BAB 3 METODE PENELITIAN. The Posttest Only Control Group Design, yaitu subyek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. sebenarnya (True Experiment Research). Menurut (Wiyono dan Burhanuddin,

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. sebenarnya (True Experiment Research). True Experiment Research merupakan

III. METODE PENELITIAN. lingkup dan waktu yang kita tentukan (Margono, 2010). Populasi dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dan waktu yang kita tentukan (Margono, 2010). Populasi dalam penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini termasuk ke dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 13 Bandarlampung, mulai 22 Oktober

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Feses sapi potong segar sebanyak 5 gram/sampel. 2. Sludge biogas sebanyak 5 gram/sampel.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksploratif, untuk mengetahui tingkat pencemaran

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 4 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun ajaran 2015/2016 pada bulan Oktober tahun 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional yang dimaksud yaitu untuk menghindari kesalahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Negeri 1 Gadingrejo tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 248 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah I Pringsewu pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen sungguhan (True

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. gagasan para ahli, maupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN

ANALISIS VARIAN -YQ-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian ini termasuk eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengujian Varian Satu Jalur. (One Way ANOVA)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Al-Huda Jati

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (eksperimen sungguhan) dengan desain pretest-posttes dengan kelompok

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, untuk mengetahui respon

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari hingga April 2013.

Gambar 3.1 Macam-macam Desain Metode Eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah terapan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental Rancangan Acak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

BAB III METODE PENELITIAN. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016, di SMA Negeri 16 Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan Chlorella sp. dan waktu kontak) dan empat kali ulangan untuk masingmasing

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lebih lanjut Surakhmad (1998, hlm. 131) menjelaskan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian the post test only control group design. Yogyakarta pada tanggal 21 Desember Januari 2016.

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 15 Bandar Lampung

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan Laboratorium Peternakan Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. model pembelajaran Problem Based Instruction terhadap kemampuan analisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian Pra Experimental. Ciri dari Pra Experimental yaitu tidak adanya kelompok kontrol (pembanding) dan sampel yang digunakan untuk eksperimen diambil secara non random dari populasi (Latipun, 2008). Berdasarkan sifat masalahnya, rancangan penelitian yang digunakan adalah desain penelitian The Posttest Only Control Group Design, yaitu subyek ditempatkan secara random sebagai variabel independen diberi post test tanpa pre test. Setelah tanaman Azolla microphylla berumur 6 minggu, 8 minggu dan 10 minggu, tanaman dipindahkan kedalam bak yang berisi limbah (Pb) dengan waktu pemaparan 15 hari kemudian mengukur kandungan akhir Pb pada tanaman dan limbah. Skema penelitiannya adalah sebagai berikut: Skema penelitiannya adalah sebagai berikut: O 2(P) + O 2(A) R S O 2(P) + O 2(A) O 2(P) + O 2(A) Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian Umur Tanaman Azolla microphylla Keterangan: R : Randomisasi S O 2(P) : Bak limbah Pb : Observasi Akhir kandungan Pb pada tanaman 25

26 Azolla microphylla O 2(A) : Observasi Akhir kandungan Pb pada air Untuk menempatkan satuan percobaan dalam penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan rancangan yang digunakan untuk percobaan dengan satuan dan bahan yang seragam, selain itu kondisi lingkungan, alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini homogen. Pengacakan perlakuan pada satuan-satuan percobaan dalam penelitian ini menggunakan sistem lotere secara manual. Bagan percobaan hasil pengacakan menurut RAL sebagai berikut: P 1 U 1 P 2 U 2 P 3 U 8 P 2 U 1 P 1 U 2 P 2 U 3 P 3 U 9 P 2 U 4 P 1 U 3 P 1 U 4 P 2 U 5 P 3 U 5 P 3 U 6 P 1 U 5 P 3 U 7 P 2 U 6 P 2 U 7 P 1 U 6 P 1 U 7 P 3 U 2 P 2 U 9 P 3 U 4 P 2 U 8 P 1 U 8 P 1 U 9 P 3 U 1 P 3 U 3 Keterangan : Gambar 3.2 Denah Rancangan Acak Lengkap (RAL) P 1 = Umur tanaman 6 minggu P 2 = Umur tanaman 8 minggu P 3 = Umur tanaman 10 minggu U = Ulangan

