KUESIONER PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1 Kuesioner Gambaran Keterpaparan Pornografi dan Perilaku Seksual Siswa di SMA Al Azhar Medan Tahun 2010

KUESIONER PENELITIAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA

perubahan-perubahan fisik itu (Sarwono, 2011).

a. Tidak sekolah b. SD c. SMP d. SMU e. Perguruan tinggi II. Pertanyaan tentang Pengetahuan 1. Menurut anda apakah yang dimaksud dengan internet?

SKRIPSI. Proposal skripsi. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S-1 Kesehatan Masyarakat

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Pada penelitian: KUESIONER PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak yang dimulai saat

KUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali setiap individu akan mengalami masa peralihan ini.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. peka adalah permasalahan yang berkaitan dengan tingkat kematangan seksual

- SELAMAT MENGERJAKAN -

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa,

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, perubahan nilai dan kebanyakan remaja memiliki dua

Lampiran 1 Kuestioner Sikap Ibu terhadap Pendidikan Seks KUESTIONER SIKAP IBU TERHADAP PENDIDIKAN SEKS PADA PRAREMAJA USIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan. Hal ini dimungkinkan karena permasalahan seksual telah

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKSUAL DI SMK PENCAWAN MEDAN TAHUN 2014

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. anak berkebutuhan khusus sebagai bagian dari masyarakat perlu memahami

Lampiran 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanan menuju masa dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. tampak pada pola asuh yang diterapkan orang tuanya sehingga menjadi anak

BAB 1 PENDAHULUAN. adanya penampakan karakteristik seks sekunder (Wong, 2009: 817).

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang potensial adalah generasi mudanya. Tarigan (2006:1)

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA GURU DI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu masa dalam perkembangan hidup manusia. WHO

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. aktivitas seksual remaja juga cenderung meningkat baik dari segi kuanitas

ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL KABUPATEN KULON PROGO PUSAT STUDI SEKSUALITAS PKBI DIY 2008

BAB I PENDAHULUAN. dari 33 menjadi 29 aborsi per wanita berusia tahun. Di Asia

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Imran (1998) masa remaja diawali dengan masa pubertas,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam istilah asing yaitu adolescence yang berarti tumbuh kearah

BABI PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial secara kodrat mempunyai berbagai

BAB I PENDAHULUAN. data BkkbN tahun 2013, di Indonesia jumlah remaja berusia tahun sudah

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Remaja adalah mereka yang berusia diantara tahun dan merupakan

LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun oleh : DYAH ANGGRAINI PUSPITASARI

BAB I PENDAHULUAN. dewasa yang meliputi semua perkembangannya yang dialami sebagai. persiapan memasuki masa dewasa (Rochmah, 2005). WHO mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa transisi yang ditandai oleh adanya

Atas partisipasi dan kesediaan saudara/i sekalian untuk menjadi responden, peneliti mengucapkan terimakasih.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dimasyarakat pada saat ini melalui media-media seperti televisi, koran, radio dan

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh yang mengiringi rangkaian pendewasaan. Pertumbuhan organ-organ

BAB I PENDAHULUAN. dewasa. Dalam masa ini remaja mengalami pubertas, yaitu suatu periode

BAB I PENDAHULUAN. reproduksi adalah kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak

PETUN JUK PENGERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. habis-habisnya mengenai misteri seks. Mereka bertanya-tanya, apakah

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang jelas dan benar, yang meliputi proses terjadinya pembuahan,

BAB I PENDAHULUAN. tentang kesehatan reproduksi ini penting untuk. diberikan kepada remaja, melihat semakin meningkatnya kasus-kasus remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menikmati masa remajanya dengan baik dan membahagiakan, sebab tidak jarang

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU ASERTIF DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA PUTRI. Skripsi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perilaku kesehatan reproduksi remaja semakin memprihatinkan. Modernisasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. topik yang menarik untuk dibicarakan. Topik yang menarik mengenai masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja dikatakan masa yang paling menyenangkan dan

