Sistem Pakar Pendeteksi Penyakit Ayam Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Berbasis Desktop. Artikel Ilmiah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA MENDIAGNOSA DEMAM Shela Shelina Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 164

Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Penyakit Ayam Muhammad Hasbi 7)

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN PELIHARAAN. Arina Pramudita

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini. Internet atau yang sering disebut sebagai dunia maya bukanlah

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

By: Sulindawaty, M.Kom

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT SAPI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

(hiperglisemia) yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Sedangkan terapi dalam bidang farmakologi kedokteran mempelajari bagaimana penggunaan

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan


TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

BAB I PENDAHULUAN. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial intelligence atau lebih

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk menghasilkan aplikasi sistem pakar yang baik diperlukan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF. Naskah Publikasi

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Lampiran 1. DFD Level 1 (Data Flow Diagram). Lampiran 2. Halaman utama sistem.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB

Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Asma

SISTEM PAKAR PENDETEKSI DAN PENANGANAN ANOREXIA NERVOSA PADA PERANGKAT BERGERAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Lambung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Sistem Pakar Deteksi Mutu Telur Ayam Ras Berbasis Web Menggunakan Metode Forward Chaining

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR PADA PERANGKAT MOBILE DIDUKUNG DENGAN WML DAN PHP. Julius Santony

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT KELINCI BERBASIS VISUAL PROLOG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA AYAM

Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB

3) Visual Studio 2008 C# (Bahasa Pemrograman)

SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU

BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. penyebabnya adalah ketidaktahuan terhadap jenis penyakit dan cara. perawat) untuk mengetahui penyakit yang menyerang tubuh manusia.

Desain sistem Analisis sistem Implementasi sistem Pemeliharaan Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN Investigasi sistem

BAB I PENDAHULUAN.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PAKAR DIAGNOSA INFEKSI PENYAKIT TROPIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI ELLYS R. SITUMEANG

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK DIAGNOSA PRODUKTIVITAS TERNAK AYAM RAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS MESIN PENGERING TEH DI WONOSARI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi

TAKARIR. : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan. secara logika. : penalaran yang dimulai dari fakta menuju konklusi

Gambar 4.1 Flowchart

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PAKAR DETEKSI DINI PENYAKIT PADA BURUNG PUYUH DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT PADA BURUNG MURAI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Rahmat Tullah, Arni R Mariani, dan Eric Sendy Christian Jurnal Sisfotek Global ISSN : Vol. 6 No. 1 / Maret 2016

SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL

PERANCANGAN SISTEM IDENTIFIKASI KECANDUAN GAME BERDASARKAN JENIS PERILAKU KECANDUAN GAME MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERBASIS OBJECT

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT TBC (TUBERCULOSIS) PADA ANAK SKRIPSI AGUSTINA ERNARIA MANURUNG

BAB IV. HASIL DAN Uji Coba

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT TANAMAN KARET MENGGUNAKAN METODE FAKTOR KEPASTIAN (CERTAINTY FACTOR) PADA SMARTPHONE

Transkripsi:

Sistem Pakar Pendeteksi Penyakit Ayam Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Berbasis Desktop Artikel Ilmiah Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Peneliti: Musthofa Ramadhan (682009093) Prof., Ir. Danny Manongga, M.Sc., Ph.D. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Januari 2017

