BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan, ibukota propinsi Sumatera Utara, merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia. Dengan posisi strategis sebagai pintu gerbang utama Indonesia di wilayah barat, kota Medan harus menyiapkan diri untuk menstimulasi, mengakomodasi dan mengantisipasi berbagai peluang dan tantangan sebuah kota metropolitan. Pertambahan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi ( industri dan perdagangan ) merupakan unsur utama perkembangan kota. Kota Medan termasuk salah satu dari sekian banyak kota di Indonesia yang berkembang sangat pesat. Kota Medan merupakan pusat pemerintahan, perekonomian, kebudayaan dan perhubungan di Sumatera Utara dan diperkirakan pada tahun 2016 jumlah penduduk kota Medan akan mencapai ± 2,3 juta jiwa. Pertambahan jumlah penduduk yang tinggi di satu sisi menuntut pelayanan jasa angkutan kota ataupun antar kota yang memadai. Hal ini tentunya menambah beban pada sistem transportasi kota maupun antar kota yang tersedia. Untuk kasus kota Medan beban transportasi tersebut tidak terlepas dari pertumbuhan daerah sekitarnya seperti Binjai, Belawan dan Lubuk Pakam, juga Rantau Prapat. Meningkatnya beban pada sistem transportasi kota dan antar kota Medan ini menuntut diadakannya suatu pemecahan, terutama yang berkaitan dengan sistem transportasi massal (Mass Rapid Transportation). Salah satu sistem transportasi massal yang cukup potensial sebagai angkutan massal yang cepat, aman, lancar adalah kereta api. Peranan kereta api inilah yang akan ditingkatkan sarana maupun prasarananya untuk menanggulangi masalah transportasi kota dan antar kota tersebut. Dengan adanya Pembangunan Bandara kuala namu yang akan menggunakan kereta api sebagai salah satu alat transportasi menuju ke bandara tersebut dan Pembangunan pusat kota haruslah dilengkapi dengan sarana dan prasarana dasar dan penunjang yang modern, pusat pertemuan, dan distribusi (stasiun utama) mass rapid transportation, disertai dengan penyediaan ruang publik yang memadai dan juga ditunjang dengan manajemen lalu lintas pusat kota yang kompak. Secara umum, transportasi dalam kerangka pembangunan ekonomi dapat berperan sebagai pemicu atau melayani kegiatan dan pertumbuhan ekonomi.
Program pembangunan Kereta Api Trans-Sumatera yang akan dikembangkan merupakan salah satu usaha pemerintah untuk turut menyumbangkan penyelesaian transportasi antar daerah (propinsi). Tidak tertutup juga kemungkinan usaha pemerintah dalam menyediakan sarana transportasi komuter yang modern bagi penyelesaian masalah transportasi antar kawasan (wilayah/kota). Demi mencapai usaha ini diperlukan pembangunan prasarana jalan kereta api layang dengan sistem Kereta Rel Listrik (KRL). Atas dasar usaha pemerintah dalam meningkatkan peran transportasi kereta api tersebut, maka perlu diimbangi dengan pembangunan dan peningkatan fasilitas stasiun, Stasiun Kereta Api pusat kota Medan, yang terletak di daerah perdagangan, jasa, perkantoran, perbankan, dan pusat pemerintahan akan menjadi stasiun pusat kereta api dengan jarak jauh (luar kota) dan jarak dekat (dalam kota). Beberapa pertimbangan yang melatarbelakangi kasus ini adalah : 1. Sesuai dengan program pengembangan prasarana kereta api (fisik dan non-fisik) pada masa yang akan datang. 2. Sesuai dengan rencana pembangunan Bandara Kuala Namu, yang akan mempergunakan Kereta Api sebagai salah satu alat transportasi menuju ke Bandara tersebut. 3. Sesuai dengan RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) kawasan komersial di pusat kota Medan. 4. Peruntukan lahan pada kawasan komersial menunjang aktivitas stasiun untuk lebih ditingkatkan penggunanya sebagai tujuan transportasi. 5. Kebutuhan akan sarana transportasi massal yang paling optimal dengan berbagai fasilitas penunjang dalam mendukung pengembangan wilayah kota. I.2. Maksud dan Tujuan Perencanaan Adapun maksud dan tujuan dari proyek ini adalah : 1. Menyediakan sebuah wadah yang secara khusus mengakomodasi penumpang yang akan berangkat (departure), dengan memberikan tempat untuk pembelian tiket dan kepengurusan muatan barang lainnya hanya dari stasiun ini. Begitu juga sebaliknya melayani kedatangan (arrival) penumpang, dan kepengurusan perjalanan lainnya. 2. Memperkecil kemacetan kendaraan yang diakibatkan oleh penggunaan kendaraan bermotor milik pribadi yang sudah berlebihan.
