KETELAN. Oleh: PUTRI J Disusun Fakultas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ciri perkembangannya seorang remaja dibagi menjadi tiga

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan

PERBEDAAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DAN ASUPAN LEMAK PADA REMAJA PUTRI MENARCHE DINI DAN NORMAL DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Periode pubertas akan terjadi perubahan dari masa anak-anak menjadi

BAB V PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Responden menurut Usia. sisanya merupakan kelompok remaja awal.

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

PUBLIKASI KARYA ILMIAH HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE DINI PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SURAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.

HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA N COLOMADU

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah dengan usia 6-14 tahun saat sedang duduk di bangku SD

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE. Nita Monica. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Siliwangi ABSTRAK

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN USIA MENARCHE DI SMPN 7 BANJARMASIN. Erni Yuliastuti

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TERJADINYA MENARCHE PADA REMAJA. (CORRELATION NUTRITIONAL STATUS AND OCCURRED OF MENARCHE AT ADOLESCENT) Elita Rosdiyanti

Universitas Lampung. Abstrak CORRELATION BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND MENARCHE AGE IN TEENAGE GIRLS AT SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG.

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 237,6 juta jiwa, hasil

ABSTRAK Pengaruh Obesitas Terhadap Siklus Menstruasi pada Wanita Usia Dewasa Muda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipahami. Ketiga konsep ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Ketiga konsep pengertian tersebut adalah :

HUBUNGAN PAPARAN MEDIA DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI KELAS V DAN VI DI SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

BAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita di masa pubertas sekitar usia tahun. Menarche merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

HUBUNGAN STATUS GIZI, STRESS, OLAHRAGA TERATUR DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA ST. THOMAS 2 MEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, STATUS GIZI DAN AKTIFITAS FISIK DENGAN USIA MENARCHE SISWI SD NEGERI 01 SAWAHAN KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. periode transisi dari masa anak menuju masa dewasa. Dalam masa remaja ini

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan secara proses maupun fungsi pada sistem reproduksi manusia.

Hubungan Antara Status Gizi (IMT) dengan Usia Menarche pada Remaja Putri Usia Tahun di SMPN 1 Pace Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk

BAB I PENDAHULUAN. yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 4 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA MENARCHE DINI PADA REMAJA PUTRI SDN 1 PULUBALA KABUPATEN GORONTALO

AFIKA DWI KISSWARDHANI J410

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan menjadi status gizi

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ZAT GIZI DAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN MENARCHE DINI PADA SISWI SD NEGERI 2 DI KOTA BANDAR LAMPUNG

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan. perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial. Buku-buku Pediatri

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)

BAB I PENDAHULUAN. tubuh baik dari segi fisik maupun dari segi hormonal. Salah satu. perkembangan tersebut adalah perkembangan hormone Gonadotropin

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI DI SMP NEGERI 13 MANADO Natascha Lamsu*, Maureen I. Punuh*, Woodford B.S.

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN FREKUENSI FAST FOOD DENGAN KEJADIAN OVERWEIGHT PADA REMAJA DI SMP N 5 KARANGANYAR

JVK JURNAL VOKASI KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. penduduk adalah berusia tahun (BKKBN, 2003) Leutinizing Hormon (LH) yang signifikan (Aulia, 2009).

HUBUNGAN INDIKATOR OBESITAS DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SD SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. reproduksi yang dicanangkan Departemen Kesehatan RI, oleh karena itu

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

Menstruasi prekok pada remaja Page 1

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan adanya pubertas

ABSTRAK KAITAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SMPN 1 DENPASAR TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. mengalami perubahan fisik yang lebih dahulu dibanding anak laki-laki, dengan menstruasi awal (menarche) (Winkjosastro, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sindroma metabolik merupakan kumpulan kelainan metabolik komplek

KARYA TULIS ILMIAH. Hubungan Status Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Dismenore Primer pada Siswi SMA Negeri 1 Pahae Julu Tahun 2015.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) TERHADAP KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI MADRASAH ALIYAH NEGERI DOLOK MASIHUL DI KECAMATAN DOLOK MASIHUL

BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi dengan matang (Kusmiran, 2011). Menstruasi adalah siklus discharge

PERBEDAAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DAN ASUPAN LEMAK PADA REMAJA PUTRI MENARCHE DINI DAN NORMAL DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA SKRIPSI

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 3 Oktober 2017 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa dekade, terutama 10 tahun terakhir, prevalensi obesitas

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal (Soetjiningsih, 2016). Umumnya

ASUPAN ZAT GIZI DAN STATUS GIZI PADA REMAJA PUTRI YANG SUDAH DAN BELUM MENSTRUASI

BAB I PENDAHULUAN. antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun. Menurut WHO (World

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

Hubungan Pengetahuan Gizi Dan Frekuensi Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

KEBIASAAN MAKAN YANG MENYEBABKAN TERJADINYA KEGEMUKAN PADA REMAJA (Studi di SMP Al-Muttaqin Kota Tasikmalaya)

SKRIPSI PERBEDAAN ASUPAN KARBOHIDRAT DAN KEBIASAAN SARAPAN ANTARA STATUS GIZI SISWA OVERWEIGHT DAN NON-OVERWEIGHT DI SMK 2 MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses. kematangan manusia. Pada masa ini merupakan masa transisi antara masa

BAB 1 : PENDAHULUAN. kelompok penyakit-penyakit non infeksi yang sekarang terjadi di negara-negara maju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Fase remaja merupakan fase dimana fisik seseorang terus tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. semakin menghawatirkan. Tidak hanya di Indonesia, penelitian di berbagai negara

BAB I PENDAHULUAN. masih memiliki beberapa ketertinggalan dan kekurangan jika dibandingkan

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

ABSTRAK GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA WANITA MENOPAUSE

Hubungan Konsumsi Makanan Cepat Saji dan Tingkat Aktivitas Fisik terhadap Obesitas pada Kelompok Usia Tahun

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Obesitas merupakan pembahasan yang sensitif bagi remaja, semua remaja

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN ZAT GIZI MIKRO DAN MORBIDITAS TERHADAP STATUS GIZI SISWA SISWI DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBEDAAN FREKUENSI KONSUMSI FASTFOOD DAN AKTIVITAS FISIK ANTARA STATUS GIZI OVERWEIGHT DAN NON-OVERWEIGHT PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial, dan perilaku. Perubahan fisik yang dominan terjadi selama proses ini, diikuti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN INDEKS MASA TUBUH DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA MAHASISWA KEBIDANAN STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI TAHUN 2014.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN LEMAK DAN STAT TUS GIZI DENGANN STAT US MENARCHE DINI PADAA SISWI DI SD MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ilmu Gizi Fakultas llmu Kesehatan Oleh: FAJAR KHARISMA PUTRI J 310 110 027 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSI TAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN ANTARA ASUPAN LEMAK DAN STATUS GIZI DENGAN STATUS MENARCHE DINI PADA SISWI DI SD MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH oleh: FAJAR KHARISMA PUTRI J 310 110 027 Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh: Dosen Pembimbing Elida Soviana, S.Gz., M.Gizi NIK/NIDN. 110. 1620/0616079001 2

HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN ANTARA ASUPAN LEMAK DAN STATUS GIZI DENGAN STATUS MENARCHE DINI PADA SISWI DI SD MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA OLEH FAJAR KHARISMA PUTRI J 310 110 027 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Selasa, 01 Maret 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Dewan Penguji: 1. Elida Soviana, S.Gz., M.Gizi (....) (Ketua Dewan Penguji) 2. Setyaningrum Rahmawaty, A., M.Kes., Ph.D ( ) (Anggota I Dewan Penguji) 3. Nur Lathifah, M. S.Gz, MS (.) (Anggota II Dewan Penguji) Dekan, Dr. Suwaji, M. Kes NIP. 105311231983031002 3

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.. Penulis Surakarta, 02 Mei 2016 Fajar Kharisma Putri J 310 110 027 4

