BAB V PEMBAHASAN. 19.2, dan MKI 19.3 dalam Akreditasi KARS di RSUD dr.soeselo Slawi dengan meninjau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

Lampiran 01. Standar MKI.19. Elemen Penilaian MKI.19 Ya Tidak Telusur Materi Observasi Skor Persentase. - Pelaksanaan pencatatan dalam rekam medis

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 melalui

KARS ACCREDITATION READINESS REVIEW SECTION OF COMMUNICATION AND INFORMATION MANAGEMENT (ICM) STANDARD ICM. 19 ICM. 19.1, ICM , ICM. 19.

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

Dokumen yang dibutuhkan 1. Data Cakupan

Dalam upaya memperoleh data, penelitian ini menggunakan wawancara. sebagai salah satu metode untuk melakukan pengkajian data secara mendalam.

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan, maka dapat

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan informasi disemua sektor kehidupan termasuk di bidang pelayanan

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional dan aman seperti dalam UU Praktik Kedokteran Pasal

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi profesional baik di bidang teknik medis maupun. dilaksanakan surat persetujuan tindakan kedokteran.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat dikembangkan melalui Sistem

PANDUAN PENJELASAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN LOGO RS X

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 377/Menkes/SK/III/2007

PANDUAN CARA IDENTIFIKASI DAN PENYIMPANAN OBAT YANG DIBAWA OLEH PASIEN

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan akan terwujud dengan baik, apabila. terselenggaranya rekam medis yang dilakukan berdasarkan bukti bukti

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa rumah. sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

BAB I PENDAHULUAN. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di rumah sakit. Rekam medis harus berisi informasi lengkap perihal

BAB I PENDAHULUAN. aktif dalam mewujudkan derajat kesehatanyang optimal, dalam hal bidang

BAB I PENDAHULUAN. dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, tindakan dan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

PANDUAN REKAM MEDIK PUSKESMAS KARANGLEWAS. No Dokumen :PD/C.VII/UKP/ /IV/2016 Tanggal Terbi:4 April No Revisi : -

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA UNIT REKAM MEDIS RS CAMATHA SAHIDYA TAHUN 2011

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit menyediakan pelayanan kuratif komplek, pelayanan gawat

BAB III METODE PENELITIAN. Nilai skor APK 3.2, APK 3.2.1, APK 3.3. Kendala. Gambar 3.1. Kerangka konsep

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No. 44 tahun 2009 Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

PENCATATAN DAN PELAPORAN

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang ditemukan seperti berbagai peralatan canggih dibidang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang terus mengalami perkembangan adalah rumah sakit.rumah sakit

STANDAR PELAYANAN Nomor : 02/Std-Ply/RSPR/VII/ Pelayanan Rekam Medis pasien IGD

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIS (MIRM) Djoti Atmodjo

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

REVIEW REKAM MEDIS UNTUK PENINGKATAN MUTU INFORMASI KESEHATAN. Sugiharto

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

BAB I PENDAHULUAN. pasien rawat jalan, rawat darurat dan rawat inap dengan berbagai jenis

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP)

BAB I PENDAHULUAN. dan penelitian serta mencakup berbagai tindakan maupun disiplin medis.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan nonmedis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Boyolali merupakan. salah satu instansi pelayanan kesehatan di Kabupaten Boyolali.

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan antar komponen yang ketat (complex and tightly coupled), khususnya di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1 EFEKTIF TANGGAL 1 JANUARI 2018

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

BAB 6 MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit menurut Permenkes No. 1045/MENKES/PER/XI/2006

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengisian lembar resume dokter dalam pemenuhan standar akreditasi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sebuah pelayanan yang baik bagi pasien. 1. standar profesi rekam medis dan informasi kesehatan. Standar profesi rekam

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan No 36 tahun 2009 adalah tercapainya derajat kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan yang sangat komplek, padat

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu mata rantai pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu tujuan primer rekam kesehatan/rekam medis. berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. kepada pasien termasuk kualitas pendokumentasian rekam medis. memelihara rekam medis pasiennya. Menurut Hatta (2012), rekam medis

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pemakai jasa. Dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. 1. Karakteristik Petugas. Berdasarkan teori yang ada pekerja dengan usia tahun

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat. darurat (Permenkes RI No. 147/ Menkes/ Per/ 2010).

