RIMPANG KUNYIT, ALTERNATIF INSEKTISDA ALAMI. Oleh : Ni Made Ayu Natih Widhiarini SMK Negeri 3 Denpasar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Kerupuk bertekstur garing dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. negeri maupun untuk ekspor. Komoditas sayuran dapat tumbuh dan berproduksi di

I. PENDAHULUAN. Konsumen spa khususnya di Bali sudah menyadari bahaya dari bahan bahan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

I. PENDAHULUAN. Tanaman lada (Piper nigrum L) merupakan salah satu komoditi ekspor.

BAB I PENDAHULUAN. menyerang produk biji-bijian salah satunya adalah ulat biji Tenebrio molitor.

PENGARUH EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP MIKROBA PADA ISOLAT IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pengendalian hama tanaman merupakan salah satu faktor yang menentukan

PEMBUATAN PESTISIDA NABATI DAUN PEPAYA UNTUK PENGEDALIAN ULAT DAN SERANGGA PENGHISAP TANAMAN Oleh Robinson Putra, SP

BAB I PENDAHULUAN. Cabai merah merupakan jenis tanaman hortikultura yang cukup banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

VI. PEMBUATAN PESTISIDA NABATI. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP

BAB 1 PENDAHULAN. kandungan protein per 100 gram-nya sebanyak 73,83 kadar air, protein 19,53,

BAB I PENDAHULUAN. mudah ditembus oleh alat-alat pertanian dan hama atau penyakit tanaman

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG

I. PENDAHULUAN. Bidang perikanan memegang peranan penting dalam penyediaan protein

BAB I PENDAHULUAN. macam belimbing yaitu belimbing manis (Averrhoa carambola) dan

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai nilai ekonomis tinggi serta mempunyai peluang pasar yang baik.

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

PENGOLAHAN KEDELAI MENJADI TEMPE KEJO SECARA SEDERHANA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

I. PENDAHULUAN. kacang panjang, daun kecipir, buncis, seledri, dan lain-lain. Kacang panjang

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

MIMBA SEBAGAI PESTISIDA NABATI Tanaman Mimba

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

Suplemen Majalah SAINS Indonesia. Edisi September Suplemen Pertanian (MSI 57).indd1 1 25/08/ :53:12

Kemiri berasal dari Maluku dan tersebar ke Polynesia, India, Filipina, Jawa, Australia dan kepulauan Pasifik, India Barat, Brazil dan Florida.

PESTISIDA ALAMI ALKALOID DENGAN EKSTRAK KECUBUNG PASTI MANJUR DAN AMAN

LAPORAN ILMU TEKNOLOGI PANGAN Pembotolan Manisan Pepaya. Oleh :

Feri Hartini 1 dan Yahdi 2 1 Jurusan Tadris IPA Biologi FITK IAIN Mataram 2 Dosen Jurusan Tadris IPA Biologi FITK IAIN Mataram.

BAB I PENDAHULUAN. keras (jawa: pelok) dan enak di makan. Di dalam daging buah tersebut

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA TEMULAWAK. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

I. PENDAHULUAN. Pisang (Musa paradisiaca Linn.) merupakan tanaman buah yang dapat hidup di

I. PENDAHULUAN. diperkirakan, pengendalian hama pun menjadi sulit dilakukan.

Pestisida Nabati dan Aplikasinya. Oleh: YULFINA HAYATI

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah: warna putih (gelatin) yang merupakan salivanya, sehingga dari luar tidak

I. PENDAHULUAN. kubis (Brassica Olearecea Var Capitata). Kubis memiliki kandungan gizi yang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

BAB I PENDAHULUAN. sampah atau limbah baik rumah tangga, pabrik, maupun industri lainnya. Sampah

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN. makanan sangat terbatas dan mudah rusak (perishable). Dengan pengawetan,

PEMBUATAN SUSU DARI KULIT PISANG DAN KACANG HIJAU

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sayuran sawi sehari-harinya relatif cukup tinggi, sehingga

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai (Capsicum annum L.) merupakan tanaman semusim yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Masyarakat luas telah menyadari bahwa pestisida merupakan senyawa yang dapat

Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

Begitu banyak khasiat jahe merah. Antara lain sebagai pencahar, antirematik, peluruh keringat, peluruh masuk angin, meningkatkan gairah seks,

BAB 1 PENDAHULUAN. oksigen, dan karbon (ACC, 2011). Formalin juga dikenal sebagai formaldehyde,

BAB I PENDAHULUAN. hama. Pertanian jenis sayuran kol, kubis, sawi dan sebagainya, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Perlindungan tanaman secara preventif dan kuratif merupakan bagian yang

Insektisida sintetik dianggap sebagai cara yang paling praktis untuk

BAB I PENDAHULUAN. Zat gizi dalam makanan yang telah dikenal adalah karbohidrat, lemak,

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis

OLEH: YULFINA HAYATI

TEKNOLOGI PEMBUATAN KRISTAL JAHE Oleh: Masnun (BPP Jambi) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kedelai yang tinggi protein, sedikit karbohidrat, mempunyai nilai gizi dan

I. PENDAHULUAN. mengganggu kenyamanan hidup manusia karena meninggalkan bau yang

TEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I ( System of Rice Intensification ) MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135

TEKNOLOGI PEMBUATAN SUSU DARI TEMPE BENGUK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen di Bidang Teknologi Pangan

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dikembangkan adalah produk alam hayati (Sastrodiharjo et al.,

1.2 Tujuan Untuk mengetahui etika dalam pengendalian OPT atau hama dan penyakit pada tanaman.

Gambar 1. Kertas lakmus indikator ekstrak kulit manggis yang telah kering setelah perendaman dengan variasi waktu.

