Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Masalah Tahun Jumlah

dokumen-dokumen yang mirip
Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

I. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah produksi listrik Perum Jasa Tirta II. Pembangkitan KWH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Bab I Pendahuluan. Recycle. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pembagian 17 mesin di PT. Dwi Indah Divisi Plastik (Sumber : Divisi Plastik PT. Dwi Indah)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelum mengambil keputusan. Baik keputusan untuk mengganti atau

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Tabel I-1 Aktivitas operasional Alat Berat CV Kurnia Gemilang. Jenis Pekerjaan. Komatsu Type PC Sumber : CV Kurnia Gemilang

I.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi merupakan salah satu industri yang menuntut perkembangan teknologi dengan cepat. Perkembangan teknologi

BAB I Pendahuluan. Gambar I.1 Jumlah penjualan ekspor microphone hasil Industri

BAB I PENDAHULUAN. Divisi Regional II Sumatera Barat. Daerah Operasi IX. Divisi Regional III Sumatera Selatan

Objek dalam penelitian ini adalah mesin pendukung sistem boiler yang berbahan bakar batu bara di PT Indo Pusaka Berau.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Transportasi merupakan suatu kegiatan pemindahan barang (muatan) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang pesat saat ini, menimbulkan banyak persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin mesin produksi dalam. diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik.

OPTIMALISASI INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN MESIN PACKER TEPUNG TERIGU KEMASAN 25 KG DI PT X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci Life Cycle Cost (LCC), Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.

BAB I PENDAHULUAN I.1

Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk terus-menerus mencari usaha dan cara untuk mampu bersaing dan

OPTIMALISASI UMUR BTS, JUMLAH MAINTENANCE SITE CREW DAN PENENTUAN BIAYA MAINTENANCE DENGAN MENGGUNAKAN METODE LIFE CYCLE COST

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEPUTUSAN MEMBELI BARU ATAU MEMPERBAIKI ARMADA PO.TULUS RAPI DI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi siap pakai.

BAB I PENDAHULUAN. industri karoseri kendaraan angkutan darat hampir setiap tahun terus

BAB 1 PENDAHULUAN. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu

Kata Kunci Manajemen Perawatan, Biaya Maintenance, Markov Chain, Life Cycle Cost

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan bebas. Persaingan dunia usaha yang semakin ketat menimbulkan tantangan

PENENTUAN OPTIMASI SISTEM PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS

DAFTAR ISTILAH. : Probabilitas suatu sistem beroperasi sesuai fungsinya dalam suatu waktu tertentu dalam kondisi operasi yang telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, dan Lokasi Perusahaan Gambar 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan sarana transportasi umum merupakan salah satu kebutuhan

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2642

BAB 1 PENDAHULUAN. Bentuk perubahannya didasarkan dari salah satu kegiatan produksi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENENTUAN WAKTU PERAWATAN UNTUK PENCEGAHANPADA KOMPONEN KRITIS CYCLONE FEED PUMP BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWN TIME

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

I.1 Latar Belakang. Gambar I.1 Struktur Organisasi Departemen FSBP FSBP FLOUR SILO AND BULK FLOUR PACKING & BY PRODUCT PACKING

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah dan kebutuhan penduduk.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. TARIF TOL

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

PERENCANAAN WAKTU YANG OPTIMAL DALAM PEMBELIAN KOMPONEN BELT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data statistik AISI [2] Penjualan untuk pasar lokal Populasi (unit) Oktober 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERAWATAN ARMADA BUS TERHADAP KELANCARAN OPERASI PADA PERUSAHAAN ANGKUTAN DARAT

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. karena penurunan biaya transportasi dapat meningkatkan keuntungan. mengoptimalkan penggunaan kapasitas serta jumlah kendaraan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

I. PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi dan sosial. Keadaan geogarafis Indonesia yang berbentuk

Analisis Kebijakan Maintenance pada Transformator di PT. PLN (Persero) Area Semarang

Jenis. Urea Ammonia

BAB I PENDAHULUAN. ini. Oleh karena itulah membangun kepercayaan konsumen dan citra perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang luas yang terdiri dari banyak pulau.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Perusahaan

Gambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2491

BAB I PENDAHULUAN. Seumantoh adalah perusahaan yang bergerak dalam pengolahan Tandan Buah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dibutuhkan suatu transportasi yang cepat, nyaman dan aman. Di samping itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. terdapat tren jumlah penumpang yang menurun, fluktuasi harga bahan bakar

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar...