Transkripsi:

55 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil dari penelitian terhadap elemen pelaksanaan Standar MKI 19.1.1, MKI 19.2, dan MKI 19.3 dalam Akreditasi KARS di RSUD dr.soeselo Slawi dengan meninjau tentang Kebijakan, SOP, Sarana/ Prasarana, Pelaksanaan kesesuiaian penilaian adalah sebagai berikut : 1. Standar MKI 19.1.1 Menurut teori KARS 2012, Rekam medis masing-masing pasien harus menyajikan informasi yang memadai/cukup untuk mendukung diagnosis, justifikasi pengobatan yang diberikan, dan untuk mendokumentasikan - langkah/course dan hasil pengobatan. [14] Suatu format dan isi yang distandarisasi dari suatu berkas rekam medis pasien membantu meningkatkan integrasi dan kesinambungan pelayanan diantara berbagai praktisi pelayanan kepada pasien. Rumah sakit menetapkan data dan informasi spesifik yang dicatat dalam rekam medis setiap pasien yang dilakukan asesmen atau diobati baik sebagai pasien rawat jalan, emergensi atau rawat inap. Berkas rekam medis setiap pasien yang menerima pelayanan emergensi memuat informasi spesifik. [14] Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan cara mengkaji dokuen rekam medis didapatkan diantaranya : a. Kebijakan/SOP/Pedoman standar MKI 19.1.1 dalam Akreditasi KARS Sudah ada pada SOP penulisan nama dan tanda tangan atau paraf, perlakuan pada keterangan atau penjelasan dalam dokumen rekam medis, Kebijakan Tata Kelola Administrasi, Identitas dan Dokumen 55

56 Rekam Medis Pasien Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi sudah ada, dengan adanya ketersediaan SOP/Kebijakan/Protap dapat memudahkan petugas dalam melaksanakan kegiatan khususnya dalam pelaksanaan menunjang penilaian Akreditasi KARS Dengan adanya ketersediaan SOP/Kebijakan/Protap yang memadai penyelenggaraan pelayanan yang di Rumah Sakit lebih Berkualitas hal tersebut diatur dalam KEPMENKES/772/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit, yang memiliki tujuan umum yaitu memliki suatu peraturan dasar yang mengatur direktur dan tenag medis sehingga penyelenggaraan dapat efektif dan berkualitas. [20] b. Sarana/prasarana standar MKI 19.1.1 dalam Akreditasi KARS sudah sesuai meliputi SOP ( Standar Operasional Prosedur ), ATK (Stampel tanggal, stampel RSUD, label), DRM (Dokumen Rekam Medis) yang didalamnya berbagai macam formulir diantaranya Assesmen awal pasien rawat inap, Formulir IGD (Instalasi Gawat Darurat), catatan Terintregasi, dan formulir rawat inap yang lainnya, dan dokumen pendukung lainnya. Dengan adanya Sarana/Prasarna yang telah memadai dapat mendukung dilakukanya penilaian Akreditasi di RSUD dr.soeselo Slawi. Ketersediaan sarana/prasarana Pelayanan yang baik dapat mempengaruhi mutu pelayanan hal tersebut dijelaskan dalam UU No.44 Tahun 2009 pada bab v pasal 7, pasal 11 dan pasal 16 tentang Rumah sakit [21] Pasal 7 bahwa Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi bangunan, prasararana, SDM, kefarmasian dan peralatan.

