Sinergi antar Pemangku Kepentingan dalam Mengembangkan Tata Kelola Kesehatan Menstruasi 1)

dokumen-dokumen yang mirip
HUKUM ISLAM DALAM TATA KELOLA HAID DAN PROBLEMATIKANYA. Mursyidah Thahir

A I R A N S A N I T A S I...

Reza Hendrawan WASH Specialist. Manajemen Kebersihan Menstruasi Di Sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN. proses) yang dimiliki oleh remaja baik secara fisik, mental, emosional dan

BAB I PENDAHULUAN. politik, sosial, dan lain sebagainya. Permasalahan-permasalahanan tersebut kerap

SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA. Judul : Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas X SMA AL AZHAR Medan

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

KUISIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU REMAJA PUTRI TENTANG KEBERSIHAN GENETALIA PADA SAAT MENSTRUASI DI SMP PALAPA BINJAITAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan untuk dikembangkan (Ali, 2000: 13). Dalam hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan reproduksi menjadi masalah serius yang menjadi

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KHUTBAH JUM AT. Kebersihan Jalan Menuju Surga. Khutbah 5

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING

BAB I LATAR BELAKANG. maupun wisata rekreasi. Wisata alam adalah obyek wisata yang daya tariknya

ANAK KITA MASA DEPAN DUNIA DAN AKHIRAT. Nur Rochmah K.

PERAN PEREMPUAN DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alifa Milayanti, 2014 Pengaruh Pemahaman Siswa tentang Ṭahāraħ terhadap Pengamalannya pada Kehidupan Sehari Hari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi resiko resiko kesehatan reproduksi. Kegiatan kegiatan seksual

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

KHUTBAH JUM AT. Masjid Tempat Suci, Peliharalah Kebersihannya. Khutbah 11

KHUTBAH JUM AT. Air Sumber Kehidupan. Khutbah 1

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia sekolah adalah periode yang dimulai dari usia 6-12 tahun atau

PENGERTIAN TENTANG PUASA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. perubahan, munculnya berbagai kesempatan, dan seringkali mengahadapi resikoresiko

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis

Haid dan Kesehatan. Menurut Ajaran Islam

BAB I PENDAHULUAN. yang membawa penganutnya pada pengaplikasian Islam dan ajaran-ajarannya ke

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengambil peran yang cukup besar daripada ayah terutama pada. perkembangan anak perempuan, karena kesamaan gender dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan tersebar hampir di seluruh nusantara. Amal usaha. perguruan tinggi yang berjumlah 172 buah 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, moral, maupun sosial (Mahfiana&Yuliani,2009:1). Pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

SIFAT WUDHU NABI. 2. Kemudian berkumur-kumur (memasukkan air ke mulut lalu memutarnya di dalam dan kemudian membuangnya)

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

TERM OF REFERENCES. ) yang mencakup keanggotaan 29 organisasi wanita Muslim di Indonesia. organisasi perempuan di beberapa daerah terpencil

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

Kuesioner Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Daya Dan Lingkungan Pereira. (Kanisius: Yogyakarta. 2003), Hal 5. 1 Hefni Effendi, Telaah Kualitas Air 8agi Pengelolaan Sumber

و أت م ىا ال ح ج و ال ع م ز ة ل ل ه )البقزة : مناسك الحج والعمرة. Manasik Umrah Duha Wisata. dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. & Wartonah, 2006). Pengertian lain personal hygiene menurut Departemen

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. Menjaga kesehatan gigi mempunyai manfaat yang besar dalam menunjang. kesehatan dan penampilan, namun masih banyak orang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan ibadah shalat yang dilakukan dengan benar-benar akan membentuk. manusia yang beriman dan bertaqwa serta berbudi luhur.

