BAB III METODE PENELITIAN. rokok, sub sektor farmasi, sub sektor kosmetik & barang keperluan rumah tangga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. guna untuk menggambarkan kondisi saat ini pada suatu perusahaan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dimaksud dalam penelitian meliputi semua perusahaan go publik yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel. purposive sampling dengan beberapa kriteria.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Praktik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengamati suatu kejadian terterntu pada periode tertentu. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode kecuali institusi

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif. Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode yang

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sukarela mencantumkan professional fees untuk memperoleh data mengenai fee

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel. manufaktur yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar dan aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dengan kriteriakriteria

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa laporan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (BEI) dari tahun yang melaporkan laporan keuangan perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan tipe penelitian Hipothesis Testing Study atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. teknik purposive sample. Dengan kriteria kriteria sebagai berikut : melaporkan keuangan di BEI periode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun Perusahaan yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN sampai tahun 2015, dengan jumlah sampel sebanyak 120 perusahaan

BAB IV METODA PENELITIAN. manfaat, kajian pustaka, dan hipotesis penelitian. Langkah selanjutnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014.

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Perusahaan yang terdaftar di BEI periode Tabel 3.1 Pemilihan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yang telah terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENILITIAN. listing di Bursa Efek Indonesia, pada periode Data tersebut dapat

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari laporan keungan tahunan 2010 sampai dengan tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif korelasional, yaitu metode yang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

29 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdiri dari sub sektor makanan dan minuman, sub sektor rokok, sub sektor farmasi, sub sektor kosmetik & barang keperluan rumah tangga dan sub sektor peralatan rumah tangga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2011 sampai 2015 yang mengeluarkan laporan keuangan tahunan. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitan ini diambil dari laporan keuangan tahunan dan IndonesiaCapital Market Directory (ICMD) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2015 yang memberikan informasi lengkap sesuai dengan variabel yang digunakan pada penelitian ini. C. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling (pemilihan sampel bertujuan), yaitu penentuan sampel atas dasar kesesuaian karakteristik dan kriteria tertentu yang dikembangkan berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria perusahaan yang dipakai sabagai sampel penelitian meliputi :

30 1. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdiri dari sub sektor makanan dan minuman, sub sektor rokok, sub sektor farmasi, sub sektor kosmetik & barang keperluan rumah tangga dan sub sektor peralatan rumah tangga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011-2015 2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan berturut-turut secara lengkap selama periode 2011-2015 3. Perusahaan yang memiliki data untuk perhitungan dewan komisaris, komite audit, kualitas audit dan leverage D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka. Studi pustaka dapat dilakukan dengan cara mengolah literature, artikel, media tulis jurnal yang berkaitan dengan masalah pada penelitian ini. Data terebut diperoleh melalui pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, atau dapat melalui www.idx.co.id E. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel Penelitian Variabel-variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah manajemen laba sebagai variabel dependen, dan dewan komisaris, komite audit, kualitas audit dan leverage sebagai variabel independen. Adapun definisi operasional dari masingmasing variabel dijelaskan sebagai berikut :

31 1. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen laba. Manajemen laba adalah tindakan manajer dalam menurunkan atau menaikan laba perusahaan yang bertujuan untuk mensejahterakan kepentingan individu maupun perusahaan itu sendiri. Earning Management dalam penelitian ini diukur dengan mengidentifikasi/mengukur discretionary accrual dengan menggunakan De Angelo (1986) seperti yang digunakan Guna dan Herawaty (2010). Discretionary accrual diperoleh dari selisih total akrual antara periode t dan t-1. Dalam model ini, De Angelo menggunakan total akrual t-1 (Tait-1) sebagai nondiscretionary accrual (NDA). Model De Angelo (1986): DAit = (TAit TAit-1)/A it-1 Keterangan : DAit Tait : Discretionary accruals perusahaan i pada periode ke t : Total accruals perusahaan i pada periode ke t (laba bersih - arus kas operasi) TA it-1 : Total accruals perusahaan i pada periode ke t-1 (laba bersih tahun sebelumnya - arus kas operasi tahun sebelumnya) Ait-1 : Total aktiva perusahaan i pada periode ke t-1 (total aktiva tahun sebelumnya)

32 2. Variabel Independen a. Independensi Dewan Komisaris Peran dewan komisaris adalah memonitor kebijakan direksi yang diharapkan dapat meminimalisir permasalahan agensi yang muncul antara dewan direksi dan pemengang saham. Jumlah komisaris independen wajib mewakili sedikitnya 30% dari jumlah Komisaris dalam Dewan Komisaris (Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.5). Variabel komisaris independen diukur dengan jumlah komisaris independen terhadap jumlah seluruh anggota dewan komisaris, yaitu Dewan komisaris : Dewan komisaris independen Total dewan komisaris b. Komite Audit komite audit juga memantau agar manajemen tidak melakukan manajemen laba. Komite audit menurut Kep. 29/PM/2004 merupakan komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan. Keberadaan komite audit juga berfungsi untuk membantu dewan komisaris dalam mengawasi pihak manajemen dalam penyusunan laporan keuangan (Fachrony, 2015). Dalam penelitian ini, komite audit diukur dengan menentukan jumlah anggota komite audit dalam perusahaan.

