BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pergeseran gaya hidup masyarakat, terutama masyarakat perkotaan, memberikan pengaruh yang begitu besar. Salah satunya dalam hal olah tubuh tidak hanya monoton olahraga saja tetapi bisa dilakukan dengan menari. Salah satu bidang tari yang digemari terutama di kota besar adalah tari balet. Balet adalah tari yang membutuhkan pelatihan berat dan teratur supaya dapat menghasilkan gerakangerakan yang luwes dan presisi (Deakin,1987:132). Balet dapat diikuti oleh berbagai kalangan. Mulai dari kalangan anak-anak sampai dewasa. Bagi anak-anak usia belia adalah usia emas yang sangat baik untuk mendorong pertumbuhan baik segi fisik maupun mental. Oleh karena itu, stamina dan kreatifitas anak sejak usia dini perlu diasah. Salah satunya dengan mengajarkan olahraga sekaligus. Selain itu, bakat anak dalam olah tubuh juga perlu disalurkan. Balet tidak hanya terbatas pada anak-anak saja, orang dewasa pun juga dapat mempelajarinya sebagai hobi semata. Terlebih gaya hidup yang modern seperti pola makan yang instan, rutinitas yang selalu duduk, stress, dan malas berolahraga menyebabkan tidak sehat pada fisik maupun psikis dapat dicegah dengan gerak tambahan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Berlatih Balet disamping dapat menghayati kenikmatan geraknya, sekaligus dapat melangsingkan tubuh dan menyehatkan badan. Balet merupakan penggabungan karya seni berupa teknik pelatihan tari, ekspresi dan kreasi yang dapat dituangkan dalam suatu bentuk tarian ataupun sebuah opera. Balet di Indonesia sendiri telah mengalami perkembangan yang cukup pesat, terbukti dari banyaknya kompetisi Balet di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya sehingga melahirkan banyak penari profesional yang berlaga di dalam maupun luar negeri. Selain itu, Balet juga sudah dikombinasikan dengan tarian tradisional, terbukti dengan adanya Sendra Tari Ramayana Balet di Candi Prambanan, Yogyakarta.(Maria,2009:2) Gerand Mosterd (2008:11) berpendapat bahwa, Masa depan untuk penari professional balet di Indonesia jumlahnya sedikit karena tidak cukupnya fasilitas 1
2 standar tinggi yang dapat mereka gunakan untuk berlatih dan pertunjukkan. Mosterd juga menambahkan bahwa di Indonesia, menari kurang memiliki masa depan karena tidak adanya sanggar balet professional di Indonesia bahkan untuk seni tari tradisional. Banyak masyarakat perkotaan yang semakin tertarik mempelajari Balet. Namun minat masyarakat yang besar tidak diimbangi dengan keberadaan sanggar tari yang mampu memenuhi semua kegiatan yang diperlukan oleh orang banyak.oleh karena itu, Pusat Tari Balet ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas guna melahirkan balerina maupun balerino profesional, sebagai wadah menyalurkan bakat,serta tempat untuk berkumpulnya penggemar Balet. 1.2. BATASAN MASALAH 1. Merancang interior ruang publik dibatasi luas bangunan 800-1500 m2 2. Perancangan yang dibutuhkan berupa lobby, studio balet, ruang pertunjukan, ruang make up dan properti, galeri, toko perlengkapan balet. 3. Sasaran konsumen adalah masyarakat perkotaan baik anak-anak, remaja, dewasa,serta wanita dan pria. 1.3. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana merancang sebuah interior Pusat Tari Balet yang dapat bersifat edukatif, informatif, dan entertaint? 2. Bagaimana merancang interior Pusat Tari Balet yang menarik dan mampu memenuhi segala jenis aktifitas tari? 3. Bagaimana merancang interior Pusat Tari Balet yang sesuai dengan konsep modern dengan ide gagasan Swan Lake? 1.4. TUJUAN DESAIN 1. Merancang sebuah interior Pusat Tari Balet yang dapat bersifat edukasi, informasi, dan entertaint. 2. Merancang interior Pusat Tari Balet yang menarik dan mampu mewadahi segala aktivitas yang berkaitan dengan Tari Balet.
