KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI WILAYAH DTPK

dokumen-dokumen yang mirip
2016, No Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,

Seksi Pelayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Makassar, 25 s.d 27 Maret 2018

PEMANTAUAN MASALAH DAN REKOMENDASI PERBAIKAN KEBIJAKAN TERKAIT BELANJA STRATEGIS JKN UNTUK LAYANAN KESEHATAN PRIMER BAGI DAERAH SULIT DAN TERPENCIL

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI DIY DINAS KESEHATAN DIY

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016

PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT

ADVOKASI DAN SINKRONISASI REGULASI DI BIDANG KEFARMASIAN OLEH KEMENTERIAN KESEHATAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH

PERKEMBANGAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN TAHUN 2014

DEFISI DAERAH TERPENCIL

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan

PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL TIMUR

PERAN TENAGA KESEHATAN VOKASIONAL DALAM PENGUATAN PELAYANAN PRIMER DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DUKUNGAN DAN PERAN BADAN PPSDM KESEHATAN DALAM PENINGKATAN MUTU PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

Dr. dr. H. Racmat Latief, SpPD, KPTI, M.Kes, FINASIM Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

PENGUATAN YANKES DI DTPK MELALUI PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

Rakerkesnas Regional Tengah Bali, Februari 2015

Jadwal pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas. 2. Rencana kegiatan program, Dokumen hasil evaluasi tentang metode dan teknologi dalam pelaksanaa

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL BARAT

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) KEBJK DSR PUSK

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.18/MEN/2008 TENTANG AKREDITASI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

Untuk menunjang proses pembangunan kesehatan, pemerintah & pemerintah daerah wajib memenuhi kebutuhan Tenaga Kesehatan, baik dalam Jumlah, Jenis dan

PUSKESMAS. VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2010

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 18/MEN/2008 TENTANG AKREDITASI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

INOVASI PENEMPATAN TENAGA KESEHATAN DI PONKESDES DI PROVINSI JAWA TIMUR. OLEH Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Disampaikan pada : PRA RAKERKESNAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Hotel Luwansa, Palangkaraya, 17 Februari 2016

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR PERAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DASAR DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

SURAT EDARAN NOMOR : lik.03.03/11/cy467/2015 TENTANG REGISTRASI PUSKESMAS

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

Dr. Hj. Y. Rini Kristiani, M. Kes. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. Disampaikan pada. Kebumen, 19 September 2013

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) Latar belakang

Pusat Perencanaan & Pendayagunaan SDM Kes. Surabaya, 25 Oktober 2011

PEMANFAATAN DANA KAPITASI UNTUK PENINGKATAN KINERJA PUSKESMAS

Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (SDMK) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

SAMBUTAN DAN PENGARAHAN DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

Usaha-usaha Kesehatan Masyarakat. Contact: Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp: /

REPUBLIK INDONESIA 2. PRIORITAS NASIONAL KESEHATAN

PROGRAM KEGIATAN DINAS KESEHATAN KELUARGA SEHAT DAN LORONG SEHAT TAHUN dr. Hj. A. Naisyah Azikin, M.Kes KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR

SOTK STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN DI PROV BANTEN

DESENTRALISASI UNTUK MENINGKATKAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN SPM BIDANG KESEHATAN

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1

IMPLEMENTAS I PERAWAT PRAKTEK MANDIRI. Ns. SIM SAYUTI, S.Kep NIRA : Beprofessional nurse Knowledge, skill, & attitude

PENGUATAN UPAYA PROMOTIF PREVENTIF DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DAN RUJUKAN

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

DUKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS TRI DHARMA DI POLTEKKES KEMENKES. Jakarta, 23 Maret 2017

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

KELEMBAGAAN DINAS KESEHATAN PROVINSI - KABUPATEN/KOTA (MENDASARKAN UU 23 TAHUN 2014) DISAMPAIKAN OLEH : KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

PP No 38/2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMDA PROVINSI DAN KAB/KOTA PP 65/2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN

KERTAS KERJA RENSTRA OPD

RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN

Tabel 4.1 Keterkaitan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan dalam Pencapaian Misi Renstra Dinas Kesehatan

Pertemuan Koordinasi Penyusunan Kebutuhan Penugasan Khusus dan Sosialisasi Kepmenkes 683 Th Hotel Garden Palace Surabaya, 24 Oktober 2011

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UPAYA PENCAPAIAN PIS - PK. DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN Denpasar, 19 April 2018

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

REVIEW KEBIJAKAN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU Tahun Anggaran 2015

PROGRESS REPORT PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

RUANG LINGKUP MENU KEGIATAN DAK BIDANG KESEHATAN TA. 2017

DUKUNGAN REGULASI DALAM PENGUATAN PPK PRIMER SEBAGAI GATE KEEPER. Yulita Hendrartini Universitas Gadjah Mada

