BAB I PENDAHULUAN. pendidikan masih berjalan terus. (Ihsan, 2008:7) mengemukakan bahwa

dokumen-dokumen yang mirip
SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya dengan jalan membina potensi potensi yang ada, yaitu rohani

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perwujudan tersebut tentu tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh siswa namun guru juga

dengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1) Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2) Mengembangkan keterampilan, sikap dan nilai ilmiah.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah, yang diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha manusia untuk men bumbuhkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang lebih baik. Sebuah proses perubahan yang dilakukan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang mampu bersaing di dunia internasional.

I. PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hayat. Dengan pendidikan dapat membantu mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan.peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Suardi, 2012:71). bangsa. Hal ini sebagaiman tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ery Nurkholifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang tangguh, mandiri, berkarakter dan berdaya saing. Sebagai fondasi,

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa. Undang-undang RI No. 20 Th Bab 1 pasal 1. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31. Ayat (3) mengamanatkan agar pemerintah mengusahakan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. itu guru dapat di katakan sebagai sentral pembelajaran. dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan. Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana cara agar semua siswa dapat menaruh perhatian terhadap apa yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia

BAB I PENDAHULUAN. diorganisasikan dan diarahkan pada pencapaian lima pilar pengetahuan: belajar

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

A. Latar Belakang. Ratih Leni Herlina, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deana Zefania, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dan terkontrol (khususnya datang dari sekolah), sehingga dia dapat. memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU R.I. No. 20 Tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum di Sekolah Dasar (SD) yang digunakan saat ini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN BERPAKU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. pada rumpun ilmu dimana obyeknya merupakan benda-benda alam dengan

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai kata kunci untuk menguak kemajuan bangsa. Tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I (Pendahuluan) ini akan d ipaparkan mengenai 6 (enam)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Riyanti Dini Lestari, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. semakin lama semakin terbuka. Hal ini dapat dicontohkan, ketika

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan negara-negara maju di dunia, oleh karena itu ditiap jenjang

BAB I PENDAHULUAN. usaha sistematis yang terorganisasi untuk memajukan belajar, membina

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang diamanatkan dan ditetapkan (UU Sisdiknas No. 20 Tahun

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi dalam kehidupan, dengan pendidikan yang dimiliki manusia dapat hidup berkembang untuk meraih cita-cita untuk maju, hidup sejahtera, dan bahagia menurut pandangan hidup mereka seperti yang dirumuskan dalam Undang- Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai berikut: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Hasbullah, 2009:4) Manusia barusaha untuk meningkatkan kehidupannya, baik dalam meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, kepribadian, maupun keterampilannya, secara sadar atau tidak sadar, maka selama itulah pendidikan masih berjalan terus. (Ihsan, 2008:7) mengemukakan bahwa pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu

2 rohani (pikir, karsa, rasa, cipta, dan budi nurani) dan jasmani (panca indera serta keterampilan-keterampilan). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pelajaran yang meliputi alam semesta berserta isinya, seperti benda-benda di permukaan bumi. IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti 1 observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya (Trianto, 2012:136). Pembelajaran IPA merupakan pengetahuan dasar yang di peroleh siswa dalam pengajaran IPA dapat menunjang kemajuan perkembangan teknologi. Depdiknas (dalam Trianto, 2012:138), mengemukakan fungsi dan tujuan IPA berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi adalah sebagai berikut: (1) Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. (2) Mengembangkan keterampilan, sikap dan nilai ilmiah. (3) Mempersiapkan siswa menjadi warga Negara yang melek sains dan teknologi. (4) Menguasai konsep sains untuk bekal hidup di masyarakat dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi yang dilakukan pada tanggal 30 Mei 2013 di SDN Bendosari 02 rata-rata siswa mendapatkan hasil ulangan dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) pada materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya. Standar ketuntasan minimum untuk Ilmu Pengetahuan Alam pada materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya mengharuskan siswa mencapai nilai 70. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru nilai siswa dari dua tahun

3 sebelumnya (Tahun 2011-2012) terdapat 60% siswa mendapatkan nilai kurang dari KKM, dan meningkat pada tahun selanjutnya (Tahun 2012-2013) menjadi 64% siswa mendapatkan nilai dibawah KKM. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi ada beberapa permasalahan yang ditemukan pada pembelajaran IPA dilihat dari perilaku siswa yaitu: (1) siswa kurang memperhatikan guru saat proses belajar mengajar berlangsung, (2) rendahnya hasil belajar siswa, (3) keadaan kelas yang ramai sehingga siswa sulit untuk berkonsentrasi. Permasalahan yang ditemukan dilihat dari perilaku guru yaitu: (1) umumnya pembelajaran di kelas bersifat teacher centered sehingga siswa merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti pembelajaran dikelas, (2) variasi metode pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan oleh guru kurang maksimal hanya sebatas ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. (3) guru kurang optimal dalam membuat dan menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Guru sangat berperan dalam proses pembelajaran, oleh karena itu guru harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan dapat membangun motivasi belajar bagi siswa. Guru yang baik merupakan guru yang mampu menggunakan model pembelajaran dan media pembelajaran sebagai upaya meningkatkan hasil pembelajaran. Guru harus dapat melakukan kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa dan guru harus menciptakan suasana belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dalam proses pembelajaran. Proses belajar dengan menggunakan media dapat menumbuhkan semangat belajar pada diri siswa agar siswa tetap aktif dan semangat. Oleh

