BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat cepat

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Manejemen Pusat Data

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari penggunaan hardware, software, dan fasilitas komunikasi lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

MAKALAH KEAMANAN INFORMASI. Oleh : Muhammad Shodiqil Khafili Djakfar. Dosen Pengajar : Ferry Astika Saputra, ST, M.Sc

BAB II LANDASAN TEORI. layanan TI agar berkualitas dan memenuhi kebutuhan bisnis. IT Service. dari orang, proses dan teknologi informasi.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) A-175

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya Information Technology dalam peningkatan kinerja suatu bisnis. Salah

PRESENTASI TUGAS AKHIR

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat

BAB II LANDASAN TEORI. layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas

BAB II DASAR TEORI. Strategi TI terbaik adalah strategi yang selalu baru dan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. disebut Enterprise Governance dan yang kedua merupakan lingkungan yang

PENGGUNAAN FRAMEWORK ITIL DALAM AUDIT PERUSAHAAN TELKOMSEL

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PERANCANGAN TATA KELOLA MANAJEMEN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ITIL V3 DOMAIN SERVICE DESIGN DI PEMERINTAHAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN I.1.


INFORMATION TECHNOLOGY SERVICE MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II LANDASAN TEORI. terdiri atas penggunaan software, hardware, dan fasilitas komunikasi untuk

Kata Kunci : Tata Kelola, ITSM, ITIL v3, Service Operation, Service Transition, Sektor Publik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. Gambar I.1 Hasil survei tentang pentingnya TI bagi organisasi

PEMBUATAN PROSEDUR PENANGANAN INSIDEN INFRASTUKTUR JARINGAN DENGAN COBIT 4

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan perusahaan terhadap client perlu ditingkatkan. Banyak tantangan yang

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3272

Pengantar IT Infrastructure Library Versi 3

BAB I PENDAHULUAN. organisasi semakin menyadari manfaat potensial yang dihasilkan oleh Information

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan bisnis yang begitu kompetitif dan cepat berubah,

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Pengukuran Kinerja Aplikasi SLiMS pada Pelayanan Teknologi Informasi Menggunakan Framework

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya merupakan sebuah

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional

BAB I PENDAHULUAN. Pada era ini perguruan tinggi sangat berperan penting dalam. merupakan tempat dimana mahasiswa dapat menimba ilmu dan tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemanfaatan teknologi informasi (TI) saat ini tidak dapat diabaikan, karena

Seminar Nasional Informatika 2010 (semnasif 2010) ISSN: UPN Veteran Yogyakarta, 22 Mei 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Penilaian Kesiapan & Implementasi Sistem Informasi dengan ITIL Versi 3 pada Domain Service Transition & Service Operation)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan layanan e-government memiliki maksud dan tujuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan state-of-the-art teknologi informasi. Saat ini, Perkom telah melayani

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

pelaksanaan aktifitas dan fungsi pengolahan data pada Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) di STMIK Catur Sakti Kendari. Untuk mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berikut adalah pokok pokok rumusan masalah change management pada aplikasi inventory di TPK Koja :

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dili Institute of Technology (DIT) adalah salah satu perguruan tinggi swasta

SISTEM PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN KUALITAS LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK INFORMATION TECHNOLOGY INFRASTRUCTURE LIBRARY (ITIL)

USULAN TATA KELOLA MANAJEMEN INSIDEN DAN MASALAH BERDASARKAN KOMBINASI COBIT 4.1 DAN ITIL V3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan Framework Enterprise Architecture pada perguruan tinggi.

PEMBUATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SERVICE DESK BERDASARKAN KERANGKA KERJA ITIL V3 (STUDI KASUS: PT XYZ, TANGERANG)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam perencanaan strategis di institusi perguruan tinggi. Perencanaan strategis

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Gambar I.1 Contribution of IT to the Business Sumber : (ITGI, 2011)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. terbatas pada masalah teknis yang melibatkan aplikasi database, support, aplikasi. pengelolaan sumber daya di perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kelola TI yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing instansi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN I.1

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

BAB I PENDAHULUAN. pada bidang teknologi sistem informasi dan manajemen. Dua ilmu yang

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rincian dokumen perubahan Service Level Agreement (SLA) dan jasa yang telah disepakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN

TINJAUAN PUSTAKA Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Framework Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sekarang ini Teknologi Informasi (TI) bukanlah hal baru, khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. Bali, Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Timur (PT PJB UPHT) Gresik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang bertugas melakukan infrastructure

BAB I PENDAHULUAN. memberikan layanan kepada stakeholder utama, yaitu mahasiswa, dosen, dan. bisnis Labkom (Sutomo dan Ayuningtyas, 2014).