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN LEMAK DAN STATUS GIZI DENGAN STATUS MENARCHE DINI PADA SISWI DI SD MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA (Hubungan antara Asupan Lemak dan Status Gizi dengan Status pada Siswi di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta) Abstrak HUBUNGAN ANTARA ASUPAN LEMAK DAN STATUS GIZI DENGAN STATUS MENARCHE DINI PADA SISWI DI SD MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA Menarche merupakan menstruasi pertama yang dialami siswi. Salah satu faktor yang mempengaruhi usiamenarche dini yaitu asupan lemak dan status gizi. Asupan lemak yang tinggi dan status gizi lebih menyebabkan peningkatan kadar leptin sehingga mempercepat terjadinya menarche. Dampak menarchedini antara lain obesitas, kanker payudara, diabetes dan gangguan metabolisme. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara asupan lemak dan status gizi dengan status menarche dini pada siswi di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta.Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan jumlah 40 subjek siswi yang diperoleh dengan teknik proportionalrandom sampling.data asupan lemak diperoleh melalui recall 24 jam asupan lemak sebanyak 4 kali secara tidak berurutan sedangkan data status gizi diperoleh dari indeks IMT/U. Analisis menggunakan uji statistik Chi-Square dilanjutkan dengan mencari nilai PR. Hasil penelitian ini siswi dengan asupan lemak lebih 45% sedangkan asupan lemak tidak lebih 55%. Siswi dengan status gizi gemuk 65% dan status gizi normal 35%. Siswi mengalami menarche dini sebanyak 52,5%. Siswi yang memiliki asupan lemak lebih dan menarche dini sebanyak 42,5%. Asupan lemak lebih meningkatkan risiko menarche dini (p=0,001; PR= 4,45). Siswi yang mempunyai status gizi gemuk dan menarche dini sebanyak 45%. Status gizi gemuk meningkatkan risiko menarche dini (p=0,004; PR= 4,00). Ada hubungan antara asupan lemak dan status gizi dengan status menarche dini pada siswi di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Kata Kunci : siswi, asupan lemak, status gizi, status menarche dini. Abstract RELATIONSHIP BETWEEN FAT INTAKE AND NUTRITIONAL STATUS AND EARLY MENARCHE STATUS AMONG STUDENTS AT MUHAMMADIYAH 1 ELEMENTARY SCHOOL OF KETELAN SURAKARTA Menarche is the first menstruation that is experienced by adolescents. Fat intake and nutritional status will effect on the age of menarche. High fat intake and nutritional status increase the leptin serum that cause early menarche. The effects of early menarche are obesity, breast cancer, diabetic, and metabollic sindrome.this study aimed to determine the relationship between fat intake, nutritional status and early menarche status among girls at Muhammadiyah 1 Elementary School of Ketelan Surakarta.The design of this study was case control with subjects were 40 female elementary students that were selected through proportional random sampling method. Fat intake data were collected through 4 day of 24 hour food recall while nutritional status were assessed using BMI/age index. The data were analyzed using Chi-Square test. There was 45% students who had high fat intake while 55% normal fat intake. The number of students with normal nutritional status was 35% and those who were overweight was 65%. The number of students with early menarche status was 52,5%. The number of students with high fat intake and early menarche was 42,5%. The student who had fat intake showed the risk to early menarche status (p=0,001; PR= 4,45) than those who had normal fat intake. The student who were overweight showed the risk to early menarche status (p=0,004; PR= 4,00) than those who had normal nutritional status.there were significant relationships between fat intake, nutritional status and early menarche status among student at Muhammadiyah 1 Elementary School Ketelan of Surakarta. Keywords : students, fat intake, nutritional status, early menarche status 5

