PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL ALBERTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pembelajaran Melalui Strategi REACT Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

Beny Yosefa dan Wiwin Hesvi Universitas Pasundan Bandung

PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.2, September 2012

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal. 7-12, September 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMK MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 4, Maret 2017

PENCAPAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN GENERATIF

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DITINJAU DARI KEMAMPUANKOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

UJME 6 (1) (2017)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN RELASIONAL DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) TESIS

PENERAPAN MODEL TREFFINGER PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH WANKAT-OREOVOCZ DAN PEMBELAJARAN TEKNIK PROBING TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA SMP

Meningkatkan Disposisi Matematis Siswa dengan Menggunakan Pembelajaran Berbasis Penemuan Terbimbing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

Penerapan Scaffolding Untuk Pencapaian Kemandirian Belajar Siswa

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBANTUAN SOFTWARE FOCUSKY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS

Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol. 2 No.2 November 2016

PENGARUH PEMBELAJARAN STRATEGI REACT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MAHASISWA PGSD TENTANG KONEKSI MATEMATIS

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK MELALUI METODE INKUIRI MODEL ALBERTA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

IMPLEMENTASI STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP 1 KARAWANG TIMUR

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

Didaktik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, ISSN : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang Volume I Nomor 1, Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurningsih, 2013

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

1 Antologi UPI Volume No. Edisi Juni 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS

Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metakognitif Berbasis Soft Skill

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF CONCEPT

Nadia Cahyadi*, Zulfitri Aima**, Ainil Mardiyah**

Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah

PENDEKATAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Rusdian Rifa i 1

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA SMK DI KOTA CIMAHI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

Jurnal Siliwangi Vol. 2. No.2. Nov ISSN Seri Pendidikan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DENGAN METODE EKSPLORASI

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

PERBANDINGAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN TTW

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Peserta Didik melalui Metode Inkuiri Model Alberta

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

Keywords: the tipe of model Cooperative Student Teams Achievement Division (STAD), Learning Outcomes

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

PENGARUH PENERAPAN CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 09 SALATIGA

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG-GANTING KABUPATEN TANAH DATAR.

Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa MTS

Reskiwati Salam Universitas Negeri Makassar Abstract

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write, Kemampuan Awal, Kemampuan Pemahaman Konsep.

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol. 2, No. 1, Mei 2015

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA JURNAL

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS

ABSTRACT. mathematical

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN PENEMUAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP

Pengaruh Penggunaan Model Problem Based Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Mahasiswa pada Mata Kuliah Kalkulus III

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 4, Maret 2017

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL TREFFINGER TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 5 SIJUNJUNG JURNAL

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL ALBERTA Universitas Muhammadiyah Makassar rizal.usman@unismuh.ac.id Abstract This research is motivated by the results of previous research which shows that students' mathematical communication ability is still not as expected. The focus of this research is to determine the improvement of students' mathematical communication ability as a result of the investigation of the Alberta model learning. This research is an experimental research with the population of all students of one of the State Junior High School in Bandung. The sample of the research is the grade VII students of the school. Samples were 73 students, 36 students of exprimental class and 37 students of control class. Based on the results of data analysis, it can be concluded that: (1) The achievement of mathematical communication ability of students who gain learning inquiry model Alberta better than students who learn conventional, (2) Improve the ability of mathematical communication, the thinking of students who gain learning inquiry model Alberta better than students Gain conventional learning, and (3) there is a difference in improving the ability of mathematical communication thinking based on the category of early mathematical ability. Keywords: Mathematical Communication Ability, Alberta Model Inquiry 1. PENDAHULUAN Matematika merupakan sebuah cara untuk berpikir, sebuah alat komunikasi, sebuah alat untuk mempelajari bidang ilmu lain, dan sebuah usaha intelektual (Konming dalam Yunarti, 2009). Dengan kata lain, matematika bisa dikatakan sebagai alat untuk mencapai tujuan, untuk dapat melatih siswa memiliki kemampuan berpikir. Tujuan diberikannya mata pelajaran sekolah yang telah paparkan sebelumnya, diharapkan bahwa setelah pembelajaran dilaksanakan siswa memiliki kemampuan matematis. Tapi dalam kenyataannya, setelah pembelajaran dilaksanakan ternyata sebagian siswa tidak memiliki kemampuan matematis yang diharapkan. Kemampuan komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting pada masa sekarang, karena dampak yang diperoleh membuat manusia menjadi lebih terbuka, fleksibel dan dalam beradaptasi manusia mudah menghadapi berbagai situasi dan masalah kehidupannya. Perkembangan teknologi dan informasi yang lebih maju menuntut masyarakat harus lebih cerdas, kreatif, komunikatif dan mampu menyaring informasi yang diperolehnya. Hadi (2012) menyatakan salah satu alasan perlunya siswa belajar matematika adalah bahwa matematika merupakan alat komunikasi yang sangat kuat, teliti, dan tidak membingungkan. Schoen, et. al (dalam Nurningsih, 2013) mengemukakan bahwa komunikasi matematis 1

Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Smp Melalui Pembelajaran Inkuiri Model Alberta tidak hanya sekedar menyatakan ide melalui kemampuan komunikasi siswa masih rendah. tulisan tetapi lebih jauh lagi yaitu kemampuan siswa dalam hal berbicara, membaca, menjelaskan, menggambarkan, mendengar, menanyakan, dan bekerjasama. Melalui kemampuan komunikasi matematis siswa dapat mengekspresikan pemahaman secara lisan ataupun tertulis, namun hal tersebut belum sepenuhnya dapat terlaksana karena masih banyak siswa yang kemampuan matematisnya tergolong rendah. Hal ini diantaranya dijelaskan dalam penelitian Subagiyana (2009) yang menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan matematis siswa berada dalam kualifikasi kurang. 2 Hasil penelitian Setiawan (dalam Herlina, 2012) tentang kemampuan komunikasi matematis SMP juga menunjukkan bahwa perbedaan rerata antara kelompok kontrol dan eksperimen mencapai 20%. Rendahnya hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa belum mampu menggunakan komunikasi matematis dalam memecahkan masalah ataupun dalam menjalankan proses pemecahan masalah yang telah dilakukan. Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di salah satu SMP Negeri Bandung, dengan memberikan tes kemampuan komunikasi matematis kepada siswa kelas VIII. Selanjutnya soal ini diujicoba dan dilakukan wawancara terhadap 5 orang siswa kelas VIII. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan terhadap sekolah yang akan dijadikan objek penelitian, diperoleh bahwa masih banyak siswa yang tidak mampu menyelesaikan masalah yang diberikan, karena kurang memahami makna soal. Rata-rata per kelasnya hanya sekitar 12% saja yang dapat menyelesaikan soal tersebut. Untuk mewujudkan siswa menjadi aktif dan memiliki kemampuan komunikasi matematis yang baik, tentu dibutuhkan model pembelajaran yang dapat mengeksplorasi dan melibatkan siswa secara aktif dan kreatif. Salah satu model pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran Inkuiri Model Alberta. Belajar dengan pembelajaran inkuiri dapat melibatkan siswa dan memberikan pengalaman-pengalaman yang nyata. Siswa diharapkan dapat mengambil inisiatif sendiri, melatih dirinya mengaitkan materi-materi dalam matematika, memecahkan masalah, membuat keputusan dan memperoleh berbagai keterampilan atau kemampuan. Belajar dengan pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan kemampuan-kemampuan dalam diri siswa, yang dipaparkan oleh Nur (dalam Gani, 2007) yaitu kemampuan mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan secara baik, kemampuan guru dapat mengajukan suatu pertanyaan atau mendorong siswa untuk mengajukan suatu pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri. Kemampuan siswa belajar bagaimana menjadi ilmuwan, kemampuan untuk menyediakan pengalaman-pengalamn konkrit dan pembelajaran aktif bagi siswa, kemampuan agar