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan sosial-ekonomi secara total ke arah ketergantungan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang jangka

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Perilaku Seksual Pranikah

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan periode transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan salah satu fase krusial dalam

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

Lemeshow, S.Dkk, Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Gajah Mada University press. Yogya

BAB 1 PENDAHULUAN. remaja-remaja di Indonesia yaitu dengan berkembang pesatnya teknologi internet

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN A SKALA UJI COBA A-1. PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja dikenal sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju

SEKSUALITAS. endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat melekat pada diri manusia. Seksualitas tidak bisa dihindari oleh makhluk

BAB I PENDAHULUAN. akurat khususnya teman (Sarwono, 2006). menarik secara seksual, apakah mereka akan bertumbuh lagi, apakah orang

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa. reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya perubahan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau keinginan yang kuat tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB 1 PENDAHULUAN. yang bisa dikatan kecil. Fenomena ini bermula dari trend berpacaran yang telah

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya Fitri Maya Sari Lubis, sedang menjalani pendidikan di program D-IV

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya pendidikan seks untuk anak dan remaja sangat perlu, peran

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pendahuluan dalam babi secara garis besar memuat penjelasan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk dunia. Menurut World Health Organization sekitar seperlima dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEX EDUCATION. Editor : Nurul Misbah, SKM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seks mendorong remaja untuk memenuhi kebutuhan seksnya, mereka

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seksual khususnya kalangan remaja Indonesia sungguh

BAB 1 PENDAHULUAN. alat kelamin atau hal-hal yang berhubungan dengan perkara-perkara. dua orang yang berlainan jenis kelamin (Dariyo, 2004).

Pentingnya Sex Education Bagi Remaja

BAB 1 PENDAHULUAN. Statistik (BPS) Republik Indonesia melaporkan bahwa Indonesia memiliki

Pendidikan seksualitas remaja. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

Transkripsi:

KUESIONER PENELITIAN Perilaku Orangtua Siswa SMP Santo Thomas 3 Medan Dalam Pemberian Informasi Mengenai Pendidikan Seks Tahun 2013 I. Kata Pengantar Dengan hormat, sehubungan dengan penelitian saya dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul: Perilaku Orangtua Siswa SMP Santo Thomas 3 Medan Dalam Pemberian Informasi Mengenai Pendidikan Seks, maka saya memohon kepada Bapak/Ibu dengan kerelaan hati untuk memberikan jawaban/respon atas kuesioner penelitian ini dengan benar, jujur dan jelas. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. II. Karakteristik/Identitas Responden a) Nomor Responden :... (diisi oleh peneliti) b) Nama Bapak/Ibu :... c) Umur :... (tahun) d) Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan e) Pendidikan terakhir :... f) Pekerjaan :... g) Nama Anak/Siswa :... III. A. Pengetahuan (knowledge) Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai dari pertanyaan di bawah ini. 1. Menurut Bapak/Ibu apakah yang dimaksud dengan masa remaja? a. Suatu masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan hanya dalam artian psikologis tetapi juga fisik (2) b. Masa-masa pubertas (0) c. Suatu masa yang rumit dimana mulai merasakan perubahanperubahan (1)