1. PENDAHULUAN Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan mengalami periode pubertas terlebih dahulu. Salah satu tanda remaja mengalami periode pubertas yaitu menarche.menarche merupakan menstruasi yang pertama kali dialami remaja, ditandai dengan keluarnya darah dari vagina yang disebabkan oleh peluruhan lapisan endometrium (Silvana, 2008). Pada saat siswi mengalami menarche, maka terjadi pula perubahan pada organ seks sekunder. Pertumbuhan organ seks sekunder dapat ditandai dengan membesarnya payudara, tumbuhnya rambut ketiak dan kemaluan, pinggul membesar dan juga mulai berkembangnya beberapa organ vital yang siap untuk dibuahi (Manuaba, 2007). Menarche pada remaja terjadi dalam rentang usia 10 sampai 15 tahun (Price, 2006). Usia menarche bervariasi pada setiap individu dan wilayah tempat tinggal. Usia menarche dapat dikatakan normal apabila terjadi pada usia 12-14 tahun (Susanti, 2012). Hasil laporan Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 menunjukkan rata-rata usia menarche di Indonesia adalah 13 tahun dengan usia menarche termuda di bawah 9 tahun dan tertua 20 tahun serta sebanyak 20,9% siswi di Indonesia telah mengalami menarche dini di usia kurang dari 12 tahun (Riskesdas, 2010). Penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2014) pada 204 siswi di sekolah dasar negeri di Surakarta menyatakan bahwa sebanyak 35 siswi (17,16%) mengalami menarche pada usia <12 tahun. Efek jangka panjang dari menarche dini antara lain, meningkatkan resiko terjadinya penyakit kanker payudara dan obesitas. Obesitas yang terjadi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan penyakit kardiovaskuler, diabetes, dan gangguan metabolik. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi usia menarche dini pada siswi antara lain status gizi, genetik, konsumsi makanan tinggi lemak, sosial ekonomi, keterpaparan media massa orang dewasa (pornografi), dan gaya hidup (Soetjiningsih, 2007). Konsumsi makanan tinggi lemak akan berakibat pada penumpukan lemak pada jaringan adiposa yang dapat mengakibatkan peningkatan kadar leptin dan mempercepat terjadinya menarche dini. Semakin banyak penumpukan lemak, semakin tinggi pula kadar leptin yang disekresikan dalam darah. Pada sistem reproduksi, leptin berpengaruh terhadap metabolisme sistem syaraf Gonadotropin Releazing Hormone (GnRH). Pelepasan peptida GnRH selanjutnya akan mempengaruhi pengeluaran Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) dalam merangsang pematangan sel telur dan pembentukan estrogen. Hormon estrogen akan bekerja sama dengan hormon FSH membentuk sel telur tumbuh dalam rahim. Sel telur yang telah dilepaskan dan tidak dibuahi maka oleh endometrium atau dinding rahim akan meluruh dan dikeluarkan melalui vagina dalam bentuk darah haid yang dinamakan menstruasi (Quennell, 2009). Menurut penelitian Susanti (2012), subjek yang memiliki asupan lemak berlebih memiliki risiko empat kali lebih besar untuk mengalami menarche dini. Salah satu faktor yang juga mempengaruhi terjadinya percepatan usia menarche yaitu status gizi. Usia menarche dini yang berhubungan dengan faktor gizi karena proses perkembangan dan pematangan seksual dipengaruhi oleh nutrisi dalam tubuh. Menurut Soetjingsih (2007), remaja yang lebih dini menarche akan memiliki indeks massa tubuh (IMT) per umur yang lebih tinggi dan remaja menarche terlambat memiliki IMT/U lebih kecil pada usia yang sama. Berdasarkan hasil survei pendahuluan, pada bulan Agustus 2015 dari 132 siswi kelas 5 dan 6 di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta diketahui sebanyak 73 siswi (55,3%) mempunyai status gizi normal dan 56 siswi (42,4%) mempunyai status gizi gemuk. Dari 132 siswi, sebanyak 31 siswi (23,4%) mengalami menarche pada usia <12 tahun. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara asupan lemak dan status gizi dengan status menarche dini pada siswi di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. 2. METODE Penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional. Lokasi penelitian di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta dilakukan selama bulan Agustus 2015 hingga Maret 2016. Populasi penelitian ini adalah semua siswi kelas 5 dan 6 sebanyak 132 orang. Pengambilan subjek dengan menggunakan Proportional Random Sampling sebanyak 40 orang siswi. 6

