PERENCANAAN ALAT BANTU PENGANGKAT DAN PEMINDAH KERTAS GULUNG

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN DONGKRAK DAN JACK STAND 2IN1

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Perancangan dan Pembuatan Alat Pengencang dan Pembuka Mur Roda Kendaraan

Perancangan Sistem Transmisi Untuk Penerapan Energi Laut

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

PERANCANGAN MESIN PENGIKAT SENDOK BESERTA LENGAN PENGAMBIL SENDOK TIGA AXIS DI PT. X

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. PS, dengan putaran mesin 1500 rpm dan putaran dari mesin inilah yang

ANALISA DONGKRAK ULIR DENGAN BEBAN 4000 KG

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2015), ( Print)

PERENCANAAN MEKANISME PADA MESIN POWER HAMMER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai motor penggerak utama Forklift ini digunakan mesin diesel 115

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI UNTUK PENERAPAN ENERGI LAUT. By : Zeno ( )

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Oleh : Andi Yulanda NRP Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi NIP

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG UNTUK CAMPURAN PAKAN TERNAK SAPI KAPASITAS PRODUKSI 30 kg/jam

RANCANG BANGUN MODIFIKASI MESIN BENCH DRILL (5 SPINDLE 5 COLLET) UNTUK PROSUKSI SANGKAR BURUNG


Pengembangan Penyangga Box Mobil Pick Up Multiguna Pedesaan

PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA MESIN BALANCING RODA MOBIL

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

PERANCANGAN MESIN PEMOTONG KAWAT BENDRAT DI PT. SURABAYA WIRE

Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis

SKRIPSI PERANCANGAN BELT CONVEYOR PENGANGKUT BUBUK DETERGENT DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

DESAIN DAN ANALISIS RANGKA LENGAN CNC SUMBU Y PADA HYBRID POWDER SPRAY CNC 2 AXIS

Perancangan Mesin Pembuat Tepung Tapioka

RANCANG BANGUN MESIN PRESS SERBUK KAYU (RANGKA)

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

PERANCANGAN PORTABLE CRANE KAPASITAS ANGKAT MAKSIMAL 500 KG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

Gambar 2.1 Dump Truck Sumber:Lit 6

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB III PROSES PERANCANGAN DAN GAMBAR

TUGAS AKHIR PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBUKA BALL BEARING DENGAN HYDRAULIC JACK 4 TON

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN TEGANGAN DAN SIMULASI SOFTWARE

TUGAS AKHIR BIDANG TEKNIK PRODUKSI PEMESINAN PROSES PRODUKSI DAN ESTIMASI BIAYA PEMBUATAN MESIN ROLL

BAB III KONTRUKSI DAN PERHITUNGAN ALAT

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.

ANALISA STRUKTUR RANGKA DUDUKAN WINCH PADA SALUTE GUN 75 mm WINCH SYSTEM

RANCANG BANGUN DRAFT TUBE,TRANSMISI DAN PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS DENGAN KAPASITAS 500 L/MIN DAN HEAD 3,5 M

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

ABSTRAK. Kata kunci: Mechanical Desktop, 3DS MAX, Virtual reality, Mobil pengangkut sampah.

PERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN ALAT BANTU 3D SCANNER

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

PERANCANGAN ALAT PEMINDAH BATERAI MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK UNTUK BEBAN MAKSIMAL 18 KG

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CYLINDER BLOCK DAN CRANKCASE MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65CC

BAB IV ANALISA DESAIN MEKANIK CRUISE CONTROL

Perancangandanpembuatan Crane KapalIkanUntukDaerah BrondongKab. lamongan

BAB IV PERENCANAAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR SPUIT BEKAS

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGADUK ADONAN ROTI TAWAR (BAGIAN STATIS) LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh :

PERANCANGAN SISTEM ANGKAT FORKLIFT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 7 TON

30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 3.1. Diagram Alir Perancangan Mesin Pengupas Kulit Kentang

RANCANG BANGUN ALAT PENCEKAM BENDA KERJA SEMI-OTOMATIS MESIN PILIN

Rancang Bangun Alat Uji Impak Metode Charpy

TUGAS AKHIR MENGHITUNG TEGANGAN THUMB BUCKET PADA EKSKAVATOR HIDROLIK 320D KELAS 20 TON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