PERANCANGAN SERVICE TRANSITION PADA LAYANAN IT PT. XYZ DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK ITIL VERSI 3

BAB I PENDAHULUAN. industri keuangan, semakin sengit dan meruncing. Dalam bersaing, banyak

BAB I 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah mencakup berbagai bidang. Hal tersebut dapat dilihat bahwa Teknologi Informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi hampir semua organisasi dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja organisasi, serta meningkatkan produktivitas organisasi. Dalam penggunaan dan pemanfaatan, Teknologi Informasi sebaiknya berfungsi sebagai penyediaan dan berorientasi layanan sehingga dapat selaras dengan tujuan bisnis (Tan;Cater-Steel;Toleman, 2010). Karena begitu pentingnya Teknologi Informasi di dalam suatu organisasi, dibutuhkan suatu tata kelola TI agar TI dapat memberikan manfaat dan menambah value bagi perusahaaan. Tata Kelola TI adalah sebuah struktur dari hubungan relasi dan proses untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan dengan memberikan nilai tambah ketika menyeimbangkan risiko dengan menyesuaikan teknologi informasi dan proses bisnis perusahaan (Ita Ernala Kaban, 2009). Penerapan tata kelola TI mampu meningkatkan dan mensinergiskan antara penggunaan Teknologi Informasi dengan visi, misi, dan tujuan, dengan nilai organisasi yang bersangkutan. Tata Kelola TI telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 41 Tahun 2007 tentang Panduan Umum Tata Kelola TIK Nasional yang bertujuan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab (good governance) melalui penerapan prinsip prinsip akuntabilitas, transparansi dan supremasi hukum serta serta melibatkan partisipasi masyarakat dalam setiap proses kebijakan publik. Dengan dikeluarkannya regulasi tersebut, maka institusi pemerintahan pada tingkat kota maupun provinsi harus membuat tata kelola TI sebagai panduan pengelolaan TI. Di Pemerintahan Kota Bandung, Teknologi Informasi berkembang sangat pesat di bawah kepengurusan Dinas Komunikasi dan Informasi. Dinas Komunikasi dan

Informatika (DISKOMINFO) Kota Bandung adalah instansi dinas yang berada dibawah naungan Pemerintah Kota Bandung. Berdasarkan Perda no. 13 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bandung dan Perda Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, Diskominfo mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan sebagian kewenangan Walikota dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang komunikasi dan informatika. (Rencana Strategis Diskominfo Kota Bandung, 2013) Diskominfo sebagai pengelola layanan TI di Kota Bandung, menyediakan layanan TI Infastruktur, aplikasi, dan komunikasi kepada penggunanya, yaitu SKPD (Satuan Kerja Perangkat Dinas). Layanan yang disediakan Diskominfo untuk SKPD, contohnya layanan infrastruktur, layanan aplikasi, layanan komunikasi, layanan Lapor!, dll. Layanan infrastruktur yang disediakan meliputi pemasangan internet, pengadaan wi-fi, dan pemberian bandwidth. Layanan aplikasi yang dibuat Diskominfo untuk SKPD, contohnya bandung.go.id, SIMDUK, SIM MONEV, SIM Perijinan, dll. Bandung.go.id adalah portal resmi Kota Bandung yang mencakup informasi tentang Kota Bandung dan melayani email resmi SKPD. SIMDUK, SIM MONEV, SIM Perijinan, dsb, adalah aplikasi fungsional yang dibuat oleh Diskominfo untuk SKPD. Layanan komunikasi yang disediakan Diskominfo, contohnya adalah SMS Gateway, yaitu penyebaran broadcast pesan dari SKPD, yang dilakukan oleh Diskominfo, disebarkan kepada pihak-pihak lain yang diinginkan SKPD tersebut. (Master Plan TIK, 2013) Meskipun saat ini Pemerintah Kota Bandung sedang melakukan pembangunan TI di seluruh aspek Tata Kota, namun pengelolaan layanan TI belum terdokumentasi dengan baik. Pemerintah Kota Bandung juga belum mempunyai Tata Kelola TI.. Ketika sebuah organisasi belum memiliki tata kelola, maka tidak akan diketahui apakah investasi TI yang dilakukan organisasi benar-benar memiliki value added dan selaras dengan tujuan organisasi. Pemanfaatan atau pengelolaan Teknologi Informasi menjadi belum maksimal karena tidak adanya standar baku pelaksanaan teknisnya.

