HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi Pengamatan

dokumen-dokumen yang mirip
KEANEKARAGAMAN DAN AKTIVITAS CAPUNG (ORDO : ODONATA) DI KEBUN RAYA BOGOR SITI NURUL INDAH HIDAYAH

INVENTARISASI CAPUNG (INSECTA: ODONATA) DAN VARIASI HABITATNYA DI RESORT TEGAL BUNDER DAN TELUK TERIMA TAMAN NASIONAL BALI BARAT (TNBB)

CAPUNG DI KAWASAN RAWA DESA SUNGAI LUMBAH, KABUPATEN BARITO KUALA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Penelitian Biologi : Keanekaragaman Capung di Jogja Adventure Zone

TINJAUAN PUSTAKA. Capung

KATA PENGANTAR. 1. Bapak Dr. Anthony Agustien selaku Ketua Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Andalas.

KEANEKARAGAMAN CAPUNG (ODONATA) DI KAWASAN RAWA JOMBOR, KLATEN, JAWA TENGAH SKRIPSI

Lampiran 1 : Peta kawasan kars Pracimantoro (sumber : Pemerintah Kab. Wonogiri)

DOKUMENTASI PENELITIAN

Jenis-jenis Capung (Odonata) di Kawasan Taman Satwa Kandi Kota Sawahlunto, Sumatera Barat

Jenis dan fluktuasi capung pada Taman Kota Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten

KEANEKARAGAMAN JENIS DAN DISTRIBUSI CAPUNG (ODONATA) DIKAWASAN KARS GUNUNG SEWU KECAMATAN PRACIMANTORO, KABUPATEN WONOGIRI, JAWA TENGAH SKRIPSI

Inventarisasi Jenis Capung (Odonata) Pada Areal Persawahan Di Desa Pundenarum Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak

JENIS-JENIS CAPUNG (Odonata: Anisoptera) DI DESA SEI DUA INDAH KECAMATAN RAMBAH HILIRKABUPATEN ROKAN HULU. Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK

Inventarisasi Keanekaan Anggota Ordo Odonata di Cagar Alam Nusakambangan Timur dan Sekitarnya Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R & D),

SURVEI ODONATA DI KAWASAN BEKOL TAMAN NASIONAL BALURAN KABUPATEN SITUBONDO JAWA TIMUR

TINJAUAN PUSTAKA. ordoodonata, danmemiliki 2 sub ordoyakni sub ordoanisoptera (dragonflies)

KELIMPAHAN DAN DINAMIKA POPULASI ODONATA BERDASARKAN HUBUNGANNYA DENGAN FENOLOGI PADI. DI BEBERAPA PERSAWAHAN SEKITAR BANDUNG JAWA BARAT

Fokus Lahan Basah Eksploitasi Satwa Liar di Perairan Hulu Mahakam 3. Konservasi Lahan Basah Potensi Ekowisata Mangrove Pesisir Sawah Luhur 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Keragaman jenis capung dan capung jarum (Odonata) di beberapa sumber air di Magetan, Jawa Timur

DIVERSITAS CAPUNG (ODONATA) DI SITU PAMULANG KOTA TANGERANG SELATAN, BANTEN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Ciri Morfologi Parasitoid B. lasus

HASIL DAN PEMBAHASAN Gejala Parasitisasi

Inventarisasi Capung (Odonata) di Sekitar Sungai dan Rawa Moramo, Desa Sumber Sari Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara

KEANEKARAGAMAN JENIS CAPUNG (ODONATA) DI SITU GINTUNG CIPUTAT, TANGERANG

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Walet Sarang Lumut, Burung Walet Sapi, Burung Walet Gunung dan Burung

SKRIPSI. Oleh DAYU DITA SETIAWAN NIM

METODOLOGI. Jawa Barat Kab. Kuningan Desa Ancaran. Gambar 2. Lokasi Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Burung tekukur merupakan burung yang banyak ditemukan di kawasan yang

Oleh Nuri Gustia, Jasmi, dan Putri Pratiwi

II.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Keanekaragaman Jenis imago capung di Telaga Madirda (TM) lebih


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI KEANEKARAGAMAN CAPUNG (ODONATA) SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI BRANTAS BATU-MALANG DAN SUMBER BELAJAR BIOLOGI

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

KEANEKARAGAMAN DAN KONSERVASI STATUS CAPUNG DI KAMPUS HIJAU UNVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN-INDONESIA ABSTRAK