siswa pada tingkat Jurnal Derivat Volume 4 No. 2 Desember 2017 (ISSN: 2407-3792) Halaman 1 7 perkembangan berbeda 2. METODE PENELITIAN bekerja pada masalah serupa bahkan bekerjasama dalam menemukan pemecahan masalah, kemampuan untuk dapat mengintegrasikan atas banyak disiplin, kemampuan berkomunikasi dengan baik, dan kemampuan agar siswa bertanggung jawab atas pendidikan mereka sendiri. Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk: (1) mengembangkan keterampilan-keterampilan yang akan mereka butuhkan sepanjang kehidupan mereka; (2) belajar menghadapi masalah-masalah yang mungkin tidak memiliki solusi yang jelas; (3) berhubung dengan perubahan dan tantangan untuk pemahaman; dan (4) membimbing penyelidikan mereka untuk menemukan solusi pada saat sekarang dan di masa depan. (Alberta, 2004) Keterampilan yang diperoleh dalam pembelajaran ini penting dalam menyiapkan siswa untuk memecahkan masalah dan belajar seumur hidup. Dengan pembelajaran inkuiri model Alberta, usaha untuk meningkat kemampuan komunikasi matematis siswa yang dilakukan secara sistematik dengan memusatkan perhatian kepada proses belajar, dengan tujuan bahwa akan memberi peluang kepada semua siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dalam pembelajaran matematika. Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group design (Sugiyono, 2012). Kelas Eksperimen: O X O ---------------------- Kelas Kontrol: O O Penelitian ini terdiri dari variabel bebas, variabel terikat dan variabel kontrol. Variabel bebas adalah pembelajaran inkuiri model Alberta. Variabel terikat meliputi kemampuan komunikasi matematis siswa. Variabel kontrol adalah kategori awal matematis siswa sebelum diadakan penelitian. Kategori kemampuan awal matematis (KAM) diperoleh dari data tes KAM siswa. Data tersebut diranking dan dikelompokkan menjadi kategori KAM tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan rerata ( ) dan simpangan baku (s) seperti yang dikemukakan Arikunto (2013) sebagai berikut: 1) Jika KAM + s maka siswa dikelompokkan ke kategori tinggi. 2) Jika s < KAM < + s maka siswa dikelompokkan ke kategori sedang. 3) Jika KAM s maka siswa dikelompokkan ke dalam ke kategori rendah. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Berikut ini adalah sajian statistik deskriptif skor pretes, postes, dan N-gain. 3

Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Smp Melalui Pembelajaran Inkuiri Model Alberta Tabel 1. Statistik Deskriptif Kemampuan Hipotesis 2: Peningkatan kemampuan Komunikasi Matematis Siswa 4 Kategori Kemampuan Komunikasi Matematis KAM R n d S d g T g g K sl r n Data Inkuiri Model Alberta Konvensional Stati N- N- Pretes Postes Pretes Postes stik gain gain 2,30 7,90 2,54 5,23 0,41 0,20 14,38% 49,38% 15,87% 32,69% SD 0,73 0,88 0,07 1,05 1,42 0,10 5,30 11,25 6,00 9,58 0,55 0,35 14,38% 70,31% 37,50% 59,87% SD 1,51 1,58 0,12 0,94 1,68 0,18 6,50 12,83 8,20 11,20 0,69 0,38 40,63% 80,21% 51,25% 70,00% SD 1,99 2,32 0,18 0,84 2,39 0,32 4,67 10,58 5,08 8,27 0,54 0,30 29,17% 66,15% 31,76% 51,69% SD 2,16 2,21 0,15 2,24 2,85 0,19 Hipotesis 1: Pencapaian kemampuan dibandingkan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Tabel 2. Uji Perbedaan Rerata Skor Postes Kemampuan Komunikasi Matematis t-test for Equality of Means (variances assumed) Rerata Ket. T Df Sig (2-tailed) 10,58 H0 3,899 71 0,000 8,27 ditolak H0 : Terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas IMA dan konvensional. Hasil uji independent simple t-test di atas didapat nilai P-Value atau Sig.(2-tailed) yaitu 0,000<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak artinya terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kedua kelas. Kemudian dengan memperhatikan rerata kedua kelas, terbukti bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa peningkatan kemampuan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. dibandingkan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional ditinjau berdasarkan masing-masing kategori KAM *tinggi, sedang, dan rendah). Tabel 3. Uji Perbedaan Rataan Skor N-gain Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Berdasakan KAM KAM Kelas N-Gain Uji Sign. Ho Rendah Sedang Tinggi Keseluru han Eksp 0,41 Mann- Kont 0,20 Whitney 0,224 Diterima Eksp 0,55 Mann- Kont 0,35 Whitney 0,003 Ditolak Eksp 0,69 Mann- Kont 0,38 Whitney 0,410 Diterima Eksp 0,52 Kont 0,29 Uji t 0,000 Ditolak Untuk kategori KAM tinggi, dan rendah diperoleh nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 berarti Ho diterima, dengan kata lain tidak terdapat perbedaan secara signifikan. Sedangkan untuk kategori KAM sedang dan keseluruhan diperoleh nilai sginifikansi lebih kecil dari 0,05 berarti Ho ditolak, dengan kata lain terdapat perbedaan secara signifikan. Dengan memperhatikan rerata n-gain, peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol ditinjau dari sceara keseluruhan. B. Pembahasan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pencapaian dan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang

Jurnal Derivat Volume 4 No. 2 Desember 2017 (ISSN: 2407-3792) Halaman 1 7 memperoleh pembelajaran inkuiri model Alberta peningkatan kelas eksperimen berada pada lebih baik dibandingkan siswa yang pembelajaran pembelajaran konvensional. Berdasarkan analisis data skor pretes kemampuan penalaranmatematis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dari perolehan rerata skor pretes kelas eksperimen yaitu 4,67 dari skor ideal 32, sedangkan perolehan skor pretes kelas kontrol yaitu 5,08. Meskipun kelihatan berbeda, namun setelah dilakukan uji kesamaan rerata skor pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan antara skor pretes kemampuan komunikasi siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah pembelajaran, skor postes siswa kelas eksperimen mencapai 10,58 dan memperoleh peningkatan 0,52 yang tergolong sedang, begitu juga siswa kelas kontrol yang mencapai 8,27 dan memperoleh peningkatan 0,29 yang tergolong rendah. Dari perolehan rerata postes kelas yang memperoleh pembelajaran inkuiri model Alberta lebih tinggi dari kelas yang memperoleh pembelajaran konvensional. Namun jika dilihat dari selisih perolehan rerata postes dan N-gain, maka pencapaian dan peningkatan kemampuan penalaranmatematis siswa yang pembelajarannya memperoleh pembelajaran inkuiri model Alberta lebih baik dari siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Ditinjau dari klasifikasi gain ternomalisasi sebagaimana dikemukakan Hake (1999) kategori sedang, sedangkan untuk kelas kontrol berada pada kelas rendah. Ditinjau dari KAM pada kelas eksperimen, peningkatan (n-gain) berada pada kategori sedang. Ketiga kategori KAM pada kelas eksperiman berada pada kategori sedang dengan peningkatan secara keseluruhan yaitu 0,54. Pada kelas kontrol peningkatan (n-gain) berada pada kategori rendah secara keseluruhan dengan peningkatan 0,29. KAM sedang dan tinggi pada kelas kontrol berada pada kategori sedang, sedangkan untuk KAM rendah berada pada kategori rendah. Berikut hasil rangkuman disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Rerata N-gain Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Berdasarkan Kategori KAM KAM N-Gain Eksperimen Kontrol Rendah 0,41 0.20 Sedang 0,55 0,35 Tinggi 0,69 0,38 Keseluruhan 0,54 0,29 Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa faktor kriteria KAM siswa memberikan perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dan faktor pembelajaran baik pembelajaran inkuiri model Alberta maupun konvensional memberikan perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran inkuiri model Alberta dengan siswa yang memperoleh 5

Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Smp Melalui Pembelajaran Inkuiri Model Alberta pembelajaran konvensional ditinjau dari kelas inkuiri model Alberta dan kelas kemampuan awal matematis siswa. 6 Secara keseluruhan berikut disajikan rangkuman hasil uji hipotesis terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Hasil pengujian hipotesis tersebut dapat dilihat pada Tabel 5 berikut: Tabel 5.l. Rangkuman Hasil Uji Hipotesis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Hipotesis H 0 H a Pencapaian dan peningkatan Ditolak Diterima kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran inkuiri model Alberta lebih baik dibandingan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Terdapat perbedaan peningkatan Ditolak Diterima kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran inkuiri model Alberta dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional ditinjau dari kemampuan awal matematis siswa Berdasarkan hasil analisis data kemampuan komunikasi matematis, diperoleh temuan sebagai berikut: ditinjau berdasarkan kualitas peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dapat dilihat berdasarkan klasifikasi N- gain. Nilai rerata pada kelas inkuiri model Alberta sebesar 0,52 berada pada klasifikasi sedang, sedangkan nilai rerata N-gain pada kelas konvensional sebesar 0,29 berada pada klasifikasi rendah. terlihat dari rerata N-gain kemampuan komunikasi matematis kelas inkuiri model Alberta lebih baik daripada kelas konvensional. Temuan berikurnya adalah mengenai perbedaan rerata peningkatan kemampuan komunikasi matematis antar setiap kategor KAM konvensional. Berdasarkan uji perbedaan rerata N-gain kemampuan komunikasi matematis siswa kategori rendah dan sedang yang memperoleh pembelajaran inkuiri model Alberta dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional tidak jauh berbeda. Namun, untuk siswa kategori KAM tinggi peningkatan kemampuan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Hal ini berarti untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis, inkuiri model Alberta sesuai diterapkan pada siswa kategori KAM sedang. 4. KESIMPULAN Pencapaian dan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang belajar dengan daripada dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Rerata skor postes pada kelas inkuiri model Alberta dan konvensional yaitu 10,58 (66,15%) dan 8,27 (51,69%), dari rerata skor postes kemampuan komunikasi matematis siswa kelas inkuiri model Alberta lebih tinggi daripada kelas konvensional. Untuk n-gain kelas inkuiri model Alberta lebih tinggi daripada kelas konvensional yaitu masingmasing 0,54 yang berada dalam kategori sedang dan 0,30 berada dalam kategori rendah.

Jurnal Derivat Volume 4 No. 2 Desember 2017 (ISSN: 2407-3792) Halaman 1 7 Peningkatan kemampuan komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama. Tesis. SPS UPI: Tidak diterbitkan matematis siswa yang belajar dengan pembelajaran inkuiri model Albertadan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional ditinjau ditinjau berdasarkan kategori KAM hanya berlaku pada kategori KAM sedang, siswa kelas inkuiri model Alberta memperoleh n-gain sebesar 0,55 dan kelas konvensional 0,35. 5. REFERENSI Alberta L. (2002). Mathematics Preparation 10 Programs of Studies. Edmonton, AB: Alberta Learning.Online. Tersedia: http://www.learning.gov.ab.ac/k_12/curriculu m/bysubject/math/mathprep10.pdf. 12 Agustus 2013. Alberta L. (2004) focus On Inquiry: A Teacher s Guided to Implementing Inquiry-based Learning.Online. Tersedia: http://www.education.alberta.ca/media/31336 1/focusoninquiry.pdf. 12 Agustus 2013 Gani, R. A. (2007). Pengaruh Pembelajaran Metode Inkuiri Model Alberta Terhadap Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMA. Disertasi SPS UPI: Tidak diterbitkan. Hadi, S. (2012). Analisis Kemampuan Komunikasi Matematika melalui Model Think Talk Write (TTW) Peserta Didik SMPN 1 Manyar Gresik. Elektronik Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang. Online. http://ejournal.umm.ac.id/index.php/penmath/ article/viewfile/611/633ummscientificjournal. pdf. 19 Desember 2013. Herlina, S. (2012). Efektivitas Strategi REACT dalam Upaya Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Nurningsih, H. (2013). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Strategi Teams- Asissted Individualization. Tesis. SPs UPI: Tidak diterbitkan. Subagiyana. (2009). Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematik Siswa SMP Menggunakan Model Pembelajaran Koopertaif Tipe Teams- Assisted Individualization (TAI) dengan Pendekatan Kontekstual. Tesis. SPS UPI: Tidak diterbitkan. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Yunarti, T. (2009). Fungsi dan Pentingnya Pertanyaan dalam Pembelajaran. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. 5 Desember 2009. Online. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/7023/1/output.pdf. 17 Oktober 2013. 7