ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH PADA PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRACT. Kekurangan uji sondir :

Analisis Daya Dukung Tanah Dan Bahan Untuk Pondasi Strous Pada Pembangunan Jembatan Karangwinongan Kec. Mojoagung Kab.Jombang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2. Kekuatan Geser Tanah ( Shear Strength of Soil ), parameternya dapat diperoleh dari pengujian : a. Geser Langsung ( Direct Shear Test ) b.

BAB III LANDASAN TEORI. yang ujungnya berbentuk kerucut dengan sudut 60 0 dan dengan luasan ujung 10

BAB III DATA PERENCANAAN

PROFIL PERMUKAAN TANAH KERAS KOTA SURAKARTA SEBAGAI INFORMASI PRADESAIN PONDASI

PENYELIDIKAN TANAH (SOIL INVESTIGATION)

METODE PENYELIDIKAN DAN PENGUJIAN TANAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAU LANAU (Studi kasus: Lanau di Tondo Kota Palu)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. metode statis seperti Total stress Analysis (TSA) atau Effective stress

STABILISASI TANAH DASAR ( SUBGRADE ) DENGAN MENGGUNAKAN PASIR UNTUK MENAIKKAN NILAI CBR DAN MENURUNKAN SWELLING

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH DAN PENURUNAN PONDASI PADA DAERAH PESISIR PANTAI UTARA KABUPATEN BANGKA

ANALISIS PENURUNAN PONDASI DANGKAL PADA TANAH LEMPUNG KASONGAN ABSTRACT

STABILISASI TANAH DASAR ( SUBGRADE ) DENGAN MENGGUNAKAN PASIR UNTUK MENAIKKAN NILAI CBR DAN MENURUNKAN SWELLING

PENGUJIAN NILAI CBR LAPANGANDENGAN DCP (DYNAMIC CONE PENETROMETER)

TINJAUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA TANAH BERLAPIS BERDASARKAN HASIL UJI PENETRASI STANDAR (SPT)

No. Dokumen Tanggal P L P. Revisi. Disetujui

PENAMBAHAN LAPISAN PASIR PADAT SEBAGAI SOLUSI MASALAH PENURUNAN FONDASI DI ATAS LAPISAN LEMPUNG LUNAK : SUATU STUDI MODEL

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN (Pavement Design) Menggunakan CBR

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG PANCANG TUNGGAL BERDASARKAN DATA SONDIR DAN DATA STANDARD PENETRATION TEST

KORELASI NILAI MACKINTOSH PROBE DENGAN N-SPT DAN CPT PADA TANAH LEMPUNG

STUDI PARAMETER UJI KONSOLIDASI MENGGUNAKAN SEL ROWE DAN UJI KONSOLIDASI KONVENSIONAL TANAH DAERAH BANDUNG (012G)

V. CALIFORNIA BEARING RATIO

Perilaku Tiang Pancang Tunggal pada Tanah Lempung Lunak di Gedebage

APLIKASI DYNAMIC CONE PENETRO METER (DCP ) PADA SUBGRADE JALAN. Hilda Sulaiman Nur. ( Dosen Fakultas Teknik UNIDAYAN ) ABSTRACT PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pijakan terakhir untuk menerima pembebanan yang ada diatasmya. Peran tanah

BAB III STUDI KASUS. 3.1 Data Teknis

BAB I PENDAHULUAN. diimbangi oleh ketersediaan lahan, pembangunan pada lahan dengan sifat tanah

KAJIAN PENGARUH BATAS CAIR (LL), KONSISTENSI TANAH DAN BEBAN VERTIKAL TERHADAP KECEPATAN PEMAMPATAN SEKUNDER TANAH LEMPUNG

Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan

MODEL KORELASI ANTARA INDEKS KOMPRESI, CC, DENGAN INDEKS BATAS CAIR, LL, UNTUK TANAH LEMPUNG DI SURABAYA

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TERHADAP HAMBATAN PENETRASI SONDIR PADA TANAH PASIR (Studi kasus: Pasir Sungai Palu)

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN DOSEN PEMULA KORELASI HARGA CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) DAN TAHANAN UJUNG KONUS UNTUK TANAH DI PALANGKA RAYA

TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara.