STUDI KEANEKARAGAMAN CAPUNG (ODONATA) SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI BRANTAS BATU-MALANG DAN SUMBER BELAJAR BIOLOGI SKRIPSI

DASAR-DASAR FENG SHUI

CAPUNG DI KAWASAN RAWA DESA SUNGAI LUMBAH, KABUPATEN BARITO KUALA

Survey Pasien Healing Garden (Taman Penyembuhan)

3. METODOLOGI PENELITIAN. Rajawali Kecamatan Bandar Surabaya Kabupaten Lampung Tengah.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) kelapa sawit di Indonesia adalah kumbang tanduk O. rhinoceros.

untuk meneliti tingkat predasi cecopet terhadap larva dan imago Semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

Burung Kakaktua. Kakatua

Metamorfosis Kecoa. 1. Stadium Telur. 2. Stadium Nimfa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kristensen et al. (2007) superfamili Papilionoidea terdiri dari lima

PEMANFAATAN CAPUNG (ODONATA) SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN AIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) BRANTAS HULU KOTA BATU SKRIPSI

Struktur Komunitas Capung di Kawasan Wisata Curug Lawe Benowo Ungaran Barat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam suatu komunitas atau ekosistem tertentu (Indriyanto, 2006). Relung ekologi

Identifikasi serangga di kawasan industri pertambangan kapur Palimanan, Cirebon, Jawa Barat

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

HASIL DAN PEMBAHASAN. Identifikasi Nyamuk

Naskah Broadcasting. Racing

KEANEKARAGAMAN NIMFA ODONATA (Dragonflies) DI BEBERAPA PERSAWAHAN SEKITAR BANDUNG JAWA BARAT

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini

BAB IV ANALISIS KARYA. pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu mengimbangi kebutuhan pangan penduduk yang jumlahnya terus. dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan.

2014, No Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

Laporan Kegiatan Pengendali Ekosistem Hutan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1 Diagram alir kegiatan penelitian.

I. PENDAHULUAN. Seluruh jenis rangkong (Bucerotidae) di Indonesia merupakan satwa yang

TUGAS TERSTRUKTUR I ANALISIS LANDSKAP TERPADU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Menurut Napier dan Napier (1985) monyet ekor panjang dapat. Superfamili : Cercopithecoidea

Peter Swanborn, The Netherlands, Lima Portret Five Portraits

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA STUDI KASUS

KEPADATAN NIMFA CAPUNG (ODONATA) PADA PERTANAMAN PADI SAWAH DI KANAGARIAN AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT

DUNIA YANG BERANEKA WARNA

KEANEKARAGAMAN NIMFA ODONATA (Dragonflies) DI BEBERAPA PERSAWAHAN SEKITAR BANDUNG JAWA BARAT

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), hama walang sangit dapat di klasifikasikan sebagai

Status Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Sebagai Hama

II. TINJAUAN PUSTAKA Ekologi Telur

MATERI DAN METODE. Alat yang digunakan adalah jaring serangga ( insect net), jaring serangga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

LAMPIRAN. Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. sumber: ( Keterangan: Lokasi 1: Sungai di Hutan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN

1 Kalimantan Barat. Manis Mata 1. Tiem pattoli Drifing di Desa Manis Mata Kec, Nanga Tayap Sungai Kelik

Ekologi Padang Alang-alang

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN, NOMOR : SK.140/BPSDMP-2017 TENTANG

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna

Pokok Bahasan Analisis Program, Tapak dan Lingkungan. Subject Matter Expert Ir. Irina Mildawani, MT. Agus Suparman, ST., MT.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Membilang banyaknya benda dari 1 sampai dengan 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa

Transkripsi:

HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi Pengamatan Keempat tempat penelitian terletak di Kebun Raya Bogor. Posisi masingmasing lokasi tertera pada Gambar 1. a. Taman Lebak Sudjana Kassan Taman ini berada di pinggir jalan tepatnya berseberangan dengan Lapangan Sempur (Gambar 1a). Terdapat kolam yang berbentuk memanjang dan ditumbuhi tanaman air seperti teratai. Air kolam di taman ini mengalir dengan tenang. Terdapat pohon di pinggir kolam menaungi tanaman air yang berada di bawahnya. Sungai Ciliwung berada di dekat taman ini, sehingga bisa menjadi tempat berkembang biak bagi capung. b. Kolam Kafe Dedaunan Di area ini terdapat lima kolam yang terdiri dari empat kolam berukuran sedang dan satu kolam berukuran besar yang ditumbuhi tanaman air (Gambar 1b). Tanaman air yang tumbuh di kolam ini adalah teratai dan bangsa rumput-rumputan. Di pinggir kolam ini juga ditumbuhi pohon yang menaungi tanaman air. Kolam dikelilingi dengan rumput yang bisa menjadi tempat hinggap bagi capung. Terdapat sungai kecil di sekitar kolam ini. c. Koleksi Tanaman Air Di area ini terdapat dua kolam yang berbentuk memanjang dan satu kolam berbentuk lingkaran (Gambar 1c). Kolam-kolam ini ditumbuhi dengan tanaman air seperti teratai dan jenis rumput-rumputan. Selain itu, pohon dan rerumputan juga tumbuh di pinggir kolam. Di pinggir Koleksi Tanaman Air ini terdapat sungai Ciliwung yang bisa menjadi tempat berkembang biak bagi capung.

D A C Keterangan: A : Taman Lebak Sudjana Kassan B : Kafe Dedaunan C : Koleksi Tanaman Air D : Istana Bogor B Gambar 1. Lokasi pengamatan capung dalam area Kebun Raya Bogor Februari-Mei 2008

11 d. Istana Bogor Di area ini terdapat kolam yang berukuran besar dengan ditumbuhi satu pohon besar yang menjadi habitat burung dan binatang melata (Gambar 1d). Populasi tanaman air seperti teratai dan rumput-rumputan sedikit. Hasil Identifikasi Hasil pengamatan dan identifikasi spesies capung di Kebun Raya Bogor tertera pada Tabel 3. Tabel 3 Sebaran keberadaan capung di empat lokasi dalam areal Kebun Raya Bogor Februari-Mei 2008 Nama Spesies Lokasi pengamatan TLSK a KD b KTA c IB d Subordo Anisoptera Famili Libellulidae Orthetrum sabina Pantala flavescens Brachythemis contaminata Neurothemis sp. Crocothemis servilia Hydrobasileus croceus - - Zyxomma obtusum - - - Famili Gomphidae Ictinogomphus decoratus - Subordo Zygoptera Famili Coenagrionidae Pseudagrion microcephalum - Pseudagrion rubriceps - - Keterangan : : spesies capung yang ditemukan di tempat tersebut a : Taman Lebak Sudjana Kassan b : Kafe Dedaunan c : Koleksi Tanaman Air d : Istana Bogor

12 Di Taman Lebak Sudjana Kassan terdapat delapan spesies capung yang ditemukan. Kedelapan spesies capung tersebut terdapat tujuh spesies dari subordo Anisoptera yaitu Orthetrum sabina, Pantala flavescens, Brachythemis contaminata, Neurothemis sp., Crocothemis servilia, Zyxomma obtusum dan Hydrobasileus croceus, sedangkan satu spesies termasuk subordo Zygoptera yaitu Pseudagrion microcephalum. Di Kafe Dedaunan terdapat tujuh spesies capung yang ditemukan. Ketujuh spesies capung tersebut termasuk subordo Anisoptera antara lain Ictinogomphus decoratus, Hydrobasileus croceus, Orthetrum Sabina, Pantala flavescens, Brachythemis contaminata, Neurothemis sp., dan Crocothemis servilia. Terdapat sembilan spesies capung yang ditemukan di Koleksi Tanaman Air. Kesembilan spesies capung terdiri dari tujuh spesies yang termasuk subordo Anisoptera yaitu Orthetrum sabina, Pantala flavescens, Hydrobasileus croceus, Neurothemis sp., Crocothemis servilia, Ictinogomphus decoratus dan Brachythemis contaminata, sedangkan dua spesies lain termasuk subordo Zygoptera yaitu Pseudagrion microcephalum dan Pseudagrion rubriceps. Di Istana Bogor terdapat tujuh spesies capung yang ditemukan. Ketujuh spesies capung tersebut terdapat lima spesies dari subordo Anisoptera antara lain Orthetrum sabina, Pantala flavescens, Neurothemis sp., Ictinogomphus decoratus dan Brachythemis contaminata, sedangkan dua spesies termasuk subordo Zygoptera yaitu Pseudagrion microcephalum dan Pseudagrion rubriceps. Berdasarkan hasil pengamatan, aktivitas capung berbeda di setiap tempat pengamatan. Di Taman Lebak Sudjana Kassan (Tabel 4), jumlah spesies capung muncul paling banyak terjadi pagi hari pukul 10.00 sampai 12.00, sedangkan jumlah capung yang muncul paling sedikit pada pukul 09.00 dan 13.00. Terdapat satu spesies capung yang hanya muncul ketika pukul 17.00 sampai 18.00 yaitu Zyxomma obtusum. Di Kafe Dedaunan, jumlah spesies capung yang muncul paling banyak pukul 09.00 sampai 12.00. Jumlah spesies capung yang muncul menurun pada pukul 15.00 sampai 18.00. Hal ini terlihat pada Tabel 5, menunjukkan bahwa hanya empat sampai lima spesies capung yang muncul. Faktor yang mempengaruhi kondisi ini diduga akibat berkurangnya sinar matahari.