4 karena itu penggunaan media dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Media dapat membantu guru dalam mempermudah serta mengatasi masalah komunikasi yang di alami guru ketika mengajarkan suatu materi pelajaran. Menurut Suparman (dalam Fathurrohman, 2011:65) mendefinisikan media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan. Celengan gambar (CELGAM) mempunyai tujuan untuk menarik perhatian siswa sehingga mendorong munculnya minat belajar siswa dengan adanya media tersebut maka dapat meningkatkan hasil belajarnya. (Sudjana, 2010:7) menyebutkan bahwa melalui penggunaan media pengajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Celengan gambar (CELGAM) memiliki kelebihan sebagai media pembelajaran. Kelebihan menggunakan celengan gambar (CELGAM) yaitu dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan mendorong siswa dalam belajar. Menurut Ibrahim dan Syaodih (dalam Rusman, 2012:77) media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (materi pelajaran), merangsang pikiran, segala sesuatu yang dapat digunakan untuk dapat menyalurkan pesan (materi pembelajaran), merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses pembelajaran. Celengan gambar ini merupakan sebuah celengan yang telah diberi warna dan nama yang berisikan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran. Siswa diminta untuk memasukan gambar-gambar kedalam celengan. Proses belajar ini akan

5 membangun dan mendorong aktivitas belajar siswa pembelajaran sehingga siswa mempunyai pengalaman dalam kegiatan langsung dalam pembelajaran. Selain itu, manfaat media celengan gambar (CELGAM) ini dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran IPA dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Media Celengan Gambar (CELGAM) Materi Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya Pada Kelas Kelas IV SDN Bendosari 02 Pujon Kabupaten Malang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diangkat suatu masalah penelitian yang dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana penggunaan media celengan gambar (CELGAM) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya di SDN Bendosari 02 Pujon Kabupaten Malang? 2. Bagaimana peningkatkan hasil belajar siswa dengan penggunaan media celengan gambar (CELGAM) siswa kelas IV materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya di SDN Bendosari 02 Pujon Kabupaten Malang?

6 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui dan mendeskripsikan penggunaan media celengan gambar (CELGAM) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya di SDN Bendosari 02 Pujon Kabupaten Malang. 2. Mengetahui dan mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan media celengan gambar (CELGAM) siswa kelas IV materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya di SDN Bendosari 02 Pujon Kabupaten Malang. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap perkembangan pelajaran IPA SD khususnya pada materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya kelas IV manfaat tersebut ditujukan bagi: 1. Bagi Siswa a. Memberikan sajian pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. b. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar. c. Meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran IPA materi penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya. d. Menumbuhkan semangat siswa dalam proses belajar.

7 2. Bagi Guru a. Upaya untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesionalisme guru mengenai proses belajar mengajar di kelas. b. Menumbuhkan kreativitas guru dengan menggunakan berbagai inovasi media pembelajaran dalam pelajaran IPA. 3. Bagi Peneliti a. Memberikan pengalaman dalam proses pencarian permasalahan untuk pemecahan masalah. b. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam dunia pendidikan. c. Memberikan dorongan dan semangat bagi peneliti lain untuk menemukan sesuatu yang berguna bagi dunia pendidikan. 4. Bagi Sekolah a. Meningkatkan kualitas pembelajaran pada sekolah yang bersangkutan khususnya pada pelajaran IPA. b. Memberikan masukan bagi sekolah sebagai pedoman untuk mengambil kebijakan di sekolah tersebut. E. Batasan Istilah 1. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efesien dan efektif (Munadi, 2013:7). 2. Celengan gambar (CELGAM) adalah media pembelajaran yang berbentuk kotak celengan yang berisikan gambar-gambar.

8 3. Hasil belajar adalah ketercapaian kemampuan dasar, baik kognitif, afektif mapun psikomotorik, yang diperoleh siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. Pencapaian tersebut merupakan peningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa, hasil belajar yang awalnya kurang menjadi baik (Jihad, 2008:64). 4. Penggolongan hawan berdasarkan jenis makanannya adalah pengelompokan hewan berdasarkan jenis makanannya hewan yang dapat dikelompokan ke dalam beberapa golongan. Penggolongan tersebut antara lain, pemakan tumbuhan (herbivora), pemakan daging (karnivora), dan pemakan tumbuhan dan daging (omnivora).