2. Menurut Bapak/Ibu, apa saja tahap-tahap perkembangan masa remaja? a. Masa remaja pertama, kedua, dan ketiga (1) b. Masa remaja awal, pertengahan, dan akhir (2) c. Masa remaja pratama, madya dan akhir (0) 3. Menurut Bapak/Ibu apakah masa pubertas? a. Suatu masa dimana mulai mengalami perubahan sistem hormon baik pada perempuan maupun pada laki-laki (2) b. Masa perubahan fisik (0) c. Masa haid/menstruasi pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki (1) 4. Menurut Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan seks? a. Seks adalah sesuatu yang berkaitan dengan alat kelamin (1) b. Seks adalah perbedaan badani atau biologis perempuan dan lakilaki, yang sering disebut jenis kelamin yaitu penis untuk laki-laki dan vagina untuk perempuan (2) c. Seks adalah naluri yang dimiliki oleh setiap manusia (0) 5. Menurut Bapak/Ibu apa yang dimaksud dengan pendidikan seks? a. Pendidikan seks adalah suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia yang jelas dan benar, yang meliputi terjadinya pembuahan, kehamilan, tingkah laku seksual, hubungan seksual dan aspek-aspek kesehatan, kejiwaaan dan kemasyarakatan (2) b. Pendidikan seks adalah permasalahan remaja pendidikan tentang semua aspek seksualitas (1) c. Pendidikan seks adalah suatu informasi yang sangat penting (0) 6. Menurut Bapak/Ibu apa manfaat dari pendidikan seks? a. Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik, mental dan proses kematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksual pada remaja (2) b. Memberikan pengetahuan tentang penyimpangan seksual (1) c. Membentuk sikap dan memberikan pengertian terhadap seks (0) 7. Menurut Bapak/Ibu apakah tujuan dari pendidikan seks? a. Menambah rasa ingin tahu dan ingin mencoba hubungan seksual antara remaja (0) b. Menambah wawasan dan menyiapkan remaja agar paham tentang seksualitas dan akibat-akibatnya (2) c. Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik yang terjadi pada saat masa pubertas (1)

8. Menurut Bapak/Ibu aspek apakah yang paling penting untuk disampaikan dalam pendidikan seks? a. Anatomi tubuh, sistem reproduksi manusia, kesehatan dan perilaku (2) b. Arti seks itu sendiri (0) c. Perubahan fisik pada tubuh yang terjadi pada masa pubertas (1) 9. Menurut Bapak/Ibu apakah peran orangtua selaku memiliki remaja? a. Membekali anak dengan pengetahuan mengenai pendidikan seks agar tidak salah dalam pergaulan sekaligus memonitoringnya (2) b. Menjaga dan mewaspadai anak dalam pergaulannya (1) c. Memperhatikan teman-teman pergaulan sang anak (0) Untuk pertanyan no.10 & no.11,.jawaban boleh lebih dari satu dengan memberikan tanda (X) 10. Dalam mengontrol pergaulan anak, bagaimana cara Bapak/Ibu melakukannya? 1) Tidak mengizinkan mengakses internet yang berbau pornografi secara ketat (melalui handphone/komputer/laptop/smartphone) (1) 2) Tidak mengizinkan menonton TV yang berbau film-film dewasa (>17tahun ke atas) (1) 3) Tidak memperbolehkan anak perempuan menggunakan pakaian minim/tipis saat berada diluar rumah (1) 4) Memantau perkembangan anak dan pergaulan dengan teman sebayanya (1) 5) Tidak sama sekali (0) Penilaian : Jawaban > 3 : 3 Jawaban 2-3 : 2 Jawaban < 2 : 1 11. Apakah Bapak/Ibu tahu mengenai perkembangan remaja anda? 1) Remaja mulai menyampaikan pendapat dan haknya (1) 2) Remaja lebih mudah dipengaruhi teman-temannya (1) 3) Remaja mengalami pertumbuhan fisik maupun seksualitas (1) 4) Remaja menjadi terlalu percaya diri sehingga emosinya meningkat, mengakibatkan ia sukar menerima nasihat orangtua (1) 5) Tidak tahu (0) Penilaian : Jawaban > 3 : 3 Jawaban 2-3 : 2 Jawaban < 2 : 1

