BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,

BAB III METODE PENELITIAN. yang menentukan penelitian, diantaranya sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. Data dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka dan. analisisnya mengunakan statistik (Sugiyono,2010:7).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisisnya pada data data numerikal (angka angka) tentang perilaku. yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan pendekatan lapangan (field research). Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Karena dalam pengolahan data peneliti menggunakan perhitungan statistik yang telah baku dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam penelitian ini adalah penelitian korelatif karena bertujuan untuk mencari apakah ada hubungan antara optimisme dengan coping religius pada mahasiswa semester akhir yang sedang menyelesaikan skripsi. Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2010:8). Dengan studi korelasional peneliti dapat memperoleh informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi, bukan mengenai ada tidaknya efek variabel yang lain (Azwar, 2010:9). B. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif korelasional. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah studi lapangan ( field research) dengan metode kuantitatif, karena data yang dikumpulkan merupakan data kuantitatif atau data yang bisa diolah secara statistik. Adapun metode kuantitatif adalah penelitian analisis datanya dengan menggunakan data-data numerikal atau angka yang diolah dengan metode statistik, setelah diperoleh hasilnya, kemudian dideskripsikan dengan 37

38 menguraikan kesimpulan yang didasari oleh angka yang diolah dengan metode statistik tersebut.sedangkan korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, betapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2006:270). Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui ada atau tidaknya hubunganantara optimisme dengan religius coping pada mahasiswa semester akhir yang sedang menyelesaikan skripsi di fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang. C. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Ada dua macam variabel penelitian, yaitu variabel independen (variabel bebas) dan varia bel dependen (variabel terikat)(sugiyono, 2008:38). Menurut Sugiyono (2008:38) Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat). Sedangkan variabel dependen (variabel terikat), yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Berdasarkan landasan teori dan rumusan hipotesis penelitian, maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas (X) : optimisme 2. Variabel terikat (Y) : religius coping

39 D. Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik yang dapat diamati. Definisi operasional digunakan untuk menjelaskan pengertian dari variabelvariabel penelitian dan menyamakan persepsi agar terhindar dari kesalah pahaman dalam menafsirkan variabel. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Optimisme Optimisme adalah suatu pandangan yang ada pada diri individu bahwa segala sesuatu yang akan terjadi berakhir dengan kebaikan, serta tidak akan menyerah meski mengalami kegagalan. Serta seberapa besar individu berfikir atau meyakini keadaan baik atau buruk akan dialaminya. Individu yang optimis akan menganggap kejadian baik yang dialaminya akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, sedangkan kejadian buruk hanya akan terjadi sementara dalam hidupnya. Seberapa besar individu menyakini bahwa peristiwa baik akan terjadi pada semua hal yang ia lakukan, dan sejauh mana individu berfikir bahwa peristiwa baik yang ia alamai karena keberuntungan dirinya. 2. Coping Religius Coping religius terdiri dari dua kata, yaitu coping dan religius, masing-masing memiliki pengertian sendiri-sendiri.coping adalah suatu usaha yang dilakukan oleh individu untuk mengontrol dan mengatasi masalah yang dihadapi baik yang berasal dari diri sendiri ataupun dari lingkungan.

40 Sedangkan reigius adalah sikap atau tindakan yang sesuai dengan aturan dan tuntunan agama yang dianutnya. Menurut peneliti coping religius adalah usaha yang dilakukan individu untuk mengontrol dan mengatasi masalah atau situasi yang menekan dengan cara melakukan atau mengamalkan sikap maupun tindakan yang sesuai dengan tuntunan agama yang dianutnya. coping religius memilki 2 aspek yaitu positif dan negatif, dimana coping religius positif suatu keyakinan dimana ada sesuatu yang lebih berarti yang ditemukan dalam kehidupan, dan rasa spiritual dalam berhubungan dengan orang lain, sedangkan coping religius negatif melibatkan ekspresi yang kurang aman dalam berhubungan dengan Tuhan, pandangan yang lemah dan tidak menyenangkan terhadap dunia, dan perjuangan religius untuk menemukan dan berbicara atau berdialaog dengan orang lain dalam kehidupan. E. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. Karakteristik yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah: 1. Mahasiswa semester VIII Fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang. 2. Laki-laki dan perempuan. 3. Semua mahasiswa yang telah mengontrak skripsi.