Permasalahan juga terjadi pada pengelolaan insiden dan masalah. Sebagai contoh, dalam pelaksanaan pengelolaan insiden dan masalah, tidak ada prosedur layanan yang mendasari pengelolaan layanan TI, sehingga pengelolaan insiden dan masalah belum maksimal. Serta tidak ada Report dan dokumentasi tentang insiden dan masalah yang terjadi di layanan TI Diskominfo, dan sistem pelaporannya pun juga tidak jelas. Diskominfo juga tidak memiliki Service Desk untuk menerima dan mengelola permasalahan yang terjadi. Permasalahan lainnya seperti masih adanya beberapa kesenjangan dari infrastruktur dan aplikasi antara kondisi eksisting dengan yang diharapkan (target) dan penggunaan Teknologi Informasi oleh SKPD belum maksimal. Sebagai contoh, tidak semua SKPD menggunakan layanan TI yang disediakan oleh Diskominfo, baik layanan infrastruktur, maupun aplikasi. Untuk penggunaan infrastruktur, hanya sekitar 50% SKPD yang baru terhubung dengan jaringan, dan kecepatan koneksi internet yang digunakannya sangat lambat. Penggunaan aplikasi fungsional SKPD juga belum banyak, hanya sekitar 30%, 70% lainnya belum ada. Berdasarkan gambaran keadaan TI di atas, Diskominfo membutuhkan sebuah tata kelola yang baik agar memiliki pengelolaan layanan TI yang terstruktur sesuai dengan tujuan bisnisnya. Tata kelola yang baik akan menjadi salah satu tolok ukur dalam menyediakan layanan teknologi informasi yang berkualitas dan memastikan keberhasilan pemanfaatan TI dalam menunjang kinerja bisnis. Dengan adanya tata kelola TI di sebuah Diskominfo maka diharapkan dapat menjamin bahwa semua kegiatan layanan TI memang ditujukan untuk mendukung tercapainya tujuan dari pemerintahan Kota Bandung. Tata Kelola TI di pemerintahan sebagai institusi publik yang menekankan pada layanan bagi masyarakat tentunya berbeda dengan perusahaan yang berorientasi pada keuntungan. Konsep Tata Kelola TI yang akan dijalankan pada Diskominfo mengadopsi IT Service Management (Manajemen Layanan TI). ITSM atau TI Service Management adalah sebuah proses untuk menyelaraskan penyampaian layanan

