PENGARUH BENZILADENIN DAN VITAMIN B TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK DENDROBIUM

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai nilai estetika

III. METODE PENELITIAN. Penelitian bertempat di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. karena penampilan bunga anggrek yang sangat menarik baik dari segi warna maupun. oleh masyarakat dan relatif mudah dibudidayakan.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian, Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi pembiakan in vitro tanaman pisang yang terdiri

I. PENDAHULUAN. diminati orang (Widiastoety dkk, 2010). Tingginya minat akan bunga anggrek

I. PENDAHULUAN. Anggrek merupakan tanaman hias yang termasuk ke dalam famili Orchidaceae,

I. PENDAHULUAN. Bunga anggrek memiliki pesona yang menarik penggemar baik di Indonesia

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. ada sekitar jenis anggrek spesies tersebar di hutan-hutan Indonesia

RESPONS PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK (Dendrobium sp.) TERHADAP PEMBERIAN BAP DAN NAA SECARA IN VITRO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman, Jurusan

PENGARUH PEMUPUKAN N, P, DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR GLADIOL (Gladiolus hybridus L.)

METODE PENELITIAN. I. Persilangan dialel lengkap dua tetua anggrek Phalaenopsis. Pengaruh media dasar dan arang aktif terhadap pengecambahan biji

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae. Orchidaceae merupakan famili

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anggrek adalah tanaman hias yang banyak diminati oleh para kolektor

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

I. PENDAHULUAN. penggemarnya. Selain itu bunga anggrek memiliki variasi bentuk, warna dan ukuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman hias yang populer di

Program Studi Agronomi, Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi, Kampus UNSRAT Manado korespondensi:

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium

PENGARUH BEBERAPA MEDIA KULTUR JARINGAN TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET ANGGREK PHALAENOPSIS BELLINA

PENGARUH KONSENTRASI ETANOL DAN LAMA PENDERAAN PADA VIABILITAS BENIH TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) VARIETAS OVAL

HASIL DAN PEMBAHASAN

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. dataran tinggi, termasuk puncak gunung yang bersalju (Sugeng, 1985)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini terdiri atas dua percobaan utama dan satu percobaan lanjutan, yaitu:

PENGARUH TUMPANGSARI SELADA DAN SAWI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR GLADIOL (Gladiolus hybridus L.)

PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI JENIS ADENDA DALAM MEDIA ½ MS TERHADAP PERTUMBUHAN SEEDLING ANGGREK PHALAENOPSIS IN VITRO

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS AZOLLA DAN MACAM MEDIA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK Dendrobium Sp PADA FASE Single Pot SKRIPSI.

MENENTUKAN KONSENTRASI MOLIBDENUM TERBAIK UNTUK PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA VARIETAS TANAMAN MELON (Cucumis melo L.) PADA SISTEM HIDROPONIK

BAB I PENDAHULUAN. anggrek yang mendominasi pasar adalah anggrek impor, yaitu Dendrobium dan

Pengaruh Retardan dan Aspirin dalam Menginduksi Pembentukan Umbi Mikro Kentang (Solanum tuberosum) Secara In Vitro

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan / Ilmu Tanaman Fakultas

PERBANYAKAN KLONAL Phalaenopsis sp. IN VITRO DARI EKSPLAN DAUN DAN EKSPLAN TANGKAI BUNGA

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2017 di Rumah Paranet

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

Puput Perdana Widiyatmanto Dosen Pembimbing Tutik Nurhidayati S.Si., M.Si. Siti Nurfadilah, S.Si., M.Sc. Tugas Akhir (SB091358)

II. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Gang Swadaya VI,

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK DAN APLIKASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CABAI KERITING ( Capsicum annuum L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek tanah merupakan salah satu tumbuhan dari famili Orchidaceae yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Fakultas

Pengaruh Formulasi Media dan Konsentrasi Air Kelapa terhadap Pertumbuhan Protokorm Anggrek Phalaenopsis In Vitro

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Eksplan Terubuk

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum) Anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) merupakan anggrek yang

III. BAHAN DAN METODE. 1. Percobaan 1: Pengaruh konsentrasi 2,4-D terhadap proliferasi kalus.

BAB I PENDAHULUAN. tropis seperti Asia, Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Di Indonesia