Pupuk Organik Powder 135 (POP 135 Super TUGAMA)

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa ayat di dalam Al-Qur an menunjukkan tanda-tanda akan

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesehatan pada masyarakat dan mempelajari upaya untuk. penanggulangan dan pencegahannya (Notoadmodjo, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman penduduk serta tempat-tempat umum lainnya. Pada saat ini telah

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena hampir semua orang menyukai dan mengenal mawar. Warna bunga. yang cantik menawan dengan aneka ragam warna warni seakan

INHIBITOR KOROSI BAJA KARBON DALAM LARUTAN 1% 4 JENUH CO2

I. PENDAHULUAN. menjadi pemasok hasil pertanian yang beranekaragam yaitu rempah-rempah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau jasad renik yang terdapat pada manusia dan binatang lainnya (Parwiro,

BAB 1 PENDAHULUAN. yang banyak terdapat di seluruh dunia. Sekitar 95% dari berbagai jenis lalat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

BAB I PENDAHULUAN. Turi (Sesbania grandiflora) merupakan tanaman asli Indonesia,yang

BUDIDAYA TANAMAN KUNYIT

BAB I PENDAHULUAN. berupa lempengan tipis yang terbuat dari adonan dengan bahan utamanya pati

BAB I PENDAHULUAN. mutu dan keamanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor pembatas proses produksi pertanian adalah hama. Hama timbul dan

I. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. fosfor, besi atau mineral lain. Protein disusun dari 23 atau lebih unit yang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan. Tumbuhan yang digunakan meliputi untuk bahan pangan,

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura khususnya buah-buahan. Buah-buahan mempunyai banyak manfaat.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang paling baik

Transkripsi:

RIMPANG KUNYIT, ALTERNATIF INSEKTISDA ALAMI Oleh : Ni Made Ayu Natih Widhiarini SMK Negeri 3 Denpasar Kacang tanah (Arachis hypogeal L) merupakan salah satu jenis tanaman yang dibudidayakan oleh para petani. Sebagai tanaman budidaya, bagian utama dipanen dari kacang tanah adalah bijinya yang kaya protein dan lemak. Selain dapat dimakan secara mentah, digoreng atau direbus kacang tanah juga dimanfaatkan untuk industri makanan yang bernilai jual tinggi. Ada berbagai jenis makanan yang bersumber dari biji kacang tanah. Misalnya adalah sebagai bahan untuk membuat keju, mentega, sabun, dan selai. Pembudidayaan kacang tanah tidaklah sulit. Walaupun demikian, pemilihan jenis tanah tetap harus diperhatikan. Tanah yang subur, gembur, dan tersedia air yang cukup dengan tingkat keasaman tanah (PH) berkisar 6,0-6,5 sangat cocok untuk pembudidayaan kacang tanah. Namun dibalik kemudahan itu, Hama dan penyakit yang mengganggu kacang tanah memang banyak ragamnya. Bahkan ketika memulai masa tanam sampai kacang tanah siap panen beragam gangguan sering terjadi. Ketika kacang tanah baru disemaikan, tidak sedikit para petani disibukkan dengan gangguan semut. Untuk menghindari bibit kacang tanah dari gangguan semut para petani sering memanfaatkan bahan-bahan sintetik jenis sevin yang banyak beredar di pasaran. Demikian pula ketika benih mulai mengalami pertumbuhan berbagai hama dan penyakit sering menghinggapi tanaman kacang tanah. Misalnya hama lalat kacang (Ophiomya phaseoli) menyerang keping biji kacang tanah yang baru tumbuh. Petani menggunakan insektisida marshall 25 ST dan Furadan 3G untuk membasmi hama tersebut. Semua jenis hama dan penyakit tersebut dapat dibasmi dengan melakukan penyemprotan menggunakan insektisida sintetik atau pestisida sintetik yang tersedia banyak di pasaran. Seiring perkembangan zaman, insektisida sintetik telah berhasil menarik perhatian banyak pihak, khususnya petani. Hal ini karena kepraktisan dan kemudahan yang ditawarkan oleh insektisida sintetik. Insektisida sintetik dengan mudah dan cepat dapat menanggulangi serangan hama serangga karena zat yang dikandungnya sangat sesuai untuk membunuh serangga-serangga tersebut. Insektisida sintetik diyakini oleh petani sebagai zat ampuh karena telah banyak membantu dalam membunuh hama yang menyerang tanamannya. Dibalik segala kemudahan dari bahan sintetik yang saat ini membanjiri pasaran, disadari atau tidak berbagai permasalahan akan muncul sebagai akibat dari pemanfaatan

