STUDI PERANCANGAN SELF-COMPACTING CONCRETE

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI BETON BERKEKUATAN TINGGI (HIGH PERFORMANCE CONCRETE) DENGAN MIX DESIGN MENGGUNAKAN METODE ACI (AMERICAN CONCRETE INSTITUTE)

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH GENANGAN AIR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL CAMPURAN AIR GAMBUT

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH GENANGAN AIR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

STUDI EKSPERIMENTAL BETON ADUKAN KERING DENGAN METODE PENGECORAN PIPA BERKATUP PADA AIR LABORATORIUM

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH GENANGAN AIR GAMBUT TERHADAP KUAT TEKAN BETON ADUKAN KERING

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON BERDASARKAN URUTAN PENCAMPURAN MATERIAL PENYUSUN BETON DENGAN ADUKAN MANUAL. Abstract:

STUDI PERANCANGAN BETON HEMAT ENERGI (SELF COMPACTING CONCRETE) UNTUK BETON NORMAL, ƒc = 25MPa DENGAN METODE ACI MODIFIKASI

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PPC DENGAN TAMBAHAN SIKAMENT LN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PECAHAN KERAMIK SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR DALAM PERANCANGAN CAMPURAN BETON

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PPC DENGAN TAMBAHAN GLENIUM

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENUANGAN ADUKAN BETON READY MIX KE DALAM FORMWORK TERHADAP MUTU BETON NORMAL

STUDI EKSPERIMEN PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DAN BETON DENGAN TAMBAHAN ADDITON DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PCC

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON NON AGREGAT KASAR SEMEN PCC DENGAN SIKAMENT LN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON BERDASARKAN URUTAN DAN WAKTU PERPUTARAN PENCAMPURAN MATERIAL PENYUSUN BETON DENGAN ADUKAN MENGGUNAKAN MESIN MOLEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Kemajuan teknologi telah berdampak positif dalam bidang konstruksi di

BAB I PENDAHULUAN. baja sehingga menghasilkan beton yang lebih baik. akan menghasilkan beton jadi yang keropos atau porous, permeabilitas yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. baja. Dewasa ini, beton amat mempengaruhi kehidupan manusia karena

BAB I PENDAHULUAN. Quality control yang kurang baik di lapangan telah menjadi masalah

PENGARUH PERBANDINGAN AGREGAT HALUS DENGAN AGREGAT KASAR TERHADAP WORKABILITY DAN KUAT TEKAN BETON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN MODULUS ELASTISITAS

PERUBAHAN KUAT TEKAN SELF COMPACTING CONCRETE

BAB I PENDAHULUAN. beton (concrete). Beton merupakan bahan gabungan dari material-material

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON BERAGREGAT KASAR BATU RINGAN APE DARI KEPULAUAN TALAUD

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton PT. Pionir Beton

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH BERBAGAI KADAR VISCOCRETE PADA BERBAGAI UMUR KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI f c = 45 MPa

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH UKURAN MAKSIMUM DAN NILAI KEKERASAN AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

SKRIPSI UJI EKSPERIMENTAL BETON NORMAL DIBANDINGKAN BETON SELF COMPACTING DENGAN AGREGAT DAUR ULANG DAN LIMBAH GENTENG TANAH LIAT

Pengaruh Penggunaan Bambu Sebagai Pengganti Agregat Split terhadap Kuat Tekan Beton Ringan

BAB III LANDASAN TEORI. tidak terlalu diperhatikan di kalangan masyarakat.

Tinjauan Kembali Mengenai Pengaruh Modulus Kehalusan Pasir terhadap Kuat Tekan Beton

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH JUMLAH SEMEN DAN FAS TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT YANG BERASAL DARI SUNGAI

PENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Rika Sylviana

ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN SERAT SERABUT KELAPA DALAM PRESENTASE TERTENTU PADA BETON MUTU TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT JENUH KERING MUKA DENGAN AGREGAT KERING UDARA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan bahan tambah yang bersifat mineral (additive) yang lebih banyak bersifat

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH VARIASI PERAWATAN BETON TERHADAP SIFAT MEKANIK HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL

BAB 1 PENDAHULUAN. beton. Sebenarnya masih banyak alternatif bahan lain yang dapat dipakai untuk

PEMAKAIAN VARIASI BAHAN TAMBAH LARUTAN GULA DAN VARIASI ABU ARANG BRIKET PADA KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI

BAB V HASIL PEMBAHASAN

PENGGUNAAN MIX DESIGN SPEEDCRETE DAN BAHAN TAMBAH VISCOCRETE - 10 PADA TINJAUAN KUAT TEKAN DAN TARIK BETON NORMAL.