6. EVALUASI KEKUATAN KOMPONEN

BAB IV PERHITUNGAN DIMENSI UTAMA ESKALATOR. Dari gambar 3.1 terlihat bahwa daerah kerja atau working point dalam arah

Mulai. Pengumpulan Data

BAB II LANDASAN TEORI

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

TORSI TAK SERAGAM (NON UNIFORM TORSION)

TUJUAN PEMBELAJARAN. 3. Setelah melalui penjelasan dan diskusi. mahasiswa dapat mendefinisikan pasak dengan benar

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI DESAIN ANALISA KEKUATAN DAN KEMULURAN RANTAI SUPRA X 125 DD OLEH: WAHYUDDIN ROMADHON

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

SUSTAINABLE PRODUCT DEVELOPMENT FOR SHIP DESIGN USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul D Uji Lentur dan Kekakuan

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Edi Sutoyo 1, Setya Permana Sutisna 2

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MESIN PENGAYAK PASIR (RANGKA)

SETYO SUWIDYANTO NRP Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc

Gambar 4.1 Terminologi Baut.

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik STEVANUS SITUMORANG NIM

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Transkripsi:

PERENCANAAN ALAT BANTU PENGANGKAT DAN PEMINDAH KERTAS GULUNG Anthony Angwin Lumanto 1), Suwandi Sugondo 2) Program Studi Teknik Mesin Universitas Kristen Petra 1,2) Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236. Indonesia 1,2) Phone: 0062-31-8439040, Fax: 0062-31-8417658 1,2) E-mail : m24411045@john.petra.ac.id 1), aeusug@peter.petra.ac.id 2) ABSTRAK Dewasa ini, kebutuhan masyarakat dalam menggunakan kertas semakin lama semakin meningkat, diikuti dengan tidak terkontrolnya perkembangan jumlah populasi penduduk. Tuntutan akan penggunaan kertas secara tidak sadar telah menimbulkan sebuah krisis yang menjadi sorotan dunia, di mana kertas merupakan sarana yang tergolong vital dalam kehidupan manusia.kebutuhan kertas yang semakin meningkat membuat para pabrik kertas harus menaikan jumlah produksi agar dapat memenuhi permintaan pesanan. Semakin majunya teknologi membuat para industri berlomba-lomba untuk memenuhi target pasar. Oleh karenanya dibutuhkan alat yang dapat membantu proses produksi agar dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk. Salah satunya adalah dengan penggunaan Forklift, yang merupakan salah satu terobosan. Alat ini dipercaya mampu membantu industrian dalam menyelesaikan masalah permintaan pasar. Dibandingkan dengan cara manual, alat ini mampu membantu dalam meningkatkan efisiensi produksi. Kata Kunci: Efisiensi,Forklift, Kertas, Kualitas, Produksi. 1. Pendahuluan Pertengahan abad ke-19 sampai awal abad ke-20, Pennsylvania Railroad pada tahun 1906 memperkenalkan platform bertenaga baterai untuk memindahkan barang di Altoona. Pada perang dunia I banyak perkembangan dikarenakan kekurangan tenaga kerja yang disebabkan oleh perang. Melanjutkan pengembangan dan perluasan penggunaan dari forklift terus berlanjut sampai tahun 1920 hingga 1930. Perang dunia II memacu penggunaan forklift dalam upaya perang. Pada 1956 Toyota memperkenalkan model alat angkut pertama. Forklift adalah salah satu material handling yang banyak digunakan di dunia logistik. Banyaknya penggunaan barang dalam jumlah besar dan banyak menyebabkan pengembangan forklift yang semakin efisien dan mudah untuk digunakan. Tujuan utama dari penggunaan forklift adalah untuk transportasi dan mengangkat. Forklift adalah mesin yang menggunakan dua garpu atau clamp yang dipasang pada mast untuk mengangkat, menurunkan dan memindahkan suatu benda berat dari satu tempat ke tempat lain. Dalam industri mesin forklift sangat dibutuhkan untuk mengangkat, menurunkan dan memindahkan barang-barang industri yang memiliki massa yang berat dan juga sulit untuk dijangkau. Forklift memiliki karakteristik sistem pengangkat yaitu gabungan dari dua batang rail vertical atau dengan clamp yang bergerak naik/turun pada mast dengan sistem hidrolik yang menggerakannya. Mast dihubungkan ke badan forklift oleh hidrolik silinder yang mampu menggerakan mast ke depan atau kebelakang. Pada industri kertas banyaknya penggunaan forklift roll paper clamp untuk mengangkat roll paper yang memiliki dimensi yang besar. Forklift roll paper clamp ini tidaklah efisien jika digunakan dalam skala yang kecil dikarenakan dimensi dari forklift yang sangat besar dan menggunakan motor pembakaran internal. Solusi dari permasalahan ini yaitu dibutuhkan forklift roll paper clamp handpallet untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan mesin ini diharapkan industri kertas menengah/kecil dapat secara efisien mengangkat roll paper seperti forklift pada umumnya tetapi dengan biaya yang relatif lebih murah. 2. Metodologi Gambar 1.Diagram Perancangan Tugas Akhir Page 1 of 8