B. Sikap (Attitude) Petunjuk : Jawablah dengan memberi tanda ( ) pada kotak pilihan anda. Keterangan pilihan jawaban : 1. SS = Sangat Setuju 2. S = Setuju 3. TS = Tidak Setuju 4. STS = Sangat Tidak Setuju No. Pernyataan Sikap 1 Peredaran situs porno di internet sangat mudah diakses oleh siapapun dan kalangan siapapun (terutama remaja) 2 Pendidikan seks secara dini dapat menghindarkan remaja dari perilaku seksual pranikah (free seks) 3 Seks bukanlah hal yang tabu untuk dibicarakan kepada anak 4 Pendidikan seks itu penting dan perlu diketahui oleh setiap remaja 5 Perlunya diterapkan pendidikan seks di rumah sebagai pendidikan informal 6 Memberikan informasi mengenai seksualitas sejak masa pubertas itu adalah hal yang penting dan mendasar 7 Hendaknya perilaku anak tetap dipantau (dari cara bergaulnya) agar dapat dilihat dari segi aspek perkembangannya 8 Pendidikan seks membuktikan bahwa pendidikan seks bisa mengurangi atau mencegah perilaku hubungan seks sembarangan yang berarti pula mengurangi tertularnya penyakit akibat hubungan seks bebas 9 Pendidikan seks yang benar harus memasukkan unsur-unsur hak azazi manusia, juga nilai-nilai kultur dan agama diikutsertakan di dalamnya sehingga akan membentuk akhlak dan moral remaja 10 Pendidikan seks berkontribusi besar mengurangi perilaku seksual pranikah (free seks) 4 3 2 1 SS S TS STS

C. Tindakan (Action) Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai dari pertanyaan di bawah ini.. 1. Sebagai orangtua, adakah kemauan Bapak/Ibu untuk memberikan informasi mengenai pendidikan seks? 2. Sebagai orangtua, pernahkah Bapak/Ibu memberikan pendidikan seks kepada anak? Misalnya: pada anak perempuan pembesaran payudara dan menstruasi dan pada anak laki-laki pembesaran suara dan mimpi basah. a. Ya (sebutkan dan tuliskan pada usia berapa) (1) 3. Jika pernah, pada anak laki-laki atau perempuan? a. Laki-laki b. Perempuan c. Kedua-duanya 4. Sebagai orangtua apakah Bapak/Ibu pernah memberikan informasi mendasar tentang permasalahan seksual? Misalnya: proses tubuh seperti terjadinya kehamilan dan kelahiran dengan kata lain darimana datangnya bayi. 5. Sebagai orangtua apakah Bapak/Ibu pernah memberikan informasi kepada anak anda tentang hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di depan umum? Misalnya: tidak boleh menggunakan pakaian ketat/minim saat berada di luar rumah 6. Sebagai orangtua apakah Bapak/Ibu pernah memberikan informasi tentang organ reproduksi dan fungsinya? Misalnya: vagina berfungsi sebagai saluran keluarnya menstruasi dan penis selain sebagai saluran buang air kecil juga berfungsi sebagai saluran keluarnya sperma

7. Sebagai orangtua apakah Bapak/Ibu pernah menjelaskan tentang bahaya aborsi (pengguguran kandungan) dan seks bebas? 8. Sebagai orangtua apakah Bapak/Ibu pernah memberikan informasi tentang penyakit kelamin? 9. Sebagai orangtua menurut Bapak/Ibu apakah pendidikan seks dapat mencegah terjadinya perilaku seks bebas? 10. Sebagai orangtua apakah Bapak/Ibu selalu memantau perkembangan anak? 11. Sebagai orangtua apakah Bapak/Ibu selalu menasehati dan membatasi anak dalam bergaul dengan lawan jenis? 12. Sebagai orangtua apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa anak Bapak/Ibu belum pernah/sudah/sedang berpacaran? 13. Jika ya, tahukah Bapak/Ibu bahwa anak Bapak/Ibu belum/sudah pernah melakukan ciuman (tangan, kening, pipi, ataupun bibir)? 14. Sebagai orangtua tahukah Bapak/Ibu bahwa anak Bapak/Ibu belum/sudah pernah membaca buku/majalah/tabloid/surat kabar porno atau menonton video porno?