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 14/MEN/2009 TENTANG MITRA BAHARI

Perbedaan puskesmas dan klinik PUSKESMAS

KONSEPTUAL RPJMN BIDANG KESEHATAN TAHUN KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN Drg. Tini Suryanti Suhandi, M.Kes

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

APOTEKER, FKTP DAN ERA JKN. Oleh Helen Widaya, S.Farm, Apt

KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Disampaikan oleh: TJAHJO KUMOLO

RANCANGAN INDIKATOR RIFAKES PUSKESMAS RIF

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

STRATEGI DINAS KESEHATAN MEMPERKUAT KESEHATAN MENTAL MELALUI PELAYANAN PRIMER. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta

Transkripsi:

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI WILAYAH DTPK PERTEMUAN KOORDINASI PENINGKATAN AKSES YANKES DI DTPK DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (MAKASSAR, 26 27 MARET 2018)

OUTLINE PENDAHULUAN VISI, MISI DAN KEBIJAKAN YANKES DI DTPK HARAPAN YANKES PRIMER PENUTUP

PENDAHULUAN

3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN VISI DAN MISI PRESIDEN TRISAKTI: Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik; Berkepribadian dalam budaya 9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia PROGRAM INDONESIA PINTAR PROGRAM INDONESIA SEHAT PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA PARADIGMA SEHAT PENGUATAN YANKES JKN DTPK KOTA KELUARGA SEHAT

Program Indonesia Sehat RENSTRA 2015-2019 DTPK KELUARGA SEHAT

Tantangan Pelayanan Kesehatan AKI & AKB Perbaikan Gizi Masy, Stunting 4 AREA PRIORITAS: Pengendalian Penyakit Menular (HIV/Aids, TB, Malaria) Pengendalian Penyakit Tidak Menular (HT, DM, Obesitas, Kanker, Ggn jiwa)

Program Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan PEMENUHAN SARANA, PRASARANA DAN ALAT KESEHATAN PROGRAM INDONESIA SEHAT DGN PENDEKATAN KELUARGA PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK (FLYING HEALTH CARE) PENINGKATAN AKSES REGIONALISASI SISTEM RUJUKAN PELAYANAN TELEMEDICINE PEMENUHAN SDM (WKDS, NS)

Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan AKREDITASI FKTP AKREDITASI RUMAH SAKIT KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

KEBIJAKAN YANKES DI DTPK

Kebijakan Pelayanan Kesehatan Di Daerah Terpencil, Perbatasan, Dan Kepulauan Perpres No. 131 tahun 2015 Penetapan Daerah Tertinggal tahun 2015 2019 Kepres No. 6 tahun 2017 Penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar Permenkes No. 90 tahun 2015 Penyelenggaraan Yankes Di Fasyankes Kawasan Terpencil/ Sangat Terpencil

Kebijakan Pelayanan Kesehatan Di Daerah Terpencil, Perbatasan, Dan Kepulauan Permenkes No. 16 tahun 2017 Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Dalam Mendukung Program Nusantara Sehat Kepmenkes No.HK.02.02/MK/367/2015 124 Puskesmas Sasaran Program Prioritas Nasional Yankes di Daerah Perbatasan tahun 2015-2019 SK Dirjen Yankes Nomor HK.02.02/II/0360/2018 Penetapan Puskesmas T/ST berdasarkan surat Kadinkes Provinsi kepada Kementerian Kesehatan

Definisi Operasional Fasyankes Terpencil, Sangat Terpencil (1) PMK 90 Tahun 2015 Pasal 8 ayat 2 Penetapan fasyankes kawasan T/ST harus memenuhi kriteria: a. berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau kecil, gugus pulau atau pesisir; b. akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu; c. jarak tempuh PP dari ibukota kabupaten perlu waktu lebih dari 6 jam; d. transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat terhalang iklim atau cuaca; e. kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang tidak stabil.

Definisi Operasional Fasyankes Terpencil, Sangat Terpencil (2) PMK 90 Tahun 2015 Pasal 8 ayat 4 113 Kab/Kota 1003 PKM Fasyankes yang tidak memenuhi kriteria pada ayat 2, dapat ditetapkan sebagai fasyankes T/ST setelah memenuhi kriteria: a. Adanya keterbatasan sarana infrastruktur aksesibilatas yang menjadi hambatan Puskesmas untuk mencapai wilayah kerja tersebut b. Jarak dari Puskesmas ke wilayah kerja lebih dari 100 km; dan/atau c. Adanya isolasi geografis yang memisahkan wilayah kerja Puskesmas dengan Puskesmas, seperti sungai, laut, gunaung, lembah dan hutan belantara. SK Dirjen Yankes Nomor HK.02.02/II/0360/2018 TTG Penetapan Puskesmas dengan Kategori Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil Pada Kabupaten/Kota Sebagai Sasaran Program Yankes Primer