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

16. Uji kesamaan ragam untuk jumlah tunas tanaman gladiol umur

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

HASIL DAN PEMBAHASAN. eksplan hidup, persentase eksplan browning, persentase eksplan kontaminasi,

BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dimulai pada bulan

3. METODOLOGI PENELITIAN

Respon Pertumbuhan Dan Pembungaan Tanaman Anggrek Dendrobium Sp Akibat Pemberian Pupuk NPK (10:30:10) dan Zat Pengatur Tumbuh 1)

BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. yang unik adalah hibrida Phalaenopsis Sogo Vivien yang merupakan hasil

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

I. PENDAHULUAN. Di beberapa negara tropis produsen anggrek seperti Thailand, Singapura dan Taiwan,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas

FREKUENSI PEMBERIAN GROW QUICK LB TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK DENDROBIUM PADA STADIA KOMUNITAS POT

III. BAHAN DAN METODE. 1. Pengaruh konsentrasi benziladenin dengan dan tanpa thidiazuron terhadap

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca dan Laboratorium Ilmu Tanaman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Secara umum, eksplan yang diberi perlakuan 1 mgl -1 TDZ atau

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tugas Akhir - SB091358

PENGARUH PEPTON TERHADAP PENGECAMBAHAN BIJI ANGGREK Phalaenopsis amabilis DAN DENDROBIUM HYBRIDS IN VITRO

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)

I. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Pelaksanaan Bahan dan Alat Metode Penelitian

Substitusi Medium Sintetik dengan Pupuk Daun, Air Kelapa dan Ekstrak Nabati pada Subkultur Anggrek Cattleya pastoral Innocence secara In Vitro

I. PENDAHULUAN. Tanaman hias khususnya bunga merupakan salah satu komoditas hortikultura

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk tanaman dari keluarga Orchidaceae. Tanaman berbunga indah ini

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

PENGARUH PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK Dendrobium phalaenopsis Fitzg TERHADAP PEMBERIAN IBA DAN KINETIN SECARA IN VITRO

III. BAHAN DAN METODE

TUGAS KULIAH PAPER TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH Teknologi Pembibitan Anggrek melalui Kultur Jaringan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di perumahan Jalan Tombak No.49A Medan,

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP PLANT CATALYST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung

BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK. Paramita Cahyaningrum Kuswandi FMIPA UNY 2012

PENGARUH TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS PUPUK FOSFAT PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

Transkripsi:

J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 364 Jurnal Agrotek Tropika 2(3):364-368, 2014 Vol. 2, No. 3: 364 368, September 2014 PENGARUH BENZILADENIN DAN VITAMIN B TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK DENDROBIUM Dea Resty Noventa, Sri Ramadiana, Rugayah & Yusnita Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro no. 1 Bandar Lampung 35145 Email: diary_venta@yahoo.com ABSTRAK Dendrobium adalah salah satu anggrek epifit yang banyak diminati oleh masyarakat. Permintaan anggrek Dendrobium semakin meningkat setiap tahunnya, akan tetapi anggrek memiliki tipe pertumbuhan yang lambat sehingga untuk membantu pertumbuhan dan perkembangannya, anggrek membutuhkan zat pengatur tumbuh. Selain itu, anggrek juga membutuhkan vitamin sebagai katalisator dalam proses metabolisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi benziladenin terhadap pertumbuhan bibit anggrek Dendrobium yang berasal dari bibit botolan, pemberian vitamin B terhadap pertumbuhan bibit anggrek Dendrobium yang berasal dari bibit botolan, dan ada atau tidaknya interaksi antara peningkatan konsentrasi benziladenin dan vitamin B terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Maret sampai September 2013. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan disusun secara faktorial (3x2). Faktor pertama adalah konsentrasi BA 20; 40; dan 60 mg/l dan faktor kedua adalah vitamin B 0 g/l (tanpa vitamin B) dan vitamin B 1 g/l. Setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali dan masing-masing percobaan terdiri dari 10 bibit anggrek Dendrobium dengan sampel percobaan 5 bibit tanaman. Homogenitas ragam antar perlakuan diuji dengan uji Bartlett. Apabila kedua asumsi terpenuhi dilanjutkan dengan analisis ragam dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan BA 20 mg/l menghasilkan pertumbuhan terbaik tanaman jika dibandingkan dengan BA 40 dan 60 mg/l. Penambahan vitamin B 1 g/l tidak menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik jika dibandingkan dengan tanpa vitamin B. Interaksi terbaik didapat pada perlakuan BA 20 mg/l dengan tanpa vitamin B, yaitu pada variabel pengamatan penambahan tinggi tanaman, jumlah akar, panjang akar, dan bobot basah. Kata kunci: Benziladenin, Dendrobium, Vitamin B. PENDAHULUAN Anggrek Dendrobium merupakan tanaman anggrek dengan genus terbesar yang berasal dari famili Orchidaceae, anggrek ini diperkirakan mempunyai 1200 spesies, Dendrobium pertama kali ditemukan oleh Olaf Swartz di tahun 1974 (Puchooa, 2004). Indonesia merupakan negara yang terletak di garis khatulistiwa sehingga memiliki iklim tropis, selain itu keadaan di Indonesia sesuai dengan photoperiodity atau lamanya masa penyinaran matahari sehari-hari yang dibutuhkan oleh Dendrobium, kondisi ini sangat menguntungkan (Sutiyoso, 2003). Menurut data yang diperoleh dari Direktorat Tanaman Hias (2004), produksi anggrek meningkat sebanyak 25% yaitu dari 75.192.000 tangkai dan 16.166.628 pot di tahun 2005 menjadi 89.692.000 tangkai dan 19.284.219 pot di tahun 2010. Namun walaupun pada kenyataannya produksi anggrek meningkat, volume impor anggrek Dendrobium hibrida baru dari Taiwan dan Thailand masih tinggi. Hal tersebut mencerminkan bahwa daya saing penganggrek dari Indonesia lemah. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya penyediaan bibit anggrek bermutu dalam skala yang besar (Ramadiana et al., 2008). Umumnya anggrek Dendrobium yang bersifat epifit mempunyai akar yang lunak dan mudah patah. Setelah ditanam pada media baru, maka akar tua yang berasal dari planlet akan menjadi coklat dan kering, kemudian akan digantikan fungsinya oleh akar-akar yang baru tumbuh (Gunawan, 2004). Pertumbuhan akar dapat dirangsang dengan penambahan vitamin yang penting untuk metabolisme tumbuhan, hal ini sesuai dengan hasil penelitian Budiarti (2010) yang melaporkan bahwa bibit anggrek Dendrobium umur 2 bulan setelah tanam yang diberi perlakuan vitamin B 1 menghasilkan pertambahan jumlah akar terbanyak jika dibandingkan pemberian BA 10 mg/l dan kontrol (tanpa perlakuan). Penambahan thiamin dengan konsentrasi rendah (0,1 ppm) mampu memacu pertumbuhan dan perkembangan biji Dendrobium laxiflorum pada fase 2 tanaman,