27 P1 U1 P2 U2 P3 U8 P2 U1 P1 U2 P2 U3 P3 U9 P2 U4 P2 U5 P3 U5 P3 U6 P1 U5 P3 U7 P2 U6 P2 U7 P1 U6 P1 U7 P3 U2 P2 U9 P3 U4 P2 U8 P1 U8 P1 U9 P1 U9 P3 U1 P3 U3 P1 U3 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Gambar 3.3 Denah Penelitian Lapang Penelitian ini dilakukan di Jl. Tirto Utomo Gg.01 Pembuatan konsentrasi Pb dilakukan di Laboratorium Biologi UMM dan Pengujian Pb dilakukan di Laboratorium Kimia FMIPA Universitas Brawijaya Malang. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 07 Maret-21 Maret 2017. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang memiliki karakteristik tertentu (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh tanaman Azolla microphylla yang ada di Pusat Pengembangan Bioteknologi UMM. 3.3.2 Sampel Sampel adalah bagian dari populasi. Sampel pada penelitian ini adalah 27 tanamanazolla microphylla. Sampel tersebut terdiri dari 3 umur tanaman dan penelitian ini akan dilakukan pengulangan sebanyak 9 kali pengulangan.

28 3.3.3 Sampel Size Perhitungan cara menentukan jumlah ulangan adalah : (t-1) (r-1) 15 dimana r = jumlah ulangan dan t= jumlah perlakuan. Perhitungan cara menentukan jumlah ulangan menurut Sudjana (2005) adalah: (t-1) (r-1) 15 (3-1) (r-1) 15 2 (r-1) 15 2r-2 15 Keterangan : r = Replikasi (jumlahulangan) t = Treatment (jumlah perlakuan) r 17 r 17/2 r 8,5 r 9 Jumlah sampel pada penelitian ini adalah: n= t x r n=3 x 9 n=27 3.3.4 Teknik Sampling Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan memilih sampel berdasarkan pertimbangan tertentu seperti sifat-sifat populasi ataupun ciri-ciri yang sudah diketahui sebelumnya. Langkah pertama adalah memilih tanaman Azolla microphylla yang memiliki kriteria tanaman berumur 6 minggu memiliki biomassa 1-1,9 gr, jumlah daun 1-5 helai, panjang akar 1-2 cm, umur 8 minggu memiliki biomassa 2-2,9 gr, jumlah daun 6-10 helai, panjang akar 3-4 cm, umur 10 minggu memiliki biomassa 3-3,9 gr, jumlah daun 11-15 helai, panjang akar 5-6 cm, segar dan tidak tercampur

29 dengan spesies lain yang ada di Pusat Pengembangan Bioteknologi UMM. Langkah kedua yaitu dari seluruhtanaman Azolla microphylla yang sudah dipilih berdasarkan kriteria tersebut, kemudian dipilih sebanyak 9 tanamanazolla microphyllayang terdiri dari masing-masing tanaman umur 6 minggu, 8 minggu dan 10 minggu untuk dijadikan sebagai sampel perlakuan. Populasi tanaman Azolla microphylla berumur 6 minggu, 8 minggu dan 10 minggu diambil dari Pusat Pengembangan Bioteknologi UMM 9 Tanaman Azolla microphylla 9 Tanaman Azolla microphylla 9 Tanaman Azolla microphylla Sampel penelitian 27 Tanaman Azolla microphylla Gambar 3.4 Desain Skema Teknik Purposive Sampling 3.4 Variabel Penelitian 3.4.1 Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang sengaja diubah atau dimanipulasi oleh peneliti dengan maksud mengetahui pengaruhnya pada objek yang diteliti. Variabel bebas pada penelitian adalah umur tanaman Azolla microphylla. 3.4.2 Variabel Terikat Variabel terikat adalah sejumlah faktor yang muncul dan diukur untuk mengetahui dampak adanya perubahan dari variabel lain terutama variabel bebasnya. Variabel terikat pada penelitian adalah kadar Logam (Pb).

