BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, karena hanya melakukan pemeriksaan parasit cacing pada ternak sapi dan melakukan observasi lingkungan kandang ternak. B. Tempat dan Waktu Pemeriksaan Penelitian dilakukan di Desa Kodokan Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora sedangkan pemeriksaan laboratorium dilakukan di Laboratorium Parasitologi D III Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan Dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang Jln. Wonodri Sendang Raya No 2A. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Febuari Maret 2011. C. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah semua ternak sapi yang dipelihara oleh masyarakat di lingkungan Desa Kodokan Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora. Di Desa Kodokan Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora terdapat 50 kandang sapi yang rata-rata setiap kandang diisi dengan 1-2 ekor sapi sehingga didapatkan kurang lebih 100 ekor sapi, dengan jumlah sampel yang
cukup banyak sehingga sulit dilakukan pengambilan sampel per ekor sapi dengan demikian unit sampling pada penelitian ini adalah kandang ternak sapi. 31 Sampel penelitian ditentukan secara total populasi, sedangkan sampel pemeriksaan laboratorium diambil kotoran sapi pada tiap kandang yang ditentukan pada 3 buah titik. D. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan merupakan data primer. Data perihal infeksi kecacingan pada ternak sapi dilakukan melalui uji laboratorium dengan metode flotasi NaCl jenuh, sedangkan data kondisi kandang dan lingkungan sapi diperoleh melalui observasi lapangan yang dilakukan di Desa Kodokan Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora. E. Prosedur Penelitian 1. Persiapan a. Perijinan Sebelum penelitian ini di laksanakan maka perlu dilakukan adanya perijinan kepada pihak terkait yaitu Desa dimana sampel pemeriksaan di ambil. Alur perijinan tersebut adalah sebagai berikut : 1) Permohonan ijin kepada RT yang diketahui oleh RW 2) Dari permohonan tersebut akan diajukan kepada Kepala Desa untuk proses perijinan.
32 b. Alat Dan Bahan Peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mikroskop, obyek glass, deck glass, aplikator/lidi, pipet tetes, larutan NaCl jenuh. Sedangkan sampel yang digunakan berupa feses sapi. 2. Pelaksanaan a. Observasi Lingkungan Pada penelitian ini peneliti melakukan observasi lingkungan dengan cara pengamatan langsung kondisi kandang dan lingkungan ternak sapi di Desa Kodokan, Kunduran, Blora. b. Pengambilan Sampel Pemeriksaan Laboratorium Pengambilan sampel dilakukan oleh peneliti. Sebelum pengambilan sampel peneliti terlebih dahulu melakukan persiapan yang meliputi: mempersiapkan botol/wadah yang bermulut lebar dan bebas minyak untuk tempat sampel dan diberi label. Sampel yang berupa feses sapi diambil kira-kira seujung ibu jari, kemudian dimasukkan kedalam botol. Sampel diambil pada pagi hari sebelum kotoran sapi dibersihkan oleh peternak dan pengambilan sampel dilakukan pada
tiap kandang yang ditentukan pada 3 buah titik. Pelabelan sampel dilakukan dengan cara menggunakan nama dari peternak dari masingmasing kandang yang diambil sampelnya. c. Penanganan Sampel Sampel diambil pada pagi hari dengan mendatangi kandang ternak sapi yang akan diperiksa. Setelah sampel terkumpul semua, genangi dengan formalin 5% untuk menjaga agar sampel yang berupa 33 kotoran sapi tidak rusak dan telur cacing tidak menetas. Selanjutnya sampel dibawa ke Laboratorium Parasitologi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang Jln. Wonodri Sendang Raya No 2A d. Pemeriksaan dengan Metode Flotasi NaCl Jenuh Pemeriksaan sampel dilakukan dengan metode flotasi NaCl jenuh, adapun prosedurnya sebagai berikut: 1) Mengaduk sampel feses menggunakan aplikator / lidi supaya homogen. 2) Mengambil sampel feses sapi kurang lebih 2-3 gram lalu memasukkannya kedalam tabung reaksi ukuran 16 x 150 mm. 3) Menambahkan larutan NaCl jenuh sampai 1/3 volume tabung, lalu mengaduknya pelan-pelan. Apabila didapatkan kotoran dari sisa makanan yang mengapung di permukaan larutan, sebaiknya mengambil kotoran tersebut dan membuangnya.
4) Setelah bersih menambahkan larutan NaCl jenuh kedalam tabung sampai volume 2/3 tabung dan mengaduknya kembali supaya homogen. 5) Meletakkan tabung reaksi tersebut pada rak tabung reaksi, kemudian menambahkan larutan NaCl jenuh sampai penuh (permukaan larutan mencembung di bibir larutan) lalu menutupnya dengan deck glass. 6) Kemudian mendiamkannya selama 45 menit. 7) Setelah cukup waktu, mengangkat deckglass secara perlahan lahan dari atas tabung reaksi yang berisi larutan sampel. 8) Melakukan pengamatan di bawah mikroskop. 34 F. Pengolahan dan Analisis Data Data yang dipergunakan dalam proses penelitian ini berupa data pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk melihat angka kejadian infeksi kecacingan dan data wawancara / observasi yang terdiri dari data wawancara pra survei dan data kuisioner (sanitasi kandang sapi) yang diperoleh dari masyarakat / peternak sapi. Data yang diperoleh akan di olah dan kemudian dipresentasikan dalam bentuk deskriptif, selanjutnya dilakukan perhitungan angka kejadian kecacingan. Perhitungan untuk mencari angka infeksi cacing adalah sebagai berikut: Keterangan:
F: Jumlah frekuensi dari setiap sampel yang diperiksa dengan hasil positif N: Jumlah dari seluruh sampel yang diperiksa. (Azwar, A, 1988) G. Definisi Operasional Kejadian kecacingan adalah terjadinya infeksi cacing yang menyerang hewan ternak sapi yang unit samplingnya berupa kandang ternak, pemeriksaan dilakukan dengan menemukan telur cacing ataupun cacing dewasa yang dinyatakan dengan hasil positif dan negatif, dengan skala data : nominal. Angka kejadian kecacingan adalah derajat yang menunjukkan terjadinya infeksi cacing yang menyerang ternak sapi dengan ditemukannya telur cacing atau cacing dewasa dalam pemeriksaan yang unit sampling berupa kandang ternak sapi di Desa Kodokan, Kunduran, Blora yang dinyatakan dalam persen (%), dengan skala data : ratio. 35 Ternak sapi adalah hewan herbivora yang termasuk spesies bos dalam kelas bovidae yang dipelihara oleh masyarakat di Desa Kodokan, Kunduran, Blora dengan tujuan untuk menggemukkan dan memperbanyak sapi.