13 Tabel 4 Sebaran keberadaan spesies capung berdasarkan waktu pengamatan di Taman Lebak Sudjana Kassan dalam area Kebun Raya Bogor Februari-Mei 2008 Spesies Subordo Anisoptera Famili Libellulidae Waktu Pengamatan 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 Orthetrum sabina Pantala flavescens Brachythemis contaminata Neurothemis sp. Crocothemis servilia Hydrobasileus croceus - - - - - - Zyxomma obtusum - - - - - - - - Subordo Zygoptera Famili Coenagrionidae Pseudagrion microcephalum - Keterangan: : spesies capung yang muncul pada waktu tersebut 13

14 Tabel 5 Sebaran keberadaan spesies capung berdasarkan waktu pengamatan di taman Kafe Dedaunan dalam area Kebun Raya Bogor Februari-Mei 2008 Spesies Waktu Pengamatan 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 Subordo Anisoptera Famili Libellulidae Orthetrum sabina Pantala flavescens Brachythemis contaminata Neurothemis sp. - - - Crocothemis servilia Famili Gomphidae Ictinogomphus decoratus - - Keterangan: : spesies capung yang muncul pada waktu tersebut 14

15 Tabel 6 Sebaran keberadaan spesies capung berdasarkan waktu pengamatan di Koleksi Tanaman Air dalam area Kebun Raya Bogor Februari-Mei 2008 Spesies Waktu Pengamatan 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 Subordo Anisoptera Famili Libellulidae Orthetrum sabina Pantala flavescens - - - - - Brachythemis contaminata Neurothemis sp. - - - Crocothemis servilia - - Hydrobasileus croceus - - - - - - - Famili Gomphidae Ictinogomphus decoratus - - Subordo Zygoptera Famili Coenagrionidae Pseudagrion rubriceps - - - - - - - - Pseudagrion microcephalum - - - - - Keterangan: : spesies capung yang muncul pada waktu tersebut 15

16 Tabel 7 Sebaran keberadaan spesies capung berdasarkan waktu pengamatan di kolam belakang Istana Bogor dalam area Kebun Raya Bogor Februari-Mei 2008 Spesies Waktu pengamatan 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00 Subordo Anisoptera Famili Libellulidae Orthetrum sabina - - Pantala flavescens Brachythemis contaminata Neurothemis sp. - - - - - - Crocothemis servilia - - - - - - - - Famili Gomphidae Ictinogomphus decoratus - - Subordo Zygoptera Famili Coenagrionidae Pseudagrion rubriceps - - - - - Pseudagrion microcephalum - - - - - - - Keterangan: : spesies capung yang muncul pada waktu tersebut 16