teknologi informasi dengan kebutuhan bisnis yang menekankan manfaat bagi pengguna layanan (The University of Chicago, 2012). Banyak sekali framework perancangan tata kelola TI yang bisa diimplementasikan untuk membuat Tata Kelola TI. Dalam penelitian ini, dipilihlah framework ITIL versi 3. ITIL atau Information Technology Infrastructure Library, merupakan sebuah framework yang dibuat dan dikembangkan oleh Office of Government Commerce (OGC) di Inggris. ITIL merupakan kumpulan dari best practice tata kelola layanan teknologi informasi diberbagai bidang dan industri, dari mulai manufaktur sampai finansial, industri besar dan kecil, swasta, dan pemerintah. Perbedaan penggunaan ITIL, ISO 20000 serta COBIT, adalah Framework ITIL digunakan kepada perusahaan yang ingin menerapkan manajemen layanan yang baik kepada customer karena ITIL merupakan best practice ITSM berisi saransaran tentang pengelolaan layanan TI yang baik, sedangkan ISO 20000 secara umum digunakan untuk pengelolaan teknologi informasi dan manajemen layanan informasi standar international, berisikan hal-hal yag wajib dilakukan, tapi terkadang tidak semua perusahaan sesuai dengan hal tersebut. Sedangkan COBIT (Control Objective for Information and Related Technology) digunakan secara umum untuk referensi audit teknologi informasi dan atau penilaian tata kelola IT. Hal tersebut bisa dilihat pada Tabel 1.1. Tabel I.1I.1 Perbandingan ITIL, ISO 20000, dan COBIT ITIL ISO 20000 COBIT Persentase 28 % 28 % 12,9 % Penggunaan Implementasi Best practice dalam Standar Internasional Pembuatan Tata ITSM untuk ITSM Kelola TI secara keseluruhan, dan Audit SI Penyedia OGC (Office of ISO Board ISACA Government Commerce) Diambil dari Global Status Report on the Governance of Enterprise IT (GEIT) 2011

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Pink Elephant dan BMC Software, mengenai framework yang paling banyak dilakukan organisasi yang termasuk level enterprise dalam mengelola Teknologi Informasi yang digunakan, ternyata dari survei yang dilakukan, 71% responden menjawab bahwa ITIL merupakan framework yang paling banyak diadopsi dibandingkan framework dan standard lainnya. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar I.1 Gambar I.1 Hasil Survei Pink Elephant Diambil dari itilindo.com, 2009 Dengan melihat keadaan eksisting dari Diskominfo dan menimbang target yang ingin dicapai, serta konsep ITSM yang akan dijalankan untuk Diskominfo, maka penelitian ini menggunakan framework ITIL dalam perancangan tata kelola manajemen layanan Diskominfo. ITIL mempunyai 5 siklus hidup, yaitu Service Strategy, Service Design, Service Transition, Service Operation, dan Continual Service Improvement. Pembuatan Tata Kelola TI dengan ITIL yang akan diterapkan pada Diskominfo hanya pada domain Service Design, Service Transition, dan Service Operation. Pengembangan tata kelola yang dilakukan adalah pembuatan desain, transisi layanan yang sudah ada dan yang akan dikembangkan, dan mengubah hasil desain layanan TI ke dalam lingkungan operasional. Service Strategy dan Continual Service Improvement tidak diikutsertakan dalam penelitian

karena Service Strategy merupakan tangggung jawab pihak top-level management, dan sudah didefinisikan dalam Rencana Strategis Diskominfo 2013-2018. Sedangkan Continual Service Improvement, dilakukan untuk memonitoring jika tata kelola sudah diimplementasikan. Penelitian ini berfokus pada Service Transition dan Service Operation. Service Transition, sebagai acuan pembuatan transisi dari desain ke operasi harian, dan Service Operation, melayani operasional sehari-hari dari manajemen layanan TI. Pada domain Service Transition, penelitian ini akan berfokus pada proses Change Management, Service Asset and Configuration Mnagement, dan Release and Deployment Management, karena sesuai dengan keadaan dan kendala eksisting dari Diskominfo. Change Management merupakan proses yang merekam, mengevaluasi, menyetujui, pengujian, dan meninjau perubaham layanan, sistem dan Configurasi Items lainnya (taruu LLC, 2015). Service Asset and Configuration Management merupakan proses yang mengelola aset-aset TI dan Configurasi Items dari layanan tersebut. Release and Deployment Management merupakan proses yang bertujuan untuk menyebarkan rilis baru ke dalam produksi, mendukung transisi ke service operation, dan memungkinkan penggunaan yang efektif dalam rangka untuk memberikan nilai kepada pelanggan. (The Art of Service, 2008). Untuk domain Service Operation, penelitian memfokuskan kepada Incident Management dan Probem Management untuk mengatasi kendala pelayanan insiden dan masalah terhadap pelanggan dalam rangka meningkatkan pelayanan TI. Incident Management merupakan pengelolaan gangguan yang dapat mengurangi kualitas layanan TI, untuk secepat mungkin mengembalikannya dalam operasi normal dengan dampak dan biaya paling sedikit kepada pengguna. Dan Problem Management adalah pengelolaan dari beberapa insiden dengan gejala dan penyebab yang sama, dan mencari akar penyebab insiden tersebut terjadi. (Tang & Todo, 2013). Pembuatan rancangan ini diharapkan rancangan dapat menjadi petunjuk dan pedoman ketika melakukan implementasi manajemen layanan TI di pemerintah Kota Bandung, agar menjadi institusi pemeritahan yang efektif dan efisien, dan