Noventa et al.: Pengaruh benziladenin dan vitamin B terhadap pertumbuhan 365 dimana biji anggrek tumbuh dan berkembang menjadi protocorm dengan primordium daun (Amalia et al., 2013). Vitamin berperan dalam proses pertumbuhan sebagai katalisator dalam proses metabolisme. Vitamin yang paling sering digunakan dalan kultur in vitro antara lain thiamin (vitamin B 1 ), asam nikotinat (vitamin B 3 ) dan piridoksin (vitamin B 6 ) (Widiastoety et al., 2009). Selain membutuhkan vitamin, jenis dan jumlah zat pengatur tumbuh salah satunya yaitu benziladenin (BA) dianggap mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman anggrek Dendrobium. Pada media kultur jaringan, semua perbanyakan tunas dirangsang oleh sitokinin benziladenin (BA). Zat pengatur tumbuh benziladenin (BA) tidak hanya digunakan pada media kultur jaringan, penggunaan zat pengatur tumbuh benziladenin (BA) pada saat aklimatisasi juga dapat memacu pertumbuhan bibit secara signifikan, yang ditunjukkan dengan pertambahan bobot dan ukuran tanaman (Yusnita, 2010). Hasil penelitian Utama (2011) menunjukkan pemberian BA 10-15 mg/l akan meningkatkan tinggi tunas, jumlah tunas, dan bobot basah anggrek Dendrobium hibrida. Hasil penelitian lain (Budiarti, 2010) juga menunjukkan bahwa penggunaan benziladenin (BA) dengan dosis 10 mg/l, terbukti mampu meningkatkan bobot tanaman, jumlah tunas, dan jumlah daun anggrek Dendrobium pada usia dua bulan setelah tanam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi benziladenin terbaik dan pengaruh vitamin B terhadap pertumbuhan bibit anggrek Dendrobium yang berasal dari botolan. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Maret sampai dengan September 2013. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pot plastik dengan diameter 10 cm; hand sprayer; timbangan; penggaris; kertas label; dan alat tulis. Bahan tanaman berasal dari anggrek botolan hasil kultur jaringan anggrek Dendrobium Metallica, P 9 P 7, P 2x, yang berumur 6 bulan setelah aklimatisasi; pupuk daun GrowMore (32:10:10); vitamin B dengan kandungan: vitamin B 1 2 mg, vitamin B 2 2 mg, vitamin B 6 2 mg, vitamin B 12 2 mg, calcium panthothenate 10 mg, nicotinadium 20 mg; benziladenin (BA) dengan taraf konsentrasi 20, 40, 60 mg/l; Dithane M-45 (b.a Mankozeb 80 %); Furadan 3g (b.a karbofuran 3%); cacahan pakis; potongan sterofoam dengan ukuran 2x2 cm; dan sabut kelapa. Penelitian ini dilakukan dalam rancangan acak lengkap, dengan perlakuan yang disusun secara faktorial, dengan menggunakan tiga ulangan untuk setiap kombinasi perlakuan dan di dalam satu ulangan terdapat sepuluh tanaman dengan sampel lima tanaman anggrek. Faktor pertama adalah benziladenin (BA) dengan konsentrasi 20, 40 dan 60 mg/liter dan faktor kedua adalah vitamin B dengan konsentrasi 0 dan 1 gram/liter. Homogenitas ragam antar perlakuan diuji dengan Uji Bartlett. Bila kedua asumsi terpenuhi, maka analisis data dilanjutkan dengan sidik ragam. Pemisahan nilai tengah dilakukan dengan beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Variabel pengamatan adalah penambahan tinggi tanaman, penambahan panjang akar, penambahan jumlah akar, penambahan bobot basah, dan tingkat kehijauan daun. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemberian BA dan vitamin B mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman anggrek Dendrobium pada masa pembesaran. Respon pertumbuhan tanaman terlihat dari hasil rekapitulasi analisis ragam (Tabel 1), pemberian BA berpengaruh terhadap rata-rata penambahan tinggi tanaman, rata-rata penambahan panjang akar, rata-rata penambahan jumlah akar, rata-rata penambahan bobot tanaman, dan rata-rata tingkat kehijauan daun,. Sedangkan perlakuan tanpa pemberian vitamin B berpengaruh terhadap rata-rata penambahan tinggi Tabel 1. Rekapitulasi hasil analisis ragam pengaruh pemberian BA dan vitamin B pada pembesaran bibit anggrek Dendrobium setelah 6 bulan aplikasi. Variabel Pengamatan Konsent rasi BA Konsent rasi Vit. B Vit amin B x BA Rata-rata penambahan tinggi t anaman * * * Rata-rata penambahan panjang akar * * * Rata-rata penambahan jumlah akar * tn * Rata-rata penambahan bobot tanaman * * * Rata-rata tingkat kehijauan daun * tn *