BAB I PENDAHULUAN. dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian, moral,

BAB I PENDAHULUAN. dari kesehatan secara umum, sehingga upaya untuk mempertahankan. kondisi sehat dalam hal kesehatan reproduksi harus didukung oleh

MAJELIS LINGKUNGAN HIDUP PWM JATENG ASPEK RELIGIUS DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB 1 PENDAHULUAN. sikap dan tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia dalam rangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. A. Hubungan antara Pengetahuan dengan Praktik Sanitasi dan Higiene

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sudah dirasakan oleh

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang hidup dizaman sekarang, harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. dikerjakan oleh setiap umat muslim. Melaksanakan shalat dengan menghadap ke

BAB I PENDAHULUAN. di beberapa negara di dunia beberapa waktu lalu. LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual and

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama keberhasilan Pembangunan Nasional. Semakin tinggi kualitas

BAB VIII REFLEKSI PENDAMPINGAN. A. Merubah Kesadaran Melalui Jamaah Yasinan

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk memenuhi keinginan dalam konteks sosial dan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Healthcare-Associated Infections (HAIs) atau biasa disebut infeksi

BAB I PENDAHULUAN. namun mendidik anak sejak dalam kandungan sampai lahir hingga anak tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya.

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB I PENDAHULUAN. dengan kemampuan. Rukun Islam dimaksud mencakup syahadat, shalat, puasa, zakat

Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

Nilai-nilai Ramadhan dalam Membangun Karakter. Oleh Dr. KH. Tulus Musthofa, MA

BAB IV ANALISIS SADD AŻ-ŻARI< AH TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK KIMIA DI DESA DADAPAN KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV. Analisis Hukum Positif Terhadap Pandangan Tokoh Masyarakat. Tentang Praktik Poligami Di Bulak Banteng Wetan Kecamatan. Kenjeran Kota Surabaya.

Oleh: M. Taufik. N.T

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menstruasi merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita, terjadi

BAB I PEDAHULUAN. Pendidikan juga mengarahkan pada penyempurnaan potensi-potensi yang

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

Transkripsi:

Sinergi antar Pemangku Kepentingan dalam Mengembangkan Tata Kelola Kesehatan Menstruasi 1) Nonon Saribanon 2) ) Dipresentasikan pada Seminar Manajemen Kesehatan Menstruasi di Jakarta, 26 Januari 2017 2) Anggota LPLH SDA MUI, IWWASH, dan Staf Pengajar di Universitas Nasional

Pentingnya Kebersihan dalam Islam Islam memandang kebersihan dari dua sisi, yaitu kebersihan jasmani dari segala najis dan kebersihan rohani dari segala dosa. Begitu pentingnya kebersihan menurut Islam, sehingga orang yang membersihkan diri atau mengusahakan kebersihan akan dicintai oleh Allah SWT sebagaimana firman-nya: إ ن للا ي ح ب الت و اب ين و ي ح ب ال م ت طه ر ي ن "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan/membersihkan diri (Al-Baqarah [2]:222). Ajaran kebersihan dalam Agama Islam berpangkal atau merupakan konsekusensi dari pada iman kepada Allah, berupaya menjadikan dirinya suci/bersih supaya Ia berpeluang mendekat kepada Allah SWT.

Kebersihan itu bersumber dari iman dan merupakan bagian dari iman. Dengan demikian kebersihan dalam Islam mempunyai aspek ibadah dan aspek moral, dan karena itu sering juga dipakai kata bersuci sebagai padanan kata membersihkan/melakukan kebersihan. Ajaran kebersihan tidak hanya merupakan slogan atau teori belaka, tetapi harus dijadikan pola hidup praktis, yang mendidik manusia hidup bersih sepanjang masa, bahkan dikembangkan dalam hukum Islam. الن ظ اف ة م ن ا إل ي م ان )رواه الديلمي( "Kebersihan itu bagian dari iman (H.R. Ad Dailami).