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan yang cepat terutama kendaraan komersial dan fungsi drainase yang. kurang baik dan faktor perubahan lingkungan.

kelompok dan sub kelompok dari tanah yang bersangkutan. Group Index ini dapat

KAJIAN PENGGUNAAN DYNAMIC CONE PENETROMETER

KARAKTERISITIK KUAT GESER TANAH MERAH

TUGAS PENYELIDIKAN GEOTEKNIK

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUKURAN NILAI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) LAPIS PERKERASAN ASPAL DENGAN ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP)

KORELASI KEPADATAN LAPIS PONDASI BAWAH JALAN RAYA DENGAN KADAR AIR SPEEDY TEST DAN OVEN TEST. Anwar Muda

VARIAN CBR YANG MEWAKILI TERHADAP KEDALAMAN UJI DCP. Muhammad Shalahuddin

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

INVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen )

TUGAS AKHIR Pemodelan Daya Dukung Pondasi Dangkal Dengan Bahasa Visual Basic 6. Disusun Oleh : Razaqy Ashari Y Setya Herbowo

BAB 3 Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Penambahan Bahan Stabilisasi Merk X Terhadap Nilai California Bearing Ratio (CBR)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan gedung Laboratorium Akademi Teknik Keselamatan

Komparasi Nilai Daya Dukung Tanah Lempung Ditinjau dari Hasil Uji Skala Penetrasi Konus Dinamis, Uji CBR Laboratorium dan Uji Kuat Tekan Bebas

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KORELASI PENGUJIAN KEPADATAN LAPANGAN DAN STATIC HAND PENETROMETER TERHADAP HASIL CBR LABORATORIUM PADA BEBERAPA JENIS TANAH

PENGARUH GEOTEKSTIL PADA KUAT DUKUNG PONDASI TELAPAK DI ATAS TANAH GAMBUT

KORELASI NILAI N-SPT TERHADAP SIFAT SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH

PENURUNAN PONDASI TELAPAK YANG DIPERKUAT KOLOM KAPUR

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Perancangan pondasi pada bangunan-bangunan tersebut

Dalam menentukan jenis pondasi bangunan ada beberapa hal yang harus diperhatiakan dan dipertimbangkan diantaranya :

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kadar air menggunakan tanah terganggu (disturbed), dilakukan

PENGARUH RESAPAN AIR (WATER ADSORPTION) TERHADAP DAYA DUKUNG LAPIS PONDASI TANAH SEMEN (SOIL CEMENT BASE)

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi

BAB I P E N D A H U L U A N

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH FONDASI DANGKAL BERDASARKAN DATA LABORATORIUM

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI STROUS PILE PADA PEMBANGUNAN GEDUNG MINI HOSPITAL UNIVERSITAS KADIRI

BAB III DATA DAN ANALISA TANAH 3.2 METODE PEMBUATAN TUGAS AKHIR

KAJIAN POTENSI KEMBANG SUSUT TANAH AKIBAT VARIASI KADAR AIR (STUDI KASUS LOKASI PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO)

I. PENDAHULUAN. berbagai bahan penyusun tanah seperti bahan organik dan bahan mineral lain.

BAB 1 PEMERIKSAAN KEKUATAN TANAH DENGAN SONDIR. Das, Braja M. Mekanika Tanah Prinsip Rekayasa Geoteknis Jilid 2 : Bab 13 hal Erlangga

PERBANDINGAN PENURUNAN KONSOLIDASI. Hanny Tangkudung ABSTRAK

EKPLORASI TANAH YULVI ZAIKA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

PENGARUH MODULUS GESER TANAH TERHADAP KESTABILAN PONDASI MESIN JENIS BLOK STUDI KASUS: MESIN ID FAN PLTU 2 AMURANG SULUT

KAJIAN PENINGKATAN NILAI CBR MATERIAL LAPISAN PONDASI BAWAH AKIBAT PENAMBAHAN PASIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo seperti Gambar 3.1.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISA DATA PERCOBAAN

Buku 2 : RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke 5

BAB III LANDASAN TEORI

Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 04/SE/M/2010. tentang

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

STUDI PENURUNAN PONDASI TELAPAK DIPERKUAT KOLOM KAPUR DI ATAS PASIR

XVIII. SONDIR (Cone Penetration Test)

DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP)

BAB I PENDAHULUAN. alternatif ruas jalan dengan melakukan pembukaan jalan lingkar luar (outer ring road).