30 3.4.3 Variabel Kontrol Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah berat jenis tanaman Azolla, ph, suhu, air. 3.4.4 Definisi Operasional Variabel Agar tidak terjadi kesalahan dalam setiap variabel maka perlu didefinisikan setiap variabel yang digunakan pada penelitian ini. Adapun operasional variabel tersebut adalah: 1) Umur tanamanazollamicrophylla merupakan usia tanaman mulai dari penanaman sampai tanaman itu digunakan. Menurut Nisma (2010), penyerapan logamoptimum terjadi pada tanaman berumur 8 minggu. Penentuan umur tanaman dari penelitian ini adalah 6 minggu, 8 minggu dan 10 minggu. 2) Logam Timbal (Pb) merupakan logam lunak kebiruan atau kelabu keperakan yang lazim terdapat dalam kandungan endapan sulfit yang tercampur mineralmineral lain terutama seng dan tembaga (Denny, 2005). Larutan logam timbal sebagai limbah artivisial polutan dibuat dengan konsentrasi 25,00 mg/l. 3) Azolla microphylla yang memiliki kriteria tanaman berumur 6 minggu memiliki biomassa 1-1,9 gr, jumlah daun 1-5 helai, panjang akar 1-2 cm, umur 8 minggu memiliki biomassa 2-2,9 gr, jumlah daun 6-10 helai, panjang akar 3-4 cm, umur 10 minggu memiliki biomassa 3-3,9 gr, jumlah daun 11-15 helai, panjang akar 5-6 cm, segar dan tidak tercampur dengan spesies lain.

31 3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1 Penyiapan Alat dan Bahan 1) Alat yang digunakan berupa; 1 hotplate, 1 grafit furnance, 1 desikator, 1 erlenmeyer, 1 labu ukur 15 ml, 1 Atomic Absorption Spectroscopy (AAS), 1 lumpang, 1 alu, 1 corong gelas, 4 botol vial dan 1 bak. 2) Bahan yang digunakan berupa; 27tanaman Azolla microphylla, limbah buatan Pb, aquades, HNO 3. 3.5.2 Langkah-langkah Kegiatan Penelitian 1) Persiapan Tanaman Azolla Jenis tanaman Azolla yang digunakan adalah Azolla microphyllayang ditanam di air. Tanaman Azolla inidiperoleh dari Pusat Pengembangan Bioteknologi UMMsebanyak 27 tanaman dengan kriteria tanamanberumur 6 minggu memiliki biomassa 1-1,9 gr, jumlah daun 1-5 helai, panjang akar 1-2 cm, umur 8 minggu memiliki biomassa 2-2,9 gr, jumlah daun 6-10 helai, panjang akar 3-4 cm, umur 10 minggu memiliki biomassa 3-3,9 gr, jumlah daun 11-15 helai, panjang akar 5-6 cm, segar dan tidak tercampur dengan spesies lain. 2) Pembuatan larutan logam (Pb) Larutan timbal (Pb) sebagai limbah artivisial polutan dibuat dengan Konsentrasi 25,00 mg/l dan5 L air dengan rumus sebagai berikut: 25 mg/l = Berat Pb = 25.5 = 125 mg

32 3) Pengambilan sampel tanaman dan air PengambilanAzolla microphylla untuk diuji kandungan logam (Pb) dilakukan setelah 15 hari tanaman dipaparkan didalam limbah Pb. 1. Semua bagian tanaman Azolla microphylla diambil lalu dimasukkan kedalam kantong platik yang telah diberi label. 2. Sampel air diambil dan dimasukkan kedalam botol flacon. Pengukuran (Pb) pada tanaman Azolla dilakukan dengan metode AAS. Tanaman dikeringkan untuk diabukan dan abu yang diperoleh kemudian disaring dan didestruksi dengan 10 ml HNO3 pekat. Hasil destruksi diuapkan dipemanas selama + 5 menit kemudian ditambahkan akuades sampai volumenya 50 ml. Selanjutnya kadar logam Pb diukur dengan Atomic Absorbtion Spectometery (AAS). 3.6 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah observasi eksperimen. Observasi eksperimen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data dengan menghitung kandungan logam Pb pada semua bagian tanamanazollamicrophylla yang berumur 6minggu, 8 minggu dan 10 minggu yangditanam didalam limbah Pb dengan waktu pemaparan 15 hari. 3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalahdengan menggunakan ANOVA satu jalur(one Way Anova)dengan terlebih dahulu harus memenuhi syarat uji asumsi Normalitas dan Homogenitas, kemudian dilanjutkan dengan uji analisa varians satu arah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

