BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Administrasi Keuangan Kata administrasi berasal dari Bahasa Latin yang terdiri dari kata ad yang mempunyai arti sama dengan to yang berarti ke atau kepada, dan ministratie sama artinya dengan to serve yang berarti melayani, membantu, atau mengarahkan. Dalam hal ini kata administrasi diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan dalam mencapai tujuan. Menurut Siagian dalam bukunya Filsafat Administrasi : administrasi diartikan sebagai keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. (1994 : 3) Ulbert Silalahi dalam bukunya Studi Tentang Ilmu Administrasi mengemukakan: Administrasi dalam arti sempit merupakan penyusunan dan pencatatan data secara informasi secara sistematis dengan maksud untuk menyediakan keterangan serta memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dan dalam hubungannya satu sama lain. Administrasi dalam arti lebih tepat disebut tata usaha (Crerical Work, Office Work). Adapun pengertian administrasi menurut Munawardi Reksohadiprawiro, mengemukakan bahwa : administrasi berarti Tata Usaha yang mencakup setiap penyaluran yang rapi dan sistematis serta penentuan fakta-fakta secara tertulis dengan tujuan memperoleh pandangan yang menyeluruh serta hubungan timbal balik antara satu fakta dengan fakta lainnya. (Silalahi, 1994 :6) Soewarno Handayaningrat dalam bukunya Pengantar Studi Administrasi menyatakan: Administrasi adalah suatu proses yang ada pada umumnya terdapat pada semua usaha kelompok, negara atau swasta, sipil atau militer, usaha yang besar atau usaha yang kecil dan yang lain sebagainya serta kegiatan dari kelompok yang mengadakan kerjasama untuk menyelesaikan tujuan bersama. (1996 : 2) 8
9 Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa yang dimaksud dengan administrasi adalah proses kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukkan melalui rangkaian aktivitas tertentu. Sedangkan keuangan adalah administrasi yang mengurusi keluar masuknya uang dalam suatu lembaga. Sedangkan pengertian uang sendiri adalah alat tukar atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah. Administrasi Keuangan sangat penting sekali di dalam rangka peningkatan dan mempertahankan konitnuitas perusahaan. Administrasi Keuangan adalah peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan keuangan. Peristiwa keuangan tersebut mengakibatkan bagian keuangan di kantor perusahaan jasa perdagangan menyusun dan mengatur administrasi diantaranya adalah : a. Mencatat keluar masuknya uang perusahaan b. Menguraikan dan menganalisis keuangan perusahaan c. Menggolongkan pos-pos keuangan yang diperlukan d. Melaporkan peristiwa keuangan perusahaan 2.2 Pengertian Proses Pencairan Kredit Pensiunan Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkansuatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahaan diciptakan terhadap sifat sifat dari satu atau lebih objek dibawah pengaruhnya.
10 Menurut Handayaningrat memberi pengertian bahwa: Proses berarti rangkaian tahap kegiatan dari mulai menentukan sasaran sampai berakhirnya sasaran atau tercapainya tujuan (1995 : 20). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Proses adalah runtutan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu. (2001 : 855). Pencairan adalah setiap transaksi dengan menggunakan kredit yang telah disetujui oleh bank. Dalam prakteknya pencairan kredit ini berupa pembayaran dan pemindahbukuan atas beban rekening pinjaman atau fasilitas lainnya. Kredit berasal dari kata credere yaitu bahasa Italia yang artinya Percaya. Jadi, orang yang mendapat kredit dari bank merupakan orang yang dipercaya oleh bank untuk diberi pinjaman. Kredit merupakan piutang bank, maka pelunasan (repayment) merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh debitur terhadap utangnya sehingga resiko kredit macet dapat dihindarkan. Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 11 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Menanggapi ketentuan dalam pasal tersebut, Abdulkadir Muhammad (2000 : 58) mengemukakan unsur-unsur esensial dalam konsep kredit sebagai berikut : a. Kepercayaan. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap kredit bank, yaitu kredit yang diberikan itu dapat dikembalikan sesuai dengan persyaratan yang disepakati bersama.
