BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini, penggunaan unsur slang dalam bahasa Inggris Amerika hampir terdapat dalam semua aktivitas kehidupan masyarakat disana. Variasi bahasa ini dengan mudah bisa kita temukan dalam berbagai media seperti surat kabar, majalah, novel, musik, film, maupun dalam percakapan sehari-hari. Dalam media surat kabar atau majalah, slang bisa kita temukan dalam rubrik hiburan seperti fashion, cergam, cerpen, dan sebagainya untuk menarik perhatian pembacanya. Slang yang dahulu hanya berlaku khusus pada suatu kelompok tertentu kini mulai meluas. Seiring dengan meningkatnya para pengguna slang dan makin berkembangnya perbendaharaan unsur slang itu sendiri. Seperti juga halnya variasi bahasa yang lain, dalam menginterpretasikan tuturannya, slang tidak hanya berhubungan dengan faktor linguistik seperti morfologi, fonetik, semantik, dan lain-lain. Melainkan juga dengan faktor-faktor sosiolinguistik yang sering kita sebut juga dengan komponen tutur. Misalnya, kalimat Wow, you re so cool with that dress! Cool di sini bukanlah kata dalam bahasa standar yang berarti dingin atau sejuk, melainkan adalah kata slang yang berarti keren. Kita sebagai pendengar tidak bisa mengetahui secara pasti apakah kalimat tersebut merupakan sebuah kalimat pujian apakah hanya sebuah sindiran. Untuk itu, kita perlu melihat pada hal-hal yang terjadi pada ujaran tersebut dituturkan. Sebagai pendengar, kita harus memperhatikan penutur, apakah mimik
mukanya terlihat senang atau terlihat tidak suka, apakah ada alis yang dinaikkan, apakah bibirnya sedikit mencibir, apakah intonasinya bernada tidak enak, dan lainlain. Karena unsur-unsur non-verbal tersebut dapat merubah maksud dari sebuah pujian menjadi sindiran. Dengan mengetahui betapa pentingnya konsep tersebut di atas dalam menafsirkan suatu tuturan, maka penulis menerapkan konsep tersebut untuk menganalisis unsur-unsur slang yang terdapat dalam sebuah naskah film berjudul Star Trek. Ketertarikan penulis terhadap naskah film Star Trek karena dalam film tersebut penulis menemukan berbagai fenomena yang menarik mengenai slang, dilihat dari aspek-aspek komponen tutur SPEAKING yang dikemukakan oleh Hymes (1972) yaitu latar (setting dan scene), partisipan (participants), tujuan (ends), bentuk dan isi pesan (act squences), nada atau intonasi (keys), cara penyampaian (instruments), norma (norms), dan juga jenis kegiatan (genres). Salah satu fenomena yang menarik tersebut misalnya adalah digunakannya slang dalam tempat atau situasi yang formal, sementara variasi bahasa ini lebih cenderung digunakan dalam situasi informal. Hal ini menunjukkan bahwa slang bukan hanya merupakan suatu variasi bahasa yang keluar dari kaidah gramatikal bahasa standar, melainkan juga bahwa slang mampu membawakan makna pesan yang sering tidak dapat disampaikan dengan unsur bahasa yang bersifat baku dan berstatus resmi. B. PEMBATASAN MASALAH
Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan pada : 1. Unsur-unsur slang apa saja yang terdapat dalam film Star Trek? Apakah berupa kata, frase, atau kalimat? 2. Ciri-ciri slang apa saja yang muncul dilihat dari proses perubahan maknanya? 3. Bagaimana aspek-aspek sosiolinguistik seperti setting and scene, participants, end, act squences, keys, instruments, norms, and genres mempengaruhi penggunaan unsur slang dan film tersebut? C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menunjukkan unsur-unsur slang yang terdapat dalam film Star Trek, baik yang berupa kata, frase, ataupun kalimat. 2. Mengidentifikasikan ciri-ciri unsur slang berdasarkan proses perubahan maknanya. 3. Menganalisis aspek-aspek sosiolinguistik yang mempengaruhi penggunaan unsurunsur slang berdasarkan teori SPEAKING Hymes. D. LANDASAN TEORI Unsur-unsur Slang yang penulis temukan dalam film Star Trek terbagi ke dalam dua jenis, yaitu berupa kata dan frase.
Ciri-ciri Slang yang muncul dilihat dari proses perubahan maknanya yaitu berupa perluasan makna, penyempitan makna, ameliorasi, peyorasi, asosiasi, dan sinestesia. Sosiolinguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa dalam hubungannya dengan masyarakat. Bidang ilmu ini berhubungan dengan rincian (details of language) dalam penggunaan bahasa yang sebenarnya, oleh Hymes (1972) disebut The Ethnography of Speaking. Menurut Hymes, ada 8 komponen dasar dalam etnografi komunikasi yang mempengaruhi terjadinya peristiwa bahasa. Komponen-komponen tersebut diantaranya adalah setting and scene, participants, ends, act sequences, keys, instrumentalities, norms, dan genres. Kedelapan komponen tersebut disusun dalam sebuah akronim yang disebut dengan SPEAKING. E. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini data yang penulis gunakan adalah transkrip naskah film Star Trek, dimana data tersebut bersumber dari salah satu situs yang ada di internet, yaitu www.dailyscript.com. Sementara itu, populasi yang terdapat pada penelitian ini adalah seluruh dialog film Star Trek yang terdapat dalam sumber data tersebut. Dalam menentukan sampel, penulis menggunakan teknik purposive sampling, dimana yang dijadikan objek penelitian hanyalah dialog-dialog yang mengandung unsurunsur slang. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan metode simak, khususnya simak bebas libat cakap yaitu dengan menyimak dialog yang mengandung unsur slang tanpa terlibat secara langsung dalam penghasilan bahasa tersebut.
Untuk analisis data, penulis menggunakan metode padan pragmatis dan metode agih terutama metode ganti. Metode padan pragmatis penulis gunakan untuk menganalisis bagaimana suatu aspek sosiolinguistik berpengaruh terhadap penggunaan unsur-unsur slang dalam suatu tuturan. Sedangkan metode ganti digunakan untuk mendukung metode padan pragmatis, misalnya dengan unsur bahasa standar sehingga bisa diketahui apakah suatu tuturan menjadi berterima atau tidak ketika dimunculkan dalam konteks bahasa standar. F. SISTEMATIKA PENULISAN Agar penelitian ini menjadi teratur, sistematis, dan mudah dimengerti, maka harus ada pengelompokkan yang jelas dalam setiap babnya. Adapun penulisan hasil penelitian disusun dengan urutan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan yang terdiri dari sub-sub latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, landasan teori, metode penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka meliputi penguraian teori yang digunakan sebagai dasar analisis, antara lain pengertian sosiolinguistik, aspek-aspek sosiolinguistik, dan slang. Bab III Metode Penelitian yang merupakan rangkaian tahapan yang ditempuh penulis untuk melakukan penelitian. Langkah tersebut disebutkan secara berurutan, yaitu jenis penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, metode analisis data dan metode penyajian data.
Bab IV Analisis Data yang terdiri dari tiga sub-bab yaitu jenis-jenis unsur slang dan ciri-cirinya, proses perubahan makna, serta aspek-aspek sosiolinguistik. Bab V Penutup yang terdiri dari simpulan dan saran. Urutan tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan pemahaman yang lengkap dan menyeluruh terhadap hasil penulisan skripsi ini.