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi Laut, dan Transportasi Udara, namun transportasi yang paling

BAB I PENDAHULUAN. hingga ke luar pulau Jawa. Outlet-outlet inilah yang menjadi channel distribusi

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA TRANSPORTASI ANGKUTAN DARAT PADA PO SUMBER ALAM CABANG POOL PONDOK UNGU

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2673

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pemasaran. Salah satu jenis perubahan besar yang terjadi adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam

BAB I PENDAHULUAN. meminimisasi terhambatnya proses produksi jika terjadi kerusakan.

*

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan Pada bab ini diuraikan secara rinci mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan manfaat penelitian. I.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan pertumbuhan penduduk di Indonesia, kebutuhan akan tranportasi turut meningkat karena transportasi sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang transportasi harus dapat memberikan layanan yang semaksimal mungkin guna menarik minat konsumen untuk menggunakan jasanya. Perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dengan perusahaan lain karena ketatnya persaingan dan tingginya kebutuhan masyarakat akan transportasi. Bus adalah salah satu alat transportasi yang banyak diminati oleh penduduk di Indonesia. Perkembangan bus di Indonesia cukup pesat, hal ini terlihat dari data yang dikeluarkan oleh BPS (Badan Pusat Statistik, 2010) yang menyatakan bahwa perkembangan jumlah armada bus sejak tahun 2005 hingga 2010 telah meningkat lebih dari dua kali lipat. Tabel I.1 Tabel Perkembangan Jumlah Armada Bus di Indonesia Tahun 2005-2010 Tahun Jumlah 2005 1.110.255 2006 1.350.047 2007 1.736.087 2008 2.059.187 2009 2.160.973 2010 2.250.109 (Sumber : Badan Pusat Statistik, 2010) Selain itu perkembangan bus di Indonesia juga bisa dilihat dari data yang dirilis oleh Departemen Perhubungan (Dephub, 2010) yang menyatakan jumlah perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa transportasi bus juga meningkat sebesar 2.16%. 1

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang transportasi bus adalah PT Primajasa. PT Primajasa adalah perusahaan yang menyediakan jasa transportasi bus untuk jarak menengah yaitu hanya menawarkan rute perjalanan untuk daerah Jawa Barat dan Jakarta. PT Primajasa didirikan oleh Bapak Amir Mahpud pada tahun 1992 di kota Garut. Awalnya Primajasa merupakan Perusahaan Otobus yang sering dikenal dengan istilah PO, namun seiring dengan perkembangan yang begitu pesat PO Primajasa berubah menjadi PT Primajasa. Pada awal mula berdiri, PT Primajasa hanya memiliki beberapa buah bus kelas ekonomi untuk rute Garut Jakarta. Sedikit demi sedikit jumlah bus yang dioperasikan bertambah. Bertambahnya jumlah bus menyebabkan perlunya dilakukan pemecahaan manajemen usaha. Perusahaan dipecah menjadi lima cabang yaitu cabang Bandung, cabang Cikarang, cabang Cililitan, cabang Garut, dan cabang Tasikmalaya. Pemecahan manajemen dimaksudkan agar perusahaan lebih fokus dalam menggarap konsumen di tiap cabangnya sehingga mampu menghadapi semakin ketatnya persaingan antar perusahaan penyedia jasa transportasi bus. Menurut Departemen Perhubungan, jumlah perusahan bus untuk kawasan Jawa Barat hingga 2010 berjumlah 116 perusahaan (www.dephub.ac.id). Cabang Bandung terdiri dari dua pool. Yaitu pool Caringin dan pool Batu Nunggal. Pool Batu Nunggal hanya melayani rute Bandung Bandara Soetta, sedangkan pool Caringgin melayani lima rute yaitu Bandung Bekasi, bandung Kota Harapan Indah, Bandung Tanjung Priuk, Bandung Lebak Bulus, dan Bandung - Kalideres. Primajasa dituntut untuk selalu memberikan pelayanan yang sebaik mungkin untuk memenuhi semua kebutuhan pelanggannya, khususnya dari segi jaminan kenyamanan, ketepatan waktu, dan keselamatan. Namun, pada kenyataannya PT Primajasa masih belum dapat memenuhi apa yang dibutuhkan para pelanggan, hal ini dapat dilihat dari data gangguan perjalanan bus yang masih cukup sering terjadi. 2