KORELASI ANTARA HASIL UJI DYNAMIC CONE PENETROMETER DENGAN NILAI CBR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Keywords: granular soil, subbase course, k v, CBR. Kata Kunci: tanah granuler, subbase course, nilai k v, CBR

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

DAYA DUKUNG TANAH UNTUK DISPOSAL DI TAMBANG BATUABARA DAERAH PURWAJAYA, KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA ABSTRAK

PENGARUH KADAR LEMPUNG DENGAN KADAR AIR DIATAS OMC TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG ORGANIK

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG

MODUL 4,5. Klasifikasi Tanah

Transkripsi:

ISSN : 2579-5821 (Cetak) ISSN : 2579-5546 (Online) Alamat URL : http://journal.unhas.ac.id/index.php/geocelebes Jurnal Geocelebes Vol. 2 No. 1, April 2018, 42-46 ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH PADA PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA UMUM Bambang Harimei S. Laboratorium Geofisika Padat, Program Studi Geofisika, FMIPA Universitas Hasanuddin, Makassar Penulis koresponden. Alamat email: bambang_harimei2004@yahoo.com Abstrak Telah dilakukan penelitian daya dukung tanah pasa perencanaan sarana dan prasana umum, metode yang digunakan dalam penelitian adalah DCP dan CBR. Adapun hasilnya sebagai berikut ; Lokasi sampel DCP 1 dan DCP 2 mempunyai nilai qc berkisar antara 20-24 kg/cm 2, Mv berkisar 0,025-0,056 cm 2 /kgdanα sebesar 1,5 hingga 4 serta nilai CBR masing-masing sampel lebih besar dari 2%. Nilai-nilai parameter ini. memperlihatkan sifat fisis dari sampel DCP 1 dan DCP 2 adalah low plasticity loam. Kata kunci: DCP, BCR, Plastisitas Rendah Abstract The research has been carried out to investigate the carrying capacity of plan of public facilities and infrastructure, the method used in the research is DCP and CBR. The results are as follows; The sample locations of DCP 1 and DCP 2 have qc values ranging between 20-24 kg / cm 2, Mv ranges from 0.025-0.056 cm 2 / kg and α of 1.5 to 4 and the CBR value of each sample is greater than 2%. The values of these parameters. Shows the physical properties of the DCP 1 and DCP 2 sample is the low plasticity loam. Keywords: DCP, BCR, Low plasticity Pendahuluan Dewasa ini ruang terbuka hijau pada perkotaan dirasakan perlu untuk diadakan. Untuk maksud pengadaan ruang terbuka hijau Pemkab Kutai Kartanegara membangun sarana dan prasarana umum. Nama rencana pembangunan kawasan promenade terletak. Salah satu rencana kegiatan adalah pembangunan area bermain bagi anak-anak. Agar pembangunan yang akan dibangun bisa kuat dan kokoh perlu kiranya, diteliti tentang daya dukung tanah bawah permukaan pada tempat pembangunan. Selanjutnya dilakukan analisis Geoteknik (Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi) yang benar dan baik, sangat diperlukan data-data tanah (soil test) bawah permukaan yang lengkap dan akurat. Datadata ada yang diperoleh langsung dari survey geoteknik lapangan dan ada yang diperoleh langsung dari uji laboratorium terhadap contoh tanah yang diambil dari bawah permukaan melalui boring. Banyak metode yang digunakan dalam melakukan studi tentang tanah di lapangan, antara lain; dapat berupa interpretasi foto udara dan remote sensing, metode 42