17 Di Koleksi Tanaman Air (Tabel 6), aktivitas capung pada pagi hari pukul 09.00 sampai 10.00 tidak mencolok, hanya terdapat lima spesies capung yang muncul di tempat ini. Hal ini dipengaruhi oleh cuaca mendung yang terjadi sejak pagi hari sampai pukul 10.00 sehingga membuat aktivitas capung menurun. Sedangkan jumlah spesies capung tertinggi muncul pukul 14.00. Pada waktu tersebut sinar matahari sangat menyengat sehingga mendorong capung untuk melakukan aktivitas terbang. Di Istana Bogor (Tabel 7), aktivitas capung tertinggi terjadi pada pukul 12.00 sampai 13.00. Namun aktivitas capung menurun ketika pukul 15.00 sampai 18.00. Hal ini ditunjukkan oleh kemunculan dua sampai tiga spesies capung saja yang teramati di tempat ini. Di lokasi ini aktivitas capung tidak terlalu mencolok. Hal itu bisa disebabkan oleh karakteristik kolam yang jauh dari aliran sungai yang menjadi tempat berkembang biak bagi capung. Aswari (1997) menyatakan bahwa selama dua tahun terakhir (1994-1996) spesies Anisoptera yang berada di tiga kolam dan tiga aliran air sungai terdapat tiga famili, 17 genus, dan 19 spesies yang diketahui. Orthetrum sabina, Pantala flavescens, Rhodothemis rufa, dan Crocothemis servilia bisa ditemukan di semua area. Beberapa spesies ditemukan di habitat tertentu yaitu Brachythemis contaminata dan Ictinogomphus decoratus yang berada di kolam 1, 2, dan 3. Brachydiplax chalybea dan Hydrobasileus croceus berada di kolam 2 dan 3. Neurothemis terminata dan Thylomis tillarga berada di tempat tersembunyi. Keberdaan capung bisa dikaitkan dengan vegetasi yang menjadi habitat nimfa. Menurut Susanti (1998) terdapat enam belas capung di Kebun Raya Bogor. Hal ini berbeda dengan hasil pengamatan di atas yaitu terdapat sepuluh spesies capung di tempat ini. Hal itu menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah spesies capung di Kebun Raya Bogor karena dipengaruhi oleh perubahan iklim global dan lingkungan air sebagai tempat hidup Odonata yang terdegradasi.

18 Identifikasi dan Aktivitas Terbang Orthetrum sabina (Drury.) Dalam klasifikasi, capung ini termasuk subordo Anisoptera dan famili Libellulidae. Capung ini memiliki ciri berupa mata berwarna hijau dengan burik hitam, sayap transparan (Subramanian 2005) dengan warna coklat kemerahan atau kekuningan yang terdapat di sayap belakang (Gambar 2a). Terdapat garis hitam dan kuning pada bagian pinggir sintoraks, tergit abdomen berwarna kuning sepanjang lateral dan anterior (Watson et al., 1991). Selain itu capung ini mudah dikenali ruas abdomen satu sampai tiga yang membengkak dengan adanya paduan warna kuning pucat agak kehijauan (Orr 2005). Capung ini mudah ditemukan di area Kebun Raya Bogor. O. sabina ditemukan di kolam Kafe Dedaunan, Istana Bogor, Koleksi Tanaman Air, dan Taman Lebak Sudjana Kassan. Hal ini bisa dipengaruhi oleh kondisi kolam yang jernih atau tercemar. Menurut Orr (2005), capung ini ditemukan di habitat terbuka dan lingkungan terdegradasi, saluran air, kolam serta rawa. Biasanya capung ini sering hinggap pada semak-semak di sekeliling kolam, danau, dan sungai serta melintas diam-diam di atas rerumputan (Susanti 1998). Orthetrum sabina aktif sepanjang hari sejak pukul 09.00 sampai pukul 17.00 dan mudah ditemukan di berbagai tempat. O. sabina banyak ditemukan di kolam Koleksi Tanaman Air. Pantala flavescens (Fabr.) Dalam klasifikasi, capung ini termasuk subordo Anisoptera dan famili Libellulidae. Capung ini memiliki ciri unik yaitu dengan adanya warna kuning pada sayap belakang dekat abdomen (Gambar 2b). Pantala flavescens aktif terbang selama pukul 09.00 sampai 18.00 dan jarang hinggap di permukaan tanaman air. Ketika sore hari, P. flavescens cenderung terbang di atas kolam secara berkelompok. Hal ini menunjukkan bahwa bahwa P. flavescens aktif sepanjang hari dan termasuk penerbang ulung karena aktivitas terbangnya tinggi (Susanti 1998).