Tabel I.2 Jumlah Armada Storing Tahun Jumlah armada storing 2011 56 2012 65 2013 71 ( Sumber : Primajasa, 2013 ) Banyaknya armada Primajasa yang mengalami gangguan pada perjalanan sangat berkaitan dengan kegiatan maintenance dan umur bus. Berdasarkan data historis, hampir 70% dari total kegiatan perawatan yang diterapkan untuk bus merupakan corrective maintenance. Padahal tingginya kegiatan corrective maintenance bisa menyebabkan tingginya biaya perawatan, downtime dan meningkatkan risiko kerugian turunnya kinerja bus. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan kegiatan maintenance yang lebih efektif bagi bus milik primajasa. Untuk melakukan kegiatan perawatan bus, saat ini Primajasa pool Caringin memiliki 30 orang maintenance crew yang bekerja pada 5 repair chanel dan terbagi menjadi dua shift kerja yaitu pagi dan malam selama enam hari dalam seminggu. Jumlah repair channel ini sangat penting karena apabila terdapat mesin yang down bersamaan harus segera ditangani dan jika repair channel jumlahnya tidak memenuhi maka mesin tersebut akan memiliki downtime yang lama dikarenakan terjadinya antrian. Di sisi lain, penyediaan jumlah repair channel yang banyak akan menjadi cost, karena dengan banyaknya tim kerja akan meningkatkan biaya overhead dan banyaknya perangkat akan menambah investasi, tetapi kurangnya tim kerja dan perangkatnya juga akan menyebabkan cost tinggi karena akan menimbulkan downtime yang akan mengurangi profit perusahaan. Oleh karena itu untuk membantu perusahaan mengetahui berapa jumlah optimal dari repair channel perlu dilakukan analisis jumlah repair channel, untuk mengetahui apakah repair chanel eksisting saat ini sudah optimal atau belum. Faktor umur juga sangat berpengaruh pada kondisi bus, walaupun kegiatan maintenance berjalan dengan sangat baik, namun tidak bisa mengembalikan kondisi bus seperti baru lagi. Berikut ini adalah umur bus yang dimiliki oleh Primajasa : 3

Tabel I.3 Umur Bus Milik Primajasa Umur bus Jumlah < 5 tahun 14 5-15 tahun 64 > 15 tahun 25 (Sumber : Primajasa, 2013) Semakin tua umur bus maka akan semakin banyak komponen yang harus diganti, pemakaian bahan bakar akan semakin boros dan juga akan sering terjadi kerusakan yang berakibat semakin tingginya biaya maintenance cost dan operational cost yang akhirnya akan mengurangi keuntungan yang akan diperoleh oleh perusahaan. Masalah lain yang dihadapi oleh Primajasa pool Caringin adalah tidak adanya pengelolaan spare part yang baik. Dalam perhitungan kebutuhan spare part (suku cadang) sebelumnya perusahaan menggunakan data history dimana pembelian diperiode selanjutnya berdasarkan pembelian periode sebelumnya karena itu serng terjadi kondisi dimana bus tidak bisa beroperasi karena tidak ada spare part di gudang. Berikut ini adalah data bus yang tidak beroperasi karena tidak tersedianya spare part di gudang Tabel I.4 Jumlah Bus yang Tidak Beroperasi Karena Tidak Teredia Spare Part di Gudang pada tahun 2013 Number of Month bus Juli 3 Agustus 8 September 2 Oktober 9 November 11 Desember 7 (Sumber : Primajasa, 2013) Bus yang seharusnya beroperasi jadi tidak bisa beroperasi dikarenakan tidak tersedianya spare part di gudang hal ini jelas akan mengurangi pendapatan Primajasa. 4

Berdasarkan permasalahan yang ada pada perusahaan, maka langkah untuk mencegah atau mengatasi hal yang sedang terjadi di perusahaan ini akan dilakukan analisis yang berkaitan dengan pendekatan biaya, salah satu metodenya yaitu Life Cycle Cost (LCC). Dalam bukunya, Blanchard menyelesaikan optimasi umur mesin dengan model LCC untuk menentukan kebijakan perawatan yang efisien dan efektif dari segi umur mesin dan jumlah repair channel berdasarkan life cycle cost yang paling rendah. Model LCC merupakan sebuah pendekatan total biaya yang dikeluarkan dari awal sampai akhir yang mempertimbangkan berbagai variabel karena pada metode ini dilakukan perhitungan terhadap maintenance cost, operating cost, shortage cost, population cost dan purchasing cost (Barringer, 1996). Untuk perbaikan kegiatan maintenance yang lebih efektif bagi bus dan juga optimasi penentuan waktu perawatan dengan mempertimbangkan risiko kegagalan, biaya perawatan, dan nilai reliability mesin tersebut berbasiskan metode model minimai biaya. Kebutuhan spare part akan dihitung berdasarkan Poisson Process. Spare part dibagi kedalam 2 kategori yaitu spare part repairable dan spare part nonrepairable. Perhitungan kebutuhan spare part ini sangat diperlukan karena apabila terjadi kekurangan spare part maka produksi akan terganggu, dan apabila spare part yang disimpan berlebih maka akan mengakibatkan kelebihan cost. I.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas pada tugas akhir ini adalah : 1. Berapakah jumlah maintenance crew yang optimal untuk kegiatan maintenance bus dengan menggunakan metode LCC? 2. Berapakah umur pemakaian bus yang optimal dengan menggunakan metode LCC? 3. Berapakah interval perawatan yang tepat untuk komponen bus Primajasa? 4. Berapakah jumlah spare part yang optimal untuk komponen bus Primajasa? 5