57 pasal 11 yang menjelaskan prasarana yang dimaksud harus memenuhi standar pelayanan, keamanan, serta keselamatan dan kesehatan kerja penyelenggara RS Pasal 16 bahwa persyaratan sebagai mana yang dimaksud meliputi peralatan medis dan non medis yang harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan, mutu, keamanan dan keselamatan [21] c. Pelaksanaan Standar MKI 19.1.1 dalam Akreditasi KARS diketahui kajian DRM yang dilakukan dari 100 dokumen yang diambil,didapatkan presentasi kelengkapan 100% untuk elemen penilaian 2, 3 dan 4, sedangkan elemen penilaian 1 pada bagian jam kedatangan lengkap 80% dan tidak lengkap 100% d. Kesesuaian Standar MKI 19.1.1dalam Akreditasi KARS 4 elemen penilaian tidak terpenuhi karena ada 1 butir elemen penilaian yaitu pada elemen penilaian 1 yaitu <100% dan didapatkan hasil ketercapaian kelengkapan dokumen rekam medis yaitu 75% artinya adalah tidak tercapai karena (<80%). Hal tersebut dapat mengurangi penilaian Akreditasi. pada bagian elemen penilaian 1 yaitu jam kedatangan dari formulir yang telah dikaji ditemukan 19% tidak lengkap selain dapat berpengaruh dalam penilaian Akreditasi juga berpengaruh terhadap mutu kelengkapan dokumen rekam medis. Kelengkapan berkas Rekam Medis yang sudah diatur dalam Kemenkes 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, Bab II Jenis dan Isi Rekam Medis pada pasal 3 ayat 3 menjelaskan bahwa [16] : Isi Rekam Medis untuk Pasien Gawat Darurat sekurang kurangnya memuat : 1) Identitas pasien

58 2) Kondisi pasien saat tiba di sarana pelayanan 3) Tangal dan waktu 4) Hasil anamnesis dan hasil pemeriksaan fisik 5) Penobatan atau tindakan 6) Nama dan tanda tangan dokter 7) Pelayanan lain yang telah diberikan pasien Pada Kemenkes diatas menunjukan bahwa dokumen rekam medis yang baik harus memuat item kelengkapan tersebut. Apabila tingkat kepudilan terhadap kelengkapan dokumen rekam medis maka dampaknya pada mutu pelayanan Rumah Sakit yang tertera pada UU No 44 tahun 2009 yaitu dalam upaya peningkatan mutu Pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukan Akreditasi secara berkala. [21] 2. Standar MKI 19.2 Menurut teori KARS 2012, Salah satu aspek dalam menjaga keamanan informasi pasien adalah menentukan siapa yang berhak memperoleh rekam medis pasien dan mengisi (memasukkan catatan ke dalam) rekam medis pasien. Rumah sakit mengembangkan suatu kebijakan otorisasi individu dan mengidentifikasi isi dan format dalam memasukkan catatan ke rekam medis pasien. Ada proses untuk menjamin bahwa hanya individu yang diberi otorisasi yang mengisi rekam medis pasien dan bahwa setiap pengisian juga mengidentifikasi siapa yang mengisi dan tanggalnya. Kebijakan juga harus meliputi proses bagaimana pengisian dan koreksi / pembetulan atau penulisan ulang catatan dalam rekam medis. Jika dipersyaratkan oleh rumah sakit, waktu