15. Sebagai orangtua tahukah Bapak/Ibu bahwa anak Bapak/Ibu belum/sudah pernah melakukan onani/masturbasi (perangsangan seksual yang sengaja dilakukan pada organ kelamin untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasan seksual)? 16. (Untuk pertanyaan no.14 dan no.15) Jika tahu, apakah Bapak/Ibu membiarkan hal itu terjadi? a. Ya (0) b. Tidak (1) 17. (Untuk pertanyaan no.14 dan no.15) Ataukah Bapak/Ibu memberi masukan? 18. Sebagai orangtua ada batasan dalam berkomunikasi mengenai seks dengan anak? a. Ya (0) b. Tidak (1) 19. Sebagai orangtua apakah Bapak/Ibu masih merasa bahwa membicarakan seks adalah hal yang sangat tabu? a. Ya (0) b. Tidak (1) 20. Menurut Bapak/Ibu apakah memberikan pengetahuan mengenai seks (dalam konteks pendidikan seks) kepada anak adalah hal yang sangat penting? 21. Apakah Bapak/Ibu setuju bila pendidikan seks tidak hanya diterapkan dalam lingkungan rumah (keluarga sebagai pendidikan informal) namun juga di lingkungan sekolah sebagai pendidikan formal?

OUTPUT DATA PERILAKU ORANGTUA SISWA SMP SANTO THOMAS 3 MEDAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI MENGENAI PENDIDIKAN SEKS TAHUN 2013 [DataSet1] D:\Stevanny Documents\Vanny's Skripsweet\SPSS PendSeksVanny\PendSeksVa nny-rev.sav Statistics Umur Responden Pendidikan Terakhir Pekerjaan Pengetahuan Responden Sikap Responden Tindakan Responden N Valid 77 77 77 77 77 77 Missing 0 0 0 0 0 0 Frequency Table Karakteristik Umur Responden Valid 30-34 2 2.6 2.6 2.6 35-39 15 19.5 19.5 22.1 40-44 33 42.9 42.9 64.9 45-49 20 26.0 26.0 90.9 >49 7 9.1 9.1 100.0 Jenis Kelamin Responden Valid Laki-laki 28 36.4 36.4 63.6 Perempuan 49 63.6 63.6 100.0 Pendidikan Terakhir Responden Valid SMP 1 1.3 1.3 1.3 SMA/Sederajat 47 61.0 61.0 62.3 Diploma I/II/III 13 16.9 16.9 79.2

Sarjana/Strata-1 13 16.9 16.9 96.1 Master/Strata-2 2 2.6 2.6 98.7 Doktor/Strata-3 1 1.3 1.3 100.0 Pekerjaan Responden Valid Wiraswasta 27 35.1 35.1 35.1 PNS 10 13.0 13.0 48.1 Pegawai Swasta 18 23.4 23.4 71.4 Lain-lain 22 28.6 28.6 100.0 Pengetahuan Responden Valid Baik 47 61.0 61.0 61.0 Cukup 30 39.0 39.0 100.0 Sikap Responden Valid Baik 52 67.5 67.5 67.5 Cukup 25 32.5 32.5 100.0 Tindakan Responden Valid Baik 18 23.4 23.4 23.4 Cukup 50 64.9 64.9 88.3 Kurang 9 11.7 11.7 100.0

Frequency Table Pengetahuan Pengertian Masa Remaja Valid Masa rumit 5 6.5 6.5 6.5 Masa pubertas 11 14.3 14.3 20.8 Masa peralihan 61 79.2 79.2 100.0 Tahap Perkembangan Masa Remaja Valid Pratama, Madya dan Akhir 25 32.5 32.5 32.5 Pertama, Kedua, dan Ketiga 18 23.4 23.4 55.8 Awal, Pertengahan dan Akhir 34 44.2 44.2 100.0 Pengertian Masa Pubertas Cumulativ e Valid Perubahan Fisik 5 6.5 6.5 6.5 Menstruasi dan Mimpi Basah 15 19.5 19.5 26.0 Perubahan Hormon 57 74.0 74.0 100.0 Pengertian Seks Valid Naluri 24 31.2 31.2 31.2 Berkaitan dengan alat kelamin 18 23.4 23.4 54.5 Perbedaan biologis 35 45.5 45.5 100.0