Analisis Daya Dukung Tanah pada Perencanaan Sarana dan Prasarana Umum geofisika, metode geolistrik, sumur uji (test pit) pemboran (boring) (dangkal sampai dalam), uji penetrometer (uji sondir, Cone Penetration Test CPT), uji Vane Shear Test, Pocket Penetometer Test, California Bearing Test (CBR) dan lain lain. Dalam penelitian ini menggunakan CPT dan CBR. Pemboran tanah/boring dan sondir (CPT) adalah pekerjaan yang paling umum dan akurat untuk tanah berlempung dalam survey geoteknik lapangan. Seperti dijelaskan pada paragraf di atas, Analisis daya dukung Tanah digunakan untuk mengetahui keadaan suatu tanah yang akan digunakan tempat berdirinya suatu bangunan. Hasilnya data-data daya dukung tanah menerima beban di atas sebagai bangunan. Data ini, dapat digunakan dalama menentukan sruktur bangunan, tipe pondasi dan lain-lainnya sesuai dengan sifat-sifat yang dimiliki tanah dilokasi Perencanaan Pengembangan Kawasan Promenade Tenggarong. Hal tersebut sangat penting untuk memunjang segi ekonomis, segi keselamatan baik bangunan, pemakain maupun pekerja ya ada. Dalam memilih jenis pondasi haruslah berdasarkan daya dukung tanah. Hal ini dikarena, fondasi berfungsi untuk menyalurkan beban secara langsung pada bagian dalam lapisan tanah. Ada berapa macam lapisan tanah, dalam hal ini diambil dua lapisan tanah. Pertama lapisan tanah keras. Lapisan keras mampu menahan beban akibat beban di atas lapisan, Ke dua lapisan tanah lunak, Jenis lapisan ini beban akibat beban struktur didistribusikan sampai ke lapisan dalam permukaan di bawah struktur. Dalam mengukur daya dukung tanah digunakan Peralatan Dyamic Cone Penetrometer (DCP). Dynamic Cone Penetrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur daya dukung tanah dasar langsung di tempat (in situ). Daya dukung tanah asar tersebut diperhitungkan berdasarkan pengolahan atas hasil test DCP yang dilakukan dengan cara mengukur berapa dalam (mm) ujung konus masuk ke dalam tanah dasar tersebut setelah mendapat tumbukan palu geser pada landasan batang utamanya. DCP merupakan peralatan yang terdiri dari bermacam-macam tipe, dengan prinsip cara penggunaan peralatan tersebut sama. DCP telah digunakan pada studi tentang Transportasi di laboratorium mempunyai spesifikasi berat palu pemukul 8 kg, tinggi jatuh palu 575 mm, sudut cone 60 0, diameter 20 mm. Korelasi antara banyaknya tumbukan dan penetrasi ujung conus dari alat DCP ke dalam tanah akan memberikan gambaran kekuatan tanah dasar pada titik-titik tertentu. Makin dalam konus yang masuk untuk setiap tumbukan artinya makin lunak tanah dasar tersebut. Uji sondir atau dikenal dengan uji penetrasi kerucut statis banyak digunakan di Indonesia. Pengujian ini merupakan suatu pengujian yang digunakan untuk menghitung kapasitas dukung tanah. Nilai-nilai tahanan kerucut statis atau hambatan konus (qc) yang diperoleh dari pengujian dapat langsung dikorelasikan dengan kapasitas dukung tanah (Hardiyatmo, 2002). Pada uji sondir, terjadi perubahan yang kompleks dari tegangan tanah saat penetrasi sehingga hal ini mempersulit interpretasi secara teoritis. Dengan demikian meskipun secara teoritis interpretasi hasil uji sondir telah ada, dalam prakteknya uji sondir tetap bersifat empiris.. Keuntungan uji sondir yaitu: (1) cukup ekonomis dan cepat, dan (2) dapat dilakukan ulang dengan hasil yang relatif hampir sama. Hubungan antara qc sondir dengan kompresibilitasnya dikembangkan melalui riset yang dilakukan oleh Thomas Smith 43