19 a b c d e Keterangan : a. Orthetrum sabina, b. Pantala flavescens, c. Crocothemis servilia, d. Brachythemis contaminata, e. Neurothemis sp. Gambar 2 Capung famili Libellulidae di Kebun Raya Bogor Februari-Mei 2008

20 a b c d e f Keterangan : a. Orthetrum sabina, b. Pantala flavescens, c. Crocothemis servilia, d. Brachythemis contaminata, e. Neurothemis sp., f. Hydrobasileus croceus Gambar 3 Sayap capung famili Libellulidae di Kebun Raya Bogor Februari-Mei 2008

21 Pantala flavescens terdapat di kolam sekitar Kafe Dedaunan, Istana Bogor, Koleksi Tanaman Air, dan Taman Lebak Sudjana Kassan. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang terbuka dan dekat dengan sungai mengalir sehingga memungkinkan P. flavescens terbang secara aktif dan sangat mudah ditemukan. Menurut Orr (2005), P. flavescens berada hampir di semua tempat terbuka dan melakukan kopulasi pada aliran sungai. Crocothemis servilia (Drury) Dalam klasifikasi, capung ini termasuk subordo Anisoptera famili Libellulidae. Tubuhnya berwarna merah terang dengan sayap transparan. Menurut Subramanian (2005), capung ini memiliki mata berwarna merah, toraks dan abdomen berwarna merah (Gambar 2c). Crocothemis servilia mudah ditemukan di Taman Lebak Sudjana Kassan karena di area ini terdapat taman yang memiliki kolam dengan aliran air yang tenang dan dekat dengan sungai. Menurut Susanti (1998), C. servilia selalu hinggap pada dahan atau di tepi dedaunan dan menyukai air yang mengalir dan tenang sebagai tempat berkembang biaknya. Capung ini termasuk capung penerbang ulung dan sulit untuk ditangkap. C. servilia kadang-kadang terbang secara berkelompok dan hinggap di atas permukaan tanaman air. C. servilia memiliki perilaku unik yaitu melawan capung lain ketika diganggu sewaktu hinggap di atas tanaman air. Brachythemis contaminata (Fabr.) Dalam klasifikasi, capung ini termasuk subordo Anisoptera famili Libellulidae. Menurut Subramanian (2005), B. contaminata memiliki mata berwarna coklat muda pada bagian atas dan pada bagian bawah berwarna abu-abu kebiruan, warna toraks yaitu coklat muda atau coklat kemerahan dengan dua garis lateral berwarna coklat kemerahan (Gambar 2d). Capung ini memiliki sayap transparan dengan venasi sayap berwarna merah dan bagian dasar sayap terdapat warna kuning (Orr 2005). Brachythemis contaminata aktif sejak pukul 09.00 sampai 18.00 dan selalu hinggap di atas permukaan tanaman air secara berkelompok. Menurut Orr (2005)

22 B. contaminata aktif sepanjang hari sejak pagi sampai matahari terbit. B. contaminata terdapat di kolam sekitar Kafe Dedaunan, Istana Bogor, Koleksi Tanaman Air, dan Taman Lebak Sudjana Kassan. Capung ini bisa ditemukan di setiap kolam baik dalam kondisi bersih maupun tercemar. Menurut Subramanian (2005), B. contaminata bisa hidup di perairan yang tercemar. Umumnya spesies ini berada di kolam, parit, tangki, dan saluran kotoran. B. contaminata selalu hinggap di atas rumput-rumputan pada perairan. Neurothemis sp. (Brauer) Dalam klasifikasi, capung ini termasuk subordo Anisoptera famili Libellulidae. Spesies capung ini terdapat di semua tempat pengamatan. Capung ini memiliki sayap belakang dengan pinggiran berupa kurva. Warna tubuh dan sayap capung ini adalah merah hati (Gambar 2e). Seringkali ada variasi yaitu ditemukan Neurothemis sp. lain yang memiliki sayap berwarna coklat dan tubuh berwarna hitam. Neurothemis sp. berada di kolam sekitar Kafe Dedaunan, Istana Bogor, Koleksi Tanaman Air, dan Taman Lebak Sudjana Kassan. Spesies capung ini terbang hanya sesekali saja, bahkan sering hinggap di atas permukaan tanaman air. Neurothemis sp. aktif sepanjang hari sejak pukul 09.00 sampai 18.00. Capung ini banyak ditemukan di Taman Lebak Sudjana Kassan. Hal ini berkaitan dengan kondisi kolam yang terbuka dan dekat dengan sungai. Menurut Orr (2005) habitat Neurothemis sp. adalah di kolam dan perairan terbuka. Hydrobasileus croceus (Brauer) Dalam klasifikasi, capung ini termasuk subordo Anisoptera famili Libellulidae. Capung ini mudah dikenali dengan adanya tanda coklat pada sayap belakang (Gambar 3f). H. croceus hanya ditemukan satu individu di setiap tempat pengamatan. Ketika cuaca cerah, H. croceus sangat aktif. Namun ketika cuaca mendung dan berawan, capung ini cenderung menghilang. Menurut Susanti (1998), pada waktu matahari bersinar, H. croceus akan dijumpai melayang-layang di atas tanaman teratai atau bakung air dan akan menghilang tiba-tiba ketika hari mendung atau berawan.

