kinerja Pegawai.

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.102 /MEN/VI/2004 TENTANG WAKTU KERJA LEMBUR DAN UPAH KERJA LEMBUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Upah Hak pekerja/buruh uang imbalan termasuk tunjangan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti PNS.

STANDARD OPERATION PROCEDURE KERJA LEMBUR KARYAWAN

LeIP. Peraturan Lembaga Manajemen Kepegawaian. Peraturan LeIP Tentang Manajemen Kepegawaian. 1. Kategorisasi Pegawai

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2015 TENTANG PENGUPAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pasal 88 s.d pasal 98 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG PERLINDUNGAN UPAH

Perjanjian Kerja PK 000/SDP DIR/III/2008

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2013

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG PERLINDUNGAN UPAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1976 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SURAT PERJANJIAN KERJA

KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188 / 110 / / 2013

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 90 TAHUN 2014 TENTANG HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PROSEDUR IJIN 1. TUJUAN 2. RUANG LINGKUP 3. DEFINISI 4. TANGGUNG JAWAB

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU CUTI PNS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR ISI 1. PENETAPAN PERATURAN POKOK

BERITA NEGARA. Disiplin Kerja. Pegawai Negeri Sipil. BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN. REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pada hari ini, tanggal bulan tahun. Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN)

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 21 TAHUN 2018 TENTANG

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB KERJA PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG PERLINDUNGAN UPAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

SURAT EDARAN NOMOR : 850/576/ /2018 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERJANJIAN KERJA BERSAMA. antara PT. BETTS INDONESIA. dengan

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 19 Tahun 2014 Seri E Nomor 16 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Presiden Nomor 130 Tahun 2017 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN BADAN PELAKSANA HARIAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN'AISYIYAH YOGYAICARTA NOMOR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 19

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I KETENTUAN U M U M

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG PERLINDUNGAN UPAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 12 TAHUN 2013 TENTANG

-2- Modal dan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu menyempurnakan peraturan

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

CV. WARNET FAUZAN TANGERANG

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Bawahnya, tidak lagi dapat diterapkan untuk penegakkan disiplin kerja Hakim; c. bahwa berdasarkan pertimbangan dalam huruf a dan huru

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1976 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1976 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan L

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 43 SERI E

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

PERATURAN KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK NOMOR 1/PKPAP/2014 TENTANG TATA TERTIB RAPAT KOMITE PROFESI AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1964 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB DPR-GR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 68 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 677 TAHUN 2016 TENTANG DISIPLIN KEHADIRAN APARATUR SIPIL NEGARA

P R E S I D E N REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DIREKSI BPJS KETENAGAKERJAAN NOMOR : PERDIR /05 / TENTANG MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BPJS KETENAGAKERJAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 211/PMK.01/2014 TENTANG HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

CV. WARNET FAUZAN TANGERANG PERATURAN DIREKTUR NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG WAKTU KERJA, HAK CUTI DAN KERJA LEMBUR BAB I WAKTU KERJA Pasal 1 1. Hari dan/atau jam kerja karyawan berbeda satu dengan lainnya sesuai dengan fungsi atau jabatan karyawan tersebut, namun tidak melebihi 8 jam sehari dan 48 jam seminggu atau 8 jam sehari dan 48 jam seminggu; 2. Penentuan mengenai hari kerja dan jam kerja seorang karyawan akan diatur oleh perusahaan dan dapat diubah oleh perusahaan selama perubahan tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan ayat (1) pasal 1; 3. Setiap kelebihan dari hari kerja sesuai dengan ketentuan ayat 1 (satu) pasal ini harus dianggap sebagai jam lembur; 4. Dengan memperhatikan perundang-undangan yang berlaku, maka hari kerja dan jam kerja di CV. Warnet Fauzan Tangerang sebagai berikut : a. JAM KERJA PADA SHIFT OPERATOR OPERATOR SHIFT 1 Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu : 07.00 WIB 15.30 WIB; : 14.30 WIB 12.30 WIB : 07.00 WIB 11.45 WIB, dan 12.45 WIB 15.30 WIB : LIBUR : 14.00 WIB 22.30 WIB