33 c. Kualitas Audit Kualitas auditor sangat menentukan kredibilitas laporan keuangan. Kualitas audit dalam penelitian ini diukur melalui proksi ukuran KAP tempat auditor tersebut bekerja, yang dibedakan menjadi KAP Big Four dan KAP Non Big Four (Miati dan Rasmini, 2016). Kualitas audit diukur dengan skala nominal melalui variabel dummy. Angka 1 digunakan untuk mewakili perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four dan angka 0 digunakan untuk mewakili KAP Non Big Four. Daftar KAP big four yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Price Waterhouse Coopers (PWC), dengan partnernya di Indonesia Tanudiredja, Wibisana, dan Rekan. 2) Deloitte Touche Tohmatsu, dengan partnernya di Indonesia Osman Bing Satrio dan Rekan. 3) Ernst and Young (EY), dengan partnernya di Indonesia Purwantono Suherman, dan Serja. 4) Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) dengan partnernya di Indonesia Siddharta dan Widjaja. d. Leverage Rasio leverage menggambarkan sumber dana operasi yang digunakan oleh perusahaan. Rasio leverage juga menunjukkan risiko yang dihadapi perusahaan. Semakin besar risiko yang dihadapi oleh perusahaan maka ketidakpastian untuk menghasilkan laba di masa depan juga akan

34 makin meningkat. Variabel leverage diukur dengan rasio utang terhadap total aset, yaitu sebagai berikut : Leverage ratio : Total hutang total aset F. Uji Kualitas Instrumen Data 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif untuk mengetahui gambaran mengenai standar deviasi, rata-rata, minimum, maksimum dan variabel-variabel yang diteliti. Statistik deskriptif mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya data sampel. Data yang baik adalah data yang berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan cara melakukan one sample kolmogorove smirnov test. Jika signifikan yang dihasilkan > 0,05 maka dikatakan datanya berdistribusi normal dan untuk model regresinya memenuhi normalitas. b. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah adanya hubungan linear antara peubah nilai bebas X dalam model regresi ganda (Nazaruddin dan Basuki, 2015). Uji mulitikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali 2006).

35 Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas dapat diketahui dengan beberapa cara salah satunya dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance Value untuk masing-masing variabel independen (Ghozali, 2006). Jika tolerance value > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada model tersebut. c. Heteroskedastisitas Heterokedastisitas adalah adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi (Nazaruddin dan Basuki, 2015). Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi atau tidaknya heterokedastisitas digunakan uji Glejser. Uji ini dilakuan dengan meregresikan nilai absolute residual dengan variabel-variabel independen dalam model. Metode ini dilakukan dengan meregresikan variabel bebasnya (independen) terhadap nilai absolut residual. Apabila nilai sig > 0,05 maka bebas dari gejala heteroskedastisitas (Ghozali, 2006) d. Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada suatu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi (Nazaruddin dan Basuki, 2015). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pengujian autokorelasi dapat

36 diketahui melalui uji Durbin Watson statistic. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi, sebagai berikut : 1) Jika d < dl, atau lebih besar dari (4 dl) maka hipotesis nol ditolak, artinya terdapat autokorelasi 2) Jika d terletak diantara du dan (4 du) maka hipotesis nol diterima, artinya terdapat autokorelasi 3) Jika d terletak diantara dl dan du atau diantara (4 - du) dan (4 dl) artinya hipotesis tidak memberi kesimpulan pasti G. Uji Hipotesis Dan Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linear berganda dengan menggunakan program SPSS. Persamaan regresi linear berganda tersebut untuk mengetahui pengaruh dua variabel independen atau lebih terhadap variabel dependen. Persamaan regresi yang digunakan adalah: DA = β0 + β1d_kom + β2 KMA + β3 K_AUD + β4 LR + e Keterangan: DA = Discretionary Accruals (Proksi Dari Manajemen Laba) D_KOM = Independensi Dewan Komisaris KMA = Jumlah Komite Audit K_AUD = Kualitas Audit LR E = Leverage = Eror

37 1. Uji Nilai F (Uji Serempak) Uji statistik nilai F digunakan untuk menguji apakah variabel bebas (independen) secara keseluruhan atau bersama-sama mampu mempengaruhi variabel terikat (dependen). Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai P atau P value dengan alpha (0,05). Jika P value < 0,05 maka variabel independen memberikan pengaruh bermakna terhadap variabel terikat. 2. Uji Nilai T(Uji Parsial) Uji nilai t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai P atau P value dengan alpha (0,05). Jika P value < 0,05 maka variabel independen memberikan pengaruh bermakna terhadap variabel terikat. a. H1 H3 didukung apabila koefisien regresi bernilai positif (+) dan P value < 0,05 b. H4 didukung apabila koefisien regresi bernilai negatif (-) dan P value < 0,05 3. Uji koefisien Determinasi (Adjusted R 2 ) Koefisien determinasi (Adjusted R 2 ) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali dalam dewi, 2014). Nilai Adjusted R 2 adalah antara 0 dan 1, semakin besar nilai Adjusted R 2, maka semakin besar kemampuan variabel independen maupun menjelaskan variabel dependen.