Variabel yang diteliti adalah asupan lemak, status gizi dan status menarche dini. Data-data yang dikumpulkan antara lain data recall asupan makan selama 4 hari secara tidak berurutan diperoleh dengan metode wawancara, data status gizi diperoleh dengan pengukuran antropometri, serta data status menarche diperoleh dengan metode pencatatan.analisis dilakukan secara univariat dan bivariat. Analisis univariat digunakan untuk mendiskripsikan karakteristik dari variabel bebas dan terikat, sedangkan analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yaitu asupan lemak dan status gizi dengan status menarche dini. Analisis dilakukan menggunakan uji Chi-Square dilanjutkan dengan mencari Prevalence Ratio (PR) untuk memperkirakan tingkat kemungkinan risiko masing-masing variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Distribusi Karakteristik Subjek Tabel 1 Distribusi karakteristik Subjek Karakteristik Usia Subjek (th) n % 10 16 40,0 11 25 60,0 Berdasarkan Tabel 1, usia subjek dalam penelitian ini menunjukkan distribusi tertinggi yaitu usia 11 tahun sebanyak 24 subjek (60%). Siswi usia 10 sampai 13 tahun termasuk dalam kategori remaja awal. Masa remaja dikatakan sebagai masa perkembangan pada tahap kehidupan selanjutnya. Masa remaja ini terjadi perubahan dalam diri individu baik perubahan fisik maupun psikologis (Waryana, 2010). 3.2 Distribusi Asupan Lemak Tabel 2 Distribusi Asupan Lemak (n= 40) Kategori n % Lebih 18 45,0 Tidak lebih 22 55,0 Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa subjek yang memiliki asupan lemak lebih sebanyak 18 subjek (45%) dan subjek yang memiliki asupan lemak tidak lebih sebanyak 22 subjek (55%). Kontribusi asupan lemak harian sampel berdasarkan food recall berasal dari makanan sumber lemak seperti daging dan olahannya, ikan, susu dan olahannya, minyak goreng, makanan instan, dan jajanan berupa gorengan maupun makanan kemasan, selain itu subjek jarang mengkonsumsi sayur dan buah 3.3 Distribusi Status Gizi Tabel 3 Distribusi subjek berdasarkan kategori IMT/U (n= 40) Kategori n % Gemuk 26 65,0 Normal 14 35,0 Berdasarkan Tabel 3, menunjukkan bahwa sebagian besar subjek mempunyai status gizi gemuk, yaitu sebanyak 26 subjek (65%) sedangkan sisanya sebanyak 14 subjek (35%) mempunyai status gizi normal. Status gizi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah asupan 7

makan. Asupan makan yang salah dengan mengkonsumsi makanan tinggi lemak akan meningkatkan berat badan dengan demikian akan meningkatkan status gizi seseorang. 3.4 Distribusi Status Menarche Dini Tabel 4 Distribusi Status Menarche Dini (n= 40) Kategori n % Menarche dini 21 52,50 Belum menarche 19 47,50 Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar subjek mengalami menarche dini yaitu sebanyak 21 subjek (52,5%). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi usiamenarche dini pada remaja antara lain status gizi, genetik, konsumsi makanan tinggi lemak, sosial ekonomi, keterpaparan media massa orang dewasa (pornografi), dan gaya hidup (Soetjiningsih, 2007). 3.5 Hubungan Asupan Lemak dengan Status Menarche Dini Tabel 5Distribusi Asupan Lemak dengan Status Menarche Dini (n= 40) Status menarche Asupan lemak Dini Belum Total p* PR** N (%) N (%) N Lebih 17 (42,5) 1 (2,5) 18 0,001 4,45 Tidak lebih 4 (10) 18 (45) 22 *Uji Chi-Square **Nilai Prevalence Ratio Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa sebanyak 17 subjek (42,5%) dengan asupan lemak lebih mengalami menarche dini. Sebanyak 18 subjek (45%) dengan asupan lemak tidak lebih belum mengalami menarche. Hasil uji statistik Chi-Square menunjukkan bahwa ada hubungan antara asupan lemak dengan status menarche dini (p=0,001). Hasil nilai PR 4,45 yang berarti asupan lemak lebih meningkatkan atau memperbesar status menarche dini. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara asupan lemak dengan kejadian menarche dini. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Susanti (2012) yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara asupan lemak lebih dengan kejadian menarche dini pada siswi di SMPN 30 Semarang dan menyimpulkan bahwa seseorang dengan riwayat asupan lemak lebih berisiko empat kali lebih besar untuk mengalami menarche dini bila dibandingkan dengan seseorang dengan asupan lemak normal. Asupan lemak yang berlebih dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam jaringan adiposa. Penumpukan lemak pada jaringan adiposa dapat mengakibatkan meningkatnya sekresi kadar leptin di dalam darah. Pada sistem reproduksi, leptin berpengaruh terhadap metabolisme sistem syaraf GnRH. Pelepasan GnRH selanjutnya akan mempengaruhi pengeluaran FSH dan LH dalam merangsang pematangan sel telur dan pembentukan estrogen. Hormon estrogen akan bekerja sama dengan hormon FSH membentuk sel telur tumbuh dalam rahim. Sel telur yang telah dilepaskan dan tidak dibuahi maka oleh endometrium atau dinding rahim akan meluruh dan dikeluarkan melalui vagina dalam bentuk darah haid yang dinamakan menstruasi atau menarche (Ganong, 2008) Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar subjek mengkonsumsi lemak makanan tergolong lebih dari anjuran yang direkomendasikan.berdasarkan hasil food recall selama empat hari secara tidak berurutan yang telah dilakukan, konsumsi lemak berlebih ini dipengaruhi oleh keterbatasan pengetahuan siswi mengenai asupan makanan, sehingga mereka lebih tertarik untuk mengkonsumsi makanan olahan, terutama makanan yang kaya akan lemak. Kondisi tersebut tampak pada siswi SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta yang selain mengkonsumsi makanan olahan dan makanan sumber lemak di dalam rumah, subjek juga suka jajan aneka gorengan dan makanan ringan. 8