366 Jurnal Agrotek Tropika 2(3):364-368, 2014 tanaman, rata-rata penambahan panjang akar, rata-rata penambahan jumlah akar, dan rata-rata penambahan bobot tanaman. Interaksi antara perlakuan BA dan tanpa vitamin B berpengaruh terhadap rata-rata penambahan tinggi tanaman, rata-rata penambahan panjang akar, rata-rata penambahan jumlah akar, ratarata penambahan bobot tanaman, dan rata-rata kehijauan daun (Gambar 1 dan 2). Perlakuan BA dengan konsentrasi 20 mg/l dan tanpa vitamin B berpengaruh terhadap 4 variabel pengamatan, yaitu penambahan jumlah akar, bobot basah, tinggi tanaman, dan panjang akar. BA 40 mg/l dan tanpa vitamin B berpengaruh meningkatkan ratarata kehijauan daun, sedangkan BA 60 mg/l tanpa vitamin B dan dengan vitamin B tidak menunjukkan pengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman. Aplikasi BA pada konsentrasi 20 mg/l menunjukkan hasil pertumbuhan yang lebih baik pada variabel pengamatan jumlah akar, bobot basah, tinggi tanaman dan panjang akar, hasil penelitian Zasari (2010) menunjukkan bahwa penggunaan BA 20 mg/l mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman anggrek Dendrobium hibrida yang berusia 10 bulan setelah tanam (in vitro), khususnya pada variabel pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah akar, dan bobot basah. Pada konsentrasi BA 40 mg/l memperlihatkan pertumbuhan yang lebih baik pada variabel pengamatan rata-rata kehijauan daun. Menurut Thomas dan (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Pengaruh pemberian BA dan vitamin B terhadap penambahan (a) tinggi tanaman, (b) panjang akar, (c) jumlah akar, (d) bobot basah, anggrek Dendrobium setelah 6 bulan aplikasi. Dua nilai tengah yang diikuti huruf yang sama dinyatakan tidak berbeda nyata menurut uji BNT pada taraf 5% = 0,49.

Noventa et al.: Pengaruh benziladenin dan vitamin B terhadap pertumbuhan 367 Gambar 2. Pengaruh pemberian BA dan vitamin B terhadap tingkat kehijauan daun anggrek Dendrobium setelah 6 bulan aplikasi. Dua nilai tengah yang diikuti huruf yang sama dinyatakan tidak berbeda nyata menurut uji BNT pada taraf 5% = 2,29. Blakesley (1987) dalam Fuadi dan Hilman (2008) benziladenin yang memiliki bahan aktif sitokinin sintetik apabila diaplikasikan pada daun dapat merangsang diferensiasi klorofil dan sintesis klorofil yang mampu menghambat penuaan, menghambat rontok daun, menghambat degradasi protein, dan meningkatkan diferensiasi vascular. Fuadi dan Hilman (2008) melaporkan bahwa pemberian BA pada Dracaena sanderiana dengan konsentrasi BA 300 mg/l menghasilkan kandungan klorofil yang sangat baik dan Codiaeum variegatum menghasilkan kandungan klorofil terbaik pada pemberian BA 150 mg/l. Pada percobaan ini konsentrasi BA 40 mg/l sudah berpengaruh terhadap rata-rata kehijauan daun, hal tersebut mungkin disebabkan oleh beberapa faktor seperti usia tanaman, jenis tanaman dan ukuran tanaman. Pemberian zat pengatur tumbuh dengan konsentrasi yang tepat mampu mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman (George, 2008). Perlakuan tanpa vitamin B pada berbagai konsentrasi BA (20, 40, dan 60 mg/l) memberikan hasil yang terbaik untuk variabel pengamatan rata-rata penambahan tinggi tanaman, bobot basah, jumlah akar dan panjang akar tanaman anggrek Dendrobium. Pada konsentrasi BA yang lebih tinggi 40 mg/l tanpa vitamin B, hasilnya terlihat lebih baik pada variabel pengamatan rata-rata tingkat kehijauan daun. Aplikasi konsentrasi BA 60 mg/l tanpa vitamin B menghasilkan rata-rata terendah dibandingkan dengan aplikasi BA 20 dan 40 mg/l. Vitamin B yang diaplikasikan ke tanaman anggrek Dendrobium yang berusia 6 bulan setelah aklimatisasi terlihat menekan pertumbuhan tanaman. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa variabel utama yang diukur, seperti bobot basah, tinggi tanaman, dan jumlah akar. Hasil ini bertolak belakang dengan penelitian terdahulu Budiarti (2010), pemberian vitamin B 1 dengan dosis 3 ml larutan/tanaman, kandungan P 2 O 5 2,0%, iron (Fe) 0,10%, vitamin B1 (thiamine mononitrate) 0,10%, dan NAA 0,04% memberikan hasil yang baik pada aklimatisasi anggrek Dendrobium usia 4 bulan. Tertekannya pertumbuhan anggrek Dendrobium pada penelitian ini diduga karena adanya perbedaan komposisi vitamin B yang digunakan. Pada penelitian ini komposisi vitamin B/tablet (0,80 g) yang digunakan adalah vitamin B 1 2 mg, vitamin B 2 2 mg, vitamin B 6 2 mg, vitamin B 12 2 mg, calcium panthothenate 10 mg, dan nicotinadium 20 mg. Dugaan penulis adalah kemungkinan banyaknya komposisi vitamin B yang digunakan dan bahan adenda lain dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium, sehingga tanaman anggrek yang tidak diberi perlakuan vitamin B tampak lebih baik pertumbuhannya dibandingkan dengan tanaman anggrek yang tidak diberikan vitamin B. KESIMPULAN Pemberian BA dengan konsentrasi 20 mg/l menghasilkan pertumbuhan yang terbaik untuk anggrek