33 umur tanaman terhadap penyerapan logam Pb. Selanjutnya dilakukan Uji Duncan s untuk mengetahui perlakuan terbaik. 1) Uji Normalitas Untuk mengetahui varian populasinya normalatau tidak. Memilih Analyze > Descriptive Statistics >Frequencies. Maka akan menampilkan kotak dialog Frequencies. Memindahkan variabel yang akan diuji kenormalan datanya, kemudian memilih Statistics memilih Skewness dan Kurtosis. Kemudian mengklik OK sehingga mendapat tabel Statistics. Menguji nilai Skewness dan Kurtosis dengan syarat nilai Skewness dan nilai Kurtosis terletak diantara ±2. 2) Uji Homogenitas Memilih Analyze > Compare means > One Way Anova > Option. Maka akan menampilkan kotak dialog Statistic dan mencentang Homogenity Of Variance Test. Pilih continue dan klik OK. 3) Uji Anova 1 arah (One Way Anova) Setelah semua data berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji homogenitas. Uji ini digunakan untuk menguji apakah H 0 diterima atau ditolak dan untuk menguji suatu efek akibat atau pengaruh dari suatu variabel yang diteliti. Memilih Analyze > Compare means > One Way Anava. Maka akan menampilkan kotak dialog One Way Anava, memindahkan sebuah variabel numerik kekotan Dependent list, memindahkan sebuah variabel vaktor (Independent) kekotak faktor kemudian klik OK.

34 4) Uji Duncan s 5% Uji setelah anava yaitu dengan uji Duncan s 5%. Uji ini dilakukan untuk membandingkan antar perlakuan dalam percobaan yang paling signifikan. Langkah-langkah uji Duncan s adalah sebagai berikut: Memilih Analyze > Compare means > One Way Anava, kemudian pilih Post hock > Duncan s selanjutnya kembali keawal lalu pilih Options > descriptive dan homogen kemudian OK. 3.8 Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar Biologi dalam bentuk Jurnal Pemanfaatan hasil penelitian ini harus disesuaikan dengan konsep yang ingin dicapai pada kurikulum, sehingga dapat menunjang kebutuhan kurikulum yang digunakan. Pada prinsipnya, setiap benda atau gejala dapat digunakan sebagai sumber belajar, namun dalam pemanfatannya harus memperhatikan syarat-syarat tertentu. Menurut Djohar (2012), syarat tersebut adalah: 1. Kejelasan potensi, didasari pada proses dan produk dari kegiatan penelitian yang dapat dijadikan sumber belajar. 2. Kesesuaian dengan tujuan belajar, dimana antara tujuan penelitian yang dilakukan dengan tujuan belajar sesuai dengan tujuan intruksional yang dirumuskan. 3. Kejelasan sasaran, berkaitan dengan sasaran subjek belajar atau sasaran peruntukan sumber belajar. 4. Kejelasan informasi yang dapat diungkap, berdasarkan informasi dari hasil penelitian eksplorasi yang berupa proses dan produk penelitian.

35 5. Kejelasan pedoman eksplorasi, berhubungan erat dengan proses pelaksanaan penelitian. 6. Kejelasan perolehan yang diharapkan, yaitu hal-hal yang diperoleh dari kegiatan yang dikembangkan. Setelah memenuhi keenam pernyataan tersebut, maka hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi melalui dua tahapan yaitu, analisis hasil penelitian dan pengembangan penelitian dalam organisasi instruksional yang akan disajikan kedalam bentuk jurnal. Adapun penulisan jurnal ilmiah atau karya tulis ilmiah harus memenuhi pedoman yang berlaku diantaranya terdiri atas: 1. Judul Judul diharapkan mencerminkan masalah yang akan dibahas, dan menggambarkan keterkaitan variabel yang digunakan dalam penelitian. 2. Penulis Pakar yang dicantumkan sebagai penulis adalah yang berperan dalam karyanya 3. Abstrak Abstrak merupakan kondensasi singkat dari isi karangan yang dapat memberikan informasi mengenai isi keseluruhan karangan yang berisi: (1) Tujuan penelitian, (2) metode penelitian, dan (3) hasil penelitian. Abstrak dketik dengan satu spasi dan disertai dengan 3-5 kata kunci. 4. Pendahuluan Pendahuluan merupakan bagian yang memberikan gambaran ringkas mengenai masalah.

36 5. Metode penelitian Dalam penulisan metode diuraikan dengan ringkas, dan jelas. 6. Hasil penelitian Hasil penelitian untuk mengemukakan bagian yang berisi penemuanpenemuan penelitian, penafsiran data dan penjelasan yang diperoleh. 7. Pembahasan Pembahasan disusun dengan berpedoman pada hipotesis dan tujuan penelitian. Harapan-harapan dalam hipotesis harus disesuaikan dengan hasil-hasil pokok penelitian. 8. Daftar pustaka Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan (Tim Pascasarjana UB, 2010).