Menstruasi pertama adalah kejadian penting dalam kehidupan seorang remaja putri. Oleh karena itu, sangat penting membicarakan hal tersebut sebelum terjadi dengan cara yang informatif, dan menenteramkan. Penting untuk mulai menanamkan bahwa dengan datangnya menstruasi, Allah telah mewajibkan untuk melaksanakan segala perintah-nya dan menjahui segala larangannya. Menstruasi merupakan barometer kesehatan dari seorang perempuan. Aspek kesehatan pada wanita adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial, serta bagian terpenting dari kesehatan wanita adalah kesehatan reproduksi. Dukungan fasilitas yang memadai bukan hanya menjadi tanggung jawab kaum perempuan saja tetapi juga harus menjadi perhatian semua pihak utamanya di tempat-tempat umum seperti sekolah, mesjid, tempat wisata, rumah sakit, stasiun, pasar dan lainnya.

Mari mulai sejak dini Memberitahukannya bahwa setiap anak putri memasuki usia haid pada umur 9 tahun. Ajarkan untuk memberitahukan atau melapor kepada orang tua. Menjelaskan jika wanita sudah mengalami haid berarti sudah baligh, mukallaf, sudah menanggung dosanya sendiri. Mengajari kewajiban-kewajiban seorang yang sudah baligh, misal sholat, puasa, dan lain lain. Pemahaman & Kepedulian sekaligus meningkatkan kesadaran akan dampak praktik pengelolaan haid terhadap kesehatan, kondisi sosial, dan kesehatan mental/emosionalnya. Perubahan signifikan, menjangkau kualitas generasi mendatang

Kondisi Eksisting di Indonesia Ketidakcukupan pengetahuan tentang MKM berakibat pada kurangnya persiapan pada saat menstruasi pertama, dan kurangnnya pengetahuan tentang bagaimana mengelola menstruasi dengan aman di sekolah Keyakinan dan kepercayaan bahwa menstruasi itu kotor berdampak pada praktik MKM yang tidak didukung dengan fasilitas air, sanitasi, dan kebersihan di sekolah. Ketidakcukupan air, fasilitas sanitasi, dan kebersihan di sekolah juga menjadi tantangan bagi remaja putri yang sedang menstruasi. Selain ketidakcukupan air untuk mencuci, toilet yang kecil dan tidak bersih serta kurangnya privasi menyebabkan remaja putri enggan unutuk mengganti pembalut di sekolah.

Pengelolaan Kesehatan Menstruasi Dukungan fasilitas umum untuk menerapkan perilaku hidup bersih yang memadai bagi kepentingan wanita yang sedang menstruasi Sanitasi di sekolah harus ramah murid. Menyediakan kamar kecil / toilet yang terpisah antara anak laki-laki dan perempuan, yang memenuhi standar kebersihan termasuk ketersediaan air, sabun, penerangan, dan fasilitas pembuangan sampah pembalut. Rasio ketersediaan toilet yang ideal adalah 1:20 untuk siswi dan 1:40 untuk siswa.

Pengelolaan Menstruasi yang Baik Menggunakan pembalut saat menstruasi. Ada 2 jenis pembalut: Pembalut sekali pakai. Jenis pembalut ini yang mudah didapat di toko terdekat. Pembalut kain. Jenis pembalut ini dapat dibuat sendiri dan lebih ramah lingkungan. Pembalut ini dapat dipakai berulang dengan cara dicuci bersih dan dikeringkan. Menjaga kebersihan saluran reproduksi agar terhindar dari infeksi bakteri dan jamur dengan cara membasuhnya dengan air bersih setiap kali mengganti pembalut dan setelah buang air kecil. Tidak menggunakan pembalut yang menyebabkan iritasi struktur reproduksi. Hal-hal yang menyebabkan iritasi diantaranya adalah kondisi kulit yang sensitif, Pembalut kurang berkualitas, Parfum pada pembalut yang tidak cocok.

Mengganti pembalut setiap 4 jam dan pakaian dalam, sekurangnya 2 kali sehari. Tidak menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat Pastikan tissue pengering dalam keadaan baik dan bersih Tidak melakukan hubungan seksual saat menstruasi, karena dinding rahim cenderung lebih lunak sehingga mudah terjadi luka Membuang sampah pembalut dan tissue yang sehat dan ramah lingkungan, misalnya membuangnya di tempat sampah dan tidak boleh di kebun / sungai Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum dan sesudah mengganti pembalut.

Dukungan ketersediaan panduan tentang kebersihan, kesehatan, kesehatan saluran reproduksi, kesucian untuk beribadah dan pelestarian lingkungan.

Mari mulai dari rumah Perilaku menstruasi yang sehat Hemat air Hemat energi Pengelolaan sampah Hemat materi, kurangi plastik Pemahaman & Kepedulian komitmen pemuliaan lingkungan

Seorang wanita menggunakan sampai dengan 22 pembalut sekali pakai setiap periode menstruasi. Oleh karenanya, pengelolaan sampah dari pembalut sekali pakai, telah mulai membebani pemerintah daerah sebagai pengelola sampah dan berkontribusi pada pencemaran lingkungan. Cara membuang pembalut: 1. Kalangan remaja putri di daerah urban: dibuang di Tempat sampah atau TPS/TPA sebesar 78% 2. Kalangan remaja putri di daerah rural: Dibuang di tempat sampah atau TPS/TPA 25% Dikubur 38% Dibuang di toilet siram (21%) atau lubang jamban (6%). Sangat sedikit remaja putri urban dan rural yang membuang sampah pembalut dengan dibakar Catatan: di NTT, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur remaja putri percaya bahwa membakarnya dapat menyebabkan bahaya dan konsekuensi kesehatan seperti kanker dan nyeri. Sumber: Unicef (2015)

Diagram Pengelolaan Sampah Kota secara Terpadu 20% Kompos Organik Pengomposan 55% TPA 12% 18% Sampah 100% 6% Incinerator Anorganik Daur Ulang 3% Abu 45% 39% Daur Ulang Kertas, Plastik, Logam, dsb. Material Bangunan

Siapa yang dapat menjadi Penggerak? Jumlah dan jangkauan ormas perempuan sangat besar Peran guru dan pengelola sekolah sangat besar dalam memberikan pemahaman dan pembiasaan Setiap lembaga memiliki ciri khas, baik dalam budaya organisasi maupun pendekatan program Tumbuhnya inisiatif lokal melalui Social Entrepreneurship Ormas Islam Inisiatif Lokal Sekolah & Guru

Pendidikan Kesehatan Mestruasi dalam Keluarga dan Lingkungan Terdekat Pengalaman Habituasi Interpretasi Tata Nilai Keteladanan Informasi seleksi Persepsi Organisasi Perilaku

Peran Ormas Islam dalam Level Komunitas 1. Penekanan pada fungsi kemandirian, termasuk tata kelola MKM dan pengelolaan dampak lingkungan. 2. Penekanan pada penguatan kelembagaan sebagai suatu langkah strategis, melalui pembentukan organisasiorganisasi lokal. 3. Penekanan pada perubahan sosial yang Islami, harmonis, maju dan sejahtera. Secara teknis dikembangkan melalui kegiatan: Pemberdayaan dan Pendampingan

Kerangka MKM berbasis Komunitas Aspek Sosial Budaya Pendekatan Partisipatif Collective Action Pengembangan program Sasaran Jangka Panjang

Upaya Strategis melalui Pengembangan Jejaring Komunitas Komunitas lain Kepeloporan lokal dalam isu MKM Lembaga di tingkat komunitas Forum antar lembaga Kelembagaan lain (jejaring) Kepeloporan lokal lain

Membangun Kemandirian dan Keberlanjutan Final step Step 3 Step 2 Participation Local Initiative & Social Entrepreneurship Step 1 Sharing Giving & Involving

Strategi Pendekatan program MKM dan implementasinya Kondisi apa saja yang harus ditata ulang, dipersiapkan, atau diperkuat, agar program berjalan secara efektif dan efisien Tujuannya adalah bagaimana program berjalan dengan memperhitungkan berbagai potensi dan kendala yang ada Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi Pengembangan Infrastruktur Strategi Partisipasi Komunitas Strategi Penguatan Kelembagaan

Terima kasih