I.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam tugas akhir ini adalah : 1. Menentukan jumlah maintenance crew yang optimum untuk kegiatan maintenance bus menggunakan metode LCC. 2. Menentukan umur pemakaian bus yang optimal menggunakan metode LCC. 3. Menentukan interval perawatan yang tepat untuk komponen bus Primajasa 4. Menentukan jumlah spare part yang optmal untuk komponen bus milik primajasa. I.4 Batasan Masalah Untuk mendapatkan suatu hasil seperti yang diharapkan, lebih terarah dan tidak menyimpang dari tujuan penelitian maka perlu dilakukan pembatasan dalam penelitian ini yaitu : 1. Data historis waktu kerusakan kendaraan yang digunakan adalah data dari bulan januari 2011 sampai juni 2013. 2. Untuk data biaya yang tidak diperoleh, maka menggunakan data asumsi 3. Segala proses bisnis dianggap tidak ada permasalahan. 4. Penelitian ini dibatasi hanya sampai pada pengajuan usulan, sedangkan implementasi usulan di lapangan tidak termasuk dalam pembahasan. 5. Bus diasumsikan homogen. Mesin bus diasumsikan sama, yaitu mesin RK8J. Karoseri bus diasumsikan karoseri kelas executive dengan jumlah kursi sebanyak 48 buah. 6. Bus diasumsikan bus baru. 7. Data biaya yang digunakan adalah data biaya rata-rata untuk setiap jurusan 8. Data laju kerusakan diasumsikan berdistribusi eksponensial. I.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini dapat memberikan usulan jumlah maintenance crew yang optimal untuk kegiatan perawatan bus. 6

2. Penelitian ini memberikan usulan umur pakai optimum untuk bus sehinnga bisa dijadikan acuan untuk kegiatan pengadaan bus baru. 3. Penelitian ini memberikan usulan tentang interval perawatan komponen bus yang optimal yang bisa dijadikan salah satu masukan untuk kegiatan perawatan bus. 4. Penelitian ini memberikan usulan jumlah spare part yang harus disediakan oleh PT Primajasa sehingga kejadian bus tidak dapat beroperasi karena ketidak tersedian spare part di gudang tidak terjadi. I.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini berisi literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dan dibahas pula hasil-hasil penelitian terdahulu. Selain itu bab ini juga membahas hubungan antar konsep yang menjadi kajian penelitian dan uraian kontribusi penelitian. Teori yang menjadi acuan penelitian adalah Life Cycle Cost, model minimasi biaya dan poisson process. Bab III Metodologi Penelitian Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah penelitian secara rinci meliputi: tahap merumuskan masalah penelitian, merumuskan tujuan penelitian, dan mengembangkan model penelitian, mengidentifikasi dan melakukan operasionalisasi variabel penelitian, merancang pengumpulan dan pengolahan data, merancang analisis pengolahan 7

data. Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini memuat segala data yang diperlukan untuk penelitian beserta pengolahannya, serta hasil pengolahan data yang nantinya akan dianalisis di bab berikutnya. Data yang dikumpulkan meliputi deskripsi umum Bus, waktu kerusakan, waktu perbaikan, breakdown maintenance cost, losses dan biaya-biaya yang diperlukan. Sementara untuk pengolahan data meliputi penentuan, pengukuran laju kerusakan dan perbaikan, Total LCC bus, jumlah repair chanel, interval perawatan komponen dan jumlah kebutuhan spare part. Bab V Analisis Pada bab ini berisi analisis hasil pengumpulan dan pengolahan data pada bab sebelumnya. Analisis pengolahan data meliputi analisis penentuan distribusi TTF dan TTR mesin, analisis karakteristik kerusakan dan perbaikan bus, analisis LCC, analisis optimasi jumlah maintenance crew, analasis interval perawatan komponen bus dan analisis kebutuhan spare part Bab VI Kesimpulan dan Saran Pada bab ini berisi poin-poin kesimpulan dari hasil pengolahan dan analisis data yang merangkum seluruh isi pembahasan penelitian tugas akhir ini. Bab ini juga berisi saran bagi PT. Primajasa dan penelitian selanjutnya. 8