ii

iii

iv

v

1 Sistem Pakar Pendeteksi Penyakit Ayam dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Berbasis Desktop 1)Musthofa Ramadhan, 2)Prof., Ir. Danny Manongga, M.Sc., Ph.D. Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Jawa Tengah, Indonesia Email :musthofa.ramadhan@ymail.co.id Abstract This research is conducted based on the need for a tool for chicken farmers in diagnosing the disease in chickens. The tools in this form of an expert system, which is an addition to diagnosis, is also able to provide medical advice. An expert system is one of the areas of artificial intelligence techniques that can be applied in various fields. In this case, the inference method used is the backward chaining method with the purpose for the chicken farmers to directly analyze the disease by consulting to the system, so they can get the information to prevent and also to quick respond to the chicken diseases. Key words : Chicken Disease, Expert System, Backward Chaining 1. Pendahuluan Ayam merupakan unggas yang paling banyak dipelihara masyarakat baik secara tradisional maupun peternakan besar. Salah satu kendala yang dihadapi oleh peternak ayam ialah timbulnya penyakit. Ada berbagai penyakit ayam yang tidak dikuasi oleh peternak, sehingga mereka membutuhkan seorang pakar untuk berkonsultasi dalam menangani hal ini [1]. Konsultasi terhadap seseorang yang memiliki expertise dibidang tertentu dalam menyelesaikan suatu permasalahan merupakan pilihan tepat guna mendapatkan jawaban, saran, solusi, keputusan atau kesimpulan terbaik. Kecerdasan buatan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan komputer yang khusus ditujukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam sistem kecerdasan komputer, dengan harapan komputer dapat membantu manusia untuk mencari solusi yang tepat atas permasalahan yang memerlukan penalaran yang rumit [2]. Tujuan artikel ini adalah mengembangkan suatu sistem pakar yang diharapkan bisa memberikan informasi yang cepat tentang penyakit pada ayam dan bagaimana cara menanggulanginya. 2. Tinjauan Pustaka Penelitian berjudul Penerapan Sistem Pakar Forward Chaining berbasis Aturan pada Pengawasan Status Penerbangan telah membahas bahwa sistem pakar pengawas status penerbangan akan memberikan peringatan dan rekomendasi berdasarkan prediksi sistem akan hasil downlink status pesawat, manfaat dari

2 aplikasi tersebut adalah untuk membantu memberikan interpretasi dalam pengawasan status pesawat [3]. Pada penelitian yang berjudul An Expert System for Diagnosing Eye Diseases Using CLIPS bertujuan untuk merancang sebuah sistem pakar yang dapat mendiagnosa penyebab penyakit mata pada pasien dari berbagai latar belakang yang sesuai,aplikasi tersebut menggunakan bahasa pemrograman CLIPS yang digunakan seperti alat dalam membangun basis pengetahuan dan berfungsi sebagai inference engine [4]. Kedua penelitian tersebut merupakan penelitian dari sistem pakar yang menggunakan metode forward chaining, berbeda dengan penelitian sistem pakar pendeteksi penyakit ayam yang akan menggunakan metode backward chaining karena pada kenyataan yang ada di lapangan ditemukan bahwa metode inilah yang paling sesuai untuk memecahkan permasalahan. Pengertian sistem pakar secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia kedalam komputer, agar komputer mampu menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh ahli sistem pakar dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru cara kerja dari para ahli dengan harapan bahwa orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit dengan bantuan sistem ini [5]. Sistem pakar mempunyai tiga komponen utama, yaitu : 1) basis pengetahuan, dalam basis pengetahuan ada beberapa domain pengetahuan dalam penyelesaian masalah, seperti kalkulus predikat, list, bingkai, jaringan semantik dan kaidah produksi. 2) mesin inferensi, komponen yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Terdapat dua tehnik inferensi, yaitu : metode forward chaining dan metode backward chaining. 3) antarmuka, berfungsi sebagai sarana dialog antara program dengan pemakai. Kendala utama dalam berternak ayam adalah penyakit, tidak hanya penyakit yang menyebabkan kematian karena dalam beberapa kasus terdapat penyakit yang tidak menyebabkan kematian akan tetapi menurunkan tingkat produksi yang keduanya berdampak pada kerugian ekonomi. Untuk menghadapi kendala tersebut dibutuhkan pengendalian penyakit pada ayam dengan usaha pencegahan dan pembasmian, dengan tujuan mengurangi terjangkitnya ayam terhadap penyakit dan menghilangkan penyakit tertentu secara tuntas sehingga sumber penyakit dapat dimusnahkan dan tidak terjadi penyebaran atau penularan penyakit secara luas [6]. 3. Metode dan Perancangan Sistem Dalam pengembangan sistem pakar, akan digunakan pendekatan konvensional dengan metode Expert System Development Life Cycle (ESDLC). Tahap-tahap yang harus dilakukan pada metode ESDLC adalah sebagai berikut :