41 1. Populasi Penelitian Populasi (dalam Sugiyono, 2013: 119) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester VIII di fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut: 2. Sampel Penelitian Tabel.3.1. Gambaran umum tentang populasi Lokal Jumlah Siswa AF 12 PA 5 PK-TH 12 PI 96 J U M L A H TH 22 147 sumber: rekapitulasi mahasiswa aktif Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilikioleh populasi (dalam Sugiyono, 2008 :81). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, yaitu semua populasi dijadikan sampel. Jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah populasi yaitu sebanyak 147 orang.

42 3. Teknik Penarikan Sampel Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan (dalam Sugiyono, 2008:81). Untuk penelitian ini teknik penarikan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (dalam Sugiyono, 2008:85). F. Teknik Pengumpulan Data Alat pengumpul data merupakan cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Alat pengumpul data yang dipakai dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan, tujuannya untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dari responden secara mendalam (Sugiyono, 2010:137). 2. Observasi Menurut Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2013: 196) observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Jadi, observasi adalah metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung kepada suatu subjek penelitian.observasi ini penulis lakukan untuk mengamati bagaimana hubungan optimisme dengan religius coping pada mahasiswa

43 semester akhir yang menyelesaikan skripsi di fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang. 3. Skala Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan skala hubungan optimisme dengan religius coping. Azwar (2013) menjelaskan bahwa skala merupakan perangkat pernyataan yang disusun untuk mengungkapkan atribut tertentu melalui respon terhadap pernyataan tersebut. Sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini maka skala yang penulis gunakan adalah skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh penulis, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka aspek yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun aitem-aitem instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (dalam Sugiyono, 2008:93). Jawaban setiap aitem instrumen mengunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Alternatif jawaban penulis gunakan terdiri dari empat bentuk, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Modifikasi skala Likert dalam penelitian ini dengan meniadakan kategori jawaban ragu-ragu (R) dengan alasan yaitu apabila

44 pilihan tengah atau netral disediakan maka kebanyakan subjek akan cenderung untuk menempatkan pilihannya dikategori tengah tersebut, sehingga data yang mengenai perbedaan di antara responden menjadi kurang informatif (Azwar, 2013). Dari setiap jawaban yang dipilih dapat diberikan skor yaitu untuk pernyataan favorable mempunyai skor 4-1 dan pernyataan unfavorable mempunyai skor 1-4. Seperti yang terdapat pada tabel dibawah ini: Tabel.3.2. Skor Optimisme dan Religius coping Skala Likert Sifat Pernyataan Favorabel (positif) Unfavorabel (negatif) SS (sangat setuju) 4 1 S (setuju) 3 2 TS (tidak setuju) 2 3 STS (sangat tidak setuju) 1 4 Untuk menyusun dan mengembangkan instrumen maka terlebih dahulu dibuat blue print yang memuat tentang aspek dan indikator penelitian yang dapat memberikan gambaran mengenai isi dan dimensi kawasan ukur yang akan dijadikan acuan dalam penulisan aitem. Blueprint terdiri dari variabel X yaituoptimismedan variabel Y yaitu religius coping. Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