PENETAPAN FASYANKES KAWASAN TERPENCIL DAN SANGAT TERPENCIL 14

ALUR PENETAPAN FASYANKES KAWASAN TERPENCIL DAN SANGAT Keterangan: TERPENCIL 1. Dinkes kab/kota atau dinkes prov bersama dinkes kab/kota mengajukan usulan fasyankes kawasan terpencil dan sangat terpencil kepada Bupati/Walikota DINKES KAB/KOTA DINKES PROVINSI ATAU 1 5 PENILAIAN USULAN USULAN FASYANKES KAWASAN TERPENCIL DAN SANGAT TERPENCIL 2 BUPATI/ WALIKOTA 3 6 PENETAPAN FASYANKES KAWASAN TERPENCIL DAN SANGAT TERPENCIL 2. Usulan disertai dengan kelengkapan: a. Profil fasyankes yg berisi identitas, visi, misi serta layanan fasyankes b. Data srana, prasarana dan peralatan c. Data ketenagaan d. Dokumentasi berupa foto fasyankes dan lingkungan sekitar 3. Paling lama 7 hari kerja sejak diterimanya usulan, Bupati/ Walikota membentuk dan menugaskan tim untuk melakukan penilaian terhadap pemenuhan kriteria (menggunakan Formulir 1). 4. Tim Penilai terdiri unsur: dinkes prov, dinkes kab/kota dan dinas yg bertanggungjawab di bidang pengembangan desa. 5. Paling lama 14 hari kerja sejak penugasan, Tim harus memberikan hasil penilaian kepada Bupati/Walikota. Hasil penilaian berupa nilai thd pemenuhan kriteria sbb: a. Fasyankes dikategorikan sbg fasyankes terpencil, bila hasil penilaian mencapai 25% s.d 50% 4 TIM PENILAI 7 GUBERNUR DAN MENKES b. Fasyankes dikategorikan sbg fasyankes kawasan sangat terpencil, bila hasil penilaian mencapai > 50% 6. Paling lama dlm waktu 7 hari kerja sejak menerima hasil penilaian, Bupati/Walikota harus memberikan penetapan atau surat penolakan yang disertai alasan yang jelas. 7. Penetapan harus disampaikan kepada Gubernur dan Menteri Kesehatan sebagai laporan 15

Definisi Operasional Kabupaten Tertinggal Perpres 131 tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal tahun 2015 s.d 2019 Daerah tertinggal adalah daerah kabupaten yang wilayah serta masyarakatnya kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain dalam skala nasional Fasyankes di Kabupaten Tertinggal dapat berupa 122 Kab/ Kota Fasyankes di Perbatasan Fasyankes di Kawasan Terpencil Fasyankes di Kawasan Sangat Terpencil Fasyankes di Kepulauan

Pendekatan Pelayanan Kesehatan Di Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan Pendekatan yankes dilakukan dengan memperhatikan karakteristik masing masing daerah dan kebutuhan masyarakat setempat 1 + Pengembangan Pola Yankes 3 Ketersediaan Perbekalan Kesehatan, Sarpras dan Alkes Pendekatan Program Yankes 2 Ketersediaan Tenaga Kesehatan 4 Pasal 3

+ Pendekatan Program Pelayanan Kesehatan Di Daerah Terpencil, Perbatasan Dan Kepulauan Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Perawatan Model Kangguru (PMK) Pemberdayaan Masy. dengan Kearifan Lokal (msl : UKBM) Sustainable Outreach Service (SOS) Dalam peningkatan cakupan Imunisasi Kemitraan Bidan dan Dukun Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat (MTBS-M) Program Khusus Daerah dan Nasional lain

Pengembangan Pola Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Bergerak Dilaksanakan berdasarkan analisa situasi didukung SDM & sarana prasarana yang cukup Pelayanan Kesehatan Gugus Pulau Pelayanan kesehatan berkelompok dari beberapa faskes di beberapa pulau tanpa memperhatikan batas administrasi Rumah Tunggu Kelahiran Berfungsi sebagai tempat tinggal sementara bagi ibu hamil dan pendampingnya sebelum dan sesudah masa persalinan. Pelayanan Berbasis Telemedicine Bertujuan meningkatkan ketepatan & kecepatan diagnosis medis & konsultasi medis di Faskes yang tdk pny nakes tertentu