Bambang Harimei S./ Jurnal Geocelebes Vol. 2 No. 1, April 2018, 42-46 (1968). Hubungan yang diperoleh dirumuskan ke dalam rumus berikut: C = α ( q c σ ) (1) dengan C adalah Kompresibilitas, α adalah nilai koefisien yang bergantung dari nilai qc tanah, qc adalahnilai tahan ujung sondir, dan σ adalah Overburden effective pressure. Kompresibilitas dengan tahanan ujung sondir, diturunkan degan rumus koefisien kemampatan volume berdasarkan nilai qc sondir, dan dikembangkan oleh Gardner (1975), yakni: α = ( 1 ) (2) m vq c dengan mv adalah koefisien kemampatan volume (cm 2 /kg), α adalah koefisien yang bergantung pada nilai qc, dan qc adalah tahanan ujung sondir (kg/cm 2 ). Pengujian dengan menggunakan alat DCP akan menghasilkan data tanah. Selanjutnya, dilakukan pengujian di laboratorium untuk mendapatkan harga CBR. Besarnya nilai CBR tanah akan menentukan ketebalan lapis keras yang akan dibuat sebagai lapisan perkerasan diatasnya. Makin tinggi nilai CBR tanah dasar (subgrade ) maka akan semakin tipis lapis keras yang dibutuhkan dan semakin rendah suatu nilai CBR maka semakin tebal lapis keras yang dibutuhkan. Ada 2 macam pengukuran CBR yaitu: 1. Nilai CBR untuk penekanan pada penetrasi 0,254 cm ( 0,1 ) terhadap penetrasi standar yang besarnya 70,37 kg/cm² ( 1000 psi ) Nilai CBR =[ PI ] x100% (3) 70,37 2. Nilai CBR untuk tekanan pada penetrasi 0,508 cm ( 0,2 ) terhadap tekanan standar yang besarnya 105,56 kg/cm² ( 1500 psi ) Nilai CBR = [ P2 105,56 ] x100% Menurut Head (1986) nilai CBR dilaporkan dengan aturan berikut ini : 1. untuk nilai CBR dibawah 25, 3 % dilaporkan 25 %. 2. untuk nilai CBR antara 30 % - 100 % dibulatkan ke 5 %. 42 % dilaporkan menjadi 40 %. 3. untuk nilai CBR diatas 100 % dibulatkan ke 10 %, 104% dilaporkan menjadi 100 %. Metode Penelitian Pada penelitian ini, terdiri dari dua phase, phase pertama yaitu pengujian sifat sifat fisis tanah : kadar air, berat jenis, atternberg limit dan analisa butir. Phase kedua yaitu pengujian sifat mekanis tanah lempung yaitu: pemadatan, DCP dan CBR. Gambar 1. Peta administrasi lokasi penelitian Setelah dilakukan pengambilan data di dapatkan nilai qc, Mv, α dan nilai CBR di masing titik pengambilan sampel. Adapun hasil dari pengolahan data dapat di lihat Tabel 1. 44

Kedalaman (m) Kedalaman (m) Analisis Daya Dukung Tanah pada Perencanaan Sarana dan Prasarana Umum Gambar 2. Lokasi pengambilan sampel Setelah melakukan langkah selanjutnya menentukan hubungan antara Kedalaman dan jumlah kumpulan, selain itu, ditentukan hubungan antara DCP dan CBR di setiap pengambilan sampel. Adapun ahsil dapat di liahat pada Gambar 3. Analisis selnjutnya dilakukan pada titik sampel DCP 2, adapun hasilnya dapat di lihat pada Gambar 4. Pada umumnya gambar 3 dan 4 memberi informasi sifat fisis tanah pada daerah penelitian bahwa untuk mencapai kedalaman yang diinginkan diperlukan jumlah pukulan yang banyak.(lihat Gambar 3a dan 4a). Tabel 1 Hasil Pengolahan Data No. Sampel qc Mv Α CBR (kg/cm2) (cm2/kg) (%) 1 DCP 1 20-23 0,025 0,046 2,12 3,11 2,59 2 DCP 2 21 24 0,028 0,056 1,21 2,12 2,28 GRAFIK DCP 0 200 400 600 800 1000 0 10 20 30 40 50 60 Jumlah Pukulan (a) (b) Gambar 3. (a) Hubungan antara kedalaman dan jumlah pukulan, sedangkan Gambar b menunjukkan hubungan antara nilai CBR dan DCP. GRAFIK DCP 0 200 400 600 800 1000 0 10 20 30 40 50 60 Jumlah Pukulan (a) (b) Gambar 4. (a) Hubungan antara kedalaman dan jumlah pukulan, (b) hubungan antara nilai CBR dan DCP. 45

