BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah sebuah provinsi sekaligus ibu kota negara Indonesia. Secara administratif, Jakarta berperan sebagai pusat pemerintahan yang sebagai akibatnya menyebabkan kebijakan-kebijakan baik internal maupun eksternal akan terkonsentrasi di Jakarta dan sebagai akibatnya konsentrasi massa pun terpusat di Jakarta. Terletak di bagian barat laut Pulau Jawa, DKI Jakarta memiliki koordinat 6 11 LS 106 50 BT. Luas DKI Jakarta adalah 740,28 km². Penduduk kota Jakarta pada tahun 2006 menurut data Dinas Kependudukan dan catatan sipil Provinsi DKI Jakarta berjumlah 7.552.444 jiwa. Sedangkan Pertumbuhan penduduk DKI Jakarta pada periode 2000-2007 berdasarkan Biro Pusat Statistik adalah 1,17 %. Data ini menunjukkan DKI Jakarta merupakan kota yang tergolong padat. Semakin padat penduduk maka semakin banyak penggunaan moda transportasi di Jakarta. Kondisi ini mengakibatkan tingginya arus lalu lintas di Jakarta yang akhirnya menimbulkan masalah transportasi seperti kemacetan. Oleh karena itu diperlukan pengaturan lalu lintas untuk mengatasi masalah tersebut. Pengaturan lalu lintas diawali dengan menganalisis dampak arus lalu lintas yang terjadi. DKI sebenarnya sudah termasuk ke dalam kategori Kota Megapolitan, permasalahan yang terjadi saat ini adalah semakin menjamurnya pusat-pusat kegiatan yang menjadi pusat konsentrasi massa terutama pada saat jam puncak. Gedung-gedung perkantoran, tempat-tempat hiburan, dan pusat perbelanjaan juga termasuk pusat konsentrasi massa yang dimaksud. Hal ini mengakibatkan permasalahan yang terjadi di Jakarta semakin kompleks karena dengan semakin menjamurnya pusat konsentrasi massa tersebut akan berimplikasi terhadap kemampuan sistem jaringan transportasi untuk mendukung aktivitas yang terjadi. Pusat konsentrasi massa identik dengan tumbuhnya daerah bangkitan dan tarikan baru yang akan berdampak pada meningkatnya beban lalulintas yang terjadi. Jika hal ini tidak direncanakan dengan baik maka akan berdampak pada ketidakteraturan dari keseluruhan aktivitas pada daerah tersebut. Oleh karena itu, sistem transportasi sering disebut sebagai fungsi dari tata guna lahan. Beberapa konsep pengembangan sistem transportasi telah banyak dikeluarkan, namun untuk permasalahan yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia, konsep yang lebih menitikberatkan pada pengoptimalan sarana dan prasarana yang sudah ada menjadi alternatif yang lebih tepat dibandingkan alternatif lainnya. Dari segi finansial, sudah tentu jauh lebih ringan dibandingkan konsep yang menitikberatkan pada perubahan (penambahan atau pengurangan) sarana dan prasarana yang ada. Seperti fenomena gedung-gedung yang pada masa kini lebih bergerak ke arah vertikal dibandingkan ke arah horizontal. Sisi manajemen dari lalulintas dan stakeholder yang berkepentingan merupakan targetan dari konsep tersebut. Lokasi adalah salah satu hal penting dalam meraih kesuksesan di dunia pembangunan real estate. Lokasi dimana SCBD berada merupakan "segitiga emas" Jakarta, yaitu daerah yang dikenal sebagai jantung bisnis Jakarta. Dengan posisi di antara jalan Sudirman dan jalan Gatoto Soebroto, serta dukungan dari beberapa jalan arteri lainnya, SCBD menjadi daerah yang mudah untuk dijangkau. I-1
BAB I PENDAHULUAN ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN GEDUNG GRAHA ENERGI (MEDCO TOWER) 1.3 RUANG LINGKUP Lingkup pembahasan pada penyusunan tugas akhir ini mencakup pada beberapa hal di bawah ini: 1. Wilayah kajian akan dibatasi dalam dua bagian utama, yaitu bagian makro dan mikro. Sehubungan dengan terletaknya gedung Graha Niaga di dalam kawasan SCBD, maka wilayah kajian makro pada tugas akhir kali ini adalah kawasan SCBD, sedangkan untuk batasan mikronya tugas akhir ini hanya difokuskan pada dua simpang dan tiga ruas yang terletak berdekatan dengan gedung Graha Niaga. 2. Penyusunan tugas akhir menggunakan data primer dan data sekunder. Data dan informasi mengenai jaringan diperoleh dari survey, sedangkan data sekunder diperoleh dari Studi Lalu Lintas Kawasan Graha Energi (Medco Tower) pada tahun 2008. 3. Perhitungan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), khususnya bagian simpang bersinyal, tak bersinyal, ruas jalan perkotaan dan bagian jalinan digunakan sebagai acuan dalam perhitungan parameter-parameter kinerja lalu lintas. 4. Melakukan analisis bangkitan serta pembebanannya, adapun distribusi pembebanan mengacu pada karakteristik gedung tempat Medco Energy sebelumnya beroperasi (Gedung Bidakara). 5. Memperhitungkan dampak lalu lintas yang terjadi setelah pengoperasian Gedung Graha Energi (Medco Tower) dengan memperhitungkan bangkitan dan tarikan yang akan terjadi dari gedung ini, kondisi tata guna lahan sekitar dan volume lalu lintas eksisting. 6. Perumusan rekomendasi tidak dipengaruhi oleh faktor biaya, diasumsikan biaya untuk perumusan rekomendasi telah tersedia. 1.4 SISTEMATIKA PEMBAHASAN Penyusunan tugas akhir ini akan diuraikan menjadi enam bab dengan gambaran umum masingmasing bab, adapun uraiannya adalah: BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang atas permasalahan yang akan menjadi objek studi, maksud dan tujuan studi, batasan studi yang dilakukan yang dicantumkan dalam ruang lingkup pembahasan, dan sistematika pembahasan BAB II STUDI PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai dasar-dasar teori yang berkaitan dalam proses penyusunan tugas akhir. Dasar-dasar teori ini menjadi acuan yang dapat mendukung dalam melakukan analisis dari permasalahan yang menjadi objek studi. BAB III METODOLOGI Bab ini menjelaskan mengenai metode pendekatan yang digunakan untuk menganalisis permasalahan pada objek studi. I-4
BAB I PENDAHULUAN ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN GEDUNG GRAHA ENERGI (MEDCO TOWER) BAB IV PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi informasi mengenai tata cara pengumpulan data dari objek studi dan pengolahan terhadap data tersebut. BAB V ANALISIS DATA Bab ini menjelaskan mengenai analisis atas permasalahan dan akan menghasilkan alternatif pemecahan masalah atas permasalahan yang ada tersebut. Hasil olahan data yang telah dilakukan menjadi acuan untuk menjawab permasalahan yang dimaksud. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan hasil analisis dan rekomendasi yang diambil berdasarkan hasil analisis tersebut. Adapun kesimpulan ini merupakan jawaban dari maksud dan tujuan yang telah ditetapkan di awal studi. I-5