3 Kebutuhan Pengetahuan Tahap 1Penilaian (Assessment) Tahap 2 Akuisisi pengetahuan Tahap 3 Desain Formulasi ulang Eksplorasi Perbaikan Struktur Tahap 4 Pengujian Evaluasi Tahap 5 Dokumentasi Produk Tahap 6 Pemeliharaan Gambar 1. Expert System Development Life Cycle (ESDLC). Tahap penelitian pada Gambar 1 dapat dijelaskan sebagai berikut, Tahap pertama : Penilaian, yaitu bagaimana merancang dan membangun sistem pakar untuk diagnosa penyakit pada ayam dengan menggunakan metode backward chaining; Tahap kedua : Akuisisi Pengetahuan, yaitu mempelajari buku-buku referensi atau sumber-sumber yang berkaitan dengan penelitian ini, baik dari text book maupun internet yang terkait dengan sistem pakar; Tahap ketiga : Desain, yaitu membuat rancangan antarmuka sistem. Untuk rancangan kerja sistem dibuatlah diagram-diagram yang dapat memberikan keterangan bagaimana sistem bekerja, apa saja fungsi yang disediakan oleh sistem, urutan proses kerja sistem, hubungan atau interaksi sistem dengan pengguna dan rancangan class program system dalam bentuk bahasa pemodelan Unified modeling language (UML); Tahap keempat : Pengujian, yaitu menguji sistem yang telah dibangun untuk dapat mengevaluasi sistem tersebut apakah diperlukan suatu perbaikan atau tidak; Tahap kelima : Dokumentasi, yaitu pembuatan laporan dari seluruh kegitan yang dilakukan semenjak tahap awal hingga selesai; Tahap keenam : Pemeliharaan, yaitu kegiatan yang dilakukan setelah sistem yang dibuat telah beroprasi. Kegiatannya dapat berupa peningkatan kemampuan sistem sehingga dapat terus memenuhi kebutuhan yang terus berkembang dari pengguna.

4 Perancanga proses dilakukan menggunakan UML (unified Modeling Language), Usecase Diagram berfungsi untuk mendeskripsikan tindakan sistem dari sudut pandang pengguna sebagai deskripsi fungsional dari sebuah sistem dan proses utamanya, serta menjelaskan secara visual siapa saja yang berperan sebagai aktor dalam menggunakan sistem dan bagaimana interaksinya. Use case diagram pada sistem ini memiliki 2 aktor, yaitu Admin dan User. Insert data Admin Login Manage data Update data Delete data Delete admin Setting user/admin insert admin User Menu sistem pakar Petunjuk pemakaian Konsultasi penyakit Simpan hasil konsultasi Gambar 2. Usecase Diagram. Pada Gambar 2 dapat diketahui bahwa terdapat 2 aktor pada sistem, yaitu admin dan user. Admin dapat mengolah data penyakit dan data admin setelah admin login kedalam sistem. Dalam usecase manage data, admin dapat memasukkan data yang baru, mengupdate data yang ada dan dapat menghapus data. Dalam use case setting user/admin, admin dapat menentukan atau memasukkan data admin yang baru dan menghapusnya. User dapat melakukan fungsi Konsultasi, dengan menginput gejala-gejala yang ditemukan pada ayam yang diduga terjangkit suatu penyakit. Fungsi petunjuk pemakaian yaitu fungsi untuk user melihat petunjuk pemakaian untuk konsultasi. Fungsi simpan data merupakan fasilitas yang dapat digunakan untuk menyimpan data hasil konsultasi yang telah dilakukan. Activity diagram memberikan visualisasi aliran tindakan dalam sistem yang dibuat, percabangan tindakan yang terjadi, bagaimana tindakan awal sistem dan bagaimana tindakan akhir yang terjadi pada sistem. Activity diagram juga dapat memberikan gambaran tentang proses yang dapat terjadi dalam beberapa tindakan tertentu. Pada sistem ini terdapat beberapa aktivitas yang bisa dilakukan oleh setiap aktor. Sebagai contohnya adalah aktivitas untuk menambah data keterangan ayam yang dapat dilihat pada Gambar 3.