3.6 Hubungan Status Gizi dengan Status Menarche Dini Tabel 6Distribusi Status Gizi dengan Status Menarche Dini (n= 40) Status gizi Status menarche Dini Belum Total p* PR** N (%) N (%) N Gemuk 18 (45) 8 (20) 22 Normal 3 (7,5) 11 (27,5) 18 *Uji Chi-Square`1 **nilai Prevalence Ratio 0,004 4,00 Berdasarkan Tabel 6, menunjukkan bahwa sebanyak 18 subjek (45%) dengan status gizi gemuk mengalami menarche dini. Sebanyak 11 subjek (27,5%) dengan status gizi normal belum mengalami menarche. Hasil uji statistik menggunakan uji Chi-Square diketahuibahwa ada hubungan antara status gizi dengan status menarche dini (p=0,006). Hasil nilai PR 4,00 yang berarti status gizi gemuk meningkatkan atau memperbesar status menarche dini. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Pujiani (2012) pada siswi kelas 4-6 di MIN Rejoso Jombang yang menunjukkan bahwa semakin gemuk kategori IMT/U seorang siswi maka semakin cepat mendapatkan menstruasi pertamanya. Hasil penelitian Prajawati (2013) pada siswi SMP Muhammadiyah Surakarta juga menunjukkan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan kejadian menarche dini. Penelitian yang dilakukan oleh Sumini (2014) tentang hubungan status gizi dengan menarche dini pada siswi sekolah dasar kelas 4-6 SDN Grabahan magetan diketahui bahwa ada hubungan antara status gizi dengan menarche dini dengan hubungan yang kuat. Penelitian Astuti (2013) juga menunjukkan adanya hubungan antara status gizi dengan usia menarche dini pada siswi di sekolah Dasar Negeri di Surakarta, sebanyak 75% remaja mempunyai status gizi gemuk dengan usia menarche dini (<12 tahun). Siswi dengan status gizi baik dapat dikatakan asupan gizinya terpenuhi secara optimal.asupan gizi berperan penting dalam perkembangan dan pematangan organ seksual. Gizi yang tercukupi akan membantu pematangan seksual dan mempengaruhi sekresi hormon gonadotropin dan respon terhadap LH. Luteinizing hormone merupakan salah satu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari di hipofisis anterior yang berfungsi untuk sekresi esterogen dan progesteron akan meningkat lebih dini dari seharusnya dan akan berdampak pada pertumbuhan tanda-tanda seks sekunder yang lebih cepat serta terjadinya menarche yang lebih dini (Ganong, 2008). Gaya hidup modern saat ini cenderung menyebabkan status gizi siswi di atas normal, sehingga siswi menjadi gemuk atau bahkan obesitas.obesitas ini disebabkan karena kecenderungan siswi suka mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan tinggi lemak yang banyak ditemui pada makanan cepat saji (junk food) namun kurang beraktifitas fisik sehingga energi yang masuk ke dalam tubuh jauh lebih banyak daripada energi yang digunakan untuk aktivitas dan pertumbuhan (Devi, 2012).Makanan cepat saji pada umumnya mengandung kalori, kadar lemak, gula dan sodium (Na) yang tinggi tetapi rendah serat, vitamin A, asam askorbat, kalsium dan folat (Khomsan, 2003). Pola makan tinggi lemak, protein dan karbohidrat akan menyebabkan peningkatan berat badan dan juga menyebabkan status gizi lebih. Siswi dengan IMT yang lebih tinggi cenderung mengalami menarche dini, hal ini berkaitan dengan jumlah lemak yang berlebih di dalam tubuhnya. Penumpukan lemak di dalam tubuh akan mempengaruhi sekresi hormon leptin dan merangsang hipotalamus dalam pembentukan GnRH. Gonadotropin Releazing Hormone (GNRH) akan merangsang hipofisis anterior untuk menghasilkan FSH dan LH mengirimkan sinyal melalui gonadotropin menuju ovarium untuk menghasilkan hormon esterogen. Estrogen akan mempengaruhi kematangan organ-organ reproduksi dan perubahan organ-organ seks sekunder, diantaranya: distribusi rambut, deposit jaringan lemak, dan akhirnya perkembangan endometrium di dalam uterus. Rangsangan esterogen yang cukup lama terhadap endometrium akhirnya menyebabkan pendarahan pertama yang disebut menarche (Guyton, 2007) 4. PENUTUP Kesimpulan dari penelitian ini antara lain: a. Subjek dengan asupan lemak lebih sebanyak 45 dan asupan lemak tidak lebih sebanyak 55% 9