bahan-bahan sintetik secara berlebihan terhadap keseimbangan lingkungan. Demikian pula halnya bagi manusia. Penggunaan insektisida sintetik pada berbagai produk pertanian akan berdampak pada kesehatan manusia. Salah satunya adalah terjadinya keracunan pada manusia, serta berbagai permasalahan kesehatan lainnya sebagai dampak dari bahan-bahan sintetik yang terkandung dari produk-produk pertanian. Oleh sebab itu, untuk mencegah semakin tercemarnya lingkungan sebagai akibat dari pemanfaatan bahan-bahan sintetik secara berlebihan, maka pemanfaatan insektisida yang ramah lingkungan menjadi keniscayaan. Kunyit atau kunir (Curcuma domestica) adalah termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama lokal seperti turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), kunir (Jawa), koneng (Sunda) dan konyet (Madura) Kunyit adalah rempah-rempah yang biasa digunakan dalam masakan di negara-negara Asia. Kunyit digunakan sebagai bumbu dalam masakan sejenis gulai, untuk kecantikan dan juga digunakan untuk memberi warna kuning pada masakan, atau sebagai pengawet. Seperti yang dikutip dari Wikipedia Bahasa Indonesia, produk farmasi berbahan baku kunyit mampu bersaing dengan berbagai obat paten, misalnya untuk peradangan sendi (arthritisrheumatoid) atau osteo-arthritis berbahan aktif natrium deklofenak, piroksikam, dan fenil butason dengan harga yang relatif mahal atau suplemen makanan (Vitamin-plus) dalam bentuk kapsul. Suplemen makanan dibuat dari bahan baku kunyit dengan bahan tambahan Vitamin B1, B2, B6, B12, Vitamin E, Lesitin, Amprotab, Mg-stearat, Nepagin dan Kolidon 90. Di balik segala manfaat yang ditawarkan oleh kunyit, tanaman rempah ini ternyata sangat efektif untuk melindungi bibit kacang tanah dari gangguan semut. Seperti yang tertulis dalam Wikipedia Bahasa Indonesia, kunyit mengandung senyawa kurkumin yang bereaksi secara alami dengan asam borat (H3BO4) dan menghasilkan senyawa berwarna merah yang disebut rososiania. Senyawa inilah yang menyebabkan semut yang menyerang bibit kacang tanah keracunan dan mati.

Cara Membuat Insektisida Alami Dari Rimpang Kunyit Alat dan Bahan Ada beberapa alat dan bahan yang diperlukan, yaitu sebagai berikut. 1. Kacang tanah 2. Rimpang kunyit secukupnya 3. Air secukupnya 4. Baskom perendam 5. Pisau 6. Alat penumbuk 7. Saringan Langkah-langkah pembuatan insektisida 1. Rendam kacang tanah pada air bersih selama 24 jam (1 hari) Hal ini bertujuan untuk mendapatkan bibit yang baik. Bibit yang bagus dapat dilihat dari bibit yang terendam dalam air, sedangkan bibit yang mengapung merupakan bibit yang sudah rusak dan tidak dapat tumbuh. 2. Ambil beberapa rimpang kunyit dan tumbuk sampai halus. 3. Masukan tumbukan rimpang kunyit ke dalam baskom yang sudah berisi bibit kacang tanah lalu rendam selama 15 menit. 4. Setelah 15 menit, bibit kacang tanah yang direndam, ditiriskan. 5. Tanam bibit kacang tanah pada lubang yang sudah disediakan dan lihatlah hasilnya. Bibit akan tumbuh lebih cepat dan tidak dimakan oleh semut.

(perbandingan antara bibit tanpa direndam dengan yang direndam dengan ekstrak kunyit) Selain sebagai insektisida alami, secara tidak sengaja peneliti juga menemukan bahwa kunyit dapat merangsang pertumbuhan bibit kacang tanah. Berdasarkan hasil pengamatan, kacang tanah yang diberi ekstrak kunyit dapat tumbuh lebih cepat dibandingkan yang tidak diberi ekstrak. Hal ini terbukti ketika peneliti melakukan sebuah penelitian tentang Efektivitas Kulit Rimpang Kunyit (Curcuma domestica) sebagai Insektisida Alami untuk Melindungi Bibit Kacang Tanah dari Gangguan Semut. Untuk itu peneliti berharap masyarakat pada umumnya dan petani kacang tanah khususnya dapat memanfaatkan kulit rimpang kunyit sebagai insektisida alami untuk melindungi bibit kacang tanah dari gangguan semut untuk meningkatkan hasil produksi, nilai jual produk pertanian sekaligus meminimalisir pencemaran lingkungan akibat dari bahan kimia secara berlebihan.

DAFTAR PUSTAKA Widhiarini,Natih.2013.Pemanfaatan Kulit Rimpang Kunyit Sebagai Insektisida Alami Untuk Melindungi Bibit Kacang Tanah Dari Gangguan Semut.Denpasar Wikipedia Bahasa Indonesia.Kunyit dan Kegunaannya (diakses pada 1 Desember 2013)