5 Admin System Desktop database tambah data ayam input data ke variabel obj Susun perintah sql eksekusi perintah sql melihat data menampilkan data mengembali kan result Gambar 3.Aktivitas Diagram Penambahan Data Baru. Pada Gambar 3 dapat diketahui bahwa aktifitas penambahan data keterangan yang dilakukan oleh admin, melibatkan sistem dan database. Ketika admin melakukan aktifitas tambah data keterangan ayam, sistem akan melakukan aktifitas menyimpan data yang dikirimkan ke dalam variabel. Data inilah yang nantinya digunakan untuk menyusun perintah SQL. Sedangkan database melakukan aktifitas menjalakan perintah SQL yang dikirimkan oleh sistem. Aktifitas diakhiri dengan menampilkan notifikasi ke pengguna bahwa data berhasil ditambahkan atau disimpan pada database. Sedangkan Activity Diagram untuk user dalam menggunakan aplikasi sistem pakar ini dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4.Aktivitas Diagram User Menggunakan Sistem Pakar

6 Pada Gambar 4 diketahui bahwa aktivitas user untuk mengakses aplikasi sistem pakar tersebut, di mulai dari membuka Menu aplikasi sistem pakar, di dalam menu aplikasi tesebut sudah tersedia fungsi untuk mendiagnosa penyakit ayam berdasar gejala, dilihat dari gejala akan di ketahui bahwa benar ayam memiliki penyakit yang di derita, dan user akan mendapatkan solusi pengobatan untuk ayam yang memiliki / mengidap penyakit tersebut. Kemudian untuk aktivitas admin pada sistem pakar dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 5.Aktivitas Diagram Admin Menggunakan Sistem Pakar Pada gambar 5 di jelaskan, sebelum dapat menggunakan fungsi admin, admin di haruskan login dengan menggunakan akun yang hanya dimiliki oleh admin itu sendiri, kemudian admin akan di berikan halaman khusus untuk mengolah data pada sistem pakar, data yang telah diolah akan otomatis masuk ke dalam database untuk di simpan dan di tampilkan dalam aplikasi sistem pakar. Class Diagram menggambarkan struktur dan penjelasan class, paket, dan objek serta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class diagram menjelaskan hubungan antar class dalam sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana caranya agar mereka saling berkolaborasi untuk mencapai sebuah tujuan. Class Diagram juga memiliki 3 area pokok, yaitu nama, atribut, dan operasi. Nama berfungsi untuk memberi identitas pada sebuah kelas, atribut fungsinya adalah untuk memberi karakteristik pada data yang dimiliki suatu objek di dalam kelas, dan operasi berfungsi memberikan sebuah fungsi ke sebuah objek. Diagram kelas sistem pakar dapat dilihat pada Gambar 6 berikut ini.