45 1. Skala Optimisme Untuk mendapatkan data tentang optimisme, responden diminta untuk mengisi skala psikologi yang telah disediakan oleh penulis. Skala optimisme ini merupakan skala yang penulis adaptasi dari skala yang sudah baku, lalu dimodifikasi dari skala Adiliatahun 2010. Berdasarkan pada teori Seligman 2001 (dalam Adilia, 2010 ) yang digunakan dalam skripsi maka aspeknya, yaitu : 1).Permanent 2). pervasiveness 3). personalization. Pengukuran skala ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana tingkat optimisme pada mahasiswa semester akhir di fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang, kemudian 3 (tiga) aspek ini dijabarkan dalam 56 aitem pernyataan. Untuk distribusi aitem-aitem skala optimisme dapat dilihat pada blueprint di bawah ini: Tabel 3.3 Blue Print Skala Optimisme Sebelum Uji Coba No Aspek Aitem favorable 1. Permanent 1, 14, 22, 46, 51, 20, 32, 47, 53 2, 16, 23, 29, 33, 2. Pervasiveness 44,4, 6, 15, 21, 43, 50 5, 24, 30, 54,19, 3. Personalization 31, 40, 56 Aitem unfavorable Total 8, 17, 36, 42, 52, 17 7, 10, 38 9, 28, 41, 3, 13, 25, 34, 35, 39, 45, 23 49 18, 26, 37, 55, 11, 12, 27, 48 16 JUMLAH 56

46 2. Skala Religius Coping Skala yang penulis gunakan adalah skala religius coping yang penulis buat sendiri yang mana skala ini merujuk pada teori religius coping yang terdiri dari 3 aspek pembentukan perilaku, yaitu: 1).Religius coping positif 2). Religius coping positif Pengukuran skala ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana tingkat religius coping pada mahasiswa semester akhir yang sedang menyelesaikan skripsi, kemudian2 (dua) aspek ini dijabarkan dalam 34 aitem pernyataan. Untuk distribusi aitem-aitem skala religius coping dapat dilihat pada blueprint di bawah ini: Tabel 3.4 Blue Print Skala religius coping No Aspek Aitem Total 1. Religius Coping Positif 7, 9, 10, 1, 6, 12, 2, 8, 11, 3, 13, 14, 17, 23, 15, 22, 24, 4, 16, 18, 19, 26, 27 2. Religius Coping Negatif 21, 25,5, 21, 28, 31, 29, 32, 30, 34, 33 23 11 JUMLAH 34 G. Hasil Uji Coba Penelitian Setelah skala disusun, maka proses selanjutnya adalah menganalisis dan menyeleksi aitem-aitem. Setelah itu dilakukan pengujian daya beda dan reliabilitas alat ukur pada penemuan agar mendapat data yang akurat dan dapat dipercaya. Uji coba ( try out) skala penelitian

47 dilaksanakan pada tanggal 19Juni2017 di Fakultas Adab UIN Imam Bonjol Padangdengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Sebelum melakukan pengolahan data lebih lanjut, terlebih dahulu dilihat kondisi data yang telah diproses dari responden sebagai berikut: Cases Tabel 3.5 Optimisme Case Processing Summary N % Valid 30 100.0 Excluded a 0.0 Total 30 100.0 Tabel 3.5 di atas merupakan tabel Case Processing Summary yang menjelaskan tentang jumlah data optimismeyang valid untuk diproses dan data yang dikeluarkan. Dapat dilihat bahwa data optimismedari responden berjumlah 30 dengan persentase 100% dan dan tidak ada data yang dikeluarkan. Setelah data yang diperoleh sudah siap untuk diproses, maka dilakukan pengujian validitas tiap butir aitem pernyataan. Tabel 3.6 Religius Coping Case Processing Summary N % Valid 30 100.0 Cases Excluded a 0.0 Total 30 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Sumber: Hasil Uji Coba Tabel 3.6 di atas merupakan tabel Case Processing Summary yang menjelaskan tentang jumlah data religius coping valid untuk diproses dan