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON NORMAL DENGAN SEMEN JENIS PCC BERBEDA MERK

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, beton merupakan salah satu bahan elemen struktur bangunan yang

PENGARUH VARIASI SUHU TERHADAP KUAT TEKAN BETON

BAB I PENDAHULUAN. faktor efektifitas dan tingkat efisiensinya. Secara umum bahan pengisi (filler)

BAB III LANDASAN TEORI

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON SELF COMPACTING CONCRETE (SCC) DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL PASIR LAUT DAN AIR LAUT.

PENGARUH VARIASI SUHU TERHADAP KUAT TEKAN BETON

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI AGREGAT YANG BERASAL DARI BEBERAPA TEMPAT DI SULAWESI UTARA

Kajian Eksperimen Kuat Tekan Beton Ringan Menggunakan Agregat Bambu dan Bahan Tambah Beton

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI PERTEMUAN KE-6 BETON SEGAR

PERBANDINGAN DESAIN CAMPURAN BETON NORMAL MENGGUNAKAN SNI DAN SNI 7656:2012

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

KETAHANAN DI LINGKUNGAN ASAM, KUAT TEKAN DAN PENYUSUTAN BETON DENGAN 100% FLY ASH PADA JANGKA PANJANG

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan seperti kekuatan tarik dan sifat daktilitas yang relatif rendah.

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTACT. iii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN. xii DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL. xvi DAFTAR GRAFIK I-1

PEMANFAATAN CLAY EX. BENGALON SEBAGAI AGREGAT BUATAN DAN PASIR EX. PALU DALAM CAMPURAN BETON DENGAN METODE STANDAR NASIONAL INDONESIA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN


BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SUBTITUSI ABU SERABUT KELAPA (ASK) DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

The 1 st INDONESIAN STRUCTURAL ENGINEERING AND MATERIALS SYMPOSIUM Department of Civil Engineering Parahyangan Catholic University

PENGGUNAAN PASIR WEOL SEBAGAI BAHAN CAMPURAN MORTAR DAN BETON STRUKTURAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN SILICA FUME, FLY ASH DAN SUPERPLASTICIZER PADA BETON MUTU TINGGI MEMADAT MANDIRI

JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Ketekniksipilan dan Lingkungan

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa

Studi Mengenai Keberlakuan Pengaruh Permukaan Spesifik Agregat terhadap Kuat Tekan dalam Campuran Beton

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Zai, dkk (2014), melakukan penelitian Pengaruh Bahan Tambah Silica

PENGARUH PENAMBAHAN METAKAOLIN TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI

KATA KUNCI : rheology, diameter, mortar, fly ash, silica fume, superplasticizer.

STUDI ESKPERIMENTAL SETTING TIME BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN ZAT ADIKTIF FOSROC SP 337 & FOSROC CONPLAST R

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang

III. METODE PENELITIAN. diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, dan benda uji balok beton dengan panjang

Transkripsi:

STUDI PERANCANGAN SELF-COMPACTING CONCRETE (SCC) UNTUK BETON BERKEKUATAN TINGGI (HIGH PERFORMANCE CONCRETE) DENGAN METODE ACI Daniel Wongso 1) Chrisna Djaja Mungok 2) dan Asep Supriyadi 2) Abstrak Karya ilmiah mempresentasikan hasil dari percobaan pembuatan benda uji Metode ACI dengan penambahan chemical admixture berupa Sika Viscocrete-10 sebesar 1,25% dari berat semen dengan pengurangan air semen sebesar 12%. Benda uji yang dibuat berbentuk silinder dengan 15 cm, dan tinggi 30 cm. Pengujian meliputi uji kuat tekan dan uji Slump Flow menggunakan alat berupa Flow Table dan L-Box. Sebagai perbandingan dibuat juga sampel beton tanpa chemical admixture. Dari hasil pemeriksaan dan perhitungan kuat tekan dan flowability beton yang dipengaruhi oleh chemical admixture sebesar 1,25% dari berat semen menghasilkan kuat tekan karakteristik beton sebesar 48,03 MPa dengan nilai slump flow sebesar 60 cm sedangkan untuk beton tanpa chemical admixture menghasilkan kuat tekan karakteristik beton sebesar 44,09 MPa. Nilai tersebut menunjukan bahwa penambahan chemical admixture mengurangi penggunaan air semen sehingga meningkatkan tidak hanya kuat tekan beton tetapi juga flowability beton segar. Kata-kata kunci: Chemical admixture, kuat tekan beton, flowability Abstract This paper presents the results of an experiment of making ACI Method specimens by the addition of chemical admixture such as Sika Viscocrete-10 at 1.25% by weight of cement with water reduction of cement by 12%. Specimens made with a cylindrical 15 cm, and 30 cm high. Testing include compressive strength test and Slump Flow test using tools such as Flow Table and L-Box. For comparison is also made a concrete samples without chemical admixture. From the results of the examination and calculation of concrete compressive strength and flowability is affected by the chemical admixture of 1.25% by weight of cement, as a result the compressive strength characteristic of concrete is 48.03 MPa with a slump flow value of 60 cm while a concrete without chemical admixture produced 44.09 MPa compressive strength characteristics. This result indicates that the addition of chemical admixture reduces the use of cement water thus increasing not only the compressive strength characteristics of concrete, but also flowability of fresh concrete. Key words : Chemical admixture, compressive strength of concrete, flowability 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 2) Staf pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN 1. PENDAHULUAN 2

STUDI PERANCANGAN SELF-COMPACTING CONCRETE (SCC) UNTUK BETON BERKEKUATAN TINGGI (HIGH PERFORMANCE CONCRETE) DENGAN METODE ACI (Daniel Wongso, Chrisna Djaja Mungok dan Asep Supriyadi) 2. PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini perkembangan dalam bidang konstruksi, baik itu perumahan, perkantoran, jembatan, jalan raya, bendungan, pelabuhan dan sebagainya. Hal ini tidak terlepas dari penggunaan beton sebagai salah satu bagian konstruksi bangunan. Khususnya di Kal-Bar konstruksi beton ini lebih diminati karena relatif kuat, mudah dibentuk, dan lebih ekonomis jika dibandingkan dengan konstruksi yang menggunakan baja maupun kayu, akan tetapi didalam pelaksanaan pembangunan suatu konstruksi beton biasanya ditemui kendala misalnya bagian konstruksi yang sempit dan sulit dijangkau sehingga penuangan beton menjadi terhambat. Sehingga dengan kondisi demikian para pelaksana teknis seringkali memilih untuk menggunakan beton cair yang dapat berkonsolidasi dengan beratnya sendiri atau yang lebih dikenal dengan Self-Compacting Concrete (SCC). Self-Compacting Concrete adalah beton yang mampu mengalir sendiri tanpa alat pemadat pada saat proses pencetakan di bekisting. Sebagai beton segar, Self- Compacting Concrete mempunyai tingkat pengaliran yang lebih baik jika dibandingkan dengan tingkat pengaliran dari beton normal. Untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal, sampai dengan sekarang ini banyak sekali penelitian tentang Self-Compacting Concrete dengan faktor tinjauan yang berbeda-beda. Perilaku dari Self-Compacting Concrete yang mampu memadat sendiri sangat bermanfaat pada saat pengecoran dengan tulangan yang relatif rapat, karena sifat beton segar Self- Compacting Concrete yang lebih workable. Untuk mengurangi penggunaan air yang berpengaruh pada kuat tekan beton, diperlukan penambahan zat aditif dalam hal ini biasanya digunakan superplasticizer. Oleh karena itu, diadakan penelitian terhadap benda uji beton dengan kuat tekan beton rencana yang menggunakan campuran zat aditif, serta membandingkannya dengan beton tanpa penambahan zat aditif, merupakan kesulitan bagi perencana dalam menentukan kuat tekan karakteristik dan nilai slump flow Self-Compacting Concrete. Diragukan apakah mutu beton yang direncanakan sesuai bila saat pengecoran terdapat pengurangan jumlah air yang dirasa dapat mempengaruhi kelecakan pasta semen. Maka dilakukan simulasi dilaboratorium terhadap kondisi tersebut, dengan membuat sejumlah benda uji dengan penambahan zat aditif berupa Sika Viscocrete-10 sebesar 1,25% dari berat semen dan pengurangan air sebesar 12%. Sehingga akan diketahui seberapa besar pengaruh penambahan zat aditif pada saat pengecoran terhadap kuat tekan beton rencana dan nilai slump flow. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui hasil pencapaian kuat tekan beton dengan metode campuran ACI mutu rencana fc 40 MPa. Pengaruh zat aditif terhadap kuat tekan beton dan nilai slump flow. 3. TINJAUAN PUSTAKA Dalam kegiatan pembangunan masa kini beton yang paling banyak dipakai, baik dalam skala besar maupun dalam skala kecil, hal ini karena beton dalam penerapannya dilapangan memiliki nilai yang sangat dominan, dimana beton mempunyai sifat teknis yang lebih unggul dibandingkan dengan bahan bangunan lain. Untuk menghasilkan beton yang baik, 3 setiap agregat baik agregat kasar maupun agregat halus haruslah terbungkus seluruhnya oleh pasta semen dan tidak ada rongga diantara partikel-partikel sehingga menimbulkan ikatan yang kuat diantara material pembentuk beton tersebut. Beton dapat juga disebut sebagai batuan buatan (artificial stone), dan agregat dianggap sebagai bahan inert ( tidak bereaksi ). Sedangkan pasta yaitu campuran semen