7 Gambar 6.Class Diagram Sistem Pakar. 10 data penyakit yang diperoleh setelah menganalisa data pada perancangan sistem dapat dilihat pada Tabel 1. Bila selanjutnya ditemukan berbagai penyakit ayam baru, maka admin dapat menginputkan data baru tersebut kedalam sistem. Setiap nama penyakit akan diberikan penomeran secara otomatis dengan kode yang unique. Tabel 1. Daftar Nama Penyakit Ayam. No. Kode Nama Penyakit 1. P001 Tetelo 2. P002 Gumboro 3. P003 Berak kapur 4. P004 Penyakit ngorok 5. P005 Tungau / Kutuan 6. P006 Tipus Ayam 7. P007 Berak darah 8. P008 Pilek ayam (Infectious Coryza) 9. P009 Marek 10. P010 Kelumpuhan Dari 10 daftar penyakit ayam yang diperoleh, didapatkan 42 gejala seperti pada Tabel 2. Setiap gejala akan diurutkan secara otomatis dengan pemberian kode yang unique.

8 Tabel 2. Daftar Gejala Penyakit Ayam. No. Kode Nama Gejala 1 G001 Ayam sering megap-megap 2 G002 Nafsu makan turun 3 G003 Diare 4 G004 Senang berkumpul pada tempat yang hangat 5 G005 Setelah 1-2 hari muncul gejala syaraf, kaki lumpuh 6 G006 Leher berpuntir dan ayam berputar-putar akhirnya mati 7 G007 Tubuh bergetar-getar 8 G008 Ayam suka bergerak tidak teratur 9 G009 Peradangan disekitar dubur 10 G010 Ayam malas bergerak 11 G011 Gumboro menyerang pada ayam yang berumur 3-6 minggu 12 G012 Ayam terlihat stress 13 G013 Leleran hidung berwarna kuning kehijauan 14 G014 Leleran mengandung darah dan kental 15 G015 Demam 16 G016 Batuk-batuk 17 G017 Kurus 18 G018 Radang paru-paru 19 G019 Bersin 20 G020 Ingus 21 G021 Ngorok saat bernafas 22 G022 Tubuh lemah 23 G023 Sayap terkulai 24 G024 Terlihat mengantuk 25 G025 Kotoran berwarna hijau, kuning keputih-putihan 26 G026 Ayam tampak gelisah 27 G027 Sering mematuk dan mengibaskan bulu karena gatal 28 G028 Tampak pucat 29 G029 Bulu berdiri 30 G030 Tampak lesu 31 G031 Mencret kehijau-hijauan 32 G032 Bulu kusam dan mengkerut 33 G033 Produksi telur menurun drastic 34 G034 Mencret bercampur darah 35 G035 Kelopak mata memerah 36 G036 Terlihat kedinginan 37 G037 Kelopak mata bengkak dan cenderung menjulingkan mata 38 G038 Borok/lubang pada selaput bening mata 39 G039 Sisi perut kiri membengkak 40 G040 Lambung ayam bila dipukul dengan jari berbunyi seperti 41 G041 drum Pernafasan terganggu dan bekerja berat 42 G042 Nampak resah

9 Setiap penyakit yang menyerang ayam dapat diidentifikasi dengan melihat gejala-gejala yang dialami oleh ayam tersebut, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Kombinasi Gejala dan Penyakit Kode G001 G002 G003 G004 G005 G006 G007 G008 G009 G010 G011 G012 G013 G014 G015 G016 G017 G018 G019 G020 G021 G022 G023 G024 G025 G026 G027 G028 G029 G030 G031 G032 G033 G034 G035 G036 G037 G038 G039 G040 G041 G042 Penyakit (P00...) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