48 data yang dikeluarkan. Dapat dilihat bahwa data religius coping dari responden yang berjumlah 30 dengan persentase 100% dan tidak ada data yang dikeluarkan. Setelah data yang diperoleh sudah siap untuk diproses, maka dilakukan pengujian validitas tiap butir aitem pernyataan. H. Daya Beda Untuk mendapatkan data yang akurat dan sesuai dengan tujuan pengukuran diperlukan melihat daya beda. Daya beda adalah sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang hendak diukur (Azwar, 2010). Daya beda dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi masing-masing aitem dengan menggunakan Cronbach Alpha aplikasi SPSS 20.0 for windows.maka dari hasil ujivariable optimisme (X) didapatkan hasil bahwa dari 56 butir pernyataan untuk variabel optimisme,31 aitem dinyatakan valid karena Corrected Aitem-Total Correlation lebih besar dari 0,30. Dengan demikian, butir-butir pernyataan dalam variabel ini layak mengungkap tentang tingkat optimisme. Aitem yang gugur akan dibuang. Berdasarkan uji coba memiliki daya beda dengan bantuan program SPSS 20.0 for windows, maka diperoleh instrumen skala optimisme sebanyak 56 aitem, terdapat 31 aitem atau 55,4 % yang memilikidaya beda memuaskan. Selain itu, terdapat aitem yang daya bedanya tidak memuaskan yaitu sebanyak 25 aitem atau 44,6 %.Maka instrumen penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan tingkat optimisme adalah sebanyak 31 aitem.

49 Adapun sebaran untuk aitem instrumen skala optimisme setelah uji coba dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.7. Blueprint Skala Optimisme Setelah Uji Coba No Aspek Aitem favorable 1. Permanent 1, 14, 22, 46, 51, 20, 32, 47, 53 Aitem unfavorable 8, 17, 36, 42, 52,7, 10, 38 Item yang diterima Item yang gugur 10 7 2. Pervasiveness 3. Personalization 2, 16, 23, 29, 33, 44, 4, 6, 15,21, 43, 50 5, 24, 30, 54, 19, 31, 40, 56 9, 28, 41, 3, 13, 25,34, 35, 39, 45, 49 18, 26, 37, 55, 11, 12, 27, 48 14 9 7 9 JUMLAH 31 25 Sumber: Hasil Setelah Uji Coba Ket: Nomor aitem yang dihitamkan adalah aitem yang gugur Hasil uji coba daya beda religius coping (Y) didapatkan bahwa dari 34 butir pernyataan untuk variabel religius coping, yang terdiri dari 21 item religius coping positif dan 13 item religius negatif aitem dinyatakan memiliki daya beda yang memuaskan pada religius coping positif sebanyak 15 dan pada religius coping negatif sebanyak 6 item karena Corrected Aitem- Total Correlation lebih besar dari 0,30 dengan demikian butir-butir pernyataan dalam variabel ini layak mengungkap tentang religius coping, dan aitem yang gugur akan dibuang.

50 Berdasarkan uji daya beda dengan bantuan komputer program SPSS 20.0 for windows untuk religius coping, maka diperoleh instrumen skala religius coping sebanyak 21 aitem, total item yang memiliki daya beda memuaskan adalah sebanyak 21atau 61,8 %. Selain itu, terdapat 13 aitem yang daya bedanya tidak memuaskan atau 38,2 %. Maka instrumen penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan religius coping adalah sebanyak 21 aitem. Adapun sebaran untuk aitem instrumen skala religius coping setelah uji coba dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.8 Blue Print Skala religius coping No Aspek Aitem Item Diterima 1. 2. Religius Coping Positif Religius Coping Negatif 7, 9, 10, 1, 6, 12, 2, 8, 11, 3, 13, 14, 17, 24, 15, 23, 25, 4, 16, 19, 20, 27, 28 21, 26, 5, 22, 29, 32, 30, 33, 36, 35, 34 Item Ditolak 15 8 6 5 JUMLAH 21 13 Sumber: Hasil Uji Coba Ket.: Nomor aitem yang dihitamkan adalah aitem yang dinyatakan gugur