dapat meningkatkan performansi dan dukungan terhadap layanan yang diberikan oleh Diskominfo sesuai dengan best practice ITIL. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan suatu pengelolaan TI yang baik dan benar agar keberadaan TI mampu untuk menunjang kesuksesan organisasi dalam pencapaian tujuannya. I.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah : 1. Apa saja kebutuhan perancangan Tata Kelola manajemen layanan TI di Pemerintah Kota Bandung? 2. Bagaimana kemampuan manajemen layanan TI di Pemerintah Kota Bandung? 3. Bagaimana rancangan Tata Kelola manajemen layanan TI di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung dengan menggunakan ITIL versi 3 berdasarkan domain Service Transition dan Service Operation? I.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai pada penelitian ini meliputi : 1. Mengidentifikasikan kebutuhan perancangan Tata Kelola manajemen layanan TI di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintahan Kota Bandung 2. Melakukan perancangan Tata Kelola manajemen layanan TI di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintahan Kota Bandung dengan domain Service Operation dan Service Transition sebagai rekomendasi panduan dan pedoman Diskominfo dalam pengelolaan layanan TI. 3. Memberikan pemahaman tentang Manajemen Layanan TI kepada Pemerintah Kota Bandung. I.4 Batasan Penelitian Ruang lingkup dari penelitian Tugas Akhir adalah : 1. Penelitian hanya mengambil objek layanan TI yang disediakan Dinas Komunikasi dan Informatika, khusunya pada Bidang Telematika. 2. Penelitian berfokus kepada layanan TI yang disediakan Dinas Komunikasi dan Informatika untuk SKPD dan bukan untuk masyarakat. Layanan yang digunakan SKPD selain dari Dinas Komunikasi dan Informatika tidak diteliti.

3. Perancangan Tata Kelola tidak dilakukan terhadap semua proses di domain Service Transition dan Service Operation dan hanya dilakukan pada prosesproses prioritas. I.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang bisa didapat dari penelitian ini adalah : 1. Adanya tata kelola manajmen layanan TI yang baik sebagai panduan dan pedoman bsgi Pemerintah Kota Bandung. 2. Memacu Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintahan Kota Bandung untuk memperbaiki kinerja layanan TI. 3. Meningkatkan pemahaman akan manajemen layanan TI di lingkungan internal. I.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini diuraikan dengan bentuk sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I Bab II Bab III Bab IV Pendahuluan Berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah yang diangkat, pembatasan ruang lingkup penelitian, tujuan dari penelitian dan manfaat dari penelitian. Tinjauan Pustaka Berisi penelitian yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan dan teori-teori yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Metodologi Penelitian Berisi model konseptual yang berupa input, proses, dan output dari penelitian dan sistematika penelitian yang merupakan tahapan-tahapan dalam melakukan penelitian mulai dari tahap identifikasi, tahap analisis, tahap perancangan, tahap pelaporan, dan tahap kesimpulan saran. Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisis Data Berisi data yang telah dikumpulkan beserta cara pengumpulan data, dan bagaimana data tersebut diolah dan dianalisis menjadi informasi yang dapat digunakan dalam penelitian ini.

Bab V Bab IV Analisis Hasil Perancangan Berisi perancangan hasil yang didapat dari penelitian berdasarkan komponen ITIL. Yaitu proses, people dan teknologi. Penutup Berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dikerjakan dan saran atau masukan untuk penelitian selanjutnya.