OPERATOR SHIFT 2 Senin Selasa, Jumat - Sabtu : 14.30 WIB 23.00 WIB Rabu Kamis : 07.00 WIB 15.30 WIB Minggu : LIBUR OPERATOR SHIFT 3 Senin Jumat : LIBUR Sabtu Minggu : 07.00 15.30 WIB 5. Perusahaan wajib memberi waktu istirahat dan cuti kepada karyawan. 6. Waktu istirahat dan cuti sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), meliputi : a. Istirahat antara jam kerja, waktu istirahat yang diberikan Perusahaan untuk Karyawan Shift 1, 2 dan 3 adalah pada jam berapapun selama jam kerja, tetapi tidak diperkenankan untuk meninggalkan tempat kerja kecuali mendapat izin dari atasan. Istirahat karyawan adalah ketika tidak sedang melakukan aktifitas apapun dan tidak sedang melayani pelanggan. Karyawan tidak diperbolehkan tidur selama jam kerja dengan alasan sedang jam istirahat. b. Istirahat mingguan 1 (satu) hari untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau 2 (dua) hari untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu, dan c. cuti tahunan, sekurang kurangnya 12 (dua belas) hari kerja setelah karyawan yang bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus menerus; 7. Pelaksanaan waktu istirahat tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) huruf c diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama. 8. Hal-hal lain diluar ketentuan ayat 4 akan diatur perusahaan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, selama tidak menyimpang dari ayat 1. Pasal 2 1. Pengusaha yang mempekerjakan karyawan melebihi waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) harus memenuhi syarat : a. ada persetujuan karyawan yang bersangkutan; dan b. waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 8 (delapan) jam dalam 1 (satu) hari dan 24 (dua puluh empat) jam dalam 1 (satu) minggu. 2. Mempekerjakan karyawan melebihi waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib membayar upah kerja lembur. Pasal 3 Pengusaha wajib memberikan kesempatan yang secukupnya kepada karyawan untuk melaksanakan ibadah yang diwajibkan oleh agamanya.

Pasal 4 1. Karyawan perempuan yang dalam masa haid merasakan sakit dan memberitahukan kepada pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid. 2. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama. Pasal 5 1. Karyawan perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1,5 (satu setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 (satu setengah) bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan. 2. Karyawan perempuan yang mengalami keguguran kandungan berhak memperoleh istirahat 1,5 (satu setengah) bulan atau sesuai dengan surat keterangan dokter kandungan atau bidan. Pasal 6 Karyawan perempuan yang anaknya masih menyusu harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja. Pasal 7 Setiap karyawan yang menggunakan hak waktu istirahat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) huruf b, c, dan d, Pasal 14, dan Pasal 16 berhak mendapat upah penuh. Pasal 8 CUTI KARYAWAN 1. Karyawan dapat menjalani cuti menurut jenisnya, yaitu cuti dalam tanggungan perusahaan; 2. Jenis cuti dalam tanggungan perusahaan adalah : a. Cuti tahunan; b. Cuti sakit/izin/dispensasi; c. Cuti melahirkan / keguguran kandungan. 3. Karyawan tetap yang telah mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan berturut-turut terhitung sejak SK Pengangkatan maka yang bersangkutan berhak atas hak cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja dengan mendapat gaji penuh, ketentuan cuti tahunan karyawan sebagai berikut : a. Karyawan hanya diperbolehkan mengambil hak cuti tahunan 3 (tiga) hari per 4 (empat) bulan dalam 1 (satu) tahun anggaran;

