ANALISA KESEHATAN VEGETASI MANGROVE BERDASARKAN NILAI NDVI (NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX ) MENGGUNAKAN CITRA ALOS Oleh : Tyas Eka Kusumaningrum 3509 100 001
LATAR BELAKANG Kawasan Pesisir Kota Surabaya Mangrove Citra Satelit ALOS AVNIR-2 Pendeteksian Kesehatan Vegetasi Mangrove Indeks Vegetasi (NDVI)
RUMUSAN MASALAH 2 1. Bagaimana hubungan korelasi yang di dapat antara nilai NDVI citra ALOS dengan data Spektral Ground menggunakan kamera Inframerah? 2. Bagaimana mendapatkan klasifikasi kesehatan vegetasi mangrove dari parameter nilai NDVI data citra ALOS? BATASAN MASALAH 1. Wilayah studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wilayah Pesisir Kota Surabaya 2. Citra yang digunakan adalah citra satelit ALOS AVNIR-2 Tahun 2009 3. Metode analisa indeks vegetasi yang digunakan adalah NDVI 4. Hasil dari penelitian ini adalah peta kesehatan vegetasi mangrove
TUJUAN PENELITIAN 3 1. Mendapatkan korelasi antara hasil nilai NDVI citra ALOS dengan nilai Spektral Ground menggunakan kamera Inframerah 2. Mendeteksi dan menganalisa kondisi kesehatan vegetasi mangrove secara cepat dengan menggunakan nilai NDVI pada teknologi penginderaan jauh dengan citra ALOS MANFAAT PENELITIAN Manfaat dari penelitian ini adalah memberi suatu informasi mengenai tingkat kesehatan dan kondisi vegetasi mangrove yang didasarkan pada pengolahan citra ALOS AVNIR-2. Hasil analisa selanjutnya dijadikan sebagai bahan referensi penelitian yang terkait dengan bidang kesehatan vegetasi mangrove
METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian 4 Lokasi penelitian tugas akhir ini termasuk di daerah kesesuaian lahan untuk konservasi mangrove yang secara administratif terletak di wilayah pesisir Kota Surabaya yang meliputi kawasan pesisir utara dan timur. Secara geografis daerah studi ini terletak pada koordinat antara 7 0 14 0-7 0 21 0 LS dan 112 0 37 0-112 0 57 0 BT.
METODOLOGI PENELITIAN DATA Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah : Citra satelit ALOS AVNIR-2 daerah Surabaya Tahun 2009 Citra Satelit Landsat 7 ETM Orthometrik Tahun 2001 Data Spektral Ground yang diperoleh dari pengambilan foto di lapangan menggunakan kamera Inframerah Peta Kesesuaian Lahan untuk Konservasi Mangrove PERALATAN Peralatan yang dibutuhkan meliputi : a. Perangkat Keras (Hardware) Laptop Printer b. Perangkat Lunak (software) Envi 4.6 ArcGIS 10 c. Perangkat Pengambilan Sampel GPS Navigasi Kamera Inframerah 5
Citra ALOS 2009 6 D I A G R A M A L I R P E N G O L A H A N D A T A Tidak Tidak Koreksi Geometrik RMS error 1 piksel Ya Citra Terkoreksi Pemotongan Citra Algoritma Indeks Vegetasi (NDVI) Citra bernilai NDVI Uji Korelasi > 80% Ya Hubungan Korelasi Hasil NDVI Citra ALOS dengan nilai Spektral Ground Analisa Kesehatan Vegetasi Mangrove Peta Kesehatan Vegetasi Mangrove Citra Landsat 7 ETM Orthometrik Observasi Lapangan Spektral Ground
HASIL DAN PEMBAHASAN 7 Koreksi Geometrik Hasil perhitungan RMS Error didapat 0.183 dengan nilai SOF yaitu 0.3767
HASIL DAN PEMBAHASAN 8 Pembagian Wilayah Vegetasi Mangrove di Pesisir Surabaya
HASIL DAN PEMBAHASAN 9 Klasifikasi Kesehatan Vegetasi Mangrove
HASIL DAN PEMBAHASAN 10 Berdasarkan persebaran wilayah tingkat kesehatan kondisi mangrove pada wilayah IX khususnya Kecamatan Rungkut dan Kecamatan Gunung Anyar mempunyai tingkat kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan wilayah VIII yaitu Kecamatan Sukolilo dan Kecamatan Mulyorejo. Hal ini dapat dikarenakan pada dua kecamatan tersebut merupakan daerah kawasan konservasi mangrove Surabaya sehingga pengelolaan mangrove pada daerah tersebut lebih terkelola dengan baik. Kecamatan Sukolilo dan Kecamatan Mulyorejo kondisi mangrove sangat rentan dengan kondisi kesehatan yang sangat buruk. Hal ini dapat dikarenakan perkembangan perumahan dan pemukiman di wilayah tersebut sangat pesat. Perkembangan perumahan ini menjadikan terdesaknya kawasan mangrove untuk perluasan area perumahan yang mengakibatkan aktivitas mangrove terganggu oleh pencemaran lingkungan.