10 Dari kombinasi data gejala yang menjadi penyebab penyakit, maka dapat disimpulkan terdapat 10 aturan atau Rule yang dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Daftar Aturan Diagnosa No Nama Penyakit Nama Gejala 1 Tetelo G001 ayam sering megap-megap G002 nafsu makan turun G003 ayam mengalami diare G004 senang berkumpul pada tempat yang hangat G005 Setelah 1 2 hari muncul gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh G006 leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang akhirnya mati 2 Gumboro G002hilangnya nafsu makan G007 tubuh bergetar-getar G008 ayam suka bergerak tidak teratur G009 peradangan disekitar dubur G003 diare G010 Ayam malas bergerak G011 Sering menyerang pada umur 3-6 minggu 3 Berak Kapur G012 hewan terlihat stress karena kerja berlebihan/kurang pakan G002 Ayam hilang nafsu makan G013 Leleran hidung berwarna kuning kehijauan G014 Leleran mengandung darah dan kental G015 Mengalami demam tinggi atau rendah G016 Ayam mengalami batuk G017 Kekurusan hewan G018 Ayam menderita radang paru-paru 4 Ngorok G019 ayam sering bersin G020 ingus keluar lewat hidung G021 ngorok saat bernapas G022 Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah G023 sayap terkulai G024 ayam terlihat mengantuk G003 diare G025 kotoran berwarna hijau, kuning keputihkeputihan 5 Tungau / Kutuan G026 ayam tampak gelisah G027 sering mematuk dan mengibaskan bulu karena gatal pada tubuhnya

11 G002 nafsu makan turun G028 ayam tampak pucat G017 kurus 6 Tipus Ayam G003 Diare G024 Ayam Kelihatan mengantuk G029 Bulu ayam berdiri G030 Tampak Lesu G031 Mencret Kehijau hijauan G002 Nafsu makan berkurang G017 Badan ayam kurus 7 Berak Darah G032 Bulu kusam dan mengkerut G033 Produksi telur menurun drastic G034 Mencret bercampur darah G035 Kelopak mata memerah 8 Infectious Coryza/pilek ayam G036 ayam terlihat seperti kedinginan G037 bengkak pada kelopak mata dan cenderung menjulingkan mata G038 Kadang-kadang terjadi borok atau lubang pada selaput bening mata. Borok dapat pecah dan mengakibatkan kebutaan. 9 Marek G030 Ayam mengalami lesu G019 mengalami bersin-bersin G020 keluarnya ingus/lendir diatas paruhnya 10 Kelumpuhan G039 Sisi perut sebelah kiri nampak menonjol (membesar) dibanding normalnya G040 Lambung ayam bila dipukul dengan jari berbunyi seperti drum akibat rentangan perut yang begitu kencang. G041 Pernafasan terganggu dan bekerja berat, demikian pula kontraksi rumen yang sangat kuat. G042 Ternak nampak resah 4. Hasil dan Pembahasan Sistem pakar pendeteksi penyakit ayam telah diuji menggunakan metode Black Box. Setelah diperiksa dalam pengujian didapati bahwa setiap fungsi pada masing-masing proses dapat berjalan sesuai yang diharapkan, seperti dapat dilihat pada table 5.

12 Table 5. Hasil Pengujian Sistem Pengujian Deskripsi Hasil yang diharapkan Konsultasi diagnosa dugaan penyakit ayam oleh User Tambah data gejala penyakit ayam dan pengobatan Hapus data gejala penyakit ayam dan pengobatan Tambah data keterangan penyakit ayam Hapus data keterangan penyakit ayam Tambah data dugaan penyakit ayam Hapus data dugaan penyakit ayam Tambah data gambar penyakit ayam Hapus data gambar penyakit ayam Proses konsultasi sistem pakar oleh User Menambah data gejala penyakit ayam yang di inputkan Menghapus data gejala penyakit ayam dan pengobatan Menambah keterangan penyakit ayam dan pengobatan yang di inputkan Menghapus keterangan penyakit ayam dan pengobatan Menambah dugaan penyakit ayam Menghapus dugaan penyakit ayam Menambah gambar ayam yang memiliki penyakit Menghapus gambar ayam yang memiliki penyakit Konsultasi pada sistem pakar berjalan Data gejala penyakit ayam yang di input bertambah Data gejala penyakit ayam yang dihapus dapat terhapus Data penyakit ayam dan pengobatan yang di input bertambah Data keterangan penyakit ayam yang di hapus dapat terhapus Data dugaan penyakit ayam yang di input bertambah Data dugaan penyakit ayam yang dihapus dapat terhapus Data gambar ayam yang memiliki penyakit yang di input bertambah Data gambar ayam yang memiliki penyakit yang di hapus dapat terhapus Hasil Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Terdapat dua pengguna sistem, yaitu Admin dan User yang akan masuk pada halaman utama ketika menggunakan sistem ini, seperti dapat dilihat pada gambar 7. Admin dapat memanipulasi data admin dan data yang berkaitan dengan penyakit ayam serta gejalanya. Hal ini dimaksudkan untuk mengontrol, bahwa hanya admin yang dapat mengolah data penyakit ayam serta gejalanya agar sistem ini terhindar dari kerusakan. Sedangkan User hanya dapat melakukan konsultasi penyakit ayam terhadap sistem.