3. Merencanakan Stasiun Kereta Api Medan sebagai pusat transportasi yang dapat mempertemukan beberapa jenis alat transportasi umum sehingga tercipta keintegrasian dengan pengembangan wilayah kota Medan serta membentuk sistem angkutan umum yang terpadu. 4. Merancang ruang publik sebagai sarana pendukung bangunan transportasi. I.3. Perumusan Masalah Masalah yang ada dalam perancangan Stasiun Besar Kereta Api Medan ini antara lain : 1. Bagaimana merencanakan dan merancang stasiun terpadu dengan fungsi yang kompleks yang mampu menampung berbagai kegiatan sehingga terintegrasi secara baik dan benar. 2. Melakukan survei-survei yang berkenaan dengan kondisi eksisting lahan, dan analisaanalisa yang diperlukan. 3. Mengumpulkan data-data dari dinas-dinas pemerintah yang berhubungan dengan proyeksi-proyeksi pengguna moda transportasi yang ada sekarang, kemudian melakukan analisa-analisa yang diperlukan. 4. Bagaimana menciptakan bangunan yang sesuai dengan kegiatan yang diwadahi dengan kaedah-kaedah Arsitektur High Tech. I.4. Pendekatan Perancangan Pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan pemecahan permasalahan diatas dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Studi Pustaka Karateristik dan Citra sebuah stasiun kereta api dan Halte Master Plan Kota Medan. Standar ruang-ruang untuk fasilitas ruang utama dan ruang penunjang. Tipologi bangunan yang dikaitkan dengan tema. Standar peraturan dan kebijakan yang berlaku di daerah sekitar site. 2. Studi banding 3. Studi lapangan untuk mengetahui kondisi lingkungan dan potensi kawasan sekitar site bangunan.
4. Wawancara dengan berbagai pihak yang memiliki kaitan dengan perencanaan proyek ini 5. Seleksi, yaitu menyaring, mengolah, dan merumuskan berbagai masukan arsitektural maupun non arsitektural bagi keperluan perancangan. I.5. Lingkup dan Batasan Perancangan Yang menjadi lingkup dan batasan perancangan dalam bangunan ini adalah sebagai berikut : 1. Menyangkut masalah pemilihan site, dimana site berada pada kawasan pusat kota medan Perancangan yang dilakukan adalah bangunan yang memfasilitasi kegiatan yang terdapat dalam sebuah stasiun kereta api, dan halte. 2. Perancangan mengikuti standar ukuran ruangan terhadap masing-masing kegiatan. 3. Untuk mempelajari dan menerapkan standar ruang dan pola sirkulasi bagi para penumpang, calon penumpang serta bagasi dengan berbagai kepentingan dan tujuan perjalanan, baik itu kedatangan maupun kepergian. 4. Pembahasan proyek tidak pada penentuan jalur-jalur yang akan dilalui oleh modamoda transportasi usulan, sedangkan penentuan jalur-jalur tersebut ditentukan dari jalur-jalur yang sudah ada atau yang akan direncanakan dan yang diasumsikan. 5. Pembahasan proyek pada penerapan konsep Arsitektur HighTech yang dikaitkan dengan fungsi proyek. I.6. Kerangka Berpikir Pembahasan dan perumusan masalah hingga menghasilkan suatu desain, pada proyek ini terangkum dalam suatu kerangka berpikir. Kerangka berpikir tersebut seperti yang terlihat pada diagram I.1 berikut ini :