Bambang Harimei S./ Jurnal Geocelebes Vol. 2 No. 1, April 2018, 42-46 Hasil dan Pembahasan Harga CBR dihitung pada harga penetrasi 0 dan 20 m, dengan cara membagi beban pada penetrasi ini masing-masing dengan beban sebesar 3000 dan 4500 pound. CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap beban standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama. Pada Gambar 3. Huruf b menunujukan CBR dengan DCP berbanding lurus, hal ini dapat dilihat nilai CBR berawal dari 100 % dan turun sampai pada 1,5 %. Hal yang sama pada penuruanan grafik di alami DCP 5, 6 mm/blow dan berakhir 100 mm/blow. Sedangkan Nilai qc pada titik sampel 20-23 kg/cm2 dan Mv sebesar 0,025 0,046 cm2/kgdanα sebesar 1,5 hingga 4Nilainilai dari parameter ini apabila dikonfirmasikan penelitian dari Gardner (1975) menyebutkan bahwa sifat fisis dari sampel DCP 1 adalah ML Low plasticity loam. Pada Gambar4. Untuk mencapai kedalaman 100 m diperlukan jumlah pukulan lebih dari 20 pukulan, hubungan CBR dan CDP dapat dilihat pada Gambar 4b. nilai CBR berawal dari 99 % dan turun sampai pada 2,1 %. Hal yang sama pada penurunan grafik dialami DCP 6,1 mm/blow dan berakhir 98 mm/blow. Sedangkan Nilai qc pada titik sampel 21-24 kg/cm2 dan Mv sebesar 0,028 0,056 cm 2 /kg dan α sebesar 1,5 hingga 4Nilainilai dari parameter ini apabila dikonfirmasikan penelitian dari Mitchell dan Gardner (1975) menyebutkan bahwa sifat fisis dari sampel DCP 1 adalah ML Low plasticity loam. Kesimpulan Dari hasil dan pembahasan dapat di tarik kesimpulan antara lain ; 1. Lokasi titik DCP 1 dan DCP 2 mempunyai nilai qc berkisar antara 20-24 kg/cm 2, Mv berkisar 0,025-0,056 cm 2 /kg dan α sebesar 1,5 hingga 4.Serta masing-masing sampel mempunyai nilai CBR lebih besar dari 2%. 2. Nilai-nilai dari parameter point 1. apabila dikonfirmasikan penelitian dari Mitchell dan Gardner (1975) menyebutkan bahwa sifat fisis dari sampel DCP 1 adalah ML Low plasticity loam. Saran 1. Pemilihan pondasi yang akan dipakai disesuaikan dengan peruntukan bangunan dan beban yang akan didistribusikan ke lapisan tanah dasar. 2. Sebelum melakukan pekerjaan konstruksi, sebaiknya terlebih dahulu dilakukan pengujian boring. Daftar Pustaka ASTM. 2003. Annual Book of ASTM Standard, Section 4 Volume 4.08. Soil and Rock. Gardner 1975, Bearing Capacity of Shallow Foundations from CPT Data. 3rd Iranian International Conference on Geothechnical Engineering and Soil Mechanics. Iran. 93-97. Hardiyatmo, H.C. 2002. Mekanika Tanah I. Yogyakarta: UGM Press. Lambe, T.W. and Whitman R.V. 1969. Soil Mechanics. New York: John Wiley & Sons. Ricahrd, P.W. 2009. Bearing Capacity of Shallow Footing for Non- Geotechnical Enginers. PDHengineer.com. Smith Thomas 1090 Advance Soil Mechanics. PWS - KENT Publishing Company Advance 46