DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pernyataan... ii Nota Dinas... iii Halaman Pengesahan... iv Halaman Motto... v Halaman Persembahan... vi Abstraks... vii Kata Pengantar... viii Daftar Isi... x Daftar Tabel... xii Transliterasi Arab-latin... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Manfaat Penelitian... 5 E. Telaah Pustaka... 6 F. Metode Penelitian... 7 G. Sistematika Pembahasan... 9 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MANAJEMEN RISIKO DAN KARTU KREDIT SYARIAH... 11 A. Manajemen Risiko Pada Bank Syariah... 11 1. Pengertian Manajemen Risiko... 11 x
2. Pedoman Penerapan Manajemen Risiko... 14 a. Pengawasan Aktif Komisaris dan Direksi... 14 b. Organisasi dan Fungsi Manajemen Risiko... 16 3. Tujuan Manajemen Risiko... 20 4. Karakter Manajemen Risiko... 20 5. Proses Manajemen Risiko... 22 6. Manajemen Risiko Pembiayaan bank syariah... 23 a. Risiko Terkait Pembiayaan Berbasis Natural Uncertainty Contracts... 27 b. Upaya antisipasi sebelum pembiayaan direalisir... 32 c. Pengawasan/pembinaan setelah pembiayaan direalisir... 33 d. Incentive Compatible Contrains... 35 B. Kartu Kredit Syariah... 41 1. Pengertian kartu kredit syariah... 41 2. Pihak yang terkait dalam penggunaan kartu kredit... 42 3. Jenis kartu kredit menurut wilayah penggunaannya... 43 4. Akad-akad yang digunakan dalam kartu kredit syariah... 44 5. Fatwa MUI tentang kartu kredit syariah... 53 BAB III DESKRIPSI TENTANG BANK DANAMON SYARIAH CABANG SOLO... 56 A. Sejarah Bank Danamon Syariah... 56 B. Visi dan Misi Bank Danamon Syariah... 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 62 A. Analisis operasional kartu kredit syariah di Bank Danamon Syariah cabang Solo... 62 1. Penerbitan kartu kredit syariah... 62 2. Aplikasi Dirham Card... 62 B. Kebijakan Manajemen Risiko... 66 C. Manajemen Risiko dalam aplikasi kartu kredit syariah... 73 1. Manajemen Sebelum Realisasi Pembiayaan... 73 xi
2. Manajemen Sesudah Realisasi Pembiayaan... 76 3. Penanganan Pembiayaan Bermasalah... 77 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 81 DAFTAR PUSTAKA... 83 LAMPIRAN DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Customer Risk Rating (CRR)... 30 Tabel 2.2 Ciri-ciri Umum Industry Risk Rating... 30 Tabel 2.3 Analisis Ratio Pemenuhan Jaminan (RPJ)... 31 Tabel 2.4 Skema Ijarah... 48 Tabel 2.5 Skema Qardh... 50 Table 4.1: persyaratan dokumen... 74 xii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN Transliterasi adalah pengalihan tulisan dari satu bahasa ke dalam tulisan bahasa lain. Dalam skripsi ini transliterasi yang dimaksud adalah pengalihan tulisan bahasa Arab ke bahasa latin. Penulisan transliterasi Arab-Latin di sini menggunakan transliterasi dari keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun 1987 dan no. 0543 b/u/1987. Secara garis besar uraiannya adalah sebagai berikut: 1. Konsonan tunggal Huruf Arab Nama Huruf latin Keterangan ا alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan ب Ba b be ت Ta t te ث sa s es (dengan dengsn titik diatas ) ج Jim j je ح Ha h ha (dengan titik di bawah) خ Kha kh ka dan ha xiii
د Dal d de ذ Żal ż zet (dengan titik di atas) ر Ra r er ز Zai z zet س Sin s es ش Syin sy es dan ye ص Sad S es (dengan titik di bawah) ض Dad d de (dengan titik di bawah) ط Ta t te (dengan titik di bawah) ظ Za z zet (dengan titik di bawah) ع ain koma terbalik (di atas) غ Gain g ge ف Fa f ef ق Qaf q ki ك Kaf k ka ل Lam l el م Mim m em ن Nun n en و Wau w we ه Ha h ha ء hamzah apostrof ي Ya y ye 2. Vokal xiv
Vokal bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan rangkap atau diftong. a. Vokal Tunggal Vokal tunggal bahasa Arab lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut: Tanda Nama Huruf Latin Nama --- --- Fathah a a ---- -- Kasrah i i --- --- Dammah u u Contoh: آتب kataba يذهب yahabu سي ل su ila آر ذ dzukira b. Vokal Rangkap Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya sebagai berikut: 3. Maddah Tanda Nama Huruf Latin Nama Fathah dan ya ai a dan i --- --ى --- --و Fathah dan wawu au a dan u Contoh: haula هول kaifa آيف xv
Maddah atau vokal panjang yang berupa harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda: A. Fathah + huruf alif, ditulis = a dengan garis di atas, seperti ر جال rijālun B. Fathah + huruf alif layyinah, ditulis = a dengan garis di atas, seperti mūsā موسي C. Kasrah + huruf ya' mati, ditulis = i dengan garis di atas, seperti mujībun مجيب D. Dammah + huruf wawu mati, ditulis = u dengan garis di atas, seperti: qulūbuhum قلوبهم 4. Ta Marbutah Transliterasi untuk ta marbutah ada dua: a. Ta Marbutah hidup Ta Marbutah yang hidup atau yang mendapat harakah fathah, kasrah dan dammah, transliterasinya adalah t. b. Ta Marbutah mati Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah h طلحة Contoh: Talhah c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan h. xvi
- روضة الجنة Contoh: Raudah al-jannah 5. Syaddah (Tasydid) Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda syaddah, dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu. ر ب نا Contoh: - نعم rabbana na ima 6. Penulisan Huruf Alif Lam A. Jika bertemu dengan huruf qamariyah,maupun qomariyah ditulis dengan metode yang sama yaitu tetapi ditulis al-, seperti : الكريم الكبير الر سول الن ساء al-karīm al-kabīr al-rasūl al-nisa B. Berada di awal kalimat, ditulis dengan huruf capital, seperti : al-azīz al-hakīm العزيز الحكيم C. Berada di tengah kalimat, ditulis dengan huruf kecil, seperti : يحب المحسنين Yuhib al-muhsinīn 7. Hamzah Sebagaimana dinyatakan di depan, hamzah ditransliterasikan dengan apostrof. Namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Bila terletak di awal kata, hamzah tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif. Contoh: xvii
umirtu أمرت syai un شي 8. Penulisan Kata atau Kalimat Pada dasarnya setiap kata, baik fi il (kata kerja), isim atau huruf, ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain, karena ada huruf Arab atau harakat yang dihilangkan. Dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut ditulis dengan kata sekata. Contoh: وان االله لهو خير الر ازقي فا وفوا الكيل و الميزا Wa innallāha lahuwa khairu al-rāziqīn Fa aufū al-kaila wa al- Mīzān ن 9. Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti yang berlaku dalam EYD, seperti huruf kapital yang digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap harus awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Contoh: wamā Muhammadun illā Rasūl وما محم د الا رسول 10. Kata yang sudah bahasa Arab yang sudah masuk bahasa Indonesia maka kata tersebut ditulis sebagaimana yang biasa ditulis dalam bahasa Indonesia. Seperti kata: al-qur'an, hadis, ruh, dan kata-kata yang lain. Selama kata-kata tersebut tidak untuk menulis kata bahasa Arab dalam huruf Latin. xviii