b. Ketentuan pasal (7) ayat 3 huruf (a), pengambilan cuti tahunan dibagi menjadi: Periode 1 pada bulan Januari s/d bulan April, Periode 2 pada bulan April s/d bulan Agustus, dan Periode 3 pada bulan September s/d Desember; c. Setiap karyawan yang akan mengambil hak cutinya, terlebih dahulu mengajukan permohonan secara tertulis sesuai dengan prosedur yang berlaku selambatlambatnya 1 (satu) minggu sebelum istirahat cuti di mulai dengan persetujuan dari Kepala Cabang / Pimpinan; d. Pengusaha dapat memanggil untuk bekerja kembali kepada karyawan yang sementara dalam istirahat cuti, bilamana ada suatu pekerjaan yang sifatnya penting dan hak cutinya tersebut digantikan dengan hari kerja lainnya; e. Permohonan hari cuti hanya bisa diajukan pada hari zona cuti yang terdapat pada kalender perusahaan; f. Karyawan tidak akan mendapatkan hak cuti jika permohonannya ditolak oleh Kepala Cabang / Pimpinan karena alasan penting atau karyawan tersebut sedang dibutuhkan oleh perusahaan; g. Jika karyawan tidak menggunakan hak cuti tahunan dalam waktu satu tahun anggaran, maka hak cuti tahunan akan hangus dan tidak berlaku di tahun anggaran berikutnya; h. Jika karyawan tidak ingin mengambil hak cuti tahunan, maka hak cuti tahunan dapat diuangkan dengan ketentuan: Permohonan cuti sesuai pasal (7) ayat (3) huruf (c), Besarnya nominal 1 (satu) hari cuti adalah sesuai besaran gaji satuan pokok, Uang cuti akan diberikan pada gaji bulan desember; i. Untuk karyawan yang cutinya melebihi dari hak cutinya, maka pada saat batas akhir cuti kelebihan (hutang) cutinya akan diperhitungkan sesuai dengan prosedur yang berlaku di Perusahaan. Demikian pula sebaliknya bilamana batas akhir cuti terdapat sisa cuti karena kepentingan perusahaan, maka akan dirubah menjadi uang yang akan diberikan pada gaji bulan desember;. 4. Karyawan dapat menjalani dispensasi atau izin karena alasan sesuai dengan peraturan yang berlaku seperti: a. ALERGI/SAKIT BERAT Karyawan menderita penyakit alergi yang jelas harus membutuhkan istirahat dan penyakit berat yang harus ditangani oleh klinik atau rumah sakit setempat. Izin sakit harus disertai dengan surat keterangan sakit resmi dari klinik / rumah sakit setempat yang dilengkapi dengan keterangan sakit pasien, nama dokter, ttd dokter dan

stempel klinik/rumah sakit setempat. Jika diketahui karyawan tersebut membuat surat keterangan palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, atau yang diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu, maka karyawan tersebut akan diberikan sanksi berupa Surat Peringatan ke 1 (SP1). b. DATANG BULAN Khusus karyawan perempuan diperbolehkan izin dengan alasan datang bulan c. ANGGOTA KELUARGA SAKIT BERAT/BERDUKA Karyawan mendapati bahwa dirinya tidak sakit tetapi mendapat kabar bahwa ada anggota keluarga yang sakit berat atau meninggal dunia d. MEDICAL CHECKUP Medical Checkup atau periksa rutin mingguan/bulanan karena sedang dalam tahap penyembuhan. Sebelum benar-benar meminta izin tidak masuk kerja karena alasan medical checkup, karyawan harus terlebih dahulu memberitahukan situasi dan kondisi karyawan kepada pimpinan dari jauh-jauh hari sebelumnya atau 3 hari sebelumnya serta menunjukkan surat kontrol; e. MENGIKUTI SEMINAR ATAU ACARA PERUSAHAAN Karyawan yang mendapatkan surat tugas untuk kepentingan perusahaan seperti acara seminar, rapat, dan lain sebagainya yang dilakukan ditempat lain atas perintah tugas dari kepala Cabang / Pimpinan f. KEBAKARAN Mendapati musibah kebakaran yang dialami oleh tempat tinggal karyawan itu sendiri atau tempat tinggal keluarga karyawan tersebut g. URUSAN KELUARGA Karyawan menikah, Menikahkan anaknya, Mengkhitankan anaknya, Membaptiskan anaknya, Istri melahirkan atau keguguran, Suami/istri, orang tua/mertua, atau anak/menantu meninggal dunia Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal h. MEMENUHI PANGGILAN PIHAK BERWENANG Karyawan yang tidak masuk kerja karena alasan memenuhi panggilan pihak berwenang seperti Kepolisian, Kejaksaan, atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