11 b. Agunan. Setiap kredit yang akan diberikan selalu disertai barang yang berfungsi sebagai jaminan bahwa kredit yang diterima oleh calon debitor pasti akan dilunasi dan ini akan meningkatkan kepercayaan pihak bank. c. Jangka waktu. Pengembalian kredit didasarkan pada jangka waktu tertentu yang layak, jangka waktu berakhir jika kredit dilunasi. d. Risiko. Jangka waktu pengembalian kredit mengandung risiko terhalang atau terlambat, atau macetnya pelunasan kredit. e. Bunga bank. Setiap pemberian kredit selalu disertai imbalan berupa bunga yang wajib dibayar oleh calon debitor dan ini merupakan keuntungan yang diterima oleh bank. f. Kesepakatan. Semua persyaratan pemberian kredit dan prosedur pengembalian kredit serta akibat hukumnya adalah hasil kesepakatan dan dituangkan dalam akta perjanjian yang disebut kontrak kredit. Berkaitan dengan hal di atas berarti bahwa kredit hanya dapat diberikan kepada mereka yang dipercaya mampu mengembalikan kredit di kemudian hari. Jika dijabarkan lebih lanjut lagi bahwa pemenuhan kewajiban mengembalikan pinjaman itu sama artinya dengan kemampuan memenuhi prestasi suatu perikatan. Sedangkan menurut Rollin G. Thomas (dalam Rachmat Firdaus 2001 ; 120) pengertian kredit adalah : In general sense credit based confidence in the debitors abilyty to make a money payment at some future time. (dalam pengertian umum kredit didasarkan pada kepercayaan atas kemampuan peminjam untuk membayar sejumlah uang pada masa yang akan datang). Dari pengertian di atas dapat dijelaskan kredit dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang, misalnya bank membiayai kredit untuk pembelian rumah kemudian adanya kesepakatan antara bank (creditors) dengan nasabah penerima kredit (debitors), bahwa mereka sepakat sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat. Dalam perjanjian kredit bahwa hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka
12 waktu serta bunga yang ditetapkan bersama. Demikian pula dengan masalah sanksi apabila debitur ingkar janji terhadap perjanjian yang telah dibuat bersama. 2.2.1 Sasaran dan Tujuan Kredit: 1. Aman : Economic Equivalent, kredit diterima kembali dengan wajar. 2. Terarah : Pengguna sesuai dengan objek kredit,serta sesuai de3ngan perencanaan. 3. Hasil : menghasilkan dalam wujud citra dan finansial atau keuntungan bagi bank, perusahaan dan masyarakat. 4. Yakin : Masyarakat bertambah keyakinan untuk menitipkan uangnya. Disamping sasaran yang memang harus dilakukan di dalam pemberian pinjaman, didalam kredit terdapat beberapa tujuan yaitu : 1. Bagi Bank a. Asset bank yang dominan dan sumber utama pendapatan bank yang menjamin kelangsungan hidup bank. b. Sebagai instrument bank dalam persaingan dan pemasaran produk-produk perbankan lainnya. c. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi sehingga menciptakan lapangan kerja. d. Kredit yang sehat menjadi instrument untuk memelihara likuidasi, rentalitas dan solvabilitas bank.
13 2. Bagi Pengusaha a. Kegiatan usaha bertambah lancar dan perfomance perusahaan bertambah baik. b. Dengan mendapatkan fasilitas kredit maka akan meningkatkan volume usaha hasil usaha agar terjamin kelangsungan hidup perusahaan. c. Meningkatkan motivasi perusahaan. 3. Bagi Masyarakat dan Pemerintah a. Berfungsi sebagai instrument untuk kebijakan ekonomi dan moneter. b. Meningkatkan arus dan daya guna uang serta menghidupkan ekonomi pasar. c. Meningkatkan kegiatan produksi, perdagangan, distribusi, dan komsumsi secara nasional. d. Membantu efisiensaipenggunaan sumber alam. 2.2.2 Jenis- jenis Kredit : 1. Kredit Menurut tujuan dan penggunaannya a. Kredit Konsumtif yaitu kredit yang dipergunakan untuk pembelian barang atau jasa sebagai alat pemuas kebutuhan secara langsung.
14 Misalnya untuk membeli makanan, pakaian atau mungkin kendaraan yang kemudian dipergunakan secara konsumtif, biasanya kredit semacam ini diambil oleh golongan berpenghasilan tetap. b. Kredit Produktif, kredit yang dipergunakan untuk tujuan produktif, seperti yang dapat meningkatkan faedah atau kegunaan, faedah bentuk, faedah tempat, faedah waktu, faedah kepemilikan. c. Kredit Investasi,digunakan untuk pembelian barangbarang modal, barang-barang tahan lama atau aktifa tetap, tanah, bangunan, mesin. d. Kredit modal, kredit yang dipergunakan untuk modal lancar yang bisa habis dalam satu atau beberapa proses produksi atau siklus perputaran, misalnya misalnya barang dagangan. e. Kredit Likuidasi, kredit jenis ini tidak bertujuan komsumtif tetapi juga tidak bertujuan produktif, kredit ini membantuperusahaan yang mengalami kesulitan likuidasi dalam memelihara kelangsungan usahanya. 2. Jenis Kredit Menurut Jangka Waktu
15 a. Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang mempunyai jangka waktu paling lamasatu tahun b. Kredit jangka menengah, kredit yang berjangka antara satu sampai tiga tahun. c. Kredit jangka panjang, kredit yang mempunyai jangka panjang, kredit yang mempunyai jangka waktu lebih dari tiga tahun. 3. Jenis kredit Menurut Jaminan Atas Kredit yang diberikan oleh bank a. Unsecured Loans Kredit yang diberikan tanpa jaminan, dalam hl ini adalah bonafiditas dan prospek usaha nasabah yang bersangkutan, sehingga aspek analisis kredit ditekankan pada segi bonafitditas dan kekuatan keuangan perusahaan yang tertera pada neracadan laba rugi perusahaan tersebut. b. Secured Loans Kredit jenis ini adalah yang penilaianya lengka, dalam arti segala aspek penilaian permohonan kredit dipertimbangkan, termasuk collateral (jaminan). 2.3 Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 1 Ayat 2, yang dimaksud dengan Bank adalah : Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. (Kasmir, 2008 : 25).