Pengertian Pendidikan Seks Valid Informasi 7 9.1 9.1 9.1 Permasalahan seksualitas 11 14.3 14.3 23.4 Informasi seksualitas dan aspek kesehatan, dll 59 76.6 76.6 100.0 Manfaat Pendidikan Seks Valid Membentuk sikap 13 16.9 16.9 16.9 Memberikan pengetahuan 9 11.7 11.7 28.6 Memberikan pengertian memadai mengenai perubahan fisik Total 55 71.4 71.4 100.0 77 100.0 100.0 Tujuan Pendidikan Seks Valid Memberikan pengertian yang memadai Cumulativ e 5 6.5 6.5 6.5 Menambah wawasan 72 93.5 93.5 100.0

Aspek yang paling penting dalam Pendidikan Seks Frequency Valid Valid Arti seks itu sendiri 15 19.5 19.5 19.5 Perubahan fisik pada tubuh 19 24.7 24.7 44.2 Anatomi tubuh, sistem reproduksi manusia, kes dan pl 43 55.8 55.8 100.0 Peran Orangtua Selaku Memiliki Remaja Valid Memperhatikan teman-teman pergaulan sang anak Menjaga dam mewaspadai anak dalam pergaulannya Membekali anak dengan pengetahuan Cumulativ e 2 2.6 2.6 2.6 8 10.4 10.4 13.0 67 87.0 87.0 100.0 Mengontrol Pergaulan Anak Valid 1 13 16.9 16.9 16.9 2 45 58.4 58.4 75.3 3 19 24.7 24.7 100.0 Tahukah Mengenai Perkembangan Remaja Anda Valid 1 19 24.7 24.7 24.7 2 41 53.2 53.2 77.9

3 17 22.1 22.1 100.0 Frequency Table Sikap Peredaran Situs Porno di Internet Sangat Mudah Diakses Valid STS 18 23.4 23.4 23.4 TS 19 24.7 24.7 48.1 S 17 22.1 22.1 70.1 SS 23 29.9 29.9 100.0 Pendidikan seks secara dini dapat menghindarkan remaja dari free seks Valid STS 1 1.3 1.3 1.3 TS 10 13.0 13.0 14.3 S 35 45.5 45.5 59.7 SS 31 40.3 40.3 100.0 Seks bukanlah hal yang tabu untuk dibicarakan kepada anak Valid STS 1 1.3 1.3 1.3 TS 12 15.6 15.6 16.9 S 49 63.6 63.6 80.5 SS 15 19.5 19.5 100.0

Pendidikan seks itu penting dan perlu diketahui oleh setiap remaja Valid STS 2 2.6 2.6 2.6 TS 2 2.6 2.6 5.2 S 41 53.2 53.2 58.4 SS 32 41.6 41.6 100.0 Perlunya diterapkan pendidikan seks dirumah sebagai pendidikan informal Valid STS 5 6.5 6.5 6.5 TS 16 20.8 20.8 27.3 S 45 58.4 58.4 85.7 SS 11 14.3 14.3 100.0 Memberikan info seksualitas sejak pubertas adalah hal yg penting & mendasar Valid STS 1 1.3 1.3 1.3 TS 4 5.2 5.2 6.5 S 48 62.3 62.3 68.8 SS 24 31.2 31.2 100.0

Hendaknya perilaku anak tetap dipantau (dari cara bergaulnya) Valid S 51 66.2 66.2 66.2 SS 26 33.8 33.8 100.0 Pendidikan seks dapat mencegah perilaku hubungan seks smbarangan Valid STS 1 1.3 1.3 1.3 TS 2 2.6 2.6 3.9 S 42 54.5 54.5 58.4 SS 32 41.6 41.6 100.0 Pendidikan seks yg benar harus memasukkan unsur-unsur HAM Valid TS 2 2.6 2.6 2.6 S 44 57.1 57.1 59.7 SS 31 40.3 40.3 100.0 Pendidikan seks berkontribusi besar mengurangi free seks Valid TS 6 7.8 7.8 7.8 S 50 64.9 64.9 72.7 SS 21 27.3 27.3 100.0