5. Untuk karyawan kontrak dan/atau tidak tetap tidak berhak mendapatkan hak cuti tahunan; 6. Hari libur karyawan yang ditentukan perusahaan tidak termasuk dan/atau tidak terhitung dalam hari cuti karyawan; Pasal 9 1. Bagi karyawan wanita yang akan melahirkan berhak diberi istirahat selama 3 (tiga) bulan dengan gaji penuh. Dapat diambil 1(satu) bulan sebelum anaknya itu menurut perhitungan akan dilahirkan dan 2(dua) bulan sesudah melahirkan. 2. Karyawan wanita yang hendak menggunakan hak cuti melahirkan tersebut diatas wajib mengajukan surat permohonan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sebelum istirahat cuti dimulai, disertai dengan surat keterangan dokter/bidan yang merawat. 3. Bagi karyawati yang mengalami keguguran kandungan, dianggap sebagai cuti sakit dan harus dilengkapi dengan surat keterangan dokter dengan Hak Cuti 2 (dua) minggu setelah keguguran. Pasal 10 4. Karyawan tidak wajib bekerja pada hari-hari libur resmi. 5. Pengusaha dapat mempekerjakan karyawan untuk bekerja pada hari-hari libur resmi apabila jenis dan sifat pekerjaan tersebut harus dilaksanakan atau dijalankan secara terus- menerus atau pada keadaan lain berdasarkan kesepakatan antara karyawan dengan pengusaha. 6. Pengusaha yang mempekerjakan karyawan yang melakukan pekerjaan pada hari libur resmi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) wajib membayar upah kerja lembur. Pasal 11 KERJA LEMBUR 1. Pada dasarnya kerja lembur adalah sukarela bagi karyawan seperti ada operator shift berikutnya yang datang terlambat dan harus digantikan sementara oleh operator pertama dan tidak melebihi 60 menit. Jika melebihi dari 60 menit maka operator tersebut mulai terhitung kerja lembur. 2. Karyawan wajib masuk kerja dalam hal terdapat pekerjaan yang harus diselesaikan dengan segera, harus bekerja atas panggilan darurat, atau menggantikan jam kerja atau hari kerja karyawan lain karena sakit / izin. 3. Karyawan yang bekerja lembur wajib dibayar upah lembur sesuai peraturan yang berlaku sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2) pasal 10.

4. Karyawan yang ditugaskan untuk bekerja lembur atas permintaan atasan harus berlandaskan dengan surat perintah tugas dari atasan. 5. Setiap karyawan yang mendapatkan dan/atau diberikan surat perintah tugas wajib melaksanakan dan memenuhi surat perintah tugas tersebut dengan penuh rasa tanggung jawab. 6. Setiap karyawan yang mengabaikan / mencari-cari alasan untuk tidak dapat melaksanakan surat perintah tugas akan diberikan sanksi berupa Surat Peringatan ke 1 (SP 1), kecuali berhalangan sesuai aturan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (4) pasal 8. Ditetapkan : Di Tangerang Pada Tanggal : 26 Mei 2018 Direktur CV. Warnet Fauzan Tangerang TTD MUHAMMAD HARRY FAUZAN NIK: 1995051720160301