368 Jurnal Agrotek Tropika 2(3):364-368, 2014 Dendrobium, yang ditunjukkan oleh variabel bobot basah, tinggi tanaman, dan jumlah akar. Perlakuan tanpa vitamin B menghasilkan pertumbuhan tanaman anggrek Dendrobium yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian vitamin B yang ditunjukkan oleh variabel tinggi tanaman, jumlah akar, bobot basah, dan kehijauan daun. Kombinasi terbaik adalah pemberian BA 20 mg/l tanpa vitamin B dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman anggrek Dendrobium untuk variabel pengamatan tinggi tanaman, panjang akar, jumlah akar, dan bobot basah. DAFTAR PUSTAKA Amalia. R., T. Nurhidayati dan S. Nurfadilah. 2013. Pengaruh jenis dan konsentrasi vitamin terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji Dendrobium laxiflorum J.J Smith secara in vitro. Jurnal Sains dan Seni Pomits. 1 (1) : 1-6. Budiarti, N. 2010. Pengaruh media dan cara tanam terhadap aklimatisasi dan pengaruh benziladenin dan vitamin b 1 terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium. (Skripsi). Universitas Lampung. 70 hal. Direktorat Tanaman Hias. 2004. Prospek dan arah pengembangan agribisnis anggrek. http:// www.litbang.deptan.go.id. Di akses tanggal pada tanggal : 19 November 2012. Fuadi, M. dan Y. Hilman. 2008. Pengaruh konsentrasi benziladenin terhadap kualitas pascapanen Dracaena sanderiana dan Codiaeum variegatum. Jurnal Horti. 18(4): 457-465. George, E.F., M.A.Hall dan G.J. De Klerk. 2008. Plant Propagation by Tissue Culture. 3 rd Edition Vol 1. Springer. Netherlands. 175 hal. Gunawan, L. W. 2004. Budi Daya Anggrek. Penebar Swadaya. Jakarta. 90 hal. Puchooa, D. 2004. Comparison of different culture media for the in vitro culture of dendrobium (Orchidaceae). Int. J. agri. Biol. 6 (5): 884-888. Ramadiana, S., D. Hapsoro dan Yusnita. 2008. Upaya untuk mendapatkan tanaman anggrek Dendrobium unggul baru melalui persilangan, pengecambahan biji dan seleksi progeni serta perbanyakan klonal in vitro. Penelitian hibah bersaing perguruan tinggi XVI. Bandar Lampung. Sutiyoso, Y. 2003. Anggrek Potong Dendrobium. Penebar Swadaya. Jakarta. 65 hal. Utama, Y. 2011. Pengaruh benziladenin dan napthaleneacetic acid terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium hibrida. (Skripsi). Universitas Lampung. 58 hal. Widiastoety, D., N. Solvia, dan S. Kartikaningrum. 2009. Pengaruh tiamin terhadap pertumbuhan planlet anggrek Oncidium secara in vitro. Jurnal Horti. 19 (1): 35-39. Yusnita. 2010. Perbanyakan In Vitro Tanaman Anggrek. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 128 hal. Zasari, M. 2010. Studi perbanyakan dan regenerasi in vitro protocorm-like bodies, serta aklimatisasi planlet anggrek Dendrobium hibrida. (Tesis). Universitas Lampung. Bandar Lampung. 85 hal.