23 Hydrobasileus croceus terdapat di kolam Kafe Dedaunan, Koleksi Tanaman Air, dan Taman Lebak Sudjana Kassan. Capung ini hanya aktif selama empat jam saja antara pukul 09.00 sampai 13.00. Zyxomma obtusum (Albarda) Dalam klasifikasi, capung ini termasuk subordo Anisoptera famili Libellulidae. Capung ini memiliki ciri unik berupa abdomen yang berwarna putih kapur dengan sayap transparan dan berwarna hitam pada ujung sayap. Menurut Orr (2005), tubuh dan sayap Z. obtusum berwarna putih (Gambar 4), biasanya terdapat di danau, kolam dan air tercemar, biasanya dan di tempat terbuka. Gambar 4 Tubuh Zyxomma obtusum (www.esabah.com) Zyxomma obtusum termasuk penerbang cepat. Z. obtusum muncul pukul 17.00 sampai 18.00 di Taman Lebak Sudjana Kassan dengan jumlah individu yang sedikit. Capung ini diduga hidup secara krespuskular. Menurut Orr (2005), capung ini muncul ketika matahari terbenam dan termasuk penerbang cepat. Ictinogomphus decoratus (Selys) Dalam klasifikasi, capung ini termasuk subordo Anisoptera famili Gomphidae. Capung ini memiliki abdomen ruas kedelapan relatif lebar berbentuk lingkaran dan terdapat embelan lurus (Gambar 5a). I. decoratus banyak ditemukan di kolam Istana Bogor namun tidak ditemukan di Taman Lebak Sudjana Kassan. Hal ini diduga bisa dipengaruhi oleh kondisi kolam Istana Bogor yang aliran airnya tenang. I. decoratus aktif sejak pukul 09.00 sampai 14.00. Aktivitas

24 terbang capung ini cukup tinggi, namun kadang-kadang hinggap di atas permukaan tanaman air dalam waktu relatif lama. a b Keterangan: a. ujung abdomen, b. sayap Gambar 5 Morfologi ujung abdomen dan venasi sayap Ictinogomphus decoratus Pseudagrion rubriceps (Selys) Capung ini termasuk subordo Zygoptera dan famili Coenagrionidae. P. rubriceps memiliki sayap transparan (Gambar 6a) (Subramanian 2005), mudah dikenali dengan kepala berwarna oranye terang. Capung ini memiliki mata di bagian atas berwarna hijau muda, di bagian ke arah bawah berwarna oranye terang, dan di bagian bawah berwarna biru muda. Warna toraks P. rubriceps hijau muda dengan pinggiran berwarna biru. Abdomen ruas pertama sampai kedua berwarna hijau muda dengan pinggiran berwarna biru. Capung ini terbang di perairan habitat terbuka dan terdegradasi serta berada di air payau (pinggiran mangrove) (Orr 2005). P. rubriceps terdapat di Koleksi Tanaman air dan Istana Bogor. P. rubriceps terbang hanya sesekali, aktivitas terbang lemah dan selalu hinggap di atas permukaan tanaman air. Pseudagrion microcephalum (Ramb.) Capung ini termasuk subordo Zygoptera dan famili Coenagrionidae. Capung ini memiliki ciri yang mudah dikenali dengan mata berwarna biru, toraks berwarna biru dengan garis hitam, sayap transparan (Gambar 6b) serta ujung abdomen berwarna biru. Pseudagrion microcephalum dapat ditemukan di sekitar kolam Taman Lebak Sudjana Kassan, Koleksi Tanaman Air, dan Istana Bogor. Ketiga tempat ini

25 memiliki karakteristik kolam yang sedikit tercemar. Menurut Orr (2005), P. microcephalum biasanya hidup di danau, melakukan kopulasi siang hari selama lebih satu jam dengan tandem. P. microcephalum sering hinggap di atas permukaan tanaman air yang berukuran kecil dan mempunyai aktivitas terbang lemah. a b Keterangan : a. Pseudagrion rubriceps, b. Pseudagrion microcephalum Gambar 6 Sayap capung famili Coenagrionidae yang berada di Kebun Raya Bogor Februari Mei 2008