Frequency Table Tindakan Adakah kemauan untuk memberikan pendidikan seks Valid Tidak 12 15.6 15.6 15.6 Ya 65 84.4 84.4 100.0 Pernahkah memberikan informasi mengenai pendidikan seks kepada anak Valid Tidak 24 31.2 31.2 31.2 Ya 53 68.8 68.8 100.0 Jika pernah kepada anak laki-laki atau perempuan Valid Laki-laki 11 14.3 20.4 20.4 Perempuan 26 33.8 48.1 68.5 Keduanya 17 22.1 31.5 100.0 Total 54 70.1 100.0 Missing System 23 29.9 Total 77 100.0 Umur diberikannya pendidikan seks Valid 11 6 7.8 11.1 11.1 12 30 39.0 55.6 66.7 13 17 22.1 31.5 98.1 14 1 1.3 1.9 100.0 Total 54 70.1 100.0 Missing System 23 29.9 Total 77 100.0

Pernah tidaknya memberikan informasi tentang hal-hal yg boleh dan tidak boleh dilakukan didepan umum Valid Tidak 8 10.4 10.4 10.4 Ya 69 89.6 89.6 100.0 Pernah tidaknya memberikan info mengenai organ reproduksi dan fungsinya Valid Tidak 53 68.8 68.8 68.8 Ya 24 31.2 31.2 100.0 Bahaya aborsi dan seks bebas Valid Tidak 44 57.1 57.1 57.1 Ya 33 42.9 42.9 100.0 Informasi penyakit kelamin Valid Tidak 43 55.8 55.8 55.8 Ya 34 44.2 44.2 100.0

Pendidikan seks dapat mencegah terjadinya perilaku seks bebas Valid Tidak 6 7.8 7.8 7.8 Ya 71 92.2 92.2 100.0 Selalu memantau perkembangan anak Valid Tidak 2 2.6 2.6 2.6 Ya 75 97.4 97.4 100.0 Selalu menasehati dan membatasi anak dalam bergaul dengan lawan jenis Valid Tidak 4 5.2 5.2 5.2 Ya 73 94.8 94.8 100.0 Mengetahui anak pernah/belum/sedang berpacaran Valid Tidak 51 66.2 66.2 66.2 Ya 26 33.8 33.8 100.0 Mengetahui anak pernah/belum berciuman kening/pipi/bibir Valid Tidak 61 79.2 79.2 79.2 Ya 16 20.8 20.8 100.0

Mengetahui anak pernah/belum membaca buku porno/menonton video porno Valid Tidak 57 74.0 74.0 74.0 Ya 20 26.0 26.0 100.0 Mengetahui anak pernah/belum onani atau masturbasi Valid Tidak 63 81.8 81.8 81.8 Ya 14 18.2 18.2 100.0 Jika tahu apakah membiarkan hal itu terjadi Valid Ya 1 1.3 1.3 1.3 Tidak 76 98.7 98.7 100.0 Memberi masukan Valid Tidak 26 33.8 33.8 33.8 Ya 51 66.2 66.2 100.0 Ada batasan berkomunikasi tentang seksualitas dengan anak Valid Ya 49 63.6 63.6 63.6 Tidak 28 36.4 36.4 100.0

Memberikan pengetahuan mengenai pendidikan seks kepada anak adalah hal yang sangat penting Seks adalah hal yang sangat tabu Valid Ya 31 40.3 40.3 40.3 Tidak 46 59.7 59.7 100.0 Valid Tidak 13 16.9 16.9 16.9 Ya 64 83.1 83.1 100.0 Setuju apabila pendidikan seks tidak hanya diterapkan di rumah tetapi di sekolah juga Valid Tidak 9 11.7 11.7 11.7 Ya 68 88.3 88.3 100.0