b. Subjek dengan status gizi gemuk sebanyak 65% dan status gizi normal sebanyak 35%. c. Subjek dengan status menarche dini sebanyak 52,5% dan status belum menarche sebanyak 47,5%. d. Subjek dengan asupan lemak lebih dan status menarche dini sebanyak 42,5% e. Subjek dengan status gizi gemuk dan status menarche dini sebanyak 45% f. Ada hubungan antara asupan lemak dengan status menarche dini (p= 0,001) g. Ada hubungan antara status gizi dengan status menarche dini (p= 0,004) DAFTAR PUSTAKA Astuti, ND. 2014. Hubungan Frekuensi Konsumsi Fast Food dan Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini Pada Siswi Sekolah Dasar di Surakarta. Skripsi.Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Ganong, WF., 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.22nd ed. Buku Kedokteran EGC. Jakarta Guyton AC, dan Hall J.E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Ed. 11.EGC. Jakarta. Khomsan, A. 2003.Pangan dan Gizi untuk Kesehatan.Raja Grafindo Persada. Jakarta. Manuaba, IGB. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. EGC. Jakarta Prajawati, EP. 2013. Hubungan Status Gizi Remaja Putri dengan Usia Terjadinya Menarche pada Siswi SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pujiani. 2012. Hubungan Antara Status Gizi dan Usia Menarche. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang Price, Silvia, A, Wilson, LC. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC. Quennell JH, 2009. Leptin Indirectly Regulates Gonadotropin-Releadsing Hormone Neural Function. The Endocrine Society.endojournals Silvana S. 2008. Permodelan usia Menarche dengan Regresi Logistik Ordinal dan Metode CHAID pada Siswi SMP di Kota Depok (tesis) Bogor (Indonesia) Program Studi Statistika, Institut Pertanian Bogor. Soetjiningsih.2007. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Sagung Seto. Jakarta. Sumini. 2014. Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche pada Siswi Sekolah Dasar Kelas 4, 5 dan 6 di Sekolah Dasar Negeri Grabahan Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan. Jurnal Delima Harapan, Vol 3 No 2 Susanti, AV. 2012. Faktor Resiko Kejadian Menarche Dini pada Remaja di SMP N 30 Semarang.Journal of Nutrition College.1 (1) : 386-40. Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Pustaka Rihana. Yogyakarta. 10