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN dan air, merupakan media pengikat yang mengikat partikel - partikel agregat menjadi suatu massa yang padat. Sebab itu mudah dimengerti bahwa kualitas dari beton sangat tergantung dari kualitas pastanya. SELF-COMPACTING CONCRETE Self-Compacting Concrete (SCC) merupakan beton inovatif yang tidak memerlukan getaran untuk penempatan dan pemadatannya. Self-Compacting Concrete dapat mengalir dengan beratnya sendiri, dapat mengisi bekisting sepenuhnya dan mencapai pemadatan penuh, bahkan pada struktur yang sesak. Beton yang telah memadat, homogen dan memiliki sifat dan daya tahan yang sama dengan beton tradisional. Dalam tiga dekade terakhir, banyak penelitian dilakukan di seluruh dunia untuk meningkatkan kinerja beton dalam hal kekuatan dan kualitas ketahanan. Akibatnya beton tidak lagi menjadi bahan konstruksi yang terdiri dari semen, agregat, 4. METODE PENELITIAN Penelitian ini berupa percobaan yang dilakukan di Laboratorium Bahan dan Konstruksi Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, dengan jumlah sampel sebanyak 30 benda uji. Tiap tiap variabel zat aditif yaitu 0% dan 1,25% sebanyak 15 sampel. Pekerjaan penelitian meliputi: Pemeriksaan material Pembuatan sampel silinder berdiameter Ø15 cm dan tinggi 30 cm sebanyak 30 buah dengan variabel zat aditif yang bervariasi yaitu, 0% dan 1,25%. Pengadukan Campuran Setelah material yang digunakan memenuhi standar yang ada, dilakukan pengecoran untuk pembuatan benda uji. Pencampuran atau pengadukan dilakukan dengan menggunakan molen. Dimana proses pengadukan yaitu, material yang ada di hampar, untuk mendapatkan kondisi SSD, setelah itu, material yang memenuhi kondisi SSD, ditimbang sesuai mix desain yang dibutuhkan. Pada saat pengadukan dilakukan penambahan zat aditif. Setelah pengadukan sudah rata atau homogen, dilakukan uji slump flow menggunakan dan air saja, tetapi telah menjadi bahan yang disesuaikan dengan beberapa konstituen baru untuk memenuhi kebutuhan spesifik industri konstruksi. Meningkatnya penggunaan beton dalam konfigurasi arsitektur tertentu dan beton dengan tulangan rapat telah membuat sangat penting untuk menghasilkan beton yang menjamin kemampuan mengisi yang tepat, kinerja struktural yang baik dan daya tahan yang memadai. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak penelitian telah dilakukan di seluruh dunia untuk meningkatkan kinerja sifat beton yang paling penting, dalam hal ini adalah kekuatan dan daya tahannya. Studi teknologi beton dalam hal peningkatan kekuatan dan daya tahan telah menurun dari makro menjadi mikro sejak tahun 1980. Hingga tahun 1980 penelitian hanya fokus pada kemampuan beton mengalir, hingga peningkatkan kekuatan. flow table (gambar 1), dimana slump flow yang digunakan dalam pembuatan benda uji yaitu minimal 50cm. Proses pembuatan benda uji Siapkan silinder yang berukuran 15 x 30 cm, kemudian masukkan beton segar ke dalam silinder setelah dilakukan pengujian slump flow menggunakan flow table dan L- Box (gambar 2) untuk menentukan flowability beton segar. Setelah penuh dengan adukan beton, dilakukan dengan menggetarkan silinder dengan pelan supaya adukan beton tersebut padat dan rata. Perawatan dengan perendaman dan kuat tekan. Bekisting beton dibuka setelah umur 1 hari dan direndam pada bak peredaman. Setelah itu benda uji yang sudah berumur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari, yang sudah dikeping diuji menggunakan mesin compression test 5. ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Bahan Hasil pemeriksaan agregat di laborato-rium diperoleh bahwa agregat kasar (batu) yang digunakan mempunyai modulus kehalusan butir sebesar 2,667 dengan berat volume 4