3. Hasil dan Pembahasan Berikut desain forklift rollpaper clamp dan Material yang digunakan. 3.3 Perhitungan Lengan Penjepit Perhitungan Lengan Penjepit Kanan Perhitungan Kekuatan Lengan Penjepit Kanan Gambar 4.Free body diagram kertas gulung Gambar 2.Full Assembly Forklift Gambar 5.Free body diagram lengan penjepit Pada perencanaan lengan penjepit ini, besar ditentukan terlebih dahulu untuk menghitung besar yang diizinkan agar lengan penjepit tidak rusak. 3.1 Data Kertas Gulung Gambar 3.Material Forklift Length= 14530 m Width= 810 mm Diameter= 1020 mm Weight= 535 kg Core= 3 3.2 Perhitungan Koefisien Gesek didapatkan nilai. Gambar 6.Free body diagram lengan penjepit Berikut ini perhitungan momen pada lengan kanan untuk mendapatkan nilai,, dan : ΣM 0 = 0 R x = 4608,77 N ΣF x = 0 O x = R x O x = 4608,77 N ΣF y = 0 O y = P O y = 2621,5 N Page 2 of 8

R o = R o = 5302,17 N Tinggi kaki las yang dibutuhkan agar las-lasan tidak rusak Karena luas penampang berbentuk persegi, maka: 4.5. Perhitungan Kekuatan Poros Pada perencanaan lengan penjepit ini, besar ditentukan terlebih dahulu untuk menghitung besar yang diizinkan agar lengan penjepit tidak rusak. Gambar 9.Free body diagram poros Karena terdapat ulir pada poros dan, maka, maka: Gambar 7.Beban pada penahan lengan penjepit Pada perhitungan penahan lengan penjepit ini, besar b ditentukan terlebih dahulu untuk menghitung besar a yang diizinkan agar penahan lengan penjepit tidak rusak. tan θ = Gambar 10.Free body diagram poros Perhitungan Kerusakan Lengan Penjepit Kiri Gambar 11.Free body diagram poros Gaya Geser Langsung: Gambar 8.Las-lasan ΣF y = 0 R 2 + 2R 1 = 10604,34 N R 1 + 2R 1 = 10604,34 N R 1 = 3534,78 N P L = I x = 210937,5 mm 3 I y = I yab + I ybc + I ycd + I yda I total = I x + I y = 325520,83 mm 3 = 10,486 N/mm Tegangan akibat momen τ = 172,14 N/mm τ total = = 172,46 N/mm Gambar 12.Diagram potongan gaya Page 3 of 8