13 Gambar 7. Tampilan Halaman Utama Terdapat beberapa fungsi bagi admin dalam memanipulasi data admin dan data penyakit ayam, yaitu fungsi tambah, fungsi hapus dan juga fungsi update. Umtuk dapat menggunakan fungsi-fungsi tersebut, sebelumnya admin harus memasukkan Id dan Password terlebih dahulu. Tampilannya dapat dilihat pada gambar 8. Gambar 8. Tampilan Form Manipulasi Data Untuk fungsi konsultasi penyakit bagi user dapat berfungsi dengan baik. Dengan menginputkan informasi kedalam sistem berupa gejala-gejala yang ditemui di lapangan, sistem akan memproses informasi tersebut. Jika informasi yang diberikan oleh user sesuai dan memenuhi syarat terhadap suatu jenis

14 penyakit, maka sistem akan memberikan kesimpulan tentang jenis penyakit tertentu. Dan jika informasi yang diberikan user tidak sesuai dan memenuhi syarat terhadap suatu penyakit, maka sistem akan memberikan kesimpulan Penyakit tidak ditemukan. Tampilannya dapat dilihat pada gambar 9. 5. Kesimpulan Gambar 9. Tampilan Form Konsultasi Penyakit Dari hasil pengujian terhadap Aplikasi Sistem Pakar yang dibangun, kesimpulannya adalah program aplikasi sistem pakar dalam mendiagnosa penyakit pada ayam dapat menyelesaikan masalah yaitu bisa menampilkan hasil diagnosa dengan cepat dan tepat berdasarkan gejala-gejala yang dimasukan oleh user. Untuk membuat hasil diagnosa menjadi sangat valid, maka data gejala yang dimasukan oleh seorang administrator / pakar kedalam suatu data penyakit, harus lengkap artinya gejala-gejala yang bisa mengarah ke suatu penyakit tersebut harus dimasukan secara lengkap, karena kesimpulan hasil diagnosa yang ditampilkan secara otomatis oleh sistem aplikasi yaitu banyaknya gejala yang dipilih oleh user dibagi dengan banyaknya gejala yang dimiliki oleh suatu penyakit. Sehingga dari sistem pakar ini, akan meminimalkan human error dan bisa mengetahui penyakit apa yang diderita dan kemungkinan mendapatkan penyakit yang lain beserta pengobatannya.

15 6. Daftar Pustaka [1] Tentua, Meilany Nonsi, 2009, Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ayam, Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta. [2] Frenzel, Louis E, 1989, Communication Electronic, New York: Mc Graw Hill. [3] Riskadewi dan Hendrik A, 2005, Penerapan Sistem Pakar Forward Chaining Berbasis Aturan Pada Pengawasan Status Penerbangan, Integral, Vol. 10, No. 3. [4] S. Abu Nasser, Samy, 2005, An Expert System For Diagnosting Eye Diseases Using CLIPS, Palestine: Al-Azhar Uniersity. [5] Arhami, Muhammad, 2005, Konsep Dasar Sistem Pakar, Yogyakarta: Andi. [6] Murtidjo, M. A. B, 1992, Pedoman Berternak Ayam Broiler, Yogyakarta: Kanisius.