59 pengisian juga dicatat, seperti halnya waktu pengobatan yang waktunya ditetapkan dan waktu pemberian obat. [14] Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan cara mengkaji dokuen rekam medis didapatkan diantaranya : a. Kebijakan/SOP/Pedoman standar MKI 19.2 dalam Akreditasi KARS Standar Operasional Prosedur MKI 19.2 sudah ada diantaranya yaitu tenaga kesehatan yang mempunyai akses pada rekam medis, Kebijakan Tata Kelola Administrasi, Identitas dan Dokumen Rekam Medis Pasien sudah ada. Dengan adanya SOP/Kebijakan/Protap dapat memudahkan terlaksananya Akreditasi di RSUD dr.soeselo Slawi b. Sarana/prasarana Standar MKI 19.2 dalam Akreditasi KARS sudah sesuai yaitu SOP/kebijakan/protap, ATK (Alat Tulis Kerja), DRM (Dokumen Rekam Medis), dan dokumen pendukung lainnya. Dengan adanya Sarana/Prasarana yang memadai dapat mempermudah pelaksanaan penilaian Akreditasi di RSUD dr.soeselo Slawi c. Pelaksanaan Standar MKI 19.2 dalam Akreditasi KARS Hasil observasi SOP/Kebijakan/Protap dan wawancara 2 responden. Responden 1 koordinator unit rekam medis dan responden 2 petugas rekam medis.dari 6 butir penilaian didapatkan dengan presentasi 100% artinya MKI 19.2 memenuhi semua elemen penilaian. Dan dari hasil wawancara dapat diketahui pengetahuan petugas tetang SOP/Kebijakan/Protap yang terkait MKI 19.2 d. Kesesuaian standar MKI 19.2 dalam Akreditasi KARS 6 elemen penilaian sudah terpenuhi dan didapatkan hasil ketercapaian 100% artinya adalah tercapai karena (>80%) hasil

60 tersebut menunjukan sudah memenuhi kriteria penilaian Akreditasi Berdasarkan Standar MKI 19.2 3. Standar MKI 19.3 Menurut teori KARS 2012, Kebijakan harus meliputi proses bagaimana pengisian dan koreksi / pembetulan atau penulisan ulang catatan dalam rekam medis. Jika dipersyaratkan oleh rumah sakit, waktu pengisian juga dicatat, seperti halnya waktu pengobatan yang waktunya ditetapkan dan waktu pemberian obat. [14 Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan cara mengkaji dokuen rekam medis didapatkan diantaranya : a. Kebijakan/SOP/Pedoman standar MKI 19.3 dalam Akreditasi KARS MKI 19.3 Sudah ada pada SOP penulisan nama dan tanda tangan atau paraf, Kebijakan Tata Kelola Administrasi, Identitas dan Dokumen Rekam, Medis Pasien Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeselo Slawi sudah ada, dengan adanya SOP/Kebijakan/Protap maka mempermudah dan memperlancar dalam melakukan kegiatan di RSUD dr.soeselo Slawi dan khususnya dalam pelaksanaan standar dalam Akreditasi KARS b. Sarana/prasarana Standar MKI 19.3 dalam Akreditasi KARS sudah sesuai yaitu SOP/kebijakan/protap, ATK ( stampel Tanggal, stampel RSUD,bolpoint),dokumen rekam medis dan dokumen pendukung lainnya. Dokumen pendukung lainya seperti buku pedoam rekam medis, buku ekspedisi.dari semua ketersediaan sarana/prasarana sudah memenuhi semua c. Pelaksanaan Standar MKI 19.3 dalam Akreditasi KARS

61 dari 100 kajian dokumen yang diambil, 3 butir penilaian dengan presentasi (<80%) dan pada elemen penilaian 3 yaitu bila di persyaratkan oleh RS, waktu / jam pengisian rekam medis dapat diidentifikasi yaitu lengkap 81% dan tidak lengkap 19%. Hasil tersebut dapat berpengaruh dalam penilaian Ketercapaian dan mutu kepedulian kelengkapan dokumen Rekam Medis berkurang. d. Kesesuaian standar MKI 19.3 dalam Akreditasi KARS dari 3 elemen penilaian tidak terpenuhi karena ada 1 butir elemen penilaian yaitu Bila dipersayaratkan oleh RS,waktu/jam pengisian rekam medis dapat di identifikasi sebesar <100% dan didapatkan hasil ketercapaian kelengkapan dokumen rekam medis MKI 19.3 yaitu 66,7% atau (<80%) artinya adalah tidak tercapai karena (<80%) dengan hasil yang didapatkan dapat berpengaruh pada penilaian standar MKI 19.3 karena presentasei kesesuaian ketercapaian <80%.