3 3. Merancang interior Pusat Tari Balet yang sesuai dengan konsep modern ide gagasan Swan Lake. 1.5. MANFAAT DESAIN 1. Membuka wawasan dan menambah pengalaman baru tentang Pusat Tari Balet. 2. Memecahkan masalah yang ada di dalam proyek perencanaan dan perancangan interior Pusat Tari Balet. 3. Menjadi sebuah salah satu sarana untuk menyalurkan bakat dan hobi. 4. Menjadi wadah untuk melahirkan balerina atau balerino profesional. 5. Ikut mengetahui budaya luar negeri agar bisa memperkaya wawasan. 6. Dapat menjadi salah satu referensi dalam literatur. 1.6. METODE DESAIN Metode desain menggunakan metode analisis dan observasi. Desain merupakan sebuah solusi dari kebutuhan manusia sebagai pengguna.hal pertama yaitu melihat kebutuhan untuk menemukan permasalahan.kegiatan yang dilakukan, pengumpulan data literatur dan lapangan kemudian analisis programming sangat mempengaruhi hasil akhir desain. Produk desain merupakan jawaban dari permasalahan kebutuhan manusia.
4 PUSAT TARI BALET DI JAKARTA Latar Belakang -Menyalurkan bakat dan hobi. -Melahirkan penari profesional -Kurangnya wadah untuk Tari Balet Literature - Tinjauan Tari Balet - Konsep modern - Jakarta Rumusan Masalah Tujuan Perancangan Analisa Data Lapangan -Bailamos Dance School, Jogja -Gedung Pertunjukan WO Sriwedari,Solo - Royal Ballet School, London -Julliard School Human Faktor Aspek Lingkungan Aspek Kemanan Aspek Sos-Bud Konsep Desain Sketsa Desain Alternative Desain Desain Interior Sistem (Lantai, Dinding, Ceiling) Elemen Interior(pencahayaan, penghawaan, akustik) Tema Tehnik-tehnik dasar tarian swan like Bagan 1.1. Pola pikir Pusat Tari Balet Aspek Suasana dan Karakter ruang (Sumber:disusun Penulis,2016)
5 1.7. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I Pendahuluan Berisi tentang Latar Belakang Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah,Tujuan Desain, Manfaat Desain, Metode Desain, Sistematika Penulisan. BAB II Kajian Literatur - Definisi Proyek Pengertian Judul - Tinjauan Umum Pusat Tari Balet Sejarah Balet, Unsur Tari, Jenis Tari, Teknik Dasar Ballet,Kostum Balet - Tinjauan Umum Konsep modern Pengertian, Ciri-ciri arsitektur modern - Tinjauan Umum Kota Jakarta Kondisi geografis, kondisi demografis - Tinjauan Umum Perancangan Interior Pusat Tari Balet Fasilitas dan besaran ruang, sirkulasi ruang, organisasi ruang, komponen pembentuk ruang, elemen pengisi ruang, warna, interior sistem, akustik, sistem keamanan. BAB III Kajian Lapangan Bailamos Dance School Jogjakarta, Gedung Wayang Orang Sriwedari Surakarta, Royal Ballet School Inggris. BAB IV Analisa Desain - Programming Definisi Proyek, Asumsi Lokasi, Status Kelembagaan, Struktur Organisasi, Program Kegiatan, Alur Kegiatan, Program Ruang, Besaran Ruang, Pembentuk Ruang,Pengisi Ruang [Kriteria dan Kuantitas], Sistem Interior, Sistem Keamanan, Sistem organisasi Ruang, Sistem Sirkulasi, Pola Hubungan antar Ruang,Zoning dan Grouping. - Konsep Desain
6 Ide Gagasan,Tema,Suasana Ruang,Pola Penataan Ruang,Pembentuk Ruang,Pengisi Ruang,Sistem Interior,Sistem Keamanan BAB V Penutup Kesimpulan dan saran