16 Menurut Dendawijaya (2005 : 14) mengemukakan beberapa definisi bank dari berbagai sumber lain, yaitu : a. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak yang berlebihan dana (idle, fund surflus unit) kepada pihak yang membutuhkan dana atau kekurangan dana (deficit unit). b. Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukaran baru berupa uang giral. (G.M. Verryn Stuart) c. Bank adalah badan yang usaha utamanya menciptakan kredit. (Suyatno, 1996 : 1) d. Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat benda-benda berharga, membiayai perusahaan-perusahan, dan lain-lain. (A. Abdurrachman, Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan) Berdasarkan pengertian di atas, dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktifitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Jadi tempat disimpulkan bahwa perbankan meliputi tiga kegitan utama yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, serta memberikan jasa bank lainnya. 2.3.1 Jenis-Jenis Bank Menurut Kasmir (2008 : 35) jenis perbankan dapat ditinjau dari berbagai segi antara lain : 1. Dilihat dari segi fungsinya
17 Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Pasal 5 tentang perubahan Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, maka jenis perbankan menurut fungsinya terdiri dari : a. Bank Umum b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 2. Dilihat dari segi kepemilikannya a. Bank milik pemerintah b. Bank milik swasta nasional c. Bank milik koperasi d. Bank milik asing e. Bank milik campuran 3. Dilihat dari segi status a. Bank devisa b. Bank non devisa 4. Dilihat dari segi cara menentukan harga a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah 2.3.2 Kegiatan-Kegiatan Bank Menurut Kasmir (2008 : 42) kegiatan-kegitan perbankan yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan-kegiatan Bank Umum
18 a. Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) dalam bentuk : Simpanan Giro (Demand Deposit), Simpanan Tabungan (Saving Deposit) dan Simpanan Deposit (Time Deposit). b. Menyalurkan dana ke masyarakat (Leading) dalam bentuk : kredit Investasi, Kredit Modal Kerja dan Kredit Perdagangan. c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya (Service) seperti : Kiriman Uang (Transfer), Inkaso (Collection), Kliring (Clearing), Safe Deposit Box, Bank Card, Bank Notes (Valas), Bank Garansi, Referensi Bank Draft, Letter of Credit (L/C), Cek Wisata (Travellers Cheque), Jual beli surat-surat berharga dan lain-lain. 2. Kegiatan-Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat a. Menghimpun dana dalam bentuk : Simpanan Tabungan dan Simpanan Deposito. b. Menyalurkan dana dalam bentuk : Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja dan Kredit Perdagangan. c. Larangan-larangan bagi Bank Perkreditan Rakyat adalah sebagai berikut : Menerima Simpanan Giro, Mengikuti Kliring, Melakukan Kegiatan Valuta Asing dan Melakukan Kegiatan Perasuransian.
19 3. Kegiatan-Kegiatan Bank Campuran dan Bank Asing a. Dalam mencari dana Bank Asing dan Bank Campuran dilarang menerima simpanan dalam bentuk simpanan tabungan. b. Kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidang-bidang tertentu seperti : Perdagangan Internasional, Bidang Industri dan Produksi, Penanaman Modal Asing/Campuran, Kredit yang tidak dapat dipenuhi oleh Bank swasta nasional. c. Untuk jasa-jasa bank lainnya juga dapat dilakukan oleh Bank Umum dan asing sebagaimana layaknya Bank Umum yang ada di Indonesia seperti berikut ini : Jasa Transfer, Jasa Kliring, Jasa Inkaso, Jasa Safe Defosit Box, Jasa Referensi Bank, Jasa Jual Beli Travellers Cheque dan jasa Bank Umum lainnya. 2.4 Hubungan Administrasi dan Proses Pencairan Kredit Administrasi Keuangan adalah peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan keuangan. Peristiwa keuangan tersebut mengakibatkan bagian keuangan menyusun dan mengatur administrasi diantaranya adalah : a. Mencatat keluar masuknya uang
20 b. Menguraikan dan menganalisis seluruh keuanagn c. Menggolongkan pos-pos keuangan yang diperlukan d. Mencatat proses pencairana dana Proses pencairan kredit tersebut tidak akan terlaksana jika tidak melalui proses administrasi keuangan. Jadi dari uraian diatas penulis simpulkan bahwa proses pencairan kredit umum pensiunan adalah runtutan pencairan dana pinjaman yang sebelumnya telah terjadi kesepakatan atau persetujuan dalam cara pembayarannya, ini adalah bagian dari apa yang di debut administrasi keuangan.