DAFTAR ISI RIWAYAT HIDUP... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... iii DAFTAR LAMPIRAN... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan Penelitian... 2 1.4 Manfaat Penelitian... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... Error! Bookmark not defined. 2.1 Ayam Petelur... Error! Bookmark not defined. 2.2 Egg Drop Syndrome... Error! Bookmark not defined. 2.3 Newcastle Disease... Error! Bookmark not defined. 2.4 Infectious Bronchitis... Error! Bookmark not defined. 2.5 Vaksin ND-IB-EDS... Error! Bookmark not defined. 2.6 Sistem Kekebalan Ayam... Error! Bookmark not defined. 2.7 Kerangka Konsep... Error! Bookmark not defined. 2.8 Hipotesis... Error! Bookmark not defined. BAB III MATERI DAN METODE... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.2 Bahan Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.3 Peralatan penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.4 Rancangan Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.5 Variabel penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.6 Cara Pengumpulan Data... Error! Bookmark not defined. 3.7 Prosedur Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Perlakuan... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Vaksinasi... Error! Bookmark not defined. 3.7.3 Pengambilan darah... Error! Bookmark not defined. 3.7.4 Pemisahan serum... Error! Bookmark not defined. 3.7.5 Uji serologi... Error! Bookmark not defined. 3.8 Analisis Data... Error! Bookmark not defined. 3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... Error! Bookmark not defined. 4.1 Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan... Error! Bookmark not defined. i
4.3 Pengujian Hipotesis... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN... Error! Bookmark not defined. ii
DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Bentuk Telur Abnormal Akibat Infeksi Virus EDS... 6 2.2 Vaksin Sanavac... 9 2.3 Kerangka Konsep... 11 4.1 Rerata Titer Antibodi EDS... 18 iii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Hasil Pemeriksaan Titer Antibodi EDS... 27 2. Rerata Titer Antibodi EDS... 28 3. Analisis Sidik Ragam... 28 4. Uji Duncan... 29 5. Analisis Regresi... 30 6. Dokumentasi Penelitian... 31 iv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan ayam petelur sangat rentan terhadap berbagai penyakit virus unggas. Beberapa penyakit virus yang menyerang ayam petelur adalah Newcastle Disease (ND), Avian Influenza (AI), Infectious Bronchitis (IB) dan Egg Drop Syndrome (EDS). Egg Drop Syndrome adalah salah satu penyakit virus unggas yang menimbulkan kerugian ekonomi pada peternakan ayam petelur komersil yang ditandai dengan penurunan produksi dan kualitas telur (Kencana, 2012). Salah satu tindakan yang diharapkan mampu melindungi ayam dari penyakit virus EDS adalah melalui vaksinasi. Vaksinasi bertujuan untuk memperoleh tingkat kekebalan yang tinggi terhadap penyakit serta dapat mencegah beberapa penyakit tertentu (Ardana, 2009). Untuk mencapai hasil yang maksimal diperlukan adanya program vaksinasi yang teratur pada peternakan ayam petelur. Vaksin adalah mikroorganisme agen penyakit yang telah dilemahkan virulensinya (vaksin aktif) atau dimatikan (vaksin inaktif) dan apabila diberikan pada hewan tidak menimbulkan penyakit melainkan dapat merangsang pembentukan zat kebal yang sesuai dengan jenis vaksinnya (Siregar, 2009). Tindakan yang efektif dalam melindungi ayam terhadap agen penyakit EDS adalah melakukan vaksinasi dengan menggunakan vaksin inaktif pada umur 16 minggu (Ardana, 2009). Vaksin dapat diklasifikasikan menjadi vaksin tunggal dan kombinasi berdasarkan jumlah jenis antigennya. Mulanya vaksin hanya dikembangkan dalam bentuk tunggal dan dengan adanya perkembangan kasus penyakit viral yang terjadi secara bersamaan pada peternakan serta untuk efisiensi pemberian vaksin maka digunakan vaksin kombinasi. Penggunaan vaksin kombinasi sangat menguntungkan baik dari segi efisiensi waktu dan ekonomi. Selain menguntungkan penggunaan vaksin kombinasi kadangkala dapat juga menimbulkan efek merugikan yaitu titer antibodi yang terbentuk rendah (tidak protektif) dan kombinasi lebih dari satu jenis antigen dalam vaksin dapat mempengaruhi efektivitas vaksin dalam merangsang pembentukan titer antibodi 1
2 yang protektif (Cardoso et al., 2005). Titer antibodi yang rendah dapat disebabkan oleh pengaruh antigen yang digunakan yang bersifat antagonis atau menekan respons imun dari antigen yang lain. Vaksin yang digunakan harus mengandung konsentrasi antigen yang cukup untuk menstimulasi terjadinya kekebalan pada ayam dan menggunakan adjuvant yang berkualitas tinggi untuk mengurangi stres pada ayam serta mempunyai tingkat keamanan, potensi, dan efektivitas yang tinggi (Machdum, 2009). Keunggulan vaksin kombinasi dari segi cara pemberiannya yaitu dapat dilakukan sekaligus sehingga dapat menurunkan tingkat stres pada ayam akibat pemberian vaksin berulang (Kencana et al., 2015). Vaksin EDS awalnya tersedia dalam bentuk sediaan tunggal, belakangan dibuat produk vaksin EDS dalam bentuk kombinasi dengan antigen penyakit ND dan IB. Sediaan vaksin tersebut adalah vaksin inaktif dan mengandung oil adjuvant sehingga proses pelepasan antigen menjadi lebih lambat (Kencana et al., 2015). Vaksin kombinasi Newcastle Disease, Infectious Bronchitis dan Egg Drop Syndrome (vaksin ND-IB-EDS) diharapkan mampu mencegah terjadinya penyakit ND, IB maupun EDS secara bersamaan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu: 1. Berapakah titer antibodi EDS 2, 3 dan 4 minggu pascavaksinasi pada ayam petelur dengan vaksin kombinasi ND-IB-EDS? 2. Apakah waktu pengambilan serum 2, 3 dan 4 minggu pascavaksinasi berpengaruh terhadap titer antibodi EDS dengan vaksin kombinasi ND-IB- EDS? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui titer antibodi EDS 2, 3 dan 4 minggu pascavaksinasi pada ayam petelur dengan vaksin kombinasi ND-IB-EDS. 2. Untuk mengetahui pengaruh waktu pengambilan serum 2, 3 dan 4 minggu pascavaksinasi terhadap titer antibodi EDS dengan vaksin kombinasi ND- IB-EDS.
3 1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Memberikan pengetahuan tingkat titer antibodi EDS pascavaksinasi dengan vaksin kombinasi ND-IB-EDS. 2. Manfaat Praktis Dapat dijadikan acuan dalam melakukan vaksinasi EDS dengan menggunakan vaksin ND-IB-EDS berdasarkan atas gambaran respons imun terhadap penyakit virus Egg Drop Syndrome pascavaksinasi menggunakan vaksin kombinasi inaktif.
4