STUDI PERANCANGAN SELF-COMPACTING CONCRETE (SCC) UNTUK BETON BERKEKUATAN TINGGI (HIGH PERFORMANCE CONCRETE) DENGAN METODE ACI (Daniel Wongso, Chrisna Djaja Mungok dan Asep Supriyadi) gembur sebesar 18890 kg/m 3 dan kadar air sebesar 1,236%, sedangkan agregat halus (pasir) mempunyai kehalusan butir sebesar 2,766 dengan berat volume gembut sebesar 1410 kg/m 3 dan kadar air sebesar 2,25% serta kadar lumpur sebesar 0,12 %. Terhadap semen tidak dilakukan pemeriksaan. Air yang digunakan adalah air PDAM Kota Pontianak. 4.2. Hasil Pengujian Sampel Pada pengujian slump flow beton dengan penambahan 1,25% zat aditif didapat slump flow rata-rata sebesar 60 cm. Kuat tekan beton karakteristik yang menggunakan 1,25% zat aditif mencapai f c = 48,03 MPa pada umur 28 hari. Sedangkan kuat tekan beton yang tidak menggunakan zat aditif sebesar f c = 44,09 MPa memberikan informasi bahwa penambahan zat aditif yang mengurangi penggunaan air meningkatkan kuat tekan beton dan juga meningkatkan flowability Gambar 2. L-Box dari beton segar. Gambar 1. Slump Cone 5

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN No Nama Sampel L-Box test t 200 t 400 h 1 h 2 h 2 /h 1 (dt) (dt) (mm) (mm) 1 ACI Modifikasi + Visco 1,25% 2 4 81 68 0,8395 Hasil Pengujian L-Box self-compacting concrete Standar ICAR 0,80 0,85 Hasil pengujian Flow Table self-compacting concrete No Nama Sampel Diameter (mm) T 600 (dt) Kecepatan (mm/dt) 1 ACI Modifikasi + Visco 1,25% 600 3,00 200 2 Standar ICAR 500 2-7 Grafik Perbandingan Kuat Tekan Beton ACI + 0% Sika Viscocrete dan Beton ACI + 1,25% Sika Viscocrete-10 = 1,25% Sika Viscocrete = 0% Sika Viscocrete 6

DAFTAR PUSTAKA Chrisna Djaja Mungok, Lusiana, 1998, Buku Ajar / Handout Teknologi Beton, Fakultas Teknik, Universitas Tanjung Pura, Pontianak. Edward G Nawy, 1998, Fundamentals OF Hight Performance Concrete, Civil Engineering and Environmental Rutgers University, The State University Of New Jersey, Prentice Hall New Jersey. Hanafiah, M.Ali, Petunjuk Praktikum, 1995, Merencanakan Komposisi Campuran Beton Struktural, Laboratorium Konstruksi dan Bahan Bangunan Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh. REPORT ICAR 105-1, The University of Texas, Austin. Sika Viscocrete 10, Technical Data Sheet, Edition 10, 2011, Version no. 2. L.J. Murdock. K.M.Brook, Stephanus Hindarko, 1991, Bahan dan Praktek Beton Edisi keempat, Erlangga, Jakarta. Vincent Gaspersz, 1991, Metode Perancangan Campuran, Armico, Bandung Wuryati Samekto, 2001, Candra Rahmadiyanto, Teknologi Beton, Kanisius, Yogyakarta. Eric P. Koehler and David W. Fowler, August 2003, Summary of Concrete Workability Test Methods, RESEARCH