4.6. Perhitungan Kekuatan Penahan Lengan Gambar 13.Diagram potongan gaya 1 ΣM = 0 R.x-Mr 1 = 0 Mr 1 = R.x x = 0 Mr1 = 0 x = 30.10-3 Mr 1 = 3534,78 N. 30.10-3 m = 106,04 Nm Gambar 17.Analisa gaya pada penahan lengan Dalam perhitungan penahan lengan, besar ditentukan terlebih dahulu untuk menghitung besar yang diizinkan agar penahan lengan tidak rusak. Tegangan Bending (Tekuk) Gambar 14.Diagram potongan gaya 2 ΣM = 0 R(x 1 +30.10-3 )- R o (x 1 )-Mr 2 = 0 Mr 2 = R(x 1 +30.10-3 )-R o x 1 x 1 = 0 Mr 2 = 106,04 Nm x 1 = 345.10-3 m Mr 2 = -503,71 Nm Gambar 18.Free body diagram penahan lengan M max = 414,79 Nm Gambar 19.Diagram momen tekuk Gambar 15.Diagram potongan gaya 3 ΣM = 0 R(375.1 )-Ro.(345.1 -x 2 )+Mr 3 = 0 Mr 3 = R o (345.10-3 -x 2 )-R(375.10-3 -x 2 ) x 2 = 0 Mr 3 = 503,71 Nm x 2 = 345.10-3 Mr 3 = -106,04 Nm Dalam perhitungan penahan lengan, besar ditentukan terlebih dahulu untuk menghitung besar yang diizinkan agar penahan lengan tidak rusak. 4.7. Perhitungan Kekuatan Ulir Ulir Luar (Baut) atau Poros F = N = 4519,83 N Ulir baut yang digunakan adalah M30, maka pitch = 3,5, maka: = d 1,22687 P Gambar 16.Diagram momen tekuk Ulir Dalam (Mur) atau Lengan Page 4 of 8

4.8. Perhitungan Kekuatan Penahan Poros Gambar 20.Analisa gaya penahan poros Tegangan Tarik Dalam perhitungan penahan poros, dihitung tebal yang diizinkan agar penahan poros tidak rusak: ΣM o = 0 R B = 5325,41 N ΣF y = 0 F P = 5243 N ΣF x = 0 R A = -6861,62 N Teegangan geser yang terjadi pada poros: 4.10. Perhitungan Hidrolik Desain yang digunakan merupakan katrol yang memanfaatkan keuntungan kecepatan, maka besar gaya yang diperlukan untuk mengangkat adalah: Gambar 21.Analisa gaya penahan poros Tegangan Geser Dalam perhitungan penahan poros, dihitung tebal yang diizinkan agar penahan poros tidak rusak: Gambar 24.Analisa gaya pada pulley Gambar 25.Analisa gaya hidrolik Gambar 22.Analisa gaya penahan poros Tegangan Geser Dalam perhitungan penahan poros, dihitung tebal yang diizinkan agar penahan poros tidak rusak: Bearing Stress Dalam perhitungan penahan poros, dihitung tebal yang diizinkan agar penahan poros tidak rusak: 4.9. Perhitungan Gaya-Gaya pada Carriage Gambar 26.Analisa gaya lengan hidrolik P = 291,28 N = 29,72 kg 4.11. Perhitungan Kekuatan Pulley Gambar 27.Frame Pulley Gambar 23.Free body diagram carriage Page 5 of 8

Frame Pulley Pin Gambar 32.Analisa gaya pada rantai Gambar 28.Analisa kerusakan Frame Pulley Pada perhitungan frame pulley, dihitung besar diameter lubang poros ( ) yang diizinkan agar frame pulley tidak rusak yang disebabkan oleh tegangan tarik: Berikut tegangan geser yang terjadi pada pin rantai: Plat Bearing Stress Tanda kurang dari pada perhitungan ini menunjukkan bahwa semakin kecil diameter lubang pada frame maka tegangan yang terjadi akan semakin kecil (semakin aman). Hal ini dapat terjadi karena ketika diameter lubang semakin kecil maka luas penampang yang menanggung beban semakin besar. Gambar 33.Analisa kerusakan pada rantai Tegangan Tarik dan Tegangan Geser Gambar 29.Kerusakan Frame Pulley Pada perhitungan frame pulley, dihitung besarnya diameter lubang batang hidrolik yang diizinkan agar frame pulley tidak rusak. Gambar 34.Analisa kerusakan pada rantai Tegangan Tarik. Poros Berikut tegangan geser yang terjadi pada poros pulley: Tegangan Geser 4.13. Perhitungan Kekuatan Frame Pulley ΣM A = R A L 1 R B L 2 Mb = 4265761,375 Nmm Pada perhitungan frame, dihitung besarnya yang diizinkan agar frame tidak rusak sesuai dengan gambar diatas: Gambar 30.Kerusakan pulley Pada perhitungan pulley, dihitung besarnya tebal ( ) pulley yang diizinkan agar pulley tidak rusak: Perhitungan Kekuatan Kaki 4.12. Perhitungan Kekuatan Rantai Gambar 31.Analisa gaya pada rantai Gambar 35.Analisa gaya pada frame Page 6 of 8