Pelayanan Kesehatan Bergerak Pelayanan Kesehatan yang dilakukan oleh Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak (TPKB) untuk meningkatkan akses dan ketersediaan pelayanan kesehatan di daerah terpencil/sangat terpencil yang tidak memiliki fasilitas kesehatan dan daerah yang tidak mendapat pelayanan kesehatan dengan menggunakan alat transportasi udara, kapal/perahu, darat atau kombinasi. Upaya yang dapat dilakukan adalah Pengamatan (sarana prasarana dan demografi), Pelayanan kesehatan, Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan, Pelayanan lab lapangan, Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Pelayanan Kesehatan Gugus Pulau Pelayanan Kesehatan yang terdapat di beberapa pulau yang membentuk suatu kelompok untuk memberikan satu kesatuan pelayanan tanpa memperhatikan batasan wilayah administrasi Fasyankes Pusat Gugus sebagai pengampu seluruh fasyankes bagian dari gugusnya

Pelayanan Rumah Tunggu Kelahiran Rumah Tunggu kelahiran merupakan tempat atau ruangan yang berfungsi sebagai tempat tinggal sementara bagi ibu hamil dan pendampingnya sebelum dan sesudah masa persalinan Rumah Tunggu kelahiran berada dekat fasyankes yang mampu memberikan pertolongan persalinan (dapat memanfaatkan rumah penduduk atau bangunan lain) Dilaksanakan sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan

Pelayanan Berbasis Telemedicine Bertujuan untuk memberikan manfaat dalam peningkatan ketepatan dan kecepatan diagnosis medis serta konsultasi medis di Fasyankes tingkat pertama dan tingkat rujukan yang tidak memiliki tenaga kesehatan tertentu Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat menghubungkan fasyankes di T/ST dengan fasilitas rujukan untuk keperluan seperti telekonsultasi, teleasistensi, teleedukasi dan telemonitoring

Ketersediaan Tenaga Kesehatan Pelayanan kesehatan di DTPK dilakukan oleh tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan sesuai peraturan Pelatihan Jika tidak tersedia Kurikulum Pusat Sertifikat Pelatihan Surat Ijin Praktik dengan kewenangan tambahan yang ditetapkan oleh Pemda Kab/kota Pemindahan tenaga

Ketersediaan Perbekalan Kesehatan Ketersediaan perbekalan kesehatan di fasyankes T/ST mempertimbangkan : Kebutuhan pelayanan, ketersediaan nakes, kesulitan geografis Obat, bahan medis habis pakai, alat kesehatan Obat penyelamatan nyawa (life saving) Perbekalan kesehatan untuk skrining penyakit menular dan tidak menular Perbekalan kesehatan untuk rapid test Lainnya sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan

HARAPAN BAGI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI Melaksanakan Tugas Dan Tanggungjawab Melakukan perencanaan dan pemenuhan kebutuhan, penetapan kebijakan, penjaminan keamanan, advokasi lintas sektor, koordinasi, monitoring dan evaluasi Melaksanakan Pembinaan dan Pengawasan Dalam rangka peningkatan mutu, pemenuhan kebutuhan pelayanan, pengembangan jangkauan pelayanan, peningkatan kemampuan dan kemandirian masyarakat.

HARAPAN BAGI PEMDA KAB/KOTA Melakukan Penetapan Kebijakan Daerah Misal : Penetapan SK Tim, Penetapan Fasilitas S/TS, Kebijakan penggunaan anggaran daerah Melaksanakan Tugas Dan Tanggungjawab Melakukan perencanaan dan pemenuhan kebutuhan, penetapan kebijakan, penjaminan keamanan, advokasi lintas sektor, koordinasi, monitoring, melakukan pelaporan Melakukan Pembinaan Pembinaan terhadap Puskesmas; tim pelayanan kesehatan bergerak (TPKB)

PENUTUP

Perlu menjadi perhatian... Melakukan perencanaan dan pemenuhan kebutuhan, penetapan kebijakan, penjaminan keamanan, advokasi lintas sektor, koordinasi, monitoring, melakukan pelaporan Kulkas tidak difungsikan karena tidak ada listrik dan tidak ada solar cell Kulkas reagen di ruang laboratorium juga digunakan untuk menyimpan makanan

Perlu menjadi perhatian... Melakukan perencanaan dan pemenuhan kebutuhan, penetapan kebijakan, penjaminan keamanan, advokasi lintas sektor, koordinasi, monitoring, melakukan pelaporan Hematology Analizer dan kursi ginekologi tidak difungsikan karena tidak ada listrik dan tidak ada solar cell

Perlu menjadi perhatian... Prasarana dan Alkes ditumpuk di gudang dan tak dapat Melakukan perencanaan dan pemenuhan kebutuhan, penetapan kebijakan, penjaminan keamanan, advokasi lintas sektor, koordinasi, monitoring, melakukan pelaporan difungsikan

Kebersihan Puskesmas kurang dipelihara Perlu menjadi perhatian...

Perlu menjadi perhatian... Kebersihan dan kerapihan Puskesmas yang kurang terpelihara

Perlu menjadi perhatian... Penanganan limbah medis Puskesmas

TERIMA KASIH