HASIL DAN PEMBAHASAN 11 Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Mangrove Jenis Tanah Aliran Sungai dan Muara Sungai kondisi tanah pada daerah aliran sungai dan muara sungai mengandung nutrisi organik yang dibawa oleh aliran sungai dari daratan. Mangrove pada daerah aliran sungai yang cukup rimbun yang menunjukkan tingkat kesehatannya cukup baik dan jenis tanah pada daerah aliran sungai yang merupakan tanah alluvial hidromorf yang mengandung banyak unsur organik. Pertambakan kondisi mangrove kurang baik hal ini dapat dikarenakan kurangnya nutrisi karena lebih terserap pada aktivitas pertambakan. Mangrove pada daerah pertambakan yang kurang rimbun menunjukkan tingkat kesehatannya kurang baik dan jenis tanah pada daerah pertambakan merupakan tanah aluvial keabu-abuan yang menunjukkan kurangnya nutrisi.
HASIL DAN PEMBAHASAN 12 Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Mangrove ph Pada daerah studi, Kisaran ph air sebesar 7,18-8,25. Nilai ph air tertinggi terdapat di daerah Pakuwon, hal ini dikarenakan pengambilan sampel dilakukan disekitar daerah tumbuh kembang mangrove yang baik. Nilai ph perairan berkisar antara 7-8,18. Salinitas Selain ph, salinitas juga merupakan parameter penting yang mempengaruhi kondisi mangrove. Salinitas air berkisar antara 5,68-30,5. Nilai salinitas air yang tertinggi terdapat di daerah Teluk Lamong. Nilai salinitas ini merupakan kisaran optimal untuk pertumbuhan mangrove, karena mangrove dapat tumbuh baik dengan struktur vegetasi tertentu pada salinitas 5-35.
HASIL DAN PEMBAHASAN 13 Validasi Hasil Pengolahan Citra dengan Data Spektral Ground Spektral Ground 0,9 0,88 0,86 0,84 0,82 0,8 0,78 KORELASI y = 0,279x + 0,795 R² = 0,668 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 NDVI Citra Hasil analisis korelasi apabila ditinjau dari tingkat hubungan korelasi, hasil penelitian termasuk korelasi sangat kuat (0,80 1,00). Koefisien korelasi bertanda positif artinya hubungan nilai NDVI pada citra dengan Spektral Ground satu arah, sehingga jika nilai NDVI tinggi (kesehatan vegetasi normal), maka nilai Spektral Ground juga semakin tinggi.
KESIMPULAN 14 1. Korelasi antara NDVI dengan nilai Spektral Ground yaitu 82%. Hasil korelasi tersebut termasuk korelasi sangat kuat (0.80 1.00). Koefisien korelasi bertanda positif artinya hubungan nilai NDVI pada citra dengan Sektral Ground di lapangan satu arah, sehingga jika nilai NDVI tinggi (kesehatan vegetasi normal), maka nilai Spektral Ground juga semakin tinggi. 2. Dari hasil klasifikasi kesehatan vegetasi mangrove berdasarkan nilai NDVI didapatkan kelas vegetasi mangrove dengan kondisi kesehatan rusak 70% yang didominasi pada Kecamatan Krembangan, Sangat Buruk 17,7% terletak di Kecamatan Kenjeran, Buruk 7% terletak di Kecamatan Mulyorejo, dan Normal 5,3% terletak di Kecamatan Rungkut dan Gunung Anyar.
DAFTAR PUSTAKA 15 Adiwijaya, H. Kondisi Mangrove Pantai Timur Surabaya dan Dampaknya terhadap Lingkungan Hidup.Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Surabaya Carolita, I., I Made P., Y. Erowati, dan Asikin A. 1995. Monitoring Keadaan Hutan dengan Menggunakan Data NOAA AVHRR di Daerah Kalimantan Barat dan Sebagian Kalimantan Timur.Warta LAPAN volume 43 Hal 32-42. Jakarta. Faizal, A. dan Amran, A.M. 2005. Model Transformasi Indeks Vegetasi Yang Efektif Untuk Predik si Kerapatan Mangrove Rhizopora Mucronata. FIKP-UNHAS. Makassar Hariyadi. 1999. Pembentukan Algoritma Penduga Kerapatan Vegetasi Mangrove Menggunakan Data Landsat Thematic Mapper (Studi Kasus di Kawasan Segara Anakan, Jawa).Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Bogor Harsanugraha, W. K. Dan Farid T. 1999. Transformasi Resolusi Spasial Citra Inderaja AVHRR dalam Proses Pengolahan Data Indeks Vegetasi. (Prosiding Tengah Hasil-hasil Penelitian Proyek Teledeteksi Sumber Alam TELSA Pusat Teknologi Inderaja). Pusfatja-LAPAN. Jakarta. Hal 531-544. Kusuma, C. 2010. Respon Mangrove Terhadap Pencemaran. Bogor: Departemen Silvikultur-Institut Pertanian Bogor. Ningsih, S.S. 2008. Inventarisasi Hutan Mangrove Sebagai Bagian dari Upaya Pengelolaan Wilayah Pesisir Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara, Medan Sukojo, M.B. 2012. Penginderaan Jauh (Dasar Teori dan Terapan). ITS Press. Surabaya Wass, H.J.D. dan Nababan, B., 2010. Pemetaan Dan Analisis Index Vegetasi Mangrove Di Pulau Saparua, Maluku Tengah. E-Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 2, 1:50-58.