Pada perhitungan kekuatan frame ini, besar ditentukan terlebih dahulu untuk menghitung besar yang diizinkan agar frame tidak rusak. ΣFy = 0 4532,5 N. 827,15 mm -. 1237,5 mm = 0 = 3029,54 N = 1502,96 N 4.14 Perhitungan Kekuatan Roda Perhitungan Kekuatan Roda Depan Poros Pada perhitungan poros, dihitung besarnya diameter poros yang diizinkan agar poros tidak rusak: Gambar 36.Analisa gaya pada frame Gambar 39.Analisa gaya pada poros Berikut tegangan geser yang terjadi pada poros: Roda Pada perhitungan roda, dihitung besarnya diameter poros roda yang diizinkan agar roda tidak rusak: Gambar 37.Analisa momen inersia luasan Gambar 40.Roda depan Berikut bearing stress yang terjadi pada roda: = Ix = 5412857,16 m σ A = = 9,51 Mpa σ b = - 26,8Mpa Frame Pada perhitungan frame, dihitung besarnya tebal ( ) frame yang diizinkan agar frame tidak rusak: Dari perhitungan yang dilakukan dapat diketahui bahwa tegangan maksimum yang terjadi masih lebih kecil dari Syp yang diizinkan. Perhitungan Titik Berat dan Massa Forklift Dari software Solidworks didapat: = = 9065 N Gambar 41.Analisa kerusakan frame Berikut tegangan geser yang terjadi pada frame: Bearing Stress Gambar 38.Analisa reaksi gaya berat Perhitungan Kekuatan Roda Belakang Poros Pada perhitungan poros, dihitung besarnya Page 7 of 8

diameter poros yang diizinkan agar poros tidak rusak: Gambar 42.Analisa gaya pada poros Berikut tegangan geser yang terjadi pada poros: Roda Pada perhitungan roda, dihitung besarnya diameter poros roda yang diizinkan agar roda tidak rusak: P = Gambar 45.Analisa gaya pada tuas = 5,53 kg Analisa Tuas Pada perhitungan tuas, dihitung diameter tuas yang diizinkan agar tuas tidak rusak: Gambar 46.Analisa gaya pada tuas Berikut tegangan tekuk yang terjadi pada tuas: Gambar 43.Roda belakang Berikut bearing stress yang terjadi pada roda: 4.15 Perhitungan Kekuatan Tuas Roda gigi (Ratchet) Roda gigi yang digunakan: Z = 30 M = 1 mm dp = m.z = 30 mm rp = Ft = Sambungan Poros (Kotak) Pada perhitungan sambungan poros, dihitung besarnya dan yang diizinkan agar sambungan poros tidak rusak: Gambar 44.Sambungan poros Berikut tegangan geser yang terjadi pada sambungan poros: Karena penampang berbentuk persegi, maka: 4. Kesimpulan Dalam perencanaan alat bantu pengangkat dan pemindah kertas gulung ini telah dilakukan analisa dan perhitungan kerusakan dari tiap - tiap komponen yang mungkin terjadi ketika alat ini dioperasikan. Dari perhitungan-perhitungan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa komponen-komponen pada alat ini aman atau tidak rusak ketika alat ini dioperasikan dengan dimensi, material, serta faktor keamanan yang telah ditentukan. 5. Daftar Pustaka 1. Beer,Ferdinand P., et al. Mechanics of Materials, Sixth Edition. McGraw-Hill Companies, Inc., 2012. 2. Callister, William D.Materials Science and Engineering, Seventh Edition.John Wiley & Sons, Inc., 2007. 3. Beer,Ferdinand P. and Johnston, E. Russell.Vector Mechanics for Engineers STATICS, Fourth Edition. McGraw-Hill Companies, Inc., 1984. 4. Sato, G. Takeshi dan Hartanto, N. Sugiarto. Menggambar Mesin menurut Standar ISO, Cetakan Keempat. Jakarta: Pradnya Paramita, 1989. 5. Deutschman, Aaron D., Michels, Walter J., and Wilson, Charles E. Machine Design Theory and Practice. Macmillan Publishing Co., Inc., 1975. 6. Sugondo, S. Elemen Mesin. Surabaya: Universitas Kristen Petra, 2011. 7. Diktat Elemen Mesin II Teknik Mesin. Yefrichan Files Wordpress. 7 April 2014. Page 8 of 8