51 I. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Dalam hal ini peneliti menganalisis butir-butir tersebut mengunakan program SPSS 20.0 for windows. Hasil pengujian reliabilitas pada optimisme dan religius coping dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Skala Optimisme Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.830 56 Sumber: Hasil Uji Coba Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Religius Coping Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.813 34 Sumber: Hasil Uji Coba Menurut Sekaran (1992) reliabilitas kurang dari 0,6 adala h kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik (Priyatno, 2012:187). Dari analisis reliabilitas dengan bantuan SPSS 20.0 for windows di atas, diketahui nilai Cronbach Alpha adalah 0,830 untuk skala optimisme dan 0,813 untuk skala religius coping. Karena nilai skala optimisme dan religius coping lebih dari 0,8 maka reliabilitasnya adalah baik, maka skala optimisme

52 dan religius coping dapat diterima, sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur. J. Teknik Analisis Data Suatu alat ukur dapat dinyatakan sebagai alat ukur yang baik dan mampu memberikan informasi yang jelas dan akurat apabila telah memenuhi beberapa kriteria yang telah ditentukan oleh para ahli psikometri, yaitu kriteria daya beda dan reliabel. Oleh karena itu, agar kesimpulan tidak keliru dan tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya diperlukan uji daya beda dan reliabilitas dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan pertimbangan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2010:147). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis korelasi sederhana yaitu untuk melihat apakah ada hubungan antara dua variabel dengan menggunakan Statistical Program For Social Science (SPSS) versi 20.0 forwindows. Data yang telah diperoleh, diolah dan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian untuk melihat hubungan optimisme dengan religius coping menggunakan teknik analisis korelasi biserial yaitu analisis untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel yang mempunyai

53 distribusi normal dan salah satu variabel data bukan dalam bentuk angka akan tetapi positif atau negatif. Teknik analisis data terdiri dari: 1. Reliabilitas Instrumen Penelitian Reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama (Sugiyono, 2010:121). Maksudnya reliabilitas dipakai untuk menunjukan sejauhmana hasil pengukuran relatifkonsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih untuk mengukur gejala yang sama. Adapun estimasi reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan paket statistik yang berbentuk SPSS versi 20,0 for windows. Menurut Azwar (2005:83) reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Reliabilitas akan dianggap memuaskan apabila koefisiennya mencapai 0,700-0,900, artinya bahwa skor skala yang diperoleh mampu mencerminkan 70%-90% skor murni atau skor yang sesungguhnya. Jadi, apabila skor koefisien reliabilitas skala religius coping berada di atas 70%, maka skala religius coping dapat dikatakan memenuhi syarat reliabilitas. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan formulasi Alpha Cronbach dengan bantuan Statistical Package For The Sosial

54 Science (SPSS) versi 20.0 for windows. Data yang telah diperoleh, diolah dan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian untuk melihat hubungan optimisme dengan religius coping. Analisis yang digunakan disesuaikan dengan hipotesis yang diajukan. Oleh karena itu, hipotesis menyatakan hubungan maka analisis yang tepat adalah korelasi, karena untuk mengetahui hubungan antara variabel dengan variabel yang lain. Hasil analisis korelasi adalah bentuk koefesien korelasi yang menggambarkan hubungan. Nilai koefesien korelasi akan berada pada kisaran minus 1 (-1) sampai plus 1 (+1). Jadi, analisis data yang digunakan untuk melihat hubungan optimisme dengan religius coping dengan menggunakan korelasi biserial. Cara perhitungannya dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 20.0 for windows. 2. Analisis Korelasi Biserial Analisis korelasi biserial diterapkan apabila ingin menguji korelasi antara dua variabel, yaitu satu variabel bergejala kontinu dan variabel kedua bergejala deskrip murni (Subana, 2005:156) 3. Uji Ketepatan Parameter (Estimate) a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini akan digunakan

55 metode One Sample Kolmogorov-Smirnov. Data berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05 (Priyatno, 2014:69). b. Uji Hipotesis Uji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanyahubungan optimisme dengan religius coping pada mahasiswa semester akhir yang menyelesaikan skripsi di Fakultas Ushuluddin UIN Imam Bonjol Padang. Korelasi pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan correlation product moment, menggunakan bantuan komputer, program Statistical Package for The Social Science (SPSS) versi 20.0 for windows.