JUDUL PROYEK dan TEMA Judul proyek: Tema: Arsitektur High Tech LATAR BELAKANG KASUS Sesuai dengan program pengembangan prasarana kereta api (fisik dan non-fisik) pada masa yang akan datang. Peruntukan lahan pada kawasan komersial menunjang aktivitas stasiun untuk lebih ditingkatkan penggunanya sebagai tujuan transportasi. Kebutuhan akan sarana transportasi massal yang paling optimal dengan berbagai fasilitas penunjang dalam mendukung pengembangan wilayah kota. LATAR BELAKANG TEMA Tema yang diangkat pada proyek Pengembangan Stasiun Kereta Api Medan adalah Arsitektur high tech. Karena Teknologi adalah salah satu bukti nyata bahwa manusia semakin berkembang dalam ilmu pengetahuan dan penemuan. Salah satu penerapan teknologi yang dapat mempermudah dan membantu manusia dalam kehidupan sehari- hari adalah transportasi yang cepat, nyaman, dan murah. MAKSUD DAN TUJUAN Menyediakan sebuah wadah yang secara khusus mengakomodasi penumpang yang akan berangkat (departure), dengan memberikan tempat untuk pembelian tiket dan kepengurusan bagasi serta kebandaraan lainnya hanya dari stasiun ini. Begitu juga sebaliknya melayani kedatangan (arrival) penumpang, dan kepengurusan perjalanan lainnya. Memperkecil kemacetan kendaraan yang diakibatkan oleh penggunaan kendaraan bermotor milik pribadi yang sudah berlebihan. Merencanakan Stasiun Kereta Api Medan sebagai pusat transportasi yang dapat mempertemukan beberapa jenis alat transportasi umum sehingga tercipta keintegrasian dengan pengembangan wilayah kota Medan serta membentuk sistem angkutan umum yang terpadu. PERMASALAHAN Bagaimana merencanakan dan merancang stasiun terpadu dengan fungsi yang kompleks yang mampu menampung berbagai kegiatan sehingga terintegrasi secara baik dan benar. Melakukan survei-survei yang berkenaan dengan kondisi eksisting lahan, dan analisa-analisa yang diperlukan. Mengumpulkan data-data dari dinas-dinas pemerintah yang berhubungan dengan proyeksi-proyeksi pengguna moda transportasi yang ada sekarang, kemudian melakukan analisa-analisa yang diperlukan. Bagaimana menciptakan bangunan yang sesuai dengan kegiatan yang diwadahi dengan kaedah-kaedah Arsitektur High Tech. F e e d b a c k STUDI LITERATUR dan STUDI BANDING Fasilitas stasiun KA. Kajian tema dengan bentuk bangunan. PENGUMPULAN DATA Studi literature Studi banding A N A L I S A Analisa kondisi lingkungan yaitu: analisa matahari, vegetasi, sirkulasi, view dari dan ke site dan sempa dan bangunan. Analisa fungsional yaitu: analisa aktifitas, kebutuhan ruang, besaran ruang, hubungan antar ruang. KONSEP PERANCANGAN STUDI SITE Ukuran site Peraturan pemerintah Sempadan bangunan Batas bangunan potensi F e e d b a c k D E S A I N Diagram 1.1 Kerangka Berfikir
I. 7. Sistematika Laporan BAB I. PENDAHULUAN Berisikan latar belakang kasus proyek berupa faktor-faktor yang mempengaruhi perlunya didirikan, maksud dan tujuan, perumusan masalah, pendekatan perancangan, serta lingkup dan batasan proyek BAB II. DESKRIPSI PROYEK Berisikan tinjauan umum maupun tinjauan khusus tentang proyek yang akan dilaksanakan seperti beberapa teori yang dapat membantu dalam proses perencanaan/perancangan, posisi site, kondisinya, potensi yang ada, ketentuan dan peraturan yang ada, studi banding proyek yang sejenis. BAB III. ELABORASI TEMA Berisikan telah teoritis serta kajian tentang tema dan pengertiannya, dan interpretasi tema kedalam kasus proyek yang akan direncanakan. BAB IV. ANALISA Berisikan tinjauan analisis tentang pengguna, aktifitas, kebutuhan dan standar ruang, program ruang dan organisasi ruang yang ada, dan analisis keadaan lingkungan tentang lokasi, kondisi tanah, potensi lahan sebagai kasus proyek, kontrol fisik, sirkulasi dan pencapaian, orientasi dan pemandangan. BAB V. KONSEP PERANCANGAN Berisikan tentang konsep dasar dan konsep lanjutan tentang tapak, konsep bangunan yang direncanakan, sebagai keluaran untuk menuju ke hasil perancangan nantinya. BAB VI. GAMBAR KERJA